Puru (mitologi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Puru
पुरु
Ilustrasi Puru duduk di singgasana menggantikan Yayati. Ilustrasi diambil dari kitab Razmnama, atau Mahabharata versi Persia, abad ke-17 M.
Ilustrasi Puru duduk di singgasana menggantikan Yayati. Ilustrasi diambil dari kitab Razmnama, atau Mahabharata versi Persia, abad ke-17 M.
Tokoh dalam mitologi Hindu
NamaPuru
Ejaan Dewanagariपुरु
Ejaan IASTPuru
Kitab referensiMahabharata; Purana
Kastakesatria
DinastiCandra
AyahYayati
IbuSarmista
SaudaraYadu, Turwasu, Druhyu, Anu
IstriKosalya/Pausti
AnakJanamejaya/Prawira/Pracinwan

Dalam mitologi Hindu, Puru (Dewanagari: पुरु; ,IASTPuru, पुरु) adalah nama raja dari kalangan Dinasti Candra. Ia merupakan putra bungsu Yayati dan Sarmista. Menurut Mahabharata dan sastra Purana, ia memiliki empat kakak, yaitu: Yadu dan Turwasu (saudara seayah beda ibu), Druhyu dan Anu (saudara kandung). Puru merupakan kakek moyang dari keluarga Pandawa dan Korawa, tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata.

Dalam kitab Regweda ada disebutkan seorang raja yang bernama Puru, tetapi menikah dengan Aditi, dan menjadi ayah bagi para Aditya. Ia tinggal dan memerintah di kawasan sungai Saraswati.[1]

Kisah[sunting | sunting sumber]

Dalam Mahabharata diceritakan bahwa Raja Yayati menikah dengan Dewayani, putri Sukracarya, guru para raksasa. Namun, sang raja menikah lagi dengan Sarmista, putri Wresaparwa, pemimpin bangsa asura. Dari pernikahan tersebut, Yayati berputra Druhyu, Anu, dan Puru.[2]

Pernikahan Yayati dan Sarmista tidak diketahui oleh Dewayani—selaku istri yang masih sah—sehingga ia merasa sakit hati. Atas pengkhianatan sang raja, Sukracarya (ayah Dewayani) mengutuk Yayati agar menjadi tua renta sebelum waktunya. Menurut cerita, kutukan tersebut tak dapat diubah, tetapi dapat dilimpahkan kepada salah satu putranya.[2][3]

Kemudian Yayati memanggil seluruh putranya, untuk mengetahui siapa yang bersedia menanggung kutukan dari Sukracarya. Setelah keempat kakaknya menolak untuk mewarisi kutukan yang menimpa Yayati, hanya Puru sendiri yang bersedia. Akhirnya Yayati menobatkannya sebagai maharaja dan mengutuk keempat putranya yang lain agar tidak bisa mewarisi kerajaan dan susah memiliki keturunan.

Setelah Puru menanggung kutukan dari Sukracarya, Yayati berpenampilan muda kembali sedangkan Puru berubah menjadi tua seketika. Saat masa kutukan telah habis, Puru menjadi muda kembali, kemudian ayahnya mangkat lalu mencapai surga.

Keturunan[sunting | sunting sumber]

Puru menikahi Putri Kosalya dan memiliki putra bernama Janamejaya. Janamejaya berputra Pracinwan dan menurunkan wangsa yang disebut Paurawa (Wangsa Bharata dan Kuru termasuk di dalamnya).

Menurut versi lain, nama istri Puru adalah Pausti, dan mereka memiliki tiga putra: Prawira, Iswara, dan Rodraswa.[4] Dalam versi lain dikisahkan bahwa putra Puru adalah Pracinwan, kemudian Pracinwan berputra Prawira, lalu Prawira berputra Manasyu.[3]

Dalam Wangsa Paurawa, lahirlah Bharata dan Kuru, leluhur keluarga Bharata dan Dinasti Kuru. Dalam Dinasti tersebut, lahirlah Pandawa dan Korawa, tokoh utama dalam kitab Mahabharata (riwayat keluarga Bharata).[5]

Silsilah[sunting | sunting sumber]

Sukra
 
Jayanti
 
Nahusa
 
 
 
 
Wresaparwa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dewayani
 
 
 
 
 
Yayati
 
 
 
 
 
Sarmista
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Yadu
 
Turwasu
 
Madawi
 
Druhyu
 
Anu
 
Puru
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Bangsa
Yadawa
 
Suku
Yawana
 
4 putra
 
Dinasti
Waiboja
 
Bangsa
Mleccha
 
Wangsa
Paurawa

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ K. C. Singhal; Roshan Gupta (1 Januari 2003). The Ancient History of India, Vedic Period: A New Interpretation. Atlantic Publishers & Dist. hlm. 48–. ISBN 978-81-269-0286-6. Diakses tanggal 4 Oktober 2012. 
  2. ^ a b Mayank Srivastava. "Story of Devayani, Yayati, Sharmishtha, Puru". newstrend,news (dalam bahasa Hindi). Diakses tanggal 9 Mei 2020. 
  3. ^ a b David Frawley (1993). Gods, Sages and Kings: Vedic Secrets of Ancient Civilization. Motilal Banarsidass. hlm. 137–. ISBN 978-81-208-1005-1. Diakses tanggal 4 Oktober 2012. 
  4. ^ Krishna-Dwaipayana Vyasa (31 Maret 2008). The Mahabharata of Krishna-Dwaipayana Vyasa First Book Adi Parva. Echo Library. hlm. 214–. ISBN 978-1-4068-7045-9. Diakses tanggal 4 Oktober 2012. 
  5. ^ Dowson, John (1879), "Yayati", A Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion, Geography, History, and Literature., London: Trübner 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Didahului oleh:
Yayati
Raja Dinasti Candra
ke-5
Diteruskan oleh:
Janamejaya I