Kucing himalaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Himalaya (kucing))

Himalaya

Nama lain Kucing persia himalaya
Asal  Amerika Serikat
Standar ras
TICA standar
CFA standar
CCA standar
AACE standar
ACFA/CAA standar
Catatan
Diakui hanya sebagai varian dari kucing persia oleh beberapa organisasi, bukan sebagai ras terpisah.
Kucing domestik (Felis catus)

Kucing himalaya atau kucing persia himalaya (dahulu bernama kucing persia warna poin) adalah salah satu ras kucing domestik yang merupakan hasil persilangan antara kucing persia dengan kucing siam. Persilangan tersebut bertujuan untuk mendapatkan ras kucing dengan tipe badan yang sama seperti kucing persia, tetapi dengan pola warna seperti kucing siam. Kucing himalaya sangat identik dengan mata yang berwarna biru dan pola warna poin.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kucing himalaya adalah kucing yang sebenarnya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Akan tetapi, kucing himalaya baru diperkenalkan di Eropa pada tahun 1950-an dengan nama yang berbeda, yaitu kucing persia warna poin.[2] Pada tahun 1957, kucing ini terdaftar sebagai ras kucing yang berbeda dengan kucing persia dan diberi nama kucing himalaya. Namun, beberapa pendaftaran kucing memasukkan kucing himalaya ke dalam variasi warna kucing persia karena pola dan karakternya yang sama.[1]

Pada saat ini, kucing himalaya sudah dimasukkan ke dalam ras yang berbeda dengan kucing persia oleh The International Cat Association (TICA), tetapi masih dimasukkan dalam kelompok yang sama dengan kucing persia dan kucing eksotis, yaitu kelompok "Standar Kelompok Ras Persia". Menurut beberapa peternak kucing, kucing himalaya masih dianggap sebagai versi warna lain dari kucing persia sehingga tidak dianggap sebagai ras terpisah.[2]

Karakteristik[sunting | sunting sumber]

Kucing himalaya adalah kucing yang bertubuh gemuk, besar, dan bulat dengan kaki yang pendek seperti kucing persia. Hal tersebut membuat mereka sulit untuk melompat. Namun, beberapa ras kucing ini ada yang memiliki tubuh seperti kucing siam, yaitu tubuh yang langsing, ramping, dan anggun.

Kucing himalaya dibagi menjadi dua jenis berdasarkan bentuk wajahnya, yaitu kucing himalaya wajah boneka dan kucing himalaya wajah datar. Kucing himalaya wajah boneka memiliki wajah yang sedikit pesek jika dilihat dari samping, sementara kucing himalaya wajah datar memiliki wajah yang sangat pesek jika dilihat dari samping sehingga terlihat seperti datar.[3]

Kucing himalaya memiliki bulu warna poin yang panjang pada telinga, wajah, kaki dan ekornya. Bulunya hadir dengan gabungan pola tabi, links, atau torti dengan warna anjing laut, biru, ungu, merah, krem, atau cokelat.[1]

Kepribadian[sunting | sunting sumber]

Seperti kucing siam, kucing himalaya adalah kucing yang aktif, senang bermain, dan tidak senang bermalas-malasan. Kucing ini adalah kucing yang cerdas, tenang, lembut, komunikatif, dan manis seperti kucing persia. Kucing himalaya adalah kucing yang senang dibelai.[1][2] Mereka merupakan kucing yang setia dan sangat bersahabat.[2][3]

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Pada umumnya, kucing himalaya merupakan ras kucing yang cukup bagus dari segi kesehatan dan tidak mudah terserang penyakit. Namun, kucing himalaya memiliki penyakit turunan yang berasal dari kucing persia, yaitu PKD (Penyakit Ginjal Polikistik; kista pada ginjal).[3]

Karena kucing himalaya adalah hasil persilangan antara Persia dan Siam, mereka memiliki kemungkinan membawa penyakit turunan. Selain PKD, ada beberapa masalah kesehatan yang biasanya terjadi pada kucing jenis ini, yaitu:

  • Kesulitan bernapas atau suara nafas yang berat (karena hidung peseknya)
  • Maloklusi gigi, artinya gigi tidak menyatu dengan baik
  • Air mata berlebih
  • Kondisi mata seperti entropion dan atrofi retina progresif
  • Feline hyperesthesia syndrome (gangguan sistem saraf pada kucing)
  • Sensitivitas panas
  • Infeksi jamur
  • Seborrhea oleosa yaitu kondisi kulit yang menyebabkan gatal, kemerahan dan kerontokan rambut.[4]

Galeri[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Kucing Himalaya Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine.. Diakses 15 Mei 2014.
  2. ^ a b c d Mengenal Kucing Himalayan (20 November 2012). Diakses 15 Mei 2014.
  3. ^ a b c Mengenal Kucing Himalaya Diarsipkan 2017-10-15 di Wayback Machine.. Diakses 15 Mei 2014.
  4. ^ Virdaus, Danar (23 Maret 2021). "Kucing Himalaya: Harga, Karakteristik dan Perawatan". www.kucingmania.net. Diakses tanggal 20 April 2021. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]