Kitab Hakim-hakim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 108: Baris 108:
{{end-col}}
{{end-col}}


==Kesejarahan==
==Korelasi sejarah==
Kitab Hakim-hakim ini mencakup periode sejarah pada [[transisi]] antara [[Zaman Perunggu Akhir]] dan [[Zaman Besi Awal]].<ref name="James">James A. Thomson.1982.The Bible and Archeology, edisi ketiga.Grand Rapids.Eerds.89-98.</ref><ref name="William">William F. Albright.1991.The Archeology of Palestine.Atlanta.Scholar Press.110-128.</ref> Zaman ini merupakan zaman kemakmuran.<ref name="James" /><ref name="William" /> Di [[Palestina]] saat itu masih menjadi [[negara]] [[kota]] yang ''relatif'' kecil dan [[independen]].<ref name="James" /><ref name="William" /> Hal ini memungkinkan munculnya suatu kerajaan, seperti [[Mesir]] dan [[Het]].<ref name="James" /><ref name="William" /> Orang-[[orang Kanaan]] tinggal di [[dataran rendah]] dan [[pesisir]] dan [[orang-orang Israel]] di perbukitan.<ref name="James" /><ref name="William" /> Mereka relatif bisa hidup tanpa gangguan dari [[bangsa]] lain.<ref name="James" /><ref name="William" />
Kitab Hakim-hakim ini mencakup periode sejarah pada [[transisi]] antara [[Zaman Perunggu Akhir]] dan [[Zaman Besi Awal]].<ref name="James">James A. Thomson.1982.The Bible and Archeology, edisi ketiga.Grand Rapids.Eerds.89-98.</ref><ref name="William">William F. Albright.1991.The Archeology of Palestine.Atlanta.Scholar Press.110-128.</ref> Zaman ini merupakan zaman kemakmuran.<ref name="James" /><ref name="William" /> Di [[Palestina]] saat itu masih menjadi [[negara]] [[kota]] yang ''relatif'' kecil dan [[independen]].<ref name="James" /><ref name="William" /> Hal ini memungkinkan munculnya suatu kerajaan, seperti [[Mesir]] dan [[Het]].<ref name="James" /><ref name="William" /> Orang-[[orang Kanaan]] tinggal di [[dataran rendah]] dan [[pesisir]] dan [[orang-orang Israel]] di perbukitan.<ref name="James" /><ref name="William" /> Mereka relatif bisa hidup tanpa gangguan dari [[bangsa]] lain.<ref name="James" /><ref name="William" />



Revisi per 26 Oktober 2021 15.15

Kitab Hakim-hakim (disingkat Hakim-hakim; akronim Hak.; Ibrani: שׁוֹפְטִים, translit. Syofetim) merupakan kitab ketujuh pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani).[1] Kitab Hakim-hakim merupakan bagian dari kelompok kitab-kitab sejarah pada Perjanjian Lama Alkitab, dan juga merupakan bagian dari kelompok Nevi'im atau lebih tepatnya kelompok nabi-nabi awal pada Tanakh.[2][3]

Nama "Hakim-hakim" merupakan terjemahan dari nama kitab ini dalam bahasa Ibrani שׁוֹפְטִים (translit. syofetim har. "hakim-hakim")[1] Istilah hakim di sini tidak merujuk pada suatu jabatan yudisial melainkan jabatan untuk pemimpin suku-suku Israel setelah masuk ke tanah Kanaan hingga sekitar dimulainya zaman Kerajaan Israel,[1] yaitu dari masa kepemimpinan Yosua hingga Samuel.[1][2]

Kebanyakan ahli Alkitab berpendapat bahwa kitab ini ditulis pada rentang waktu abad ke-7 SM atau ke-6 SM.[2][4] Isi dari Kitab Hakim-hakim meliputi suatu periode waktu yang panjang,[1] yang dimulai setelah kematian Yosua dan berakhir sebelum tampilnya Samuel dan penobatan Saul sebagai raja,[2][3] dengan kurun waktu sekurang-kurangnya 410 tahun.[1]

Sumber naskah

Isi

Kitab ini menunjukkan akibat dari ketidaktaatan kepada Allah.[1][2] Menurut kitab ini, seorang raja atau pemimpin yang benar akan membawa rakyatnya kepada Allah.[1] Pada kitab ini, bangsa Israel mulai tidak taat kepada Allah dan terus hingga lebih parah.[1][2][3] Hal itu terlihat dari praktik keagamaan yang mereka lakukan semakin sesat dan menjauh dari Allah.[1][2][4][3] Pengertian Hakim-hakim tidak sama dengan pengertian hakim pada masa sekarang.[1][2][4][3] Hakim-hakim yang dimaksud adalah pemimpin-pemimpin utama Israel dan pelepas bangsa dari ancaman dan tekanan bangsa asing (Hakim-hakim 2:16).[1][2][4][3] Tidak sembarangan orang dipanggil hakim. Kitab ini juga berisi tentang sejarah Israel sebelum bangsa itu menjadi suatu kerajaan.[1][2][4][3]

Dalam kitab ini, digambarkan bahwa orang Israel merupakan lawan dari orang Filistin.[6][7] Pertama kali orang-orang Filistin muncul di pesisir barat daya Kanaan.[6][7] Mereka sudah bermukim dan membuat barang tembikar.[6][7] Alkitab menggambarkan orang Filistin sebagai bangsa yang tidak beradab dan yang tidak bersunat.[6][7] Dewa utama mereka adalah Dagon.[6][7] Orang-orang Israel cenderung meninggalkan Tuhan dan menyembah ilah-ilah orang-orang Kanaan.[6][7] Penyebabnya karena orang Kanaan lebih unggul daripada orang Kanaan dalam beberapa hal.[6][7] Keunggulan orang Kanaan terlihat dari bidang kesenian,kesusastraan, arsitektur, perdagangan,organisasi politik, dll.[1] Kegiatan ini pun membawa orang Israel kepada praktik keagamaannya.[1][2][4][3] Praktik pelacur sakral (pelacur bakti), menyembah Baal.[1][2][4][3] Gabungan antara seks dan agama ini menjadi daya tarik bagi orang Israel berpaling dari Tuhan.[1][2][4][3]

Kitab Hakim-hakim dapat dibagi atas tiga bagian utama:

  1. Pendahuluan ganda (Hakim–hakim 1:1–3:6)
  2. Isi utama (Hakim–hakim 3:7–16:31), dan
  3. Penutup ganda (Hakim-hakim 17–21).[8]

Pendahuluan

Catatan kitab ini dimulai ketika bangsa Israel sudah menempati tanah Kanaan, yaitu tanah yang dijanjikan oleh Allah bagi mereka, tetapi mulai menyembah "ilah-ilah asing" bukannya Yahweh, Allah Israel, dan dengan orang-orang Kanaan yang masih ada di mana-mana di antara mereka.[9] Pasal 1:1–2:5 merupakan suatu pengakukan kegagalan, sedangkan pasal 2:6–3:6 merupakan suatu ringkasan serta perenungan penulis.[10]

Pada bagian pembukaan sudah diberikan pola kisah-kisah yang terdapat pada teks berikutnya, yaitu:[8]

  1. Israel "melakukan apa yang jahat di mata Yahweh",
  2. Umat Israel diserahkan ke dalam tangan musuh-mush mereka dan berseru minta tolong kepada Yahweh,
  3. Yahweh membangkitkan seorang pemimpin,
  4. "Roh Yahweh" turun atas pemimpin itu,
  5. Pemimpin itu mampu mengalahkan musuh, dan
  6. Ada damai di tanah itu.

Setelah ada damai, untuk beberapa waktu orang Isreael melakukan apa yang baik dan menerima berkat Yahweh, tapi kemudian kembali lagi melakukan hal-hal jahat dan mengulangi pola di atas.

Catatan Kitab Hakim-hakim mengikuti catatan Kitab Yosua dan dimulai dengan rujukan pada kematian Yosua (Hakim-hakim 1:1 merujuk pada Yosua 24:29). Cambridge Bible for Schools and Colleges mengusulkan bahwa "kematian Yosua dapat dianggap sebagai penandaan pemisahan periode pendudukan dan periode penghunian" tanah Kanaan, di mana periode penghunian ini merupakan fokus Kitab Hakim-hakim.[11] Orang-orang Israel berkumpul, kemungkinan besar di tempat suci di Gilgal atau di Sikhem (mengikuti Yosua 24:1–33) dan bertanya kepada Tuhan siapa yang harus maju terlebih dahulu (menurut urutan waktu, bukan peringkat) untuk mengamankan tanah yang telah mereka duduki.[11]

Utama

Peta pembagian tanah suku-suku Israel.

Isi utama (Hakim–hakim 3:11–16:31) terutama mengisahkan enam hakim-hakim utama dan perjuangan mereka melawan para raja negeri tetangga yang menindas orang Israel, termasuk satu kisah Abimelekh, seorang pemimpin Israel yang menindas umatnya sendiri. Pola berulang yang dijabarkan pada Pendahuluan segera terlihat pada catatan permulaan, tetapi kemunduran yang terjadi mencerminkan kemunduran dunia orang Israel secara umum.[8]

  • Otniel (3:9–11) vs. Khushan-Risyataim, raja Aram; Israel mendapatkan 40 tahun damai sampai kematian Otniel. (Pernyataan bahwa Israel menikmati periode damai tertentu setelah setiap hakim merupakan tema berulang.)
  • Ehud (3:11–29) vs. Eglon, raja Moab
  • Debora sang nabiah, bersama Barak sebagai pemimpin tentara (4–5), vs. Yabin raja Hazor (kota di Kanaan) dan Sisera, pemimpin tentaranya
  • Gideon (6–8) vs. Midian, Amalek, dan "children of the East" (apparently desert tribes)
  • Abimelekh (9) (yang secara tradisional dianggap sebagai seorang raja bukan hakim, dan dianggap jahat) vs. semua orang Israel yang melawannya
  • Yefta (11–12:7) vs. bani Amon
  • Simson (13–16) vs. orang Filistin

Ada pula ringkasan mengenai enam hakim-hakim minor: Samgar (3:31), Tola dan Yair (10:1–5), Ebzan, Elon, dan Abdon (12:8–15).[12] Ada sarjana yang melihat para hakim minor ini sebenarnya adalah adjudicator, sedangkan para hakim utama adalah para pemimpin dan tidak benar-benar memberikan penghakiman secara hukum.[13] Satu-satunya hakim utama yang digambarkan memberikan penghakiman secara hukum adalah Debora (4:4).[14]

Penutup

Kitab Hakim-hakim ditutup dengan dua lampiran, yaitu kisah-kisah yang tidak berkaitan dengan hakim tertentu:[15]

Meskipun ditempatkan di bagian belakang, tokoh-tokoh tertentu (seperti Yonatan, cucu Musa) dan kiasan-kiasan yang terdapat pada bagian ini menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa itu tentunya terjadi pada awal masa hakim-hakim.[16]

Perikop

Judul perikop dalam Kitab Hakim-hakim menurut versi Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut.

Keadaan setelah Yosua mati
Hakim Otniel, Ehud, dan Samgar
Hakim Debora
Hakim Gideon
  • Gideon diangkat menjadi hakim (6:1–40)
  • Gideon mengusir musuh (7:1 – 8:3)
  • Orang Midian dikalahkan, raja-rajanya dibunuh. (8:4–21)
  • Perbuatan Gideon selanjutnya dan akhir hidupnya (8:22–35)
Penindasan Abimelekh
  • Abimelekh menjadi raja di Sikhem (9:1–49)
  • Abimelekh mati ditimpa batu (9:50–57)
Hakim Tola dan Yair
Hakim Yefta
  • Israel ditindas oleh bani Amon (10:6–18)
  • Yefta dan Gilead (11:1–11)
  • Yefta dan bani Amon (11:12–28)
  • Nazar Yefta (11:29–40)
  • Yefta dan Efraim (12:1–7)
Hakim Ebzan, Elon, dan Abdon
Hakim Simson
  • Lahirnya Simson (13:1–25)
  • Perkawinan Simson dan teka-tekinya (14:1–20)
  • Simson melawan orang Filistin (15:1–20)
  • Simson di Gaza (16:1–3)
  • Simson dan Delila (16:4–22)
  • Simson mati (16:23–31)
Patung sembahan Mikha dan gundik Lewi
  • Patung sembahan Mikha (17:1–13)
  • Patung sembahan Mikha dirampas oleh bani Dan (18:1–31)
  • Perbuatan noda di Gibea (19:1–30)
  • Peperangan orang Israel melawan bani Benyamin (20:1–48)
  • Suku Benyamin dapat tetap hidup (21:1–25)

Kesejarahan

Kitab Hakim-hakim ini mencakup periode sejarah pada transisi antara Zaman Perunggu Akhir dan Zaman Besi Awal.[6][7] Zaman ini merupakan zaman kemakmuran.[6][7] Di Palestina saat itu masih menjadi negara kota yang relatif kecil dan independen.[6][7] Hal ini memungkinkan munculnya suatu kerajaan, seperti Mesir dan Het.[6][7] Orang-orang Kanaan tinggal di dataran rendah dan pesisir dan orang-orang Israel di perbukitan.[6][7] Mereka relatif bisa hidup tanpa gangguan dari bangsa lain.[6][7]

Kitab Hakim-hakim memuat suatu kronologi peristiwa-peristiwa yang dicatat di dalamnya. Karena sangat skematis, ada sarjana Alkitab yang memandangnya sebagai tanda bahwa kronologi itu mungkin ditambahkan pada waktu kemudian.[17]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p David M Howard. 2002. Kitab-kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama. Malang. Yayasan Penerbit Gandum Mas. Halaman 121-150.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m Arthur E. Cundall.1968.Judges:An Introduction and Commentary.Illinois.InterVarsity.28-33.
  3. ^ a b c d e f g h i j Eugene H. Merill.1987.Kingdom Priests: A History of Old Tetament Israel.Grand Rapids.Baker.151-158.
  4. ^ a b c d e f g h R. K. Harrison.1969.Introduction to the Old Tastement.Grand Rapids.Eerds.660.
  5. ^ Transkrip Naskah Laut Mati
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m James A. Thomson.1982.The Bible and Archeology, edisi ketiga.Grand Rapids.Eerds.89-98.
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m William F. Albright.1991.The Archeology of Palestine.Atlanta.Scholar Press.110-128.
  8. ^ a b c Guest, hlm. 190.
  9. ^ Spieckermann, hlm. 341.
  10. ^ McKenzie, hlm. 14.
  11. ^ a b Cambridge Bible for Schools and Colleges on Judges 1, accessed 9 October 2016
  12. ^ Bacon, hlm. 563–65.
  13. ^ Bacon, hlm. 564.
  14. ^ Bacon, hlm. 561.
  15. ^ Soggin, hlm. 5.
  16. ^ Davis, hlm. 328–61.
  17. ^ Hughes, hlm. 70–77.

Pustaka

Artikel ini menggunakan sebagian teks dari Kamus Alkitab Easton, sebuah buku ranah publik, aslinya diterbitkan pada 1897.

Pranala luar