Delila

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Delila (bahasa Ibrani: דלילה, Modern Dlila atau Dəlila Tiberias Dəlilah ; artinya "yang lemah, disingkirkan atau miskin" dari akar kata dal yang berarti "lemah atau miskin", bahasa Arab Dalilah, Inggris: Delilah) adalah seorang perempuan yang dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama pada Kitab Hakim-hakim pasal 16. Ia berasal dari lembah Sorek, yang dicintai oleh Simson, dan menyebabkan Simson ditangkap oleh orang Filistin. Karakter ini menjadi salah satu "penggoda" yang berbahaya: "Simson mencintai Delila, ia mengkhianati Simson, dan, lebih parah lagi, ia melakukannya karena uang", demikian Madlyn Kahr memulai studinya mengenai motif Delila dalam lukisan-lukisan Eropa.[1]

Catatan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Delila didekati oleh raja-raja kota (= kepala-kepala daerah; wali kota) orang Filistin yang berkata kepada perempuan itu: "Cobalah bujuk dia untuk mengetahui karena apakah kekuatannya demikian besar, dan dengan apakah kami dapat mengalahkan dia dan mengikat dia untuk menundukkannya. Maka kami masing-masing akan memberikan seribu seratus uang perak kepadamu."[2]

Tiga kali Delila menanyai Simson mengenai rahasia kekuatannya, dan tiga kali pula Simson memberikan jawaban yang tidak benar.
1. Berkatalah Delila kepada Simson: "Ceritakanlah kiranya kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar, dan dengan apakah engkau harus diikat untuk ditundukkan?"

Jawab Simson kepadanya: "Jika aku diikat dengan tujuh tali busur yang baru, yang belum kering, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain manapun juga."

Lalu raja-raja kota orang Filistin membawa tujuh tali busur yang baru yang belum kering kepada perempuan itu dan ia mengikat Simson dengan tali-tali itu, sedang di kamarnya ada orang bersiap-siap. Kemudian berserulah perempuan itu kepadanya: "Orang-orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Tetapi ia memutuskan tali-tali busur itu seperti tali rami yang terbakar putus, apabila kena api. Dan tidaklah ketahuan di mana duduk kekuatannya itu.[3]
2. Berkatalah Delila kepada Simson: "Sesungguhnya engkau telah mempermain-mainkan dan membohongi aku. Sekarang ceritakanlah kiranya kepadaku dengan apa engkau dapat diikat."

Jawabnya (Simson) kepadanya: "Jika aku diikat erat-erat dengan tali baru, yang belum terpakai untuk pekerjaan apapun, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain manapun juga." Kemudian Delila mengambil tali baru, diikatnyalah dia dengan tali-tali itu dan berseru kepadanya: "Orang-orang Filistin menyergap engkau, Simson!" --di kamar ada orang bersiap-siap--tetapi tali-tali itu diputuskannya tanggal dari tangannya seperti benang saja.[4]

3. Berkatalah Delila kepada Simson: "Sampai sekarang engkau telah mempermain-mainkan dan membohongi aku. Ceritakanlah kepadaku dengan apakah engkau dapat diikat." Jawabnya kepadanya: "Kalau engkau menenun ketujuh rambut jalinku bersama-sama dengan lungsin lalu mengokohkannya dengan patok, maka aku akan menjadi lemah dan menjadi seperti orang lain manapun juga." Kemudian perempuan itu mengokohkan lagi tenunan itu dengan patok, lalu berserulah ia kepadanya: "Orang-orang Filistin menyergap engkau, Simson." Tetapi ketika ia terjaga dari tidurnya, disentaknya lepas patok tenunan dan lungsin itu.[5]

Delila memotong rambut Simson, c. 1460

Pada kesempatan yang ke-4, berkatalah perempuan itu kepadanya: "Bagaimana mungkin engkau berkata: Aku cinta kepadamu, padahal hatimu tidak tertuju kepadaku? Sekarang telah tiga kali engkau mempermain-mainkan aku dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar." Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya. Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, katanya: "Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain." Ketika dilihat Delila, bahwa segala isi hatinya telah diceritakannya kepadanya, disuruhnyalah memanggil raja-raja kota orang Filistin, katanya: "Sekali ini lagi datanglah ke mari, sebab ia telah menceritakan segala isi hatinya kepadaku." Lalu datanglah raja-raja kota orang Filistin itu kepadanya sambil membawa uang itu. Sesudah itu dibujuknya Simson tidur di pangkuannya, lalu dipanggilnya seorang dan disuruhnya mencukur ketujuh rambut jalinnya, sehingga mulailah Simson ditundukkan oleh perempuan itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari padanya. Lalu berserulah perempuan itu: "Orang Filistin menyergap engkau, Simson!" Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling.[6]

Lembah Sorek[sunting | sunting sumber]

Nama tempat (toponim) "Sorek" atau "soreq" hanya disebutkan dalam kaitannya dengan cerita Simson. Pada abad ke-4 Masehi, Hieronimus (Jerome) menyebutkan sebuah tempat "Capharsorec" yang di dekat Saraa. Israel modern mempunyai lembah Soreq dan juga ada perkebunan anggur "Sorek Vineyard" (sejak tahun 1994) menghasilkan anggur Merlot. Soreq, merupakan kebun anggur dalam Kejadian 49:11 dan Yesaya 5:2 serta Yeremia 2:21.

Nazir Allah[sunting | sunting sumber]

Simson sejak lahir telah hidup sebagai nazir Allah, sejak lahir sampai matinya, ia tidak boleh minum anggur atau mencukur rambutnya; sebenarnya juga tidak diizinkan untuk menyentuh orang mati, tetapi tidak dijelaskan dalam riwayat hidupnya.

Budaya populer[sunting | sunting sumber]

Film dan televisi[sunting | sunting sumber]

Musik[sunting | sunting sumber]

  • Samson and Delilah adalah sebuah "grand opera" tiga babak karya Camille Saint-Saëns. Pertama kali dimainkan pada tahun 1877.
  • Queen membuat lagu mengenai Delilah (1991).
  • Warmen mempunyai lagu "Lying Delilah" yang merupakan urutan ke-7 dalam album mereka "Accept The Fact" (2005).
  • Anna Nalick's song "Sort of Delilah" from the album Broken Dolls & Odds & Ends is written from a guilty and regretful woman's perspective, as evidenced by the lyrics "Heaven was a lot to lose / I just covered your eyes and let you crumble down... / I can't lie love / I'm sort of Delilah / ...I let you down".
  • Hurt membuat lagu "Sweet Delilah" dalam album "Goodbye to the Machine" (2009).

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Survey penggunaan Delila dalam lukisan-lukisan, dilakukan oleh Madlyn Kahr, "Delilah" The Art Bulletin 54.3 (September 1972), hlm. 282–299.
  2. ^ Hakim–hakim 16:5
  3. ^ Hakim–hakim 16:6–9
  4. ^ Hakim–hakim 16:10–12
  5. ^ Hakim–hakim 16:13–14
  6. ^ Hakim–hakim 16:15–21

Pustaka tambahan[sunting | sunting sumber]

  • Delilah karangan Maude Stephany, terbitan Rhetorical Ratatouille (2012)

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]