Lompat ke isi

Air Mata Ibu (seri televisi)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Air Mata Ibu
Genre
Dibuat olehMultivision Plus
Ditulis oleh
  • Yanti Puspitasari
  • Agam Suharto
CeritaAhmad Yusuf
Skenario
  • Yanti Puspitasari
  • Agam Suharto
Pemeran
Pencipta lagu temaJeffar P. Lumban Gaol
Lagu tema pembuka"Air Mata Ibu" oleh Krisdayanti
Lagu tema penutup"Air Mata Ibu" oleh Krisdayanti
Negara asalIndonesia
Bahasa asli
Jmlh musim1
Jmlh episode47
Produksi
Produser eksekutif
ProduserRaam Punjabi
Lokasi produksi
Pengaturan kamera
  • Leopold H Tomasouw
  • Ventje Runtunuwu
Durasi60 menit
Rumah produksiMultivision Plus
DistributorMedia Nusantara Citra
Rilis asli
JaringanRCTI
Rilis13 April 1998 (1998-04-13) 
30 Mei 1999 (1999-5-30)

Air Mata Ibu adalah seri televisi Indonesia produksi Multivision Plus yang ditayangkan perdana 13 April 1998 pukul 19.30 WIB di RCTI. Serial ini disutradarai oleh Ahmad Yusuf dan dibintangi oleh Raslina Rasidin, Tabah Penemuan, Vira Yuniar, dan Gunawan.

Tahun 1972... Nina adalah gadis desa yang sederhana dan penyabar selalu ikhlas menerima perlakuan apapun dari suaminya, Padan. Padan adalah lelaki peminum, tetapi dia berjanji pada Nina untuk tidak minum lagi. Namun keadaan berubah ketika Joni datang dan membujuk Padan agar mau minum lagi. Padan jadi berubah sikap dan minum lagi, kemudian muncul Reta, seorang pelacur yang kemudian menjalin hubungan dengan Padan.

Suatu hari sehabis dari kebun Nina melihat bekas celengannya sudah pecah dan uangnya diambil suaminya untuk Reta. Nina langsung menemui suaminya di warung, padahal waktu itu dia sedang memasak. Saat menemui suaminya malah suaminya marah-marah dan mengusirnya. Di saat bersamaan, kompor yang ia tinggalkan saat memasak pun meledak sehingga rumahnya terbakar hebat dan suasana saat itu sangat mencekam. Nina pun menangis histeris dan dia menginap di rumah temannya, Rudang.

Padan mengira kebakaran itu adalah upaya Nina yang sengaja melakukan itu, berniat membunuh Nina. Suatu malam Nina sakit dan Rudang membawa Nina ke Klinik ternyata Nina sedang hamil muda. Karena Kasihan pada Nina seorang Dokter bernama Hotman mau menolong Nina dan memberinya tempat tinggal. Suatu ketika Padan tau Nina ada di tempat Dokter dan mengira Nina sudah berbuat serong hingga hamil. Padan kemudian menikam Dokter Hotman dan tinggal selangkah lagi hendak membunuh Nina. Namun, saat mau membunuh Nina, pisau yang ia pegang malah menusuk dirinya sendiri. Suasana saat itu sangat mencekam dan Nina ditangkap polisi, dengan kesaksian Palsu Joni dan Reta. Selain itu Reta bekerja sama dengan pengacara agar Nina dipenjara.

Setelah ditetapkan sebagai terdakwa, Nina mendapat kepastian hukum yaitu pidana selama 5 tahun penjara. Nina harus menjalani pidananya di LP Khusus Wanita. Untuk meningkatkan kualitas warga binaan permasyarakatan, maka Nina dipindahkan dari Rutan Kabanjahe ke LP Khusus Wanita di Tangerang, Provinsi Jawa Barat.[a] Disana, dia diperlakukan secara kasar oleh para napi wanita lainnya hingga akhirnya ia bertemu Monik yang bersedia melindunginya selama di penjara. Di penjara itu pulalah Nina akhirnya melahirkan dan anaknya diberi nama Ucok. Tak lama setelah itu, dengan adanya bukti baru bahwa ada kejanggalan dalam kesaksian Joni dan Reta, Nina kembali disidang dan akhirnya memperoleh keringanan hukuman selama 5 tahun.

Tahun 1977... Nina bebas dari penjara. Mereka kembali bertemu dengan Monik yang bebas dua tahun lebih awal dari Nina dan bersedia menampung mereka sementara di rumahnya. Sialnya, Monik mengalami kecelakaan karena ditabrak mobil dan meninggal seketika.

Tahun 1978... Sepeninggalan Monik, Nina dan Ucok bertemu kembali dengan Joni. Kini, Joni sudah insyaf dan berjanji akan melindungi Nina, juga Ucok keponakannya. Ucok sendiri, walaupun dikisahkan berasal dari Suku Batak, tetapi ia berbicara dengan logat Jawa yang kental, dan memanggil Joni dengan sebutan uwa, bukan tulang. Untuk menghidupi perekonomian keluarganya, Nina berprofesi sebagai seorang pemulung. Namun, setelah kematian Joni, dengan bermodalkan uang peninggalan Joni, Nina mendirikan usaha perkebunan bunga.

Tahun 1993... 15 tahun berlalu, usaha perkebunan Nina berkembang pesat, Ucok telah tumbuh menjadi seorang pria dewasa, dan menjadi calon sarjana. Dia berpacaran dengan Mita, masalah terjadi ketika Nina mengetahui Mita adalah anak dari Reta, seorang pelacur yang dulu merebut Padan darinya. Nina bekerjasama dengan Rudang, sahabatnya saat masih di kampung, yang juga didukung oleh Mirna, putri Rudang, untuk menghalangi cinta Ucok dengan Mita.

Tahun 1997... Reta akhirnya terperangkap hasutan bersekongkol dengan Joseph Van der Bosch kemudian nama ejaanya diubah menjadi Yoseph alias Yosef yang berwajah bule sepulang dari Belanda sekaligus anak dari ibu berasal dari Belanda dan ayah seorang kolonial Belanda yang dijajah Indonesia yang meninggal pada Desember 1949 karena saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia maka Yosef dibawa dengan ibunya untuk kembali ke Belanda tinggal bersama kakek dan neneknya dari pihak ibu sekaligus sesudah menikah dan dikaruniai 1 orang anak yang bernama Jacob kemudian nama ejaanya diubah menjadi Joko atau Yoke alias Tommy yang lahir pada 9 januari 1968. Yosef adalah kelas kakap dan hidung belang serta anak buahnya Simon yang berwajah bule juga cucu dari kakek kolonial Inggris yang dijajah Indonesia 1945-1946 yang meninggal pada Desember 1946 karena saat perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia serta neneknya berasal dari Inggris maka kedua orang tua Simon dibawa dengan neneknya Simon dari pihak ibu pulang ke Inggris tinggal bersama kakek buyut dan nenek buyutnya dari pihak nenek dan ibu sekaligus sesudah menikah dan dikaruniai 1 orang anak yang bernama lahirnya Simon Walter Frederick Birdwood (lahir 11 januari 1970). Maka Yosef akhirnya membunuh Reta dan akhirnya Ucok balas dendam perkelahian dengan Yosef bahkan Yosef dibunuh oleh wanita tua itu. Kemudian Simon pergi mengejar polisi dan membujuk Yoke yang berwajah bule juga adalah cucu kolonial Belanda seorang playboy, paruh baya dan kelas kakap yang menceritakan tentang serangkaian kematian ayahnya maka Yoke masuk dalam komplotan kejahatan dan menjadi kamuflase dan membantu dengan Simon.

Suatu hari Akhirnya oleh Ucok membujuk mereka ini diberi syarat yaitu dengan mempertemukan Ucok dengan Elena.

Mereka tak menyangka Ucok bersungguh-sungguh, karena pada awalnya mereka hanya mempermainkan Ucok dengan mengajarinya menjadi modern dan Ucok hanya menurut saja. Ketika melihat pacar Elena, Denny, yang berambut gondrong, Ucok pun turut ikutan. Akan tetapi Elena lebih suka dengan Ucok yang lucu dan selalu bisa menghiburnya saat dia kesal dengan Denny, pemabuk kelas kakap yang playboy, hingga hubungan mereka berdua selalu putus-sambung.

Saat putus Ucok akhirnya berpacaran dengan Elena maka Ucok dicintai dengan Elena maka Elena tidak disetujui dengan ayahnya, Robby. Kemudian Ucok berpisah dengan Mita karena Mita mendekati dengan Yoke. Denny juga bingung karena Elena bersama si Ucok. Ia dan anak buahnya lalu berangkat ke Jakarta, begitu juga dengan Yoke dan Simon. Saat di Jakarta, Ucok dikerubuti oleh anak buah Denny. Elena merelai dan akhirnya kembali ke Denny yang mengajaknya menikah. Akan tetapi Mita dicintai Yoke. Bahkan Yoke adalah hidung belang dan membenci Mita.

Keberadaan Nina bahkan menelpon oleh Yoke. Untuk membalas perlakuan Ucok yang dinilai melindungi Nina, bahkan dipaksa membawa uang untuk membebaskan Mita.

Dalam usahanya Ucok hendak diperkosa Mita dan Ucok bebas membawa Mita, tetapi Ucok dan Mita tiba-tiba menyerang Yoke dan Simon Cs. Saat Nina dan Elena dipaksa membawa uang untuk menyelamatkan anak menantunya, Mita, bahkan Yoke balas dendam membunuh Elena. Akhirnya Nina berhasil kembali membebaskan Mita. Akhirnya Ucok melawan perkelahian dengan Yoke bahkan Yoke kalah sampai akhirnya Yoke sendiri tertangkap dalam perkelahian melawan Ucok.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. Tahun 1970-an wilayah Tangerang masih termasuk Jawa Barat. Provinsi Banten baru terbentuk di awal 2000-an
  2. Nama lengkap Nina yang tertera pada episode 7
  3. anak Rudang
  4. Kepala Sipir Penjara Wanita

Referensi

[sunting | sunting sumber]

    Pranala luar

    [sunting | sunting sumber]