Lompat ke isi

Kabupaten Badung

Koordinat: 8°35′S 115°11′E / 8.583°S 115.183°E / -8.583; 115.183
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Badung)

8°35′S 115°11′E / 8.583°S 115.183°E / -8.583; 115.183

Kabupaten Badung
ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ
Kabupatén Badúnǵ
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Bali

Alfabet Bali
ᬩᬤᬸᬂ
Badúnǵ
Lambang resmi Kabupaten Badung ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ Kabupatén Badúnǵ
Julukan: 
Gumi Keris
Motto: 
Ҫūra dharma rakṣaka
(Sanskerta) Pemerintah berkewajiban melindungi kebenaran dan rakyat
Peta
Peta
Kabupaten Badung ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ Kabupatén Badúnǵ di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Badung ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ Kabupatén Badúnǵ
Kabupaten Badung
ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ
Kabupatén Badúnǵ
Peta
Kabupaten Badung ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ Kabupatén Badúnǵ di Indonesia
Kabupaten Badung ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ Kabupatén Badúnǵ
Kabupaten Badung
ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ
Kabupatén Badúnǵ
Kabupaten Badung
ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ
Kabupatén Badúnǵ
(Indonesia)
Koordinat: 8°35′S 115°11′E / 8.58°S 115.18°E / -8.58; 115.18
Negara Indonesia
ProvinsiBali
Tanggal berdiri14 Agustus 1958
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 69 Tahun 1958
Hari jadi20 September
Ibu kotaMangupura
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiI Nyoman Giri Prasta
 • Wakil BupatiI Ketut Suiasa
 • Sekretaris DaerahI Wayan Adi Arnawa
 • Ketua DPRDPutu Parwata
Luas
 • Total418,52 km2 (161,59 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[2]
 • Total532.500
 • Kepadatan1,300/km2 (3,300/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 82,29% Hindu
  • 10,82% Islam
  • 0,76% Buddha
  • 0,01% Konghucu[2]
 • BahasaIndonesia, Bali, Jawa
 • IPMKenaikan 83,00 (2023)
sangat tinggi[3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5103 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0361
Pelat kendaraanDK
Kode Kemendagri51.03 Edit nilai pada Wikidata
APBDRp 6.567.483.603.537,-[4]
PADRp 5.700.510.789.575,-
DAURp 365.572975.000,- (2020)
Situs webwww.badungkab.go.id


Kabupaten Badung (Bali: ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬤᬸᬂ Kabupatén Badúnǵ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Ibu kota Badung berada di Mangupura, yang sebelumnya ibu kota Badung berada di Kota Denpasar.[5] Daerah Badung meliputi Kuta dan Nusa Dua, objek wisata yang terkenal di Bali.[6] Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Badung sebanyak 532.500 jiwa.[2]

Kabupaten Badung saat ini dipimpin oleh seorang Bupati yang saat ini dijabat oleh I Nyoman Giri Prasta, dan sebagai Wakil Bupati yaitu I Ketut Suiasa. Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang meliputi kantor bupati, kantor DPRD, kantor dinas, gedung kesenian dan perpustakaan kini berlokasi di Pusat Pemerintahan (Puspem) Mangupraja Mandala Kabupaten Badung, di Mangupura.

Korban Perang Puputan Badung

Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan pada akhir abad ke-18. Dengan memiliki keris dan cemeti pusaka, Ia dapat menundukkan Kerajaan Mengwi dan Jembrana hingga tahun 1810, sampai ia akhirnya diganti oleh 2 orang raja berikutnya. Kematiannya seolah sudah diatur oleh penerusnya, barangkali saudaranya, Raja Kesiman, yang kemudian memerintah dan mencapai puncaknya tahun 1829-1863. Kerajaan ini dipengaruhi oleh kekuatan dari luar Bali dan menggantungkan harapan kepada Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu.

Belanda diijinkan untuk mendirikan tangsi militer di Kuta pada tahun 1826, sebagai balasan atas kerjasama itu, raja mendapatkan hadiah yang sangat indah. Seorang pedagang berkebangsaan Denmark, bernama Mads Johansen Lange yang datang ke Bali pada usia 18 tahun dan memegang peranan sebagai mediator antara Pemerintah Belanda dan kerajaan Badung menulis bahwa raja Badung mendapat bagian yang cukup menarik. Mulai saat itu, Mads Lange yang lahir tahun 1806, dapat meningkatkan hubungan baik dengan raja-raja di Bali. Pada tahun 1856, Mads Lange sakit dan mohon pensiun serta memutuskan untuk kembali ke Denmark, tetapi sayang dia meninggal pada saat kapal yang akan ditumpangi akan berangkat dan akhirnya dikubur di Kuta.

Di samping itu, Kuta juga dikenal sebagai tempat di mana Kapten Cornelis de Houtman dengan beberapa pengikutnya berlabuh pada tahun 1557, ketika 20.000 pasukan Bali kembali dari perjalanan mempertahankan Blambangan dari Kesultanan Mataram.

Kapal Belanda di Sanur

Pada tahun 1904, sebuah kapal China berbendera Belanda bernama "Sri Komala" kandas di pantai Sanur. Pihak pemerintah Belanda menuduh masyarakat setempat melucuti, merusak, dan merampas isi kapal dan menuntut kepada raja atas segala kerusakan itu sebesar 3.000 mata uang perak dan menghukum orang-orang yang merusak kapal. Penolakan raja atas tuduhan dan pembayaran kompensasi itu menyebabkan pemerintah Belanda mempersiapkan expedisi militernya yang ke-6 ke Bali pada tanggal 20 September 1906. Tiga batalyon infantri dan 2 batalyon pasukan artileri segera mendarat dan menyerang Kerajaan Badung.

Setelah menyerang Badung, Belanda menyerbu kota Denpasar, hingga mencapai pintu gerbang kota, mereka belum mendapatkan perlawanan yang berarti. Namun tiba-tiba mereka disambut oleh sekelompok orang berpakaian serba putih, siap melakukan "perang puputan" (mati berperang sampai titik darah terakhir). Dipimpin oleh raja, para pendeta, pengawal, sanak saudara, laki-laki perempuan menghiasi diri dengan batu permata dan berpakaian perang keluar menuju tengah-tengah medan pertempuran. Puputan dilakukan sesuai ajaran agama Hindu Bali saat itu bahwa tujuan ksatria adalah mati di medan perang sehingga arwah dapat masuk langsung ke surga. Menyerah dan mati dalam pengasingan adalah hal yang paling memalukan.

Raja Badung beserta laskarnya yang dengan gagah berani dan tidak kenal menyerah serta memilih melakukan perang puputan akhirnya gugur demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung.

Beberapa hari kemudian, Belanda pun menyerang Tabanan dan Kesiman. Pada tahun 1908, Kerajaan Klungkung juga melakukan puputan dan dengan jatuhnya kerajaan Klungkung maka Belanda menguasai Bali sepenuhnya. Pada tahun 1914, Belanda mengganti pasukan tentara dengan kepolisian sambil melakukan reorganisasi pemerintahan. Beberapa raja dicabuti hak politiknya, tetapi mereka tetap menjaga nilai kebudayaan dan raja pun masih berpengaruh kuat. Kota Denpasar yang terdiri dari 3 kecamatan merupakan bagian dari Kabupaten Badung, sebelum ditetapkan sebagai Kota Madya pada tanggal 27 Februari 1993.

Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Bali. Kabupaten ini terletak membujur dari tengah hingga selatan Pulau Bali. Secara astronomis, wilayah Kabupaten Badung terletak di antara 8°14' hingga 8°50' Lintang Selatan serta 115°5' hingga 115°14' Bujur Timur. Kabupaten Badung memiliki luas wilayah sebesar 418,52 km² yang terbagi ke dalam enam kecamatan dengan kecamatan terbesarnya yaitu Kecamatan Petang yang luas wilayahnya adalah 115 km² dan kecamatan terkecilnya yaitu Kecamatan Kuta yang luas wilayahnya sebesar 17,52 km².[7]

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Secara administratif, wilayah Kabupaten Badung berbatasan dengan beberapa wilayah kabupaten/kota di Bali, yaitu:

Utara Kabupaten Buleleng
Timur Kota Denpasar, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Gianyar
Selatan Samudera Indonesia
Barat Kabupaten Tabanan

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Secara topografis, wilayah Kabupaten Badung memiliki kontur muka daratan yang beragam. Di wilayah selatan, kontur muka daratan yang dominan adalah dataran rendah hingga wilayah pesisir pantai. Sementara itu, wilayah tengah didominasi oleh dataran rendah yang kemudian diikuti kontur muka daratan perbukitan dan pegunungan di wilayah utara. Ketinggian muka daratan di Kabupaten Badung bervariasi antara 0 hingga ±2000 mdpl. Berdasarkan ketinggiannya, wilayah kecamatan Kuta Selatan, Kuta Utara, dan Kuta berada di ketinggian 0–65 mdpl, wilayah kecamatan Mengwi berada pada ketinggian 0–350 mdpl, wilayah kecamatan Abiansemal berada di ketinggian 75–350 mdpl, dan wilayah kecamatan Petang berada di ketinggian antara 250–2075 mdpl.[7]

Seperti wilayah lain di selatan Indonesia, Kabupaten Badung beriklim tropis yang bertipe iklim monsun (Am) dengan dua perbedaan musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Badung terjadi akibat dari hembusan angin monsun baratan yang bersifat basah, lembap, serta banyak membawa uap air penghasil awan hujan dan musim penghujan biasanya terjadi antara bulan November hingga April dengan puncaknya biasa terjadi antara bulan Januari ataupun Februari. Sementara itu, musim kemarau di wilayah Badung berlangsung pada periode Mei hingga Oktober yang disebabkan oleh tiupan angin monsun timuran yang bersifat kering dan dingin. Suhu udara di wilayah Badung bervariasi berdasar ketinggian muka daratannya. Namun, secara umum suhu udara di wilayah Badung berkisar antara 22°–34°C, kecuali untuk wilayah perbukitan dan pegunungan yang suhu reratanya umumnya kurang dari 26°C. Tingkat kelembapan relatif di wilayah Badung biasanya berkisar antara 50%–90%.


Data iklim Badung, Bali, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 31.1
(88)
31.2
(88.2)
31.4
(88.5)
30.7
(87.3)
30.5
(86.9)
28.9
(84)
27.8
(82)
28.2
(82.8)
29.1
(84.4)
30.9
(87.6)
31.8
(89.2)
31.5
(88.7)
30.26
(86.47)
Rata-rata harian °C (°F) 27.8
(82)
27.7
(81.9)
27.8
(82)
27.8
(82)
27.2
(81)
26.7
(80.1)
25.4
(77.7)
25.6
(78.1)
26.2
(79.2)
27.3
(81.1)
27.8
(82)
27.8
(82)
27.09
(80.76)
Rata-rata terendah °C (°F) 24.3
(75.7)
24.2
(75.6)
24.3
(75.7)
24.6
(76.3)
24.5
(76.1)
23.7
(74.7)
22.9
(73.2)
23.1
(73.6)
23.6
(74.5)
24.3
(75.7)
24.7
(76.5)
24.4
(75.9)
24.05
(75.29)
Presipitasi mm (inci) 414
(16.3)
339
(13.35)
254
(10)
162
(6.38)
93
(3.66)
67
(2.64)
50
(1.97)
26
(1.02)
55
(2.17)
125
(4.92)
229
(9.02)
345
(13.58)
2.159
(85,01)
Rata-rata hari hujan 16 14 12 8 6 4 4 2 3 6 10 14 99
% kelembapan 84 85 83 79 74 71 68 63 67 72 77 80 75.3
Rata-rata sinar matahari harian 5.2 5.7 6.6 7.8 9.2 9.5 9.8 10.1 10 9.5 7.9 6.1 8.12
Sumber #1: Climate-Data.org[8] & BMKG[9]
Sumber #2: Weatherbase[10] & Weather2travel[11]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Bupati Badung adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Badung. Bupati Badung bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Bali. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Badung ialah I Nyoman Giri Prasta, dengan wakil bupati I Ketut Suiasa. Jabatan I Nyoman Giri Prasta sebagai bupati Badung saat ini untuk periode kedua sejak 26 Februari 2021.

No. Foto Nama Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Foto Wakil Bupati Keterangan
10
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta
I Nyoman Giri Prasta 17 Februari 2016 26 Februari 2021 15
I Ketut Suiasa [12]
26 Februari 2021 petahana 16 [13]

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Badung dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[14] 2019–2024[15] 2024–2029[16]
Gerindra 4 Penurunan 2 Kenaikan 4
PDI-P 16 Kenaikan 28 Penurunan 27
Golkar 10 Penurunan 7 Kenaikan 11
NasDem 1 Steady 1 Penurunan 0
Hanura 2 Penurunan 0 Steady 0
Demokrat 7 Penurunan 2 Kenaikan 3
Jumlah Anggota 40 Steady 40 Kenaikan 45
Jumlah Partai 6 Penurunan 5 Penurunan 4

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Badung terdiri dari 6 kecamatan, 16 kelurahan dan 46 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 468.346 jiwa dengan luas wilayah 418,62 km² dan sebaran penduduk 1.118 jiwa/km².[17][18]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Badung, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
51.03.03 Abiansemal - 18 Desa
51.03.01 Kuta 5 - Kelurahan
51.03.05 Kuta Selatan 3 3 Desa
Kelurahan
51.03.06 Kuta Utara 3 3 Desa
Kelurahan
51.03.02 Mengwi 5 15 Desa
Kelurahan
51.03.04 Petang - 7 Desa
TOTAL 16 46

Demografi

[sunting | sunting sumber]

Suku bangsa

[sunting | sunting sumber]
Tarian Kisah perjuangan rakyat Badung.
Penari Kecak di Pura Luhur Uluwatu.

Provinsi Bali merupakan rumah bagi etnis Bali dan Bali Aga, demikian juga di kabupaten ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010, sebanyak 425.988 jiwa atau 78,40% dari 543.332 jiwa penduduk kabupaten Badung adalah suku Bali.[19] Penduduk Badung dari suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan sebagian lagi adalah orang Madura, Sasak,Sunda, Tionghoa, Flores, Melayu, Bugis, Batak, dan beberapa suku lainnya.[19]

Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Badung berdasarkan suku bangsa pada tahun 2010:[19]

No Suku Jumlah
(2010)
%
1 Bali 425.848 78,40%
2 Jawa 82.218 15,13%
3 Madura 7.099 1,31%
4 Sasak 3.234 0,60%
5 Sunda 2.776 0,51%
6 Flores 1.808 0,33%
7 Tionghoa 1.542 0,28%
8 Bugis 1.063 0,20%
9 Melayu 656 0,12%
10 Suku lainnya 16.948 3,12%
Kabupaten Badung 543.332 100%
Pura Desa Lan Puseh Desa Adat Pecatu
Vihara Viharaya Dharmayana, Kuta

Agama yang dianut penduduk kabupaten Badung sangat beragam dengan mayoritas beragama Hindu. Orang Bali umumnya beragama Hindu, dan sebagian beragama Islam dan Kristen. Sementara penduduk dari suku Jawa, Melayu, Bugis, Sunda, Sasak umumnya beragama Islam. Sebagian orang Flores, Batak, dan sebagian Tionghoa, beragama Kristen.[20]

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri semester 1 tahun 2024, sebanyak 82,29% penduduk kabupaten Badung menganut agama Hindu. Kemudian penduduk yang beragama Islam sebanyak 10,82%. Selebihnya beragama Kristen sebanyak 6,12%, dimana Protestan sebanyak 3,83% dan Katolik sebanyak 2,29%. Penduduk yang beragama Buddha sebanyak 0,76%, Lainnya Konghucu sebanyak 0,01%.[2] Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 6.244 pura , kemudian 16 masjid, 77 mushola, 113 gereja Protestan, 17 gereja Katolik dan 8 vihara.[6]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Beberapa rumah sakit di Kabupaten Badung diantaranya adalah:

  • RSUD Kab. Badung Mangusada
  • RS Siloam Bali
  • RS Khusus Bedah BIMC
  • RS Graha Asih
  • RS Kasih Ibu Kedonganan
  • Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC
  • RSU Surya Husadha Nusa Dua

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]
Pantai Kuta, salah satu pantai yang banyak dikunjungi wisatawan di Kabupaten Badung
Komplek Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Di Kabupaten Badung banyak terdapat objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara, misalnya:

  1. Air terjun Nungnung
  2. Atraksi Makotek di Desa Munggu
  3. Ayung Rafting
  4. Bumi Perkemahan Dukuh, Blahkiuh
  5. Bungy Jumping
  6. Desa Petang
  7. Desa Plaga
  8. Desa Kapal
  9. Perang Tipat Bantal (Desa Kapal)
  10. Pantai Dreamland
  11. Pantai Padang-Padang
  12. Jembatan Tukad Bangkung (terpanjang di Bali Nusa tenggara dan Tertinggi di Asia Tenggara
  13. Pura Penataran Puspem Badung
  14. Pantai Seseh
  15. Pantai Batu Bolong
  16. Pantai Brawa
  17. Kawasan Industri Badung (Jalan Bay Pass Sunset Road, Kuta)
  18. Kawasan Wisata Malam Oberoi
  19. Desa Wisata Baha
  20. Garuda Wisnu Kencana (GWK)
  21. Geger Sawangan
  22. Kawasan Indonesia Tourism Development Corporation Nusa Dua
  23. Mandala Wisata
  24. Monumen Tragedi Kemanusiaan Bom Bali
  25. Panggung Kesenian Kuta Timur
  26. Pantai Canggu
  27. Pantai Jimbaran
  28. Pantai Kedonganan
  29. Pantai Kuta, Legian, Seminyak
  30. Kawasan Internasional Legian
  31. Pantai Labuan Sait
  32. Pantai Nyang-Nyang
  33. Pantai Suluban
  34. Patung Satria Gatot Kaca
  35. Penangkaran Penyu Deluang Sari
  36. Pura Peti Tenget
  37. Pura Pucak Tedung
  38. Pura Sadha
  39. Pura Taman Ayun
  40. Pura Uluwatu
  41. Safari Kuda
  42. Taman Wisata Alam Sangeh
  43. Taman Reptil Indonesia Jaya
  44. Kota Mangupura
  45. Tanah Wuk
  46. Tanjung Benoa
  47. Waka Tangga
  48. Water Boom Park, Kuta, Badung
  49. Wisata Agro Pelaga
  50. Puja Mandala Nusa Dua

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 05-12-2018. 
  2. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2024" (Visual). gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 31 Oktober 2024. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.bali.bps.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2024. 
  4. ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2018-07-06. 
  5. ^ "Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2009 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Badung dari Wilayah Kota Denpasar ke Wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung Provinsi Bali". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2009-12-21. 
  6. ^ a b "Kabupaten Badung Dalam Angka 2023" (pdf). BPS Kabupaten Badung. hlm. 49, 141–142. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-14. Diakses tanggal 14 Juli 2023. 
  7. ^ a b "Kabupaten Badung dalam Angka Tahun 2022". BPS Kabupaten Badung. Maret 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-19. Diakses tanggal 19 Juni 2022. 
  8. ^ "Kuta, Bali, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 19 Juni 2022. 
  9. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 78 & 143. Diakses tanggal 19 September 2024. 
  10. ^ "Kuta, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 19 Juni 2022. 
  11. ^ "Kuta climate guide". weather2travel. Diakses tanggal 19 Juni 2022. 
  12. ^ "Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, S.Sos". POSBALI.ID. 2017-07-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-22. Diakses tanggal 2018-10-22. 
  13. ^ "Lantik 6 Bupati-Wali Kota Terpilih di Bali, Ini Pesan Gubernur Koster". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-18. Diakses tanggal 2021-02-27. 
  14. ^ Metro Bali, 12 Mei 2014, Inilah Daftar 40 Anggota DPRD Badung Terpilih, dikunjungi pada 7 Februari 2019.
  15. ^ Ini Perolehan Kursi Partai di DPRD Kabupaten Badung Periode 2019-2024
  16. ^ "KPU Tetapkan 45 Caleg DPRD Badung Terpilih, 10 Petahana Tumbang". detik.com. 02-05-2024. Diakses tanggal 14-05-2024. 
  17. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  18. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  19. ^ a b c "Peta Sebaran Penduduk Menurut Suku Bangsa Provinsi Bali" (pdf). bali.bps.go.id. 15 Januari 2015. hlm. 9, 11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 18 Juni 2022. 
  20. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Badung". Badan Pusat Statistik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-13. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]