Kabupaten Aceh Tenggara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Aceh Tenggara
Masjid Agung At-Taqwa Kutacane
Sungai Alas
Lambang resmi Kabupaten Aceh Tenggara
Julukan: 
Tanoh Alas
Motto: 
Sepakat segenep
(Alas) Kompak dan toleran
Peta
Peta
Kabupaten Aceh Tenggara di Sumatra
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara
Peta
Kabupaten Aceh Tenggara di Indonesia
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara
Kabupaten Aceh Tenggara (Indonesia)
Koordinat: 3°22′N 97°41′E / 3.37°N 97.68°E / 3.37; 97.68
Negara Indonesia
ProvinsiAceh
Tanggal berdiri4 Juni 1974[1]
Dasar hukumUU Nomor 4 Tahun 1974[1]
Ibu kotaBabussalam (Kutacane)
Jumlah satuan pemerintahan[2]
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Gampong: 385
Pemerintahan
 • BupatiSyakir (Pj.)
 • Wakil BupatiLowong
 • Sekretaris DaerahYusrizal Sekedang
 • Ketua DPRDDenny Febrian Roza
Luas
 • Total4.242,04 km2 (1,637,86 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[3]
 • Total231.331
 • Kepadatan55/km2 (140/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 82,29% Islam
 • BahasaIndonesia (resmi)
Alas-Kluet (dominan)
Aceh, Pakpak, Singkil
 • IPMKenaikan 72,93 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1104
Kode area telepon0629
Pelat kendaraanBL xxxx H**
Kode Kemendagri11.02
APBDRp. 1.219.440.000.000 (TA 2023)[5]
PADRp. 92.330.000.000 (TA 2023)[6]
DAURp. 558.735.916.000 2023 [7]
Situs webacehtenggarakab.go.id

Aceh Tenggara merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Aceh, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini adalah Kota Kutacane, Kabupaten ini terdiri dari wilayah dataran tinggi yang termasuk Taman Nasional Gunung Leuser, serta wilayah dataran rendah yang berada di Lembah Alas. Letak kabupaten ini berada di wilayah tenggara provinsi Aceh yang langsung berbatasan dengan provinsi Sumatera Utara. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Aceh Tenggara sebanyak 231.331 jiwa.[3]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Sejarah awal Kabupaten Aceh Tenggara dimulai dari penyusunan pemerintahan di seluruh wilayah Aceh pada awal tahun 1946 dengan mengelompokkan daerah-daerah yang berada kawasan tengah Aceh, yakni Takengon, Gayo Lues, dan Tanah Alas ke dalam satu "keluhakan" yang disebut Keluhakan Aceh Tengah. Ibu kota keluhakan direncanakan digilir setiap enam bulan antara Takengon, Blangkejeren, dan Kutacane.

Jarak yang sangat jauh dan waktu yang sangat lama antara Kutacane Takengon, sekitar 250 km ditempuh dalam waktu 5-8 hari dengan kaki, atau jika menggunakan kendaraan harus melalui Aceh Timur dan Aceh Utara dengan menempuh jarak sekitar 850 km, menyebabkan pelaksanaan pemerintahan tidak berjalan efektif sehingga pada tanggal 21 September 1953 beberapa tokoh yang berasal dari Sumatera Utara mencoba memasukkan daerah Tanah Alas ke dalam wilayah Sumatera Utara.

Namun upaya ini tidak mendapat dukungan dari rakyat di Tanah Alas dan perlawanan dari Daud Beureueh sebagai pimpinan militer Aceh. Hal ini mendorong pemimpin di Tanah Alas dan Gayo Lues untuk membentuk kabupaten sendiri, terlepas dari Kabupaten Aceh Tengah. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya Wali kota Syahadat berhasil membuat Pangkowilhan I Letjend. Koesno Oetomo secara de facto mengesahkan Daerah Tanah Alas dan Gayo Lues Menjadi Kabupaten Aceh Tenggara pada tanggal 14 November 1967.

Pada tahun 1974, setelah berjuang selama 17 tahun sejak tahun 1956, Pemerintah akhirnya menerbitkan UU No. 4 tahun 1974 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tenggara dan peresmiannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Amir Machmud pada tanggal 26 Juni 1974 dalam suatu acara peresmian di Kutacane. Pada hari itu juga Gubernur Daerah Istimewa Aceh A. Muzakkir Walad melantik Wali kota Syahadat sebagai Pejabat Bupati Kabupaten Aceh Tenggara. Pada tanggal 24 Juli 1975 Wali kota Syahadat secara definitif diangkat sebagai Bupati Aceh Tenggara yang pertama.

Kemudian pada tanggal 10 April 2002, 57% dari wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dimekarkan untuk membentuk Kabupaten Gayo Lues berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Utara Kabupaten Gayo Lues
Timur Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Selatan Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Selatan
Barat Kabupaten Aceh Selatan dan Kota Subulussalam

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Bupati[sunting | sunting sumber]

No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Ket. Wakil Bupati
* Syakir
(Penjabat)
11 Oktober 2022 Petahana [8] Lowong

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Aceh Tenggara dalam tiga periode terakhir.[9][10]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014 2014–2019 2019–2024
PKB 0 Steady0 Kenaikan 1
Gerindra (baru)1 Kenaikan2 Kenaikan 5
PDI-P 0 Kenaikan3 Penurunan 1
Golkar 4 Kenaikan11 Penurunan 10
NasDem (baru)3 Penurunan 1
PAN 1 Penurunan0 Kenaikan 1
Hanura (baru)1 Kenaikan5 Kenaikan 9
PKS 2 Penurunan0 Steady0
Demokrat 0 Kenaikan3 Penurunan 1
PKPI 2 Penurunan0 Steady0
PNI 2
PPD 2
PDP 2
PPI 2
Sarikat 1
PNBK 1
PKNU 1
PDK 1
Patriot 1
Partai Aceh (baru)1 Kenaikan3 Penurunan 1
Jumlah Anggota 25 Kenaikan30 Steady 30
Jumlah Partai 16 Penurunan7 Kenaikan 9


Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Aceh Tenggara memiliki 16 kecamatan dan 385 kute dengan kode pos 24651-24678 (dari total 289 kecamatan dan 6.497 gampong/desa/kute/kampong di seluruh Aceh). Pada tahun 2010, jumlah penduduk di wilayah ini adalah 178.852 (dari penduduk seluruh provinsi Aceh yang berjumlah 4.486.570) yang terdiri atas 89.305 pria dan 89.547 wanita (rasio 99,73). Dengan luas daerah 416.963 ha (dibanding luas seluruh provinsi Aceh 5.677.081 ha), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 42 jiwa/m² (dibanding kepadatan provinsi 78 jiwa/km²). Pada tahun 2020, jumlah penduduknya sebanyak 220.860 jiwa dengan luas wilayahnya 4.242,04 km² dan sebaran penduduk 52 jiwa/km².[11][12]

Daftar kecamatan dan kute di Kabupaten Aceh Tenggara, adalah sebagai berikut:

Kemendagri Kecamatan Jumlah Kute Daftar Kute
11.02.05 Badar 18
11.02.04 Babussalam 27
11.02.03 Bambel 33
11.02.06 Babul Makmur 21
11.02.11 Babul Rahmah 27
11.02.09 Bukit Tusam 23
11.02.07 Darul Hasanah 28
11.02.13 Deleng Phokisen 22
11.02.12 Ketambe 25
11.02.01 Lawe Alas 28
11.02.08 Lawe Bulan 24
11.02.02 Lawe Sigala-Gala 35
11.02.14 Lawe Sumur 18
11.02.16 Leuser 23
11.02.10 Semadam 19
11.02.15 Tanah Alas 14
TOTAL 385

Demografi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Aceh Tenggara lebih multikultural dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang ada di provinsi Aceh lainnya, Yakni didiami lebih dari 2 atau 3 suku yaitu; suku Alas sebagai suku asli dan terbesar, Selanjutnya Suku Karo, Toba, Singkil, Minang, Gayo, Jawa, Pakpak, Angkola, Mandailing, Tionghoa, Aceh dan Melayu.[butuh rujukan]

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Komoditi Sektor Peternakan[13][sunting | sunting sumber]

  1. Sapi: 35.137 ekor/thn
  2. Kerbau: 3.386 ekor/thn
  3. Kambing: 7.998 ekor/thn
  4. Domba: 8.341 ekor/thn
  5. Ayam Buras: 302.906 ekor/thn
  6. Ayam Pedaging: 39.380 ekor/thn
  7. Itik: 182.003 ekor/thn
  8. Kuda: 198 ekor/thn

Komoditi Sektor Buah-buahan[14][sunting | sunting sumber]

Nomor Nama Komoditas Jumlah (Ton/Tahun) Persentase
1. Pisang 1.205
2. Salak 1.078
3. Rambutan 707
4. Mangga 621
5. Durian 605
6. Manggis 277
7. Duku/Langsat 273
8. Nangka/Cempedak 106
9. Avokad 95
10. Pepaya 89
11. Melinjo 69
12. Petai 62

Komoditi Sektor Perkebunan[14][sunting | sunting sumber]

Nomor Nama Komoditas Jumlah (Ton/Tahun) Persentase
1. Padi 70.31
2. Kakao 10.491
3. Kelapa Sawit 4.595
4. Karet 2.891
5. Kemiri 1.282
6. Cabai Besar 264
7. Cabai Rawit 228
8. Kacang Panjang 101
9. Terung 67
10. Bawang Putih 46
11. Bawang Merah 24
12. Ketimun 19

Komoditi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Aceh Tenggara adalah penghasil tertinggi kakao (Cokelat) terbesar di Provinsi Aceh dengan luas 19.994 hektare dengan jumlah produksi sebanyak 8.843 ton/hektare dengan hasil produktipitas 455 Kg/hektare/tahun dari sebanyak 21.623 jumlah petani. selain itu Kabupaten Aceh Tenggara juga dikenal sebagai penghasil kemiri terbesar di Aceh dan salah satu lumbung padi tak hanya bagi Provinsi Aceh tetapi juga bagi provinsi Sumatera Utara. Komoditas unggulan lainnya adalah karet, kayu gelondongan, ikan air tawar dengan luas area Darat 3782.84 ton dan sungai 1583.21 ton.[15]

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Tempat Wisata[sunting | sunting sumber]

  • Benteng Kuta Reh
  • Taman Nasional Gunung Leuser
  • Arung Jeram Sungai Alas
  • Air Terjun Lawe Gurah (Simpur Jaya, Ketambe)
  • Air Terjun Ketambe
  • Air Terjun Lawe Dua
  • Air Terjun Gulo
  • Air Terjun Bakbahu (Deleng Pokhisen)
  • Air Terjun Pokhisen (Jambur Lateng)
  • Air Terjun Sampuran Manuk
  • Air Terjun Lawe Sikap (Mbarung)
  • Festival Seni Gayo-Alas
  • Bukit Cinta (Bukit Mbarung)
  • Pemandian Air Panas Lawe Ger-ger
  • Pemandian Air Panas Uning Sigugur
  • Jamur Mamang
  • Pantai Goyang
  • Pantai Barat
  • Pantai Timur
  • Masjid Agung At-Taqwa
  • Intan Waterboom
  • Pondok Jamniz
  • Pondok Wisata Batu Mbogoh
  • Alas Hills (Bukit Mbarung)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 8 Desember 2021. 
  2. ^ "Permendagri-137-2017"
  3. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2021-2023". www.aceh.bps.go.id. Diakses tanggal 28 Januari 2024. 
  5. ^ Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id (2023). "APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tenggara" Periksa nilai |url= (bantuan). djpk.kemenkeu.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-25. Diakses tanggal 24 Agustus 2023. 
  6. ^ Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id (2023). "APBD Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Aceh Tenggara". djpk.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 24 Agustus 2023. 
  7. ^ Tim redaksi djpk.kemenkeu.go.id (September 2022). "Rincian Dana Transfer Umum Tahun Anggaran 2023 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota" (PDF). djpk.kemenkeu.go.id. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-06-16. Diakses tanggal 24Agustus 2023. 
  8. ^ Redaksi. "Kemendagri Tunjuk Drs, Syakir M.Si Pj Bupati Aceh Tenggara | Rakyat Aceh" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-18. 
  9. ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Tenggara 2014-2019
  10. ^ Perolehan Kursi DPRK Aceh Tenggara 2019-2024
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  13. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-07. Diakses tanggal 2015-12-09. 
  14. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-26. Diakses tanggal 2015-12-26. 
  15. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-12. Diakses tanggal 2015-12-09. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]