Universitas Riau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26: Baris 26:


sejak 1978 hingga 1980 Unri dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari sistem presidium kepada sistem rektor. Syahdan, ditunjuklah Drs. H.M.Farid Kasmy sebagai pejabat sementara Rektor UNRI. Baru tahun 1980 Unri mempunyai rektor definitif. Saat ini rektor Universitas Riau adalah Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS.
sejak 1978 hingga 1980 Unri dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari sistem presidium kepada sistem rektor. Syahdan, ditunjuklah Drs. H.M.Farid Kasmy sebagai pejabat sementara Rektor UNRI. Baru tahun 1980 Unri mempunyai rektor definitif. Saat ini rektor Universitas Riau adalah Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS.

Tercatat sebagai Rektor UNRI, yaitu:

# Prof. Dr. Muchtar Lutfi (1980-1984, 1985 – 1989)
# Prof. Drs. M. Bosman Saleh, MBA (1989 – 1993)
# Dr. Mohammad Diah, M.Ed. (1993 – 1997)
# Prof. Dr. Muchtar Ahmad (1997 – 2001, 2002 – 2006)
# Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS. (2006 – 2010, 2010 – 2014)

UNRI senantiasa memainkan peranan menggalakkan pembangunan, memberikan sumbangan perkembangan sosial, ekonomi, dan intelektual, untuk kemajuan bangsa. UNRI juga melibatkan diri dalam proyek-proyek kemasyarakatan, baik dilakukan sendiri maupun menggalang kerja sama dengan pemerintah dan swasta

== Lambang ==
[[Berkas:Logo Universitas Riau.svg|180px]]

Rupa Bentuk Lancang Kuning dalam lingkungan segi lima, dengan inti pengertian sebagai berikut:

* Segi Lima artinya Pancasila
* Warna dasar hijau lumut artinya potensi untuk tumbuh dan berkembang
* Daun-daun pohon hayat artinya tumbuh untuk hidup abadi
* Warna kuning emas artinya penuh kemuliaan dan keagungan
* Jumlah daun kecil pohon hayat satu, artinya tanggal satu
* Jumlah daun besar hayat sepuluh helai, artinya bulan Oktober
* Jumlah daun besar Teratai enam lembar artinya enam puluhan dan jumlah daun kecil teratai dua lembar artinya angka satuan dua yang melambangkan tahun 1962
* Perahu warna kuning artinya bahtera perjuangan yang luhur
* Tiang layar kuning artinya pendirian yang kokoh dan kuat
* Daun-daun teratai (padma) warna putih bersih artinya kehalusan dan perikemanusiaan
* Laut samudera dan gelombang artinya menggambarkan fakultas-fakultas yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi



== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 22 Juli 2013 15.28

Universitas Riau
Berkas:Universitas Riau.jpg
RektorProf. Dr. Ashaluddin Jalil, MS

Universitas Riau, disingkat UR, adalah perguruan tinggi negeri di Pekanbaru, Indonesia, yang berdiri pada 25 September 1962. Rektor pada tahun 2006 hingga saat ini adalah Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS. Merupakan periode kedua sebagai Rektor Universitas Riau periode 2010 - 2014

Sejarah

Gedung Fakultas Kedokteran UNRI
Jembatan kabel dihalaman Universitas Riau

Bermula dari keinginan masyarakat dan pemerintah daerah Riau untuk memiliki Perguruan Tinggi Negeri. Keinginan ini diwujudkan dengan membentuk Panitia Persiapan Perguruan Tinggu Riau (P3TR) di Tanjung Pinang. Namun setelah ibukota Provinsi Riau pindah ke Pekanbaru, maka Panitia ini dipindahkan ke kota ini. Diantara pelopor pendirian itu ialah Kolonel Kaharuddin Nasution, Datuk Wan Abdurrahman, Soesman Hs. dan Drs. Sutan Balia.

Dari usaha keras kepanitian itu dibentuklah Yayasan Universitas Riau, maka lahirlah perguruan tinggi ini yang kelak diberi nama Universitas Riau pada tanggal 25 September 1962, selanjutnya diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No.123 tanggal 20 September 1963 yang berlaku sejak 1 Oktober 1962. Pada saat itu unversitas ini mempunyai dua fakultas, yaitu: Fakultas Ketataniagaan dan Ketatanegaraan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada 1963 Satu tahun berikutnya dibuka pula Fakultas Ekonomi dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Kemudian pada tahun 1964 didirikan: Fakultas Perikanan, sehingga lengkaplah UNRI sebagai sebuah universitas dengan dua fakultas eksakta dan tiga non-eksakta.

Pada tahun yang sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan memisahkan diri dan menjadi IKIP Jakarta Cabang Pekanbaru. Namun empat tahun kemudian (1968) kembali bergabung dengan Universitas Riau dan dilebur menjadi dua fakultas, masing-masing Fakultas Keguruan dan Fakultas Pendidikan, sehingga saat itu Universitas Riau memiliki enam fakultas.

Tahun 1981 dibuka pula Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT) dengan Jurusan Penyuluhan Pertanian dan Teknik Sipil, yang merupakan cikal bakal Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik. Dua tahun berikutnya Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan disatukan menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tahun 1991 FNGT ditutup dan dibuka Fakultas Pertanian dan akhimya pada tahun 1994 berdirilah fakultas yang ketujuh, yaitu Fakultas Teknik.

Lembaran sejarah perguruan tinggi ini mengalami perubahan-perubahan, baik struktur dan bentuk maupun personalnya. Sejak berdiri (1962) hingga 1978, UNRI memakai sistem presidium. Tercatat tokoh-tokoh yang pemah duduk sebagai ketua presidium :Brigjen. H. Kaharuddin Nasution (1962-1967). Brigjen. H. Arifin Achmad (1967-1978).

sejak 1978 hingga 1980 Unri dapat dikatakan sebagai masa peralihan dari sistem presidium kepada sistem rektor. Syahdan, ditunjuklah Drs. H.M.Farid Kasmy sebagai pejabat sementara Rektor UNRI. Baru tahun 1980 Unri mempunyai rektor definitif. Saat ini rektor Universitas Riau adalah Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS.

Tercatat sebagai Rektor UNRI, yaitu:


  1. Prof. Dr. Muchtar Lutfi (1980-1984, 1985 – 1989)
  2. Prof. Drs. M. Bosman Saleh, MBA (1989 – 1993)
  3. Dr. Mohammad Diah, M.Ed. (1993 – 1997)
  4. Prof. Dr. Muchtar Ahmad (1997 – 2001, 2002 – 2006)
  5. Prof. Dr. Ashaluddin Jalil, MS. (2006 – 2010, 2010 – 2014)

UNRI senantiasa memainkan peranan menggalakkan pembangunan, memberikan sumbangan perkembangan sosial, ekonomi, dan intelektual, untuk kemajuan bangsa. UNRI juga melibatkan diri dalam proyek-proyek kemasyarakatan, baik dilakukan sendiri maupun menggalang kerja sama dengan pemerintah dan swasta

Lambang


Rupa Bentuk Lancang Kuning dalam lingkungan segi lima, dengan inti pengertian sebagai berikut:

  • Segi Lima artinya Pancasila
  • Warna dasar hijau lumut artinya potensi untuk tumbuh dan berkembang
  • Daun-daun pohon hayat artinya tumbuh untuk hidup abadi
  • Warna kuning emas artinya penuh kemuliaan dan keagungan
  • Jumlah daun kecil pohon hayat satu, artinya tanggal satu
  • Jumlah daun besar hayat sepuluh helai, artinya bulan Oktober
  • Jumlah daun besar Teratai enam lembar artinya enam puluhan dan jumlah daun kecil teratai dua lembar artinya angka satuan dua yang melambangkan tahun 1962
  • Perahu warna kuning artinya bahtera perjuangan yang luhur
  • Tiang layar kuning artinya pendirian yang kokoh dan kuat
  • Daun-daun teratai (padma) warna putih bersih artinya kehalusan dan perikemanusiaan
  • Laut samudera dan gelombang artinya menggambarkan fakultas-fakultas yang melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi


Pranala luar