Lompat ke isi

Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani

Koordinat: 06°58′17″S 110°22′27″E / 6.97139°S 110.37417°E / -6.97139; 110.37417
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani International Airport
Informasi
JenisPublik / Militer
PemilikTentara Nasional Indonesia Angkatan Darat[1]
PengelolaInjourney Airports
MelayaniSemarang
LokasiSemarang, Jawa Tengah, Indonesia
Dibuka31 Agustus 1966; 58 tahun lalu (1966-08-31)
Zona waktuWIB (UTC+07:00)
Ketinggian dpl3 mdpl
Koordinat06°58′17″S 110°22′27″E / 6.97139°S 110.37417°E / -6.97139; 110.37417
Situs webwww.ahmadyani-airport.com
Peta
Wilayah Jawa di Indonesia
Wilayah Jawa di Indonesia
SRG di Semarang
SRG
SRG
Lokasi di Kota Semarang
SRG di Jawa
SRG
SRG
Lokasi di Jawa
SRG di Indonesia
SRG
SRG
Lokasi di Indonesia
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
13/31 8,399 2,560 Aspal
Statistik (2023)
Penumpang2.103.076 (Kenaikan 28.9%)
Pergerakan pesawat18.243 (Kenaikan 23.5%)
Tonase kargo14.114 (Kenaikan 44.0%)
Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara[2][3]
Pangkalan Udara Utama TNI AD
Ahmad Yani
Dibentuk23 September 1965
Negara Indonesia
Cabang TNI Angkatan Darat
Tipe unitPangkalan Udara Militer
Bagian dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat
MotoGrha Kriya Akasa
Situs webhttps://tniad.mil.id/tag/penerbad/

Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani[4] (bahasa Inggris: Ahmad Yani International Airport) (IATA: SRGICAO: WAHS) adalah sebuah bandar udara yang melayani Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Bandara ini dinamai untuk menghormati Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani (1922-1965), yang merupakan Pahlawan Nasional Indonesia. Pada tahun 2018, bandara ini merupakan salah satu bandara dengan pertumbuhan tercepat di dunia berdasarkan persentase pertumbuhan.[5] Bandara ini menjadi bandara internasional dengan penerbangan pertama Garuda Indonesia ke Singapura pada bulan Agustus 2004. Bandara ini dioperasikan PT Angkasa Pura Nusantara.

Bandara ini dulunya pangkalan udara militer milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga tahun 1966. Namun meskipun sekarang dinyatakan terbuka untuk penerbangan komersial domestik, bandara ini tetap beroperasi sebagai pangkalan udara untuk TNI. Daerah tersebut umumnya dikenal sebagai Kalibanteng, sehingga bandara ini juga dikenal sebagai Pangkalan Udara Kalibanteng. Terminal terapung baru bandara ini secara resmi dibuka Presiden Joko Widodo pada 7 Juni 2018.[6]

Data bandara

[sunting | sunting sumber]
  • Landasan utama: 2.560 x 45 m[7][8]
  • Jumlah penumpang setiap hari: 4.637 penumpang (2022)
  • Taxiway: Taxiway F & Taxiway G

Bandara Internasional Ahmad Yani dulunya merupakan pangkalan udara militer untuk TNI Angkatan Darat. Bandara ini dibuka untuk penerbangan komersial setelah adanya keputusan bersama antara Kepala Staf Angkatan Udara, dan Kepala Staf Angkatan Darat pada 31 Agustus 1966.[9] Sejak 1 Oktober 1995, pengelolaannya dialihkan ke PT Angkasa Pura I. Hal ini menandai dimulainya fungsi komersial bandara secara penuh hingga saat ini.

Perluasan dimulai pada tahun 2004 secara bertahap, dimulai dengan penambahan panjang landasan pacu untuk mengakomodasi pendaratan pesawat yang lebih besar. Bandara ini memperoleh status internasional pada Agustus 2004 dengan penerbangan perdana dari Semarang ke Singapura, seperti yang disebutkan dalam Keputusan Menteri No. 64/2004 pada tanggal 10 Agustus 2004. Namun, karena resesi global, rute Semarang-Singapura yang dioperasikan Garuda dihentikan. Rute ini kemudian diambil alih Batavia Air pada November 2009. Namun, Batavia Air menghentikan operasinya pada 31 Januari 2013 sebagai hasil dari permohonan pailit pada 30 Januari 2013.

Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani memiliki terminal di sebelah utara runway (mengapung di atas laut). Terminal ini memiliki luas 58.652 m² dan kapasitas penumpang mencapai 6,5-7 juta penumpang per tahun atau 20.000 orang per hari. Fasilitasnya meliputi toko cendera mata, kedai makanan, bank, penukar uang, hotel, dan travel booking, layanan taksi, penyewaan mobil, dan Trans Semarang. Bandara ini juga memiliki runway 2.560 x 45 meter.

Pada 7 Juni 2018 terminal baru bandara Ahmad Yani diresmikan Presiden Joko Widodo.

Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sekarang kehilangan statusnya sebagai bandara internasional, dan hanya melayani penerbangan domestik. Perubahan ini diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional yang dikeluarkan pada 2 April 2024.[10]

Pada bulan April 2025, Bandara Jenderal Ahmad Yani kembali ditetapkan sebagai bandara internasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia tahun 2025 nomor KM 26 tahun 2025 bersama Bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Bangka Belitung dan Bandara S.M. Badaruddin II di Palembang.

Maskapai dan Tujuan

[sunting | sunting sumber]

Penumpang

[sunting | sunting sumber]
MaskapaiTujuan
AirAsia Kuala Lumpur–Internasional (Dimulai 5 September 2025)
Batik Air Jakarta–Halim Perdanakusuma, Jakarta–Soekarno–Hatta, Pangkalan Bun
Citilink Banjarmasin, Jakarta–Halim Perdanakusuma, Jakarta–Soekarno–Hatta
Garuda Indonesia Jakarta–Soekarno–Hatta
Lion Air Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Kupang,[a] Makassar,[11] Palangkaraya[12]
NAM Air Pangkalan Bun, Sampit[13]
Super Air Jet Balikpapan,[14] Batam, Jakarta-Soekarno-Hatta, Jambi, Lombok, Medan, Palembang, Pontianak, Pangkal Pinang
  1. ^ Kupang merupakan kelanjutan dari penerbangan Denpasar dengan nomor penerbangan yang sama
MaskapaiTujuan
My Indo Airlines Jakarta–Soekarno–Hatta, Singapura, Surabaya

Statistik

[sunting | sunting sumber]
Penerbangan tersibuk dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani berdasarkan frekuensi (2025)[2]
Urutan Tujuan Frekuensi (mingguan) Maskapai
1 Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta (semua bandara) 72 Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia
2 Kalimantan Selatan Banjarmasin, Kalimantan Selatan 21 Citilink, Lion Air
3 Kalimantan Tengah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah 14 Batik Air, NAM Air
4 Kalimantan Timur Balikpapan, Kalimantan Timur 13 Lion Air, Super Air Jet
5 Bali Denpasar, Bali 10 Lion Air
6 Sulawesi Selatan Makassar, Sulawesi Selatan 7 Lion Air
7 Kalimantan Tengah Palangka Raya, Kalimantan Tengah 7 Lion Air
8 Kalimantan Tengah Sampit, Kalimantan Tengah 7 NAM Air
9 Kepulauan Riau Batam, Kepulauan Riau 5 Super Air Jet
10 Kalimantan Barat Pontianak, Kalimantan Barat 5 Super Air Jet
11 Kalimantan Utara Tarakan, Kalimantan Utara 2 Super Air Jet
12 Sumatera Utara Medan, Sumatera Utara 1 Super Air Jet
13 Jambi Jambi, Jambi 1 Super Air Jet
14 Kepulauan Bangka Belitung Pangkal Pinang, Bangka Belitung 1 Super Air Jet

Kecelakaan dan insiden

[sunting | sunting sumber]
  • Pada 1 Mei 1981, Vickers Viscount 832 PK-RVN milik Mandala Airlines yang membawa 44 penumpang dan kru mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi saat keluar dari landasan pacu saat mendarat, sehingga menyebabkan sayap kanan dan kiri pesawat rontok.[15]
  • Pada 18 Oktober 1992, Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 5601 yang mengoperasikan pesawat CASA/IPTN CN-235-10 PK-MNN mengalami kecelakaan dalam penerbangan domestik dari Semarang ke Bandung. Pesawat menabrak Gunung Puntang di dekat Gunung Papandayan dan terbakar, menewaskan seluruh penumpang berjumlah 27 orang dan 4 orang kru di dalamnya. Ini bencana terburuk yang melibatkan CASA/IPTN CN-235.
  • Pada 30 November 1994, pesawat Fokker 28 Mk 4000 PK-GKU milik Merpati Nusantara Airlines yang beroperasi dalam penerbangan 422 dari Jakarta mendarat darurat di tengah hujan lebat di sepanjang landasan pacu. Kemudian pesawat tersebut menyerbu landasan pacu dan jatuh ke selokan, menyebabkannya patah menjadi tiga bagian. Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 85 orang selamat.
  • Pada 25 Desember 2016, Wings Air dengan nomor penerbangan IW1896 dari Bandung, menggunakan pesawat ATR 72-600 (registrasi PK-WGW) mengalami kecelakaan pendaratan. Saat mendarat, hujan turun di bandara dengan awan kumulonimbus di daerah tersebut pada ketinggian 1500 kaki. Setelah melakukan pendekatan VOR/DME, pesawat mendarat di landasan pacu 13 dan memantul; roda gigi utama kanan kemudian terlipat ke dalam sehingga menyebabkan pesawat berbelok ke kanan. Pesawat berhenti di tepi landasan pacu sebelah kanan dekat taxiway D dengan posisi miring ke kanan. Seluruh penumpang berjumlah 68 orang dan 4 orang kru pesawat selamat.

Rencana masa depan

[sunting | sunting sumber]

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani nantinya akan memiliki fasilitas berikut ini:

  1. Perpanjangan Runway sepanjang 3000 meter serta Pengerasan Runway (PCN) yang mampu didarati Airbus A330neo, Airbus A330, Boeing 747-400 dan Boeing 777-300ER.[16][17][18][19][20]
  2. Pembangunan Parallel Taxiway & Rapid Exit Taxiway.
  3. Perluasan Apron yang mampu menampung lebih banyak pesawat
  4. Pembangunan Akses Light Rapid Transit LRT Kota Semarang, Bandara menuju Pasar Bulu.

Transportasi

[sunting | sunting sumber]
 5 
Halte Bandara Ahmad Yani
Halte Trans Semarang
Letak
KotaSemarang
KecamatanSemarang Barat
KelurahanTambakharjo
Informasi lain
StatusDibuka
Dibuka13 Desember 2013 (2013-12-13) (bandara lama)
Ditutup06 Juni 2018 (2018-06-06) (bandara lama)
Dibuka kembali18 Februari 2019 (2019-02-18) (bandara baru)
Konstruksi dan Fasilitas
JenisHalte permanen
Pintu2
  • Pintu Kedatangan
  • Pintu Keberangkatan
Petugas TiketAda
Vending Machine TiketTersedia[21]
Pelayanan
Awal PelayananPukul 05.30 WIB
Akhir PelayananPukul 17.40 WIB
Layanan
Halte sebelumnya
Trans Semarang
Halte berikutnya
Simpang PRPP Koridor 5
Victoria Residence–PRPP
PRPP
Terminus
Madukoro
menuju Bandara
Koridor Bandara Malam
Terminus
PRPP
menuju Bandara


Taksi dan angkutan daring

[sunting | sunting sumber]

Taksi yang bekerjasama dengan pihak bandara tersedia pada area pintu kedatangan bandara. Sebelum pengoperasian layanan Trans Semarang menuju terminal baru, angkutan daring dapat masuk ke wilayah keberangkatan untuk menjemput penumpang menuju keluar bandara. Namun permasalahan angkutan daring dengan taksi bandara[22] mengakibatkan sangat sedikitnya angkutan daring yang dapat mengambil penumpang menuju keluar bandara, hanya melayani angkutan menuju bandara.

Trans Semarang

[sunting | sunting sumber]

Trans Semarang melayani perjalanan dari dan menuju bandara melalui dua koridor, yaitu koridor 5 dan koridor bandara, mulai 18 Februari 2019.[23] Halte yang digunakan untuk naik turun penumpang berada pada Halte Bandara Ahmad Yani yang terletak di jalan masuk lapangan parkir bandara (pada awal peletakkan, berada pada sebelah kiri pintu kedatangan. Dari halte tersambung ke terminal bandara dengan sebuah jembatan. Kedua koridor tersebut melanjutkan perjalanannya ke halte PRPP sebelum meneruskan perjalanannya ke tujuan akhir masing masing (koridor 5 ke Marina, koridor bandara ke Simpang Lima). Sebelum ini, koridor yang melayani saat terminal lama dioperasikan adalah Koridor 4.

  • Kolonel Cpn Catur Puji Santoso (2013)
  • Kolonel Cpn Suprapto (2013)
  • Kolonel Cpn Harrison Sitorus (2015)
  • Kolonel Cpn A.A. Ngr Romy Satryadi
  • Kolonel Cpn Dr. Fajar Purwawidada, S.S., M.H., M.Sc. M.Tr (Han). (2019 - 2021)
  • Kolonel Cpn Sundoro Agung Nugroho, M.Si.(Han). (2021 - 2022)
  • Kolonel Cpn Ihwan Okti Riyadi (2022 - 2024)
  • Kolonel Cpn Yusuf Adi Puruhita (2024 - Petahana)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ www.cnnindonesia.com/nasional/20160409232818-12-122823/tni-tak-etis-gugat-presiden-soal-bandara-juanda
  2. ^ a b "Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani". Ministry of Transportation. Diakses tanggal 1 May 2025.
  3. ^ "Statistik Angkatan Udara 2023" (PDF). DGCA. Diakses tanggal 3 May 2025.
  4. ^ https://hubud.dephub.go.id/hubud/website/bandara/228
  5. ^ "The fastest-growing major airports in the world so far this year". Diakses tanggal 31 August 2018.
  6. ^ "President Jokowi Inaugurates Floating Terminal of Ahmad Yani Airport". Netral News. Diakses tanggal 7 June 2018.
  7. ^ Media Indonesia
  8. ^ Landasan pacu bandara Ahmad Yani[pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Surat Keputusan Bersama Panglima Angkatan Udara, Menteri Perhubungan dan Menteri Angkatan Darat Nomor: KEP-932/9/1966.83/1966 dan S2/1/-PHB tanggal 31 Agustus 1966
  10. ^ Rifki, Ahmad. "Ternyata Begini Faktor Alasan Status Bandara Ahmad Yani Turun Pangkat Jadi Penerbangan Domestik - Suara Merdeka". Ternyata Begini Faktor Alasan Status Bandara Ahmad Yani Turun Pangkat Jadi Penerbangan Domestik - Suara Merdeka. Diakses tanggal 2024-04-29.
  11. ^ Simangunsong, Wasti Samaria (3 April 2022). Prasetya, Anggara Wikan (ed.). "Lion Air Buka Rute PP Makassar-Semarang 14 April 2022, Tiket Mulai Rp 1 Jutaan". Kompas.com. KG Media. Diakses tanggal 4 April 2022.
  12. ^ "Lion Air Buka Rute Baru Semarang-Palangkaraya, Mulai 14 Juni 2024". travel.detik.com. Diakses tanggal 2024-05-23.
  13. ^ "NAM Air layani rute Sampit-Semarang mulai 9 November". kalteng.antaranews. Diakses tanggal 17 October 2024.
  14. ^ "Semarang Vibes! Rute Baru dan Penerbangan Langsung dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke Lombok, Medan, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Padang, Pekanbaru dan Palembang PP". jateng.akurat. Diakses tanggal 23 August 2024.
  15. ^ "Accident description". Aviation Safety Network. Diakses tanggal 8 October 2009.
  16. ^ Promo Jateng[pranala nonaktif permanen]
  17. ^ Bandara Ahmad Yani Semarang
  18. ^ Antara Jateng.com[pranala nonaktif permanen]
  19. ^ Suara Merdeka[pranala nonaktif permanen]
  20. ^ Angkasapura[pranala nonaktif permanen]
  21. ^ Fajlin, Eka Yulianti (31 Januari 2020). Fadlis, Muhammad (ed.). "Trans Semarang Tambah 2 Vending Machine, Pembelian Tiket di Halte Bandara Akan Full Cashless". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-09-04.
  22. ^ Riso, Nadia (9 Juni 2018). Habibi, Ikhwanul (ed.). "Cerita Dimas soal Layanan Taksi Bandara di Bandara 'New' Ahmad Yani". Kumparan. Diakses tanggal 2020-06-25.
  23. ^ Pribadi, Bowo (18 Februari 2019). Murdaningsih, Dwi (ed.). "Akses BRT di Bandara Jenderal Ahmad Yani Kini Kian Mudah". Republika Online. Diakses tanggal 2020-06-25.
Pesawat Fokker di lapangan terbang Simongan pada tahun 1930-an

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]