Linguistik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 7: Baris 7:
Bahasa dapat dipahami sebagai suatu interaksi bunyi dan makna.<ref>{{Cite book|title=Six Lectures on Sound and Meaning|first=Roman|last=Jakobson|publisher=MIT Press, Cambridge, Massachusetts|year=1937|isbn=0262600102|url=http://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/works/ru/jakobson.htm}}</ref> Disiplin yang mempelajari bunyi bahasa disebut sebagai fonetik, yang berkaitan dengan sifat sebenarnya dari bunyi ujar dan bukan bunyi ujar serta bagaimana mereka diproduksi dan dirasakan. Studi tentang makna bahasa, di sisi lain, berkaitan dengan bagaimana bahasa menggunakan logika dan referensi dunia nyata untuk menyampaikan, memproses, dan menetapkan makna serta untuk mengelola dan menyelesaikan ambiguitas. Hal ini pada gilirannya mencakup studi semantik (bagaimana makna disimpulkan dari kata-kata dan konsep) dan pragmatik (bagaimana makna disimpulkan dari konteks).<ref>{{cite book|title=Meaning and Grammar: An Introduction to Semantics|year=2000|author=Chierchia, Gennaro and Sally McConnell-Ginet|publisher=MIT Press, Cambridge, Massachusetts|isbn=9780262531641}}</ref>
Bahasa dapat dipahami sebagai suatu interaksi bunyi dan makna.<ref>{{Cite book|title=Six Lectures on Sound and Meaning|first=Roman|last=Jakobson|publisher=MIT Press, Cambridge, Massachusetts|year=1937|isbn=0262600102|url=http://www.marxists.org/reference/subject/philosophy/works/ru/jakobson.htm}}</ref> Disiplin yang mempelajari bunyi bahasa disebut sebagai fonetik, yang berkaitan dengan sifat sebenarnya dari bunyi ujar dan bukan bunyi ujar serta bagaimana mereka diproduksi dan dirasakan. Studi tentang makna bahasa, di sisi lain, berkaitan dengan bagaimana bahasa menggunakan logika dan referensi dunia nyata untuk menyampaikan, memproses, dan menetapkan makna serta untuk mengelola dan menyelesaikan ambiguitas. Hal ini pada gilirannya mencakup studi semantik (bagaimana makna disimpulkan dari kata-kata dan konsep) dan pragmatik (bagaimana makna disimpulkan dari konteks).<ref>{{cite book|title=Meaning and Grammar: An Introduction to Semantics|year=2000|author=Chierchia, Gennaro and Sally McConnell-Ginet|publisher=MIT Press, Cambridge, Massachusetts|isbn=9780262531641}}</ref>


Ada sistem aturan (dikenal sebagai tata bahasa) yang mengatur komunikasi antara anggota suatu masyarakat tutur tertentu. Tata bahasa dipengaruhi oleh suara dan makna, termasuk morfologi (pembentukan dan komposisi kata-kata), sintaksis (pembentukan dan komposisi frasa dan kalimat dari kata-kata ini), dan fonologi (sistem bunyi).<ref>{{cite book|title=Linguistics|year=2010|publisher=The MIT Press|isbn=0-262-51370-6|url=http://mitpress.mit.edu/catalog/item/examrequest.asp?ttype=2&tid=12240|edition=6th|author=Adrian Akmajian, Richard A. Demers, Ann K. Farmer, Robert M. Harnish|accessdate=25 July 2012}}</ref> Melalui korpus linguistik, potongan besar teks dapat dianalisis untuk kemungkinan kejadian bentuk linguistik tertentu dan pola gaya dalam wacana tertulis atau lisan.<ref>{{Cite web |url=http://www.uni-giessen.de/anglistik/ling/Staff/mukherjee/pdfs/Stylistics.pdf |title="Stylistics" by Joybrato Mukherjee. Chapter 49. ''Encyclopedia of Linguistics''. |access-date=2014-03-15 |archive-date=2013-10-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131004220434/http://www.uni-giessen.de/anglistik/ling/Staff/mukherjee/pdfs/Stylistics.pdf |dead-url=yes }}</ref>
Ada sistem aturan (dikenal sebagai tata bahasa) yang mengatur komunikasi antara anggota suatu masyarakat tutur tertentu. Tata bahasa dipengaruhi oleh suara dan makna, termasuk morfologi (pembentukan dan komposisi kata-kata), sintaksis (pembentukan dan komposisi frasa dan kalimat dari kata-kata ini), dan fonologi (sistem bunyi).<ref>{{cite book|title=Linguistics|year=2010|publisher=The MIT Press|isbn=0-262-51370-6|url=http://mitpress.mit.edu/catalog/item/examrequest.asp?ttype=2&tid=12240|edition=6th|author=Adrian Akmajian, Richard A. Demers, Ann K. Farmer, Robert M. Harnish|accessdate=25 July 2012}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Melalui korpus linguistik, potongan besar teks dapat dianalisis untuk kemungkinan kejadian bentuk linguistik tertentu dan pola gaya dalam wacana tertulis atau lisan.<ref>{{Cite web |url=http://www.uni-giessen.de/anglistik/ling/Staff/mukherjee/pdfs/Stylistics.pdf |title="Stylistics" by Joybrato Mukherjee. Chapter 49. ''Encyclopedia of Linguistics''. |access-date=2014-03-15 |archive-date=2013-10-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131004220434/http://www.uni-giessen.de/anglistik/ling/Staff/mukherjee/pdfs/Stylistics.pdf |dead-url=yes }}</ref>


== Pembagian Bidang Linguistik ==
== Pembagian Bidang Linguistik ==

Revisi per 11 Mei 2021 23.05

Linguistik (IPA: /liŋuistik/) atau ilmu bahasa adalah ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Bergantung pada sudut pandang dan pendekatan seorang peneliti, linguistik sering kali digolongkan ke dalam ilmu kognitif, psikologi, dan antropologi.

Ada tiga aspek luas penelitian, yang meliputi bentuk bahasa, makna bahasa, dan bahasa dalam konteks.[1] Awal kegiatan yang dikenal dalam deskripsi bahasa telah dikaitkan dengan Pāṇini sekitar 500 SM dengan analisisnya dari bahasa Sanskerta di Ashtadhyayi.[2]

Bahasa dapat dipahami sebagai suatu interaksi bunyi dan makna.[3] Disiplin yang mempelajari bunyi bahasa disebut sebagai fonetik, yang berkaitan dengan sifat sebenarnya dari bunyi ujar dan bukan bunyi ujar serta bagaimana mereka diproduksi dan dirasakan. Studi tentang makna bahasa, di sisi lain, berkaitan dengan bagaimana bahasa menggunakan logika dan referensi dunia nyata untuk menyampaikan, memproses, dan menetapkan makna serta untuk mengelola dan menyelesaikan ambiguitas. Hal ini pada gilirannya mencakup studi semantik (bagaimana makna disimpulkan dari kata-kata dan konsep) dan pragmatik (bagaimana makna disimpulkan dari konteks).[4]

Ada sistem aturan (dikenal sebagai tata bahasa) yang mengatur komunikasi antara anggota suatu masyarakat tutur tertentu. Tata bahasa dipengaruhi oleh suara dan makna, termasuk morfologi (pembentukan dan komposisi kata-kata), sintaksis (pembentukan dan komposisi frasa dan kalimat dari kata-kata ini), dan fonologi (sistem bunyi).[5] Melalui korpus linguistik, potongan besar teks dapat dianalisis untuk kemungkinan kejadian bentuk linguistik tertentu dan pola gaya dalam wacana tertulis atau lisan.[6]

Pembagian Bidang Linguistik

Linguistik berkembang selaras dengan kompleksitas objek atau materi yang dikaji. Selain itu, ilmu pengetahuan yang mengkaji bahasa ini juga bersifat terbuka terhadap pengaruh dan kedekatan dengan ilmu lain. Hal inilah yang menjadikan linguistik kaya akan cabang ilmu yang masing-masing berkonsentrasi pada jenis pendekatan kajian dan objek yang dikaji. Cabang-cabang linguistik tersebut antara lain sebagai berikut:

Mikrolinguistik

Bidang Teoretis

Makrolinguistik

Bidang Interdisipliner

Bidang Terapan

Aspek Linguistik

Linguistik memiliki beberapa aspek antara lain aspek fonologi, aspek morfologi, aspek sintaksis, aspek semantik, dan aspek pragmatik.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Martinet, André (1960). Elements of General Linguistics. Tr. Elisabeth Palmer Rubbert (Studies in General Linguistics, vol. i.). London: Faber. hlm. 15. 
  2. ^ S.C. Vasu (Tr.) (1996). The Ashtadhyayi of Panini (2 Vols.). Vedic Books. ISBN 9788120804098. 
  3. ^ Jakobson, Roman (1937). Six Lectures on Sound and Meaning. MIT Press, Cambridge, Massachusetts. ISBN 0262600102. 
  4. ^ Chierchia, Gennaro and Sally McConnell-Ginet (2000). Meaning and Grammar: An Introduction to Semantics. MIT Press, Cambridge, Massachusetts. ISBN 9780262531641. 
  5. ^ Adrian Akmajian, Richard A. Demers, Ann K. Farmer, Robert M. Harnish (2010). Linguistics (edisi ke-6th). The MIT Press. ISBN 0-262-51370-6. Diakses tanggal 25 July 2012. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ ""Stylistics" by Joybrato Mukherjee. Chapter 49. Encyclopedia of Linguistics" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-10-04. Diakses tanggal 2014-03-15. 
  7. ^ "Laki-laki yang berjasa menghidupkan kembali bahasa suku Aborigin yang mati; BBC Future, Alex Rawlings, 2 April 2019". Zuckermann mendirikan bidang penyelidikan lintas-disiplin yang disebut "Revivalistics", yang berfokus pada kelangsungan hidup dan kebangkitan kembali bahasa yang hampir punah dan sudah punah di seluruh dunia, seperti bahasa Ibrani, Welsh, Cornish, Irlandia, Hawaii, Wampanoag, Myaamia, dan lainnya. Diakses tanggal 5 April 2019. 

Bacaan terkait

  • Chaer, Abdul (1994). Linguistik Umum. Rineka Cipta. 979-518-587-X.