Tawakal (seri televisi 2005)
Tawakal | |
---|---|
Genre | |
Pembuat | Multivision Plus |
Ditulis oleh |
|
Skenario |
|
Sutradara |
|
Pengarah kreatif | Raakhee Punjabi |
Pemeran |
|
Lagu pembuka | "Sholawat Badar" oleh Ari Malibu |
Lagu penutup | "Sholawat Badar" oleh Ari Malibu |
Penata musik | Nathanael P. Winarto |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 2 |
Jmlh. episode | 111 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser eksekutif | Gobind Punjabi |
Produser | Raam Punjabi |
Sinematografi |
|
Penyunting | Sugiarto |
Pengaturan kamera | Arief Budiman |
Durasi | 60 menit |
Rumah produksi | Multivision Plus |
Distributor | Indosiar Karya Media |
Rilis asli | |
Rilis | 5 September 2005 20 Januari 2006 | –
Tawakal adalah serial televisi Indonesia produksi Multivision Plus yang ditayangkan perdana 5 September 2005 pukul 18.00 WIB di Indosiar. Serial ini disutradarai oleh Vera Mahesh, Ronix Saka dan Asep Kusdinar serta dibintangi oleh Tia Ivanka, Adi Firansyah, dan Hikmal Abrar.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Kisah dimulai pada malam hari, dari seseorang yang secara mengagetkan meninggalkan bayi di depan rumah seorang bidan desa berjulukan Dewi. Namun pada dikala sama, Dewi juga mesti membantu dari kelahiran istrinya Danubroto. Seorang pengusaha kaya sekaligus pemilik dari perkebunan.
Saat lahiran, anak Danu terlahir wanita dan tidak bernafas. Akhirnya demi menutupi rasa ketakutan, Bi Inah pembantunya Pak Danubroto memerintahkan Dewi untuk menukar anak Danu dengan bayi pria yang Ia bawa. Danu merasa senang alasannya menerima seorang putra kemudian anak itu dinamai dengan Aldo.
Di segi lain, anak kandung Danu sudah disangka meninggal ternyata masih hidup serta menangis dikala Dewi hendak menggali kubur. Dewi mengucap syukur kemudian hendak mengembalikan bayi wanita tersebut. Sesampainya di rumah Pak Danu, Ia tidak boleh oleh Bi Inah alasannya argumentasi kalau tuannya Danubroto sudah sungguh senang memiliki seorang bayi pria dan akan murka besar dikala mengenali kebenaran ini.
Dewi pergi dan membawa anak wanita itu. Ia memberi nama dengan Anggu, Dia juga membesarkannya sebagai anak sendiri.
20 Tahun Kemudian
[sunting | sunting sumber]Anggun sekarang berkembang menjadi kembang desa, sosok gadis cantik, digemari oleh semua orang. Tetapi perilaku suami Dewi, Hasan dengan tabiat keras, sering menganiaya dan menghasilkan Anggun berkembang jadi gadis tertutup serta senantiasa karam dalam kesedihan.
Dia sering bertanya-tanya kenapa ayahnya begitu tidak senang Dia hingga sering menyakitinya. Namun Dewi, ibunya senantiasa melindungi, sungguh menyayanginya. Ketika Hasan butuh duit terhadap istrinya untuk minum dan bermain judi, Ia sering menggunakan argumentasi klasik yang serupa dengan mengancam akan memberi tahu ketidakjelasan asal ajakan Anggun selaku anak sudah dibuang.
Hasan ini berteman baik dengan Sugiarto, sosok arogan, mandor kebun milik Danubroto dan menggemari Anggun. Banyak hal dilaksanakan demi mendapatkannya. Ia bahkan memberi hutang untuk menjerat Hasan hingga menjadikannya merelakan Sugiarto untuk berbuat apa saja terhadap Anggun.
Suatu hari perjaka tampan, Aldo putra dari Pak Danu ditemani oleh sahabatnya sekaligus anak angkat ayahnya berjulukan Abimanyu mendatangi perkebunan untuk memantau rencana ekspansi tempat ayahnya. Kedatangannya menghasilkan rencana Sugiarto untuk memiliki Anggun sepenuhnya terusik dan berantakan. Aldo menyaksikan Sugiarto akan bertujuan jahat terhadap gadis itu.
Aldo makin simpati terhadap penderitaan yang Anggun alami hingga kedekatan mereka memperlihatkan rasa cinta tak terbendung, padahal Aldo sendiri sudah dijodohkan dengan Tisa, putri dari pebisnis kaya dan ambisius Inez. Mengetahui hal itu, Danubroto merasa marah, Ia tak segan-segan untuk mengancam akan membunuh Anggun.
Tetapi Aldo tetap kekeh menolak untuk menikah dengan Tisa , Ia justru mengajak Anggun untuk kawin lari. Dewi tahu urusan ini ikut merasa ketakutan, Dia jadinya membocorkan rahasia kebenaran wacana Anggun yakni putri kandung Danubroto yang sebenarnya.
Sementara itu si mandor edan, Sugiarto terus saja terobsesi akan keelokan Anggun hingga sebuah hari, Ia sukses menculiknya. Ia bahkan berupaya menjalankan segala cara untuk menodai kehormatan Anggun. Tetapi dikala itu Anggun sukses kabur darinya.
Namun di saat Anggun sudah hamil, Sugiarto menyampaikan bahwa penyebabnya yakni Dia. Hal ini menghasilkan Aldo geram tak menerima Anggun lagi alasannya menganggapnya sudah mengkhianati cintanya. Aldo mengalami frustasi, pada dikala sama ayahnya juga tidak sanggup mendapatkannya lagi hingga menghalau Dia.
Sedangkan rasa kecewa Tisa yang gagal menerima hati Aldo dan mengenali kebenaran identitasnya, dilampiaskan terhadap Anggun. Tisa dengan sengaja pergi untuk menabrak Anggun secara rahasia membuat Anggun kehilangan sang bayi dan penglihatannya.
Pada dikala itu timbul sosok Abimanyu yang perhatian sekaligus simpati terhadap Anggun. Selain itu Abimanyu juga mendapat keyakinan sarat dari ayah angkatnya Danubroto untuk mengorganisir perusahaan. Lama-kelamaan, Abi mulai jatuh cinta terhadap Anggun.
Tisa juga tidak mau kalah, Ia berupaya mencari perhatian untuk menerima cinta Abimanyu, namun gagal. Ia menjalankan segala cara untuk meyakinkan hingga memperngaruhi Abimanyu.
Anggun sendiri bergotong-royong masih menyayangi Aldo. Lalu bagaimana selesai dongeng dari nasih kehidupan Anggun selanjutnya? Akankah Dia akan sanggup bersatu lagi dengan Aldo?
Pemeran
[sunting | sunting sumber]Pemeran | Peran |
---|---|
Tia Ivanka | Anggun |
Adi Firansyah | Aldo |
Hikmal Abrar | Abimanyu |
Dwi Yan | Danubroto/Danu |
Intan RJ | Tisa |
Tabah Penemuan | Sugiarto |
Lucky Reza | Inez |
Martha Ludiya | Ibu Inez |
Ufara Dzikri | Sofia |
Sri Hartini | Bi Inah |
Egi Fedly | Hasan |
Ayu Pratiwi | Laras |
Christine Jogja | Dewi |
Fadil Jaidi | Haryono |
Erwin Cortez | adik ipar Laras |
Lita Suwardi | Ibu angkat Aldo ibu kandung Anggun. |
Irene | Eva |
Hendri Hendarto | Suami Eva |
Lenny Charlotte | Bu Hana |
Dharty Manullang | Bu Salma |
Abio Abie | Pak Ghani |
Rendi Khrisna | Dokter Haikal |
Lenna Tan | Zoya |
Husni Ramdan | Hilman |
Harlan Chaniago | Ronny |
Krisna Murti Wibowo | N/A |
Ferry Ixel | Iqbal |
Adi Irwandy | Rizal |
Cut Memey | Fera |
Yopie Beda | N/A |
Nella Anne | N/A |
Saipul Jamil | N/A |
Sisi Syahwardi | N/A |
Ida Laviany | N/A |
Andre Geovano | N/A |
Atoy Herlambang | N/A |
Didi Djunedi | N/A |
Ferdi Ali | Darwis |
Rasyid Karim | N/A |
Anbo Onthoceno Wibowo | N/A |
Ochie Anggraini | N/A |
Arie Dwi Andhika | Haris |
Tyas Mirasih | N/A |
Arhinza | Dokter Febri |
Ibnu Jamil | N/A |
Yuzar Nazaros | [a] |
Syamsir Baharuddin | N/A |
Tahta Perlawanan | Abidin |
Age Al Ghofar | N/A |
Denny Martin | N/A |
Hendra Conti | N/A |
- Keterangan;
- N/A: Not Available
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ Bintang tamu; Episode 72