Kabupaten Sikka

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Sikka
Hutan Mata Air di Pegunungan Wairterang
Hutan Mata Air di Pegunungan Wairterang
Julukan: 
Kota Tanah Sikka
Motto: 
Dari Tuhan, Kembali ke Tuhan
Peta
Kabupaten Sikka di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Sikka
Kabupaten Sikka
Peta
Kabupaten Sikka di Indonesia
Kabupaten Sikka
Kabupaten Sikka
Kabupaten Sikka (Indonesia)
Koordinat: 8°29′18″S 122°58′26″E / 8.4883°S 122.974°E / -8.4883; 122.974
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Tanggal berdiri1 Maret 1958
Dasar hukumUU nomor 69 tahun 1958
Ibu kotaMaumere
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 21
  • Kelurahan: 13
  • Desa: 147
Pemerintahan
 • BupatiFransiskus Roberto Diogo
 • Wakil BupatiRomanus Woga
Luas
 • Total1.731,91 km2 (668,69 sq mi)
Populasi
 • Total321.953
 • Kepadatan190/km2 (480/sq mi)
Demografi
 • AgamaKristen 89,60%
- Katolik 87,95%
- Protestan 1,65%
Islam 10,32%
Hindu 0,06%
Buddha 0,02%[2][3]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Sikka
Palu'e
Lio
Melayu Maumere
 • IPMKenaikan 69,41 (2023)
sedang[4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5310
Kode area telepon0382
Pelat kendaraanEB xxxx B*
Kode Kemendagri53.07
DAURp 660.109.894.000,00- (2020)[5]
Situs webwww.sikkakab.go.id


Kabupaten Sikka adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten Sikka adalah Maumere. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Sikka tahun 2021, penduduk kabupaten ini pada berjumlah 321.953 jiwa (2020) dengan kepadatan 186 jiwa/km².[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Dahulu Kabupaten Sikka merupakan sebuah Onderafdeling dan kemudian menjadi Swapraja yang dipimpin oleh 12 raja dan ratu secara turun temurun. Yakni sejak pemerintahan Portugis saat dipimpin oleh Raja Don Alesu Ximenes da Silva hingga masa pemerintahan Belanda oleh Raja Andreas Djati da Silva pada tahun 1874. Saat kepemimpinan Raja J. Nong Meak da Silva pada tahun 1902 sistem pemerintahan Swapraja Sikka diubah dengan sistem Desentralisasi. Hingga kemudian berlakunya Undang - undang nomor 69 tahun 1958 tentang pembentukan daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur maka pada tanggal 1 Maret 1958, daerah Swapraja Sikka dijadikan Daerah Tingkat II dengan ibu kotanya Maumere dengan kepala daerah pertama pada masa itu adalah D. P. C. Ximenes da Silva.

Penyelengaraan pemerintahannya di dasarkan atas Undang - undang nomor I tahun 1957 tentang pokok - pokok pemerintahan daerah. Pada tahun 1967 daerah tingkat II Swapraja Sikka di ganti namanya menjadi Kabupaten Sikka dengan kepala daerahnya Laurensius Say.[6]

Geografi[sunting | sunting sumber]

Secara geografis, luas wilayah Kabupaten Sikka 7.553,24 Km² terdiri atas luas daratan (Pulau Flores) 1.614,80 km² dan pulau-pulau kecil sebanyak 18 buah 117,11 km² serta luas lautan 5.821,33 Km². Luas daratan Kabupaten Sikka dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur maka hanya sebesar 3,66% dari luas wilayah NTT atau seluas 47.349,91 km². Kabupaten Sikka terletak di antara 8°22'–8°50' Lintang Selatan dan 121°55'40"–122°41'30" Bujur Timur.[7]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Laut Flores
Timur Kabupaten Flores Timur
Selatan Laut Sawu
Barat Kabupaten Ende

Topografi[sunting | sunting sumber]

Keadaan topografi sebagian besar berbukit, bergunung, dan berlembah dengan lereng-lereng yang curam yang umumnya terletak di daerah pantai. Keadaan tersebut di atas dapat dirinci: topografi dengan ketinggian 0–25 m dpl, yaitu dengan luas 29.863 ha atau sekitar 17,24% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, meliputi daerah pesisir pantai utara (sebagian besar) dan daerah pesisir pantai selatan serta daerah pesisir pantai pulau-pulau kecil lainnya. Topografi dengan ketinggian 25–100 m dpl, yaitu dengan luas 20.843 ha atau sekitar 12,03% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lanjutan daerah pesisir yang sebagian besar juga terdapat di bagian utara wilayah Kabupaten Sikka dan sebagian kecilnya di bagian selatan dan pulau-pulau kecil lainnya.

Topografi dengan ketinggian 100-500 mdpl, yaitu seluas 48.171 ha atau sekitar 27,81% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lereng atau kaki gunung dan perbukitan yang juga merupakan daerah peralihan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau pegunungan. Sementara itu, topografi dengan ketinggian 500–1000 m dpl, yaitu seluas 70.216 ha atau sekitar 40,54% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan. Selanjutnya, topografi dengan ketinggian lebih dari 1000 m dpl, yaitu seluas 4.098 ha atau sekitar 2,37% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi dan hanya terdapat di beberapa kecamatan saja.

Kondisi kemiringan tanah (kelerengan) di wilayah Kabupaten Sikka cukup bervariasi, berkisar dari 0% hingga 70% dan didominasi oleh kemiringan tanah yang lebih besar dari 40% dengan luas 81.167 ha atau sekitar 46,87% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka.[7]

Iklim[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Sikka beriklim tropis seperti pada daerah-daerah lain di Indonesia pada umumnya dengan tipe iklim sabana tropis (Aw) yang memiliki dua musim, musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau di wilayah Sikka biasanya berlangsung selama 7 hingga 8 bulan (April/MeiOktober/November) dengan bulan terkering adalah Agustus. Sementara itu, musim penghujan berlangsung kurang lebih selama 4–5 bulan (November/DesemberMaret/April). Curah hujan di wilayah ini berkisar antara 1.000–1.500 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan sebesar 60-120 hari per tahun. Suhu udara di wilayah Sikka berkisar antara 20 °C-33 °C. Tingkat kemebapan kelembaban nisbi 64%-86%. Kecepatan angin rata-rata 12–20 knots.

Data iklim Sikka, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.1
(86.2)
30.6
(87.1)
31.4
(88.5)
32.1
(89.8)
31.4
(88.5)
31
(88)
30.9
(87.6)
31.1
(88)
31.6
(88.9)
32.3
(90.1)
32.1
(89.8)
31.1
(88)
31.31
(88.38)
Rata-rata harian °C (°F) 26.5
(79.7)
27.3
(81.1)
27.4
(81.3)
26.7
(80.1)
26.5
(79.7)
25.9
(78.6)
25.3
(77.5)
25.9
(78.6)
26.8
(80.2)
27.5
(81.5)
27.4
(81.3)
26.8
(80.2)
26.67
(79.98)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.7
(72.9)
23
(73)
23.3
(73.9)
22.5
(72.5)
21.7
(71.1)
20.8
(69.4)
19.9
(67.8)
20.6
(69.1)
21.3
(70.3)
23.1
(73.6)
23
(73)
22.3
(72.1)
22.02
(71.56)
Curah hujan mm (inci) 410
(16.14)
396
(15.59)
292
(11.5)
154
(6.06)
94
(3.7)
42
(1.65)
23
(0.91)
11
(0.43)
22
(0.87)
64
(2.52)
180
(7.09)
342
(13.46)
2.030
(79,92)
Rata-rata hari hujan 20 18 16 10 7 3 2 1 2 5 12 17 113
% kelembapan 81 83 79 75 71 68 65 62 67 69 74 78 72.7
Rata-rata sinar matahari bulanan 171 198 216 267 278 267 279 299 294 305 261 212 3.047
Sumber #1: Climate-Data.org[8] & BMKG[9]
Sumber #2: Weatherbase[10]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]

No. Potret Nama
(masa hidup)
Mulai menjabat Selesai menjabat Prd. Jabatan Sebelumnya Wakil Bupati Ket.
1 Don Paulus Centis Ximenes da Silva 1958 1 Maret 1960 -- Kepala Dewan Pemerintahan Daerah Swatantra Sikka  
2 Paulus Samador da Cunha 1 Maret 1960 6 September 1967 I Anggota Konstituante  
3 Laurentius Say 6 September 1967 1972 II Anggota MPRS-RI  
1972 19 September 1977 III  
4 Drs.
Daniel Woda Palle
19 September 1977 10 Mei 1978 - [Ket. 1]
10 Mei 1978 1983 IV Sekretaris Wilayah Daerah Sikka  
1983 1988 V  
5 Drs.
Avelinus Maschur Conterius
21 Mei 1988 21 Mei 1993 VI Sekretaris Wilayah Daerah Alor  
6 Alexander Idong 21 Mei 1993 21 Mei 1998 VII Ketua DPRD Kabupaten Sikka  
7 Drs.
Paulus Moa
22 Mei 1998 22 Mei 2003 VIII Sekretaris Wilayah Daerah Liquisa  
8 Drs.
Alexander Longginus
31 Mei 2003 31 Mei 2008 IX Anggota DPRD Sikka Drs.
Yoseph Ansar Rera
 
9 Drs.
Sosimus Mitang
31 Mei 2008 31 Mei 2013 X dr.
Wera Damianus
M.M.
[11]
- dr.
Valentinus Sili Tupen
M.K.M.
31 Mei 2013 6 Juli 2013 - [Ket. 2]
10 Drs.
Yoseph Ansar Rera
6 Juli 2013 15 Februari 2018 XI Wakil Bupati Sikka Drs.
Paulus Nong Susar
[Ket. 3]
[12]
- Drs.
Paulus Nong Susar
15 Februari 2018 23 Juni 2018 [Ket. 4]
(10) Drs.
Yoseph Ansar Rera
23 Juni 2018 6 Juli 2018 Drs.
Paulus Nong Susar
 
- dr.
Valentinus Sili Tupen
M.K.M.
6 Juli 2018 20 Juli 2018 - [Ket. 5]
Drs.
Mekeng P. Florianus
20 Juli 2018 20 September 2018 [Ket. 6]
[13]
11 Fransiskus Roberto Diogo
S.Sos., M.Si.
20 September 2018 20 September 2023 XII Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sikka Romanus Woga [14]
Catatan
  1. ^ Pelaksana Tugas Bupati Sikka
  2. ^ Pelaksana Harian Bupati Sikka
  3. ^ Cuti kampanye Pilbup Sikka 2018
  4. ^ Pelaksana Tugas Bupati Sikka
  5. ^ Pelaksana Harian Bupati Sikka
  6. ^ Penjabat Bupati Sikka


Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sikka dalam dua periode terakhir.[15][16]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 2 Kenaikan 4
Gerindra 5 Penurunan 3
PDI-P 4 Kenaikan 5
Golkar 5 Penurunan 4
NasDem 3 Kenaikan 4
PKS 1 Steady 1
Perindo (baru) 3
PPP 1 Penurunan 0
PAN 3 Steady 3
Hanura 4 Steady 4
Demokrat 4 Penurunan 2
PKPI 3 Penurunan 2
Jumlah Anggota 35 Steady 35
Jumlah Partai 11 Steady 11

Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Sikka terdiri dari 21 Kecamatan, 13 Kelurahan, dan 147 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 314.809 jiwa dengan luas wilayah 1.731,90 km² dan sebaran penduduk 182 jiwa/km².[17][18]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sikka, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.07.01 Paga 8 Desa
53.07.02 Mego 10 Desa
53.07.03 Lela 9 Desa
53.07.04 Nita 12 Desa
53.07.05 Alok 4 3 Desa
Kelurahan
53.07.06 Palue 8 Desa
53.07.07 Nelle 5 Desa
53.07.08 Talibura 12 Desa
53.07.09 Waigete 9 Desa
53.07.10 Kewapante 8 Desa
53.07.11 Bola 6 Desa
53.07.12 Magepanda 5 Desa
53.07.13 Waiblama 6 Desa
53.07.14 Alok Barat 4 Kelurahan
53.07.15 Alok Timur 5 5 Desa
Kelurahan
53.07.16 Koting 6 Desa
53.07.17 Tanawawo 8 Desa
53.07.18 Hewokloang 7 Desa
53.07.19 Kangae 9 Desa
53.07.20 Doreng 7
53.07.21 Mapitara 4 Desa
TOTAL 13 147

Demografi[sunting | sunting sumber]

Desa Konga di Kabupaten Sikka pada tahun 1915

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2020, mencatat penduduk Kabupaten Sikka berdasarkan agama yakni Kristen 89,60%, dengan mayoritas Katolik sebanyak 87,95% dan selebihnya Protestan 1,65.[2] Sejak tahun 2005, Sikka menjadi keuskupan baru, yakni keuskupan Maumere, di bawah Keuskupan Agung Ende dengan Uskup pertamanya Mgr. Vincentius Sensi Potokota.

Agama Islam cukup signifikan di kabupaten Sikka yakni 10,32%. Sebagian lagi beragama Hindu 0,06% dan Buddha 0,02%[3] Kawasan pesisir utara cukup banyak dihuni oleh masyarakat etnis pendatang Bajo Wuring, Buton, Bugis, dan Jawa yang menuturkan bahasa Melayu Maumere sebagai sarana komunikasinya.

Kawasan berpenduduk padat adalah di kawasan utara yang berbatasan dengan Laut Flores, sedang kawasan selatan yang berbatasan dengan Laut Sawu/Lautan Hindia berpenduduk jarang. Konsentrasi penduduk perkotaan ada di kota Maumere, termasuk ke dalam kecamatan Alok, Alok Timur dan Alok Barat, dan kawasan Geliting di Kewapante.

Perkantoran[sunting | sunting sumber]

Beberapa perusahaan papan atas skala Nasional yang sudah masuk di Maumere - Flores adalah Adira Finance (Jl Anggrek), Apotek K-24, Lab. Prodia, Apotek Kimia Farma, Batavia Air, Telkomsel, Bank Danamon, Bank BNI 46, Bank Mandiri, Gramedia, Bank Sinarmas dan sisanya lagi adalah perusahaan lokal atau daerah provinsi.

Bencana[sunting | sunting sumber]

Pada 12 Desember 1992 Maumere dilanda gempa dengan kekuatan 6,8 SR yang menyebabkan terjadinya tsunami, mengakibatkan sekitar 2000 penduduk meninggal dunia. Gempa tersebut disebabkan oleh penunjaman Lempeng Eurasia-Lempeng Indo-Australia yang terletak di sisi utara Maumere, yakni di Laut Flores. Korban terbanyak berasal dari penduduk yang tinggal di pulau-pulau di teluk Maumere, seperti Pulau Pemana, Pulau Besar dan Pulau Babi.

Transportasi[sunting | sunting sumber]

  • Kota Maumere dapat diakses via udara dari Denpasar (transit dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar), Ende, Kupang dan Labuan Bajo. Bandara bernama Wai Oti yang sejak bulan Juli 2010 telah megalami pergantian nama menjadi Bandar Udara Frans Seda dengan panjang landasan aspal 2250 meter, dan dapat didarati oleh jenis pesawat Boeing seri 737-500. saat ini terdapat 3 maskapai penerbangan yang melayani mobilitas penduduk antar pulau dan aktivitas ekspor dan impor. transportasi laut dapat diakses melalui pelabuhan laut Laurensius Say.

Kekayaan Alam[sunting | sunting sumber]

Kawasan ini memiliki potensi kekayaan alam yang cukup beragam, misalnya:

  1. Ikan laut
  2. Jambu mente (organik)
  3. Kakao (organik)
  4. Rumput laut
  5. Kemiri
  6. Asam

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Pantai Magepanda

Tempat Wisata[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Sikka juga memiliki tempat tujuan wisata yang layak untuk dikunjungi, yaitu:

  1. Wisata Selam dan Pantai (Eko-Wisata) di Kojogete, Pulau Pemanaa, Pulau Babi, Pantai Magepanda dan Pantai Paga.
  2. Wisata Lansekap atau Saujana (Eko-Wisata) Gunung Api Egon dan Gunung Kimangbuleng.
  3. Wisata Budaya di gereja antik peninggalan Portugis di Lela, Katedral St. Yosef di Maumere dan regalia peninggalan raja-raja Sikka.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Kabupaten Sikka Dalam Angka 2021" (pdf). www.sikkakab.bps.go.id. BPS Kabupaten Sikka. hlm. 8, 48. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-18. Diakses tanggal 2021-04-06. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 6 April 2021. 
  3. ^ a b "Persentase Penduduk Menurut Agama di Provinsi Nusa Tenggara Timur 2016". BPS Provinsi NTT. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-28. Diakses tanggal 27 Februari 2019. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.ntt.bps.go.id. Diakses tanggal 6 Januari 2024. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 6 April 2021. 
  6. ^ "Profil Kabupaten Sikka". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-12. Diakses tanggal 2018-07-12. 
  7. ^ a b "Profil Sikka" (PDF). [pranala nonaktif permanen]
  8. ^ "Maumere, Nusa Tenggara Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  9. ^ "Buletin Prakiraan Musim Hujan 2022-2023 Provinsi NTT – Normal Curah Hujan Kabupaten Sikka Zona Musim 484 & 485 periode 1991-2020". BMKG – Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang. September 2022. hlm. 22. Diakses tanggal 21 September 2022. 
  10. ^ "Maumere, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 21 September 2020. 
  11. ^ "SODA Bangun Sikka Dengan Dua Program". blogspot.com. 01-06-2008. Diakses tanggal 08-05-2022. 
  12. ^ "Gubernur NTT Minta Bupati Sikka Terpilih Perhatikan Nasib Masyarakat Palue". beritasatu.com. 06-07-2013. Diakses tanggal 08-05-2022. 
  13. ^ Lewanmeru, Oby (20-07-2018). Ferry Ndoen, ed. "Penjabat Gubernur NTT Lantik Flory Mekeng Jadi Penjabat Bupati Sikka". Tribunnews.com. Diakses tanggal 08-05-2022. 
  14. ^ "Gubernur NTT Lantik Bupati dan Wakil Bupati Sikka Terpilih". radarntt.co. 21-09-2018. Diakses tanggal 08-05-2022. 
  15. ^ Perolehan Kursi DPRD Sikka 2014-2019
  16. ^ "Perolehan Kursi DPRD Sikka 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-14. Diakses tanggal 2020-05-23. 
  17. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  18. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]