Bandar Udara Internasional Hang Nadim
Pangkalan Udara TNI AU Hang Nadim | |
---|---|
![]() Lambang Lanud | |
Negara | ![]() |
Cabang | ![]() |
Tipe unit | Pangkalan Udara Militer |
Bagian dari | Komando Operasi Angkatan Udara I |
Moto | "Prayatna Kerta Gegana" |
Situs web | www.tni-au.mil.id |
Bandar Udara Internasional Hang Nadim Hang Nadim International Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
100px | |||||||||||
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik | ||||||||||
Pemilik | Pemerintah Indonesia | ||||||||||
Pengelola | BP Batam | ||||||||||
Melayani | Batam | ||||||||||
Lokasi | Batam, Kepulauan Riau, Indonesia | ||||||||||
Maskapai penghubung | |||||||||||
Ketinggian dpl | 126 kaki / 38 m | ||||||||||
Koordinat | 01°07′15″N 104°07′07″E / 1.12083°N 104.11861°EKoordinat: 01°07′15″N 104°07′07″E / 1.12083°N 104.11861°E | ||||||||||
Situs web | www | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Statistik (2018) | |||||||||||
| |||||||||||
Bandar Udara Internasional Hang Nadim (bahasa Inggris: Hang Nadim International Airport) (IATA: BTH, ICAO: WIDD), adalah Bandara Ini Ada 1 Landas Pacu sebuah bandar udara internasional yang terletak di kelurahan Batu Besar, kecamatan Nongsa, kota Batam, provinsi Kepulauan Riau. Bandar udara ini mendapatkan nama dari Laksamana Hang Nadim yang termahsyur dari Kesultanan Malaka. Bandara ini memiliki landas pacu sepanjang 4.025 meter yang menjadikan bandara ini sebagai pemilik landas pacu terpanjang di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara setelah Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur Kuala Lumpur, Malaysia. Dengan kondisinya saat ini, Bandara Hang Nadim dapat menampung 18-pesawat berbadan lebar dengan jenis Boeing 747, Boeing 767, dan Boeing 777.
Penyebrangan feri telah menjadi metode transportasi utama untuk bepergian ke pulau-pulau seberang, termasuk Singapura. Namun, lama kelamaan, penyeberangan menggunakan feri mulai tidak efektif, sehingga dibangunlah Bandara Hang Nadim. Bandara ini terbukti cukup efektif dan awalnya dikembangkan sebagai alternatif Bandar Udara Internasional Changi Singapura yang diletak dari Singapura karena bandara ini memiliki landas pacu yang cukup panjang untuk menampung pesawat-pesawat jenis Airbus A380, Boeing 747, Boeing 767, dan Boeing 777. Namun, bandara ini juga mendapatkan persaingan yang cukup ketat dari bandara-bandara lain di Wilayah Pertumbuhan Segitiga Sijori seperti: Bandar Udara Internasional Senai yang diletak dari Johor Bahru (ibu kota negara bagian Johor) dari negara Malaysia dan Bandar Udara Internasional Changi yang diletak dari Singapura.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Bandar Udara (1 Januari 1984-31 Desember 1984)[sunting | sunting sumber]
Bandar Udara Hang Nadim mulai beroperasi pada tanggal hari Minggu, 1 Januari 1984 ditandai untuk pertama kalinya melakukan perbaikan yaitu pembuatan landasan pacu (runway) sepanjang 4.025-meter.
Bandar Udara Nasional (1 Januari 1985-31 Desember 1989)[sunting | sunting sumber]
Setahun kemudian dibuka secara resmi pada tanggal hari Selasa, 1 Januari 1985 dengan melayani penerbangan domestik yang melayani rute penerbangan langsung seperti Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Jakarta), Bandar Udara Internasional Juanda (Surabaya), Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara (Bandung), Bandar Udara Internasional Polonia (Medan), Pekanbaru, Bandar Udara Tabing (Padang) dan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Bandar Udara Internasional (1 Januari 1990-31 Desember 1994)[sunting | sunting sumber]
Lima tahun kemudian penerbangan internasional dibuka secara resmi pada tanggal 1 Januari 1990 dengan melayani penerbangan internasional yang melayani rute penerbangan langsung ke Bandar Udara Internasional Senai, Johor Bahru, Malaysia dan Bandar Udara Internasional Changi di Singapura.
Dibuka Umum (1 Januari 1995-sekarang)[sunting | sunting sumber]
Lima tahun kemudian upacara peresmian untuk umum dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 1 Januari 1995. Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan batu prasasti sebagai tanda resmi dibukanya layanan penerbangan internasional dengan mengganti nama bandara menjadi "Bandar Udara Internasional Hang Nadim".
Maskapai penerbangan dan tujuan[sunting | sunting sumber]
Pesawat Penumpang[sunting | sunting sumber]
Pesawat Kargo[sunting | sunting sumber]
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Asialink | Pekanbaru, Singapura |
Republic Express Cargo | Jakarta—Soekarno—Hatta, Pekanbaru |
Referensi[sunting | sunting sumber]
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) "Situs Resmi Bandara Hang Nadim Batam"
- (Indonesia) "Posko Bandara di Batam Buka 24 Jam", TEMPO, 4 Januari 2005