Filipina
Filipina,[h] dengan nama resmi Republik Filipina (bahasa Filipino: Republika ng Pilipinas; bahasa Inggris: Republic of the Philippines)[i] adalah sebuah negara kepulauan dan negara kesatuan yang bersistem presidensial dengan bentuk pemerintahan republik konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini terletak barat Samudera Pasifik. Filipina merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari 7.641 pulau, dengan luas total negara ini kira-kira 300.000 kilometer persegi. Filipina umumnya dibagi dalam 3 kategori geografis: Luzon, Bisayak, dan Mindanao. Dengan populasi mencapai lebih dari 110 juta penduduk, negara ini menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-20 di dunia.
Filipina berbatasan dengan perairan Laut Tiongkok Selatan di sebelah barat dan utara, Laut Filipina (yang menyatu dengan Samudera Pasifik) di sebelah timur, dan Laut Sulawesi di sebelah selatan. Negara ini memiliki perbatasan laut dengan Taiwan di utara, Jepang di timur laut, Palau di sebelah tenggara dan timur, Indonesia (tepatnya Pulau Sulawesi) di selatan, Malaysia (tepatnya Sabah) di barat daya, Vietnam di barat, dan Tiongkok di barat laut. Ibukota negara ini adalah Manila dan kota terbesarnya ialah Quezon City, kedua kota tersebut merupakan bagian dari Metro Manila.
Penghuni pertama kepulauan Filipina sendiri ialah orang Negrito, yang kemudian diikuti oleh orang Austronesia. Penerapan dan pengaruh animisme, Hinduisme dengan pengaruh Buddhisme, dan Islam telah membentuk berbagai kerajaan di setiap pulaunya. Selain itu, kepulauan ini juga mendapat pengaruh dari kedatangan orang Tionghoa sejak dinasti Tang akhir atau Song yang menetap dan berbaur dengan penduduk setempat. Kedatangan bangsa Eropa ke kepulauan tersebut pertama kali dilakukan oleh Ferdinand Magellan, menandai awal dari Kolonisasi Spanyol. Pada masa itulah kepulauan tersebut diberi nama "Kepulauan Filipina" (bahasa Spanyol: las Islas Filipinas) oleh penjelajah Ruy López de Villalobos sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Felipe II dari Spanyol. Kekristenan, khususnya Gereja Katolik Roma, kemudian menjadi agama yang dominan di koloni tersebut dan Manila menjadi salah pusat perdagangan trans-Pasifik bagi Spanyol. Orang Spanyol dari Amerika Latin dan Iberia juga mulai menetap di kepulauan tersebut. Pada tahun 1896, negara tersebut mengalami revolusi pada waktu bersamaan dengan Perang Spanyol–Amerika Serikat (yang terjadi pada tahun 1898). Spanyol kemudian menyerahkan koloni Filipina ke Amerika Serikat, sementara kaum revolusioner Filipina mendirikan Republik Pertama. Hal ini mengakibatkan Perang Filipina–Amerika Serikat, yang berakhir dengan kemenangan Amerika Serikat dan kontrol penuh atas wilayah tersebut hingga diinvasi Jepang selama Perang Dunia II. Setelah Filipina direbut kembali, Filipina memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1946. Sejak saat itu, negara tersebut telah mengalami periode darurat militer pada tahun 1972 hingga 1981 di bawah pemerintahan Ferdinand Marcos, yang kemudian berakibat pada kejatuhannya dalam Revolusi EDSA pada tahun 1986, mengembalikan demokrasi di Filipina.
Filipina merupakan negara pasar berkembang dan negara industri baru, yang perekonomiannya bertransisi dari sektor pertanian menjadi sektor jasa dan manufaktur. Negara ini juga memiliki sumber daya alam dan merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Negara ini juga merupakan anggota dari berbagai organisasi dan forum internasional, terutama ASEAN. Meski pertumbuhan ekonomi negara ini relatif cepat, namun Filipina masih mengalami permasalahan yang berkaitan dengan kesenjangan ekonomi dan korupsi yang merajalela. Filipina adalah salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Indeks Risiko Dunia (WRI) 2023 menempatkan Filipina pada peringkat satu, dengan risiko negara paling rawan bencana alam tertinggi di dunia. Terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, negara ini sangat rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Selain itu, negara Asia Tenggara ini dilanda 20 angin topan setiap tahunnya.
Etimologi
Filipina pertama kali dinamai demikian pada tahun 1542 oleh penjelajah asal Spanyol Ruy López de Villalobos yang kala itu menamai kepulauan Leyte dan Samar "Felipinas" untuk menghormati Putra Mahkota Felipe, yang kemudian menjadi Raja Felipe II dari Spanyol. Setelah beberapa waktu, nama "Las Islas Filipinas" kemudian menjadi nama yang merujuk kepada kepulauan yang dikuasai oleh Spanyol.[23]: 6 Nama lain seperti "Islas del Poniente" (Kepulauan Barat) dan "Islas del Oriente" (Kepulauan Timur), dan "San Lázaro" (Kepulauan Santo Lazarus) juga sempat digunakan oleh Spanyol sebelum kekuasaan Spanyol atas kepulauan tersebut mulai ditegakkan.[24][25][26]
Selama Revolusi Filipina, Kongres Malolos mengumumkan nama negara yang mereka dirikan sebagai República Filipina (Republik Filipina).[27] Pada waktu pendudukan Amerika Serikat, nama yang digunakan untuk kepulauan tersebut adalah the Philippine Islands (Kepulauan Filipina), yang merupakan terjemahan dari nama resmi dalam bahasa Spanyol.[28] Nama tersebut kemudian menjadi the Philippines (Filipina) melalui Undang-Undang Otonomi Filipina dan Aturan Jones.[29] Nama resmi Republic of the Philippines (Republik Filipina) kemudian diresmikan dalam konstitusi tahun 1935 sebagai nama negara merdeka Filipina di masa depan[30] dan dalam semua amendemen konstitusi selanjutnya.[31][32]
Sejarah
Prasejarah (sebelum 900 M)
Terdapat berbagai bukti arkeologis yang menandakan keberadaan Hominini di Kepulauan Filipina sekitar 709.000 tahun lalu.[33] Tulang-tulang yang ditemukan di Gua Callao berpotensi merupakan tulang dari spesies Homo luzonensis, yang hidup sekitar 50.000 hingga 67.000 tahun lalu.[34][35] Sementara itu, bukti manusia modern tertua yang ditemukan di kepulauan tersebut berada di Gua Tabon di Pulau Palawan, yang menurut penanggalan uranium-torium berusia 47.000 hingga kurang lebih 11.000 atau 10.000 tahun lalu.[36] Jasad manusia yang ditemukan, yang dikenal sebagai Manusia Tabon, diduga merupakan manusia ras Negrito, salah satu penghuni paling awal kepulauan tersebut. Diketahui bahwa ia berasal dari keturunan migrasi manusia pertama keluar dari Afrika melalui jalur pantai di sepanjang Asia Selatan ke dangkalan Sunda dan Sahul yang masih kering.[37]
Orang Austronesia pertama kali mencapai Kepulauan Filipina dari Taiwan sekitar tahun 2200 SM. Mereka pada awalnya menetap di Kepulauan Batanes (di mana mereka membangun benteng batu yang dikenal sebagai ijang)[38] dan Pulau Luzon bagian utara. Artefak berupa giok yang ditemukan di kawasan tersebut diketahui berasal dari tahun 2000 SM,[39][40] dengan giok lingling-o yang dibuat di Luzon memanfaatkan bahan baku yang berasal dari Taiwan.[41] Pada tahun 1000 SM, penduduk kepulauan tersebut telah berkembang menjadi empat kelompok masyarakat: suku pemburu-pengumpul, masyarakat ksatria, plutokrasi di dataran tinggi, dan kerajaan maritim.[42]
Filipina prakolonial (900–1565)
Peninggalan catatan tertulis paling awal mengenai Filipina adalah Prasasti Keping Tembaga Laguna yang berasal dari abad ke-10 Masehi, yang ditulis dengan menggunakan aksara Kawi dalam bahasa Melayu Kuno.[43] Mulai sejak abad ke-14, berbagai pemukiman pesisir mulai dibangun dan menjadi pusat perdagangan dan mengalami perubahan struktur masyarakat.[44] Berbagai pemerintahan juga telah menjalin hubungan dagang dengan negara lain di Asia,[45]: 3 [46] termasuk Tiongkok pada masa dinasti Tang akhir[47][48] dan dinasti Song.[49][50][48] Beberapa pemerintahan di Filipina juga diketahui memberikan upeti kepada Tiongkok.[23]: 177–178 [45]: 3 Hubungan diplomasi dan perdagangan tersebut membawa serta pedagang dari Tiongkok dan migran dari Fujian Selatan[51][52][53] untuk bermukim dan menjadi penduduk Filipina. Selain Tiongkok, pengaruh budaya India juga berkembang di kepulauan tersebut, di mana ajaran agamanya mulai menyebar pada abad ke-14 oleh pengaruh Majapahit.[54][55] Pada abad ke-15, agama Islam mulai tersebar di Filipina melalui Kepulauan Sulu.[44]
Dari abad ke-10 hingga abad ke-16, berbagai pemerintahan telah berdiri di Filipina, seperti Manila,[56] Tondo, Namayan, Pangasinan, Caboloan, Cebu, Butuan, Maguindanao, Lanao, Sulu, dan Ma-i.[57] Pemerintah-pemerintahan tersebut pada dasarnya memiliki tiga kelas masyarakat, yakni bangsawan, orang merdeka, dan budak yang bekerja untuk debitur.[45]: 3 [58]: 672 Di antara para bangsawan terdapat pemimpin yang dikenal sebagai "datu", yang bertanggung jawab akan pemerintahan otonom yang dikenal sebagai barangay atau dulohan.[59] Ketika barangay bergabung dengan barangay lain untuk membentuk pemukiman yang lebih besar atau untuk aliansi,[45]: 3 [60] maka anggota bangsawan yang paling terhormat akan memegang jabatan sebagai "datu tertinggi",[61]: 58 [42] "raja", atau "sultan",[62] yang akan memimpin pemerintahan tersebut.[63] Kepadatan populasi di Filipina pada saat itu dikatakan masih sangat rendah,[61]: 18 yang diakibatkan oleh seringnya topan melanda kepulauan tersebut dan letaknya yang berada di Cincin Api Pasifik.[64] Pada tahun 1521, Kepulauan Filipina dikenal oleh bangsa Eropa setelah Fernando de Magelhaens tiba di sana dan mengklaim kepulauan tersebut sebagai milik Kerajaan Spanyol. Ia sendiri terbunuh dalam Pertempuran Mactan oleh pasukan yang dipimpin oleh Lapulapu.[65]: 21 [66]: 261
Pemerintah kolonial Spanyol (1565–1899)
Kepulauan Filipina kemudian dikolonisasi secara resmi oleh Mahkota Kastilia oleh penjelajah Spanyol, Miguel López de Legazpi, yang datang dari Spanyol Baru pada tahun 1565.[67][68][69]: 20–23 Penduduk Filipina banyak yang dibawa pergi oleh Spanyol sebagai budak,[70] sementara penduduk Amerika Latin dibawa ke Filipina sebagai tentara dan penjajah.[71] Manila Spanyol, yang saat ini merupakan distrik Intramuros, menjadi ibu kota wilayah Imperium Spanyol di Asia-Pasifik,[72] yakni Kekaptenjenderalan Filipina dan Hindia Timur Spanyol, pada tahun 1571.[73][74] Dalam proses kolonisasi tersebut, Spanyol menyerbu berbagai pemerintahan kecil menggunakan politik pecah belah,[66]: 374 sehingga menyatukan sebagian besar wilayah kepulauan tersebut di bawah satu pemerintahan kolonial terpadu.[75][76]
Sistem barangay di kepulauan tersebut kemudian direduksi secara administratif menjadi kota-kota, di mana para misionaris Katolik dapat dengan mudah mengonversi penduduk Filipina menjadi penganut agama Kristen,[77]: 53, 68 [78] yang pada awalnya menganut sinkretisme.[79] Kristenisasi oleh biarawan Spanyol sebagian besar dilakukan di pemukiman dataran rendah dan berkembang seiring berjalannya waktu. Dari tahun 1565 hingga 1821, Filipina merupakan bagian dari Wizurai Spanyol Baru, yang beribukota di Kota Meksiko. Ketika sebagian besar Spanyol Baru merdeka, pusat pemerintahannya dipindahkan ke Madrid.[80]: 81 Manila sendiri berkembang menjadi pusat perdagangan trans-Pasifik di bagian barat samudra tersebut,[81] di mana galiung Manila banyak dibangun di Bikol dan Cavite.[82][83]
Selama masa kolonialnya, Spanyol menghabiskan sebagian besar dananya untuk menghentikan berbagai pemberontakan yang dilakukan oleh penduduk asli.[80]: 111–122 Selain itu, Spanyol harus berurusan dengan serangan militer dari luar kepulauan,[84]: 1077 [85] termasuk perompak Moro,[86] perang melawan Belanda pada abad ke-17, pendudukan Manila oleh Britania Raya pada abad ke-18, dan konflik dengan orang Muslim di Filipina Selatan.[87]: 4
Karena hal tersebut, administrasi Filipina dianggap telah menguras sebagian besar ekonomi Spanyol Baru,[84]: 1077 dan Imperium Spanyol mempertimbangkan untuk meninggalkan koloni atau menukarkannya dengan wilayah koloni lain. Pertimbangan ini ditentang karena potensi ekonomi, keamanan, keinginan untuk melanjutkan proses konversi agama di wilayah tersebut.[61]: 7–8 [88] Pada akhirnya, koloni tersebut dibiayai dengan subsidi dari monarki Spanyol[84]: 1077 dengan pembiayaan rata-rata sebesar 250.000 peso per tahun,[61]: 8 yang dibayar dalam bentuk 75 ton perak batangan dari Amerika.[89] Pada tahun 1762, Britania Raya menduduki Manila selama 2 tahun selama Perang Tujuh Tahun dan dikembalikan kepada Spanyol melalui Perjanjian Paris pada tahun 1763.[69]: 81–83 Spanyol yang berurusan dengan Muslim di wilayah tersebut menganggapnya sebagai perpanjangan dari Reconquista.[90][91] Konflik tersebut, terutama konflik Spanyol dengan Bangsa Moro, berlangsung selama beberapa ratus tahun sampai akhirnya Spanyol menguasai sebagian besar wilayah Mindanao dan Jolo pada akhir abad ke-19.[92] Kesultanan Sulu kemudian mengakui kekuasaan Spanyol atas Filipina, mengakhiri konflik tersebut.[93][94]

Seiring berjalannya waktu, dan setelah berbagai pelabuhan di Filipina terbuka bagi perdagangan internasional, masyarakat Filipina mulai mengalami transformasi.[95][96] Identitas orang Filipina, yang sebelumnya hanya diperuntukkan untuk orang Spanyol yang lahir di Filipina, mulai digunakan untuk merujuk kepada masyarakat Filipina secara keseluruhan.[97][98] Sentimen revolusioner mulai tumbuh pada tahun 1872, ketika 200 buruh dan tentara kolonial lokal bersama dengan tiga pendeta Katolik dieksekusi oleh pemerintah kolonial dengan alasan yang dipertanyakan.[99][100] Hal ini memicu Gerakan Propaganda, yang dipimpin oleh Marcelo H. del Pilar, José Rizal, Graciano López Jaena, dan Mariano Ponce, yang mendorong pemerintah kolonial untuk melakukan reformasi.[101] Sementara itu, Andres Bonifacio mendirikan perkumpulan rahasia Katipunan pada tahun 1892 yang mendorong kemerdekaan Filipina dari Spanyol.[80]: 137 Pada tanggal 30 Desember 1896, Rizal dieksekusi atas dakwaan pemberontakan, dan kematiannya mendorong banyak yang masih setia kepada Spanyol untuk menuntut kemerdekaan.[102]
Revolusi Filipina dimulai dengan Seruan Pugad Lawin oleh Katipunan pada tahun 1986.[103] Selama berjalannya revolusi, terjadi pertikaian internal kaum revolusioner dalam Konvensi Tejeros, di mana Bonifacio kehilangan posisinya sebagai pemimpin revolusi dan digantikan oleh Emilio Aguinaldo.[104]: 145–147 Pada tahun 1897, setelah mengalami kekalahan, pemerintah revolusioner menyetujui gencatan senjata melalui Pakta Biak-na-Bato, yang membuat pemerintahan tersebut mengasingkan diri ke Hong Kong. Setahun kemudian, Perang Spanyol–Amerika Serikat berlangsung dan kabarnya sampai ke Filipina. Mengetahui hal itu, Aguinaldo kembali dari pengasingan, memulai kembali revolusi, dan mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol pada tanggal 12 Juni 1898.[105]: 26 Spanyol yang mengalami kekalahan menyetujui Perjanjian Paris di tahun yang sama, dengan memberikan Filipina, Puerto Riko, dan Guam kepada Amerika Serikat.[106][107] Hal tersebut pada akhirnya mengakhiri kekuasaan Spanyol di Filipina yang berlangsung selama 333 tahun.[108]
Pemerintah kolonial Amerika Serikat dan Persemakmuran Filipina (1898–1946)

Republik Filipina Pertama kemudian dideklarasikan pada tanggal 21 Januari 1899.[109] Namun, republik tersebut tidak diakui oleh Amerika Serikat yang pada waktu itu memulai pemerintahan kolonial di sana. Hal tersebut menimbulkan pecahnya perlawanan yang, setelah penolakan komandan militer AS atas proposal gencatan senjata dan deklarasi perang oleh Republik Filipina,[j] berkembang menjadi Perang Filipina–Amerika Serikat.[110][111][112][113]
Perang tersebut menimbulkan 250.000 hingga 1 juta rakyat sipil tewas, yang sebagian besar diakibatkan oleh bencana kelaparan dan wabah penyakit.[114] Orang Filipina yang tertangkap banyak yang diangkut ke kamp konsentrasi, di mana ribuan di antaranya meninggal di sana.[115][116] Republik Filipina Pertama kemudian jatuh pada tahun 1902 dan pemerintahan sipil Amerika Serikat didirikan melalui Undang-Undang Filipina 1902.[117] Pasukan AS tetap di wilayah tersebut untuk menegaskan kendali mereka atas kepulauan tersebut dan menumpas pemberontakan pascaperang, seperti pendirian Republik Tagalog oleh Macario Sakay.[104]: 200–202 [114] AS juga mengamankan perjanjian damai dengan Kesultanan Sulu,[118][119] membangun kendali wilayah pegunungan yang telah menghalau penaklukan Spanyol,[120] serta mendorong pemukiman kembali penduduk Kristen berskala besar di Pulau Mindanao yang dulunya ditempati oleh mayoritas Muslim.[121][122]
Selama masa pemerintahan tersebut, perkembangan budaya di Filipina memperkuat identitas nasional,[123][124]: 12 dan bahasa Tagalog kemudian berkembang menjadi bahasa yang umum digunakan di Filipina melebihi bahasa lokal lainnya.[77]: 121 Pemerintahan Filipina secara bertahap diberikan kepada orang Filipina oleh Amerika Serikat melalui Komisi Taft,[84]: 1081, 1117 dan pada tahun 1934, Undang-Undang Tydings–McDuffie menyetujui masa transisi sepuluh tahun menuju kemerdekaan penuh Filipina melalui pembentukan Persemakmuran Filipina setahun kemudian,[125] dengan Manuel L. Quezon dan Sergio Osmeña ditunjuk sebagai presiden dan wakil presiden.[126] Selama pemerintahan Quezon, pemerintahan persemakmuran memfokuskan diri pada pertahanan, kesenjangan sosial, diversifikasi ekonomi, dan pembentukan identitas nasional.[84]: 1081, 1117 Bahasa Filipino, yang merupakan bahasa Tagalog yang terstandardisasi, diangkat menjadi bahasa nasional.[127]: 27–29 Selain itu, hak suara perempuan diterapkan di Filipina pada tahun 1937, menandakan kemajuan kesetaraan gender di Filipina dan memberi hak kepada perempuan untuk memberi suara dan berpartisipasi dalam proses politik.[128][66]: 416

Pada waktu Perang Dunia II,[129] Imperium Jepang yang berperang melawan Amerika Serikat menginvasi Filipina di bulan Desember 1941. Jepang kemudian menduduki kepulauan tersebut dan mendirikan negara boneka Republik Filipina Kedua yang dipimpin oleh Jose P. Laurel.[130][131] Pendudukan tersebut, yang dimulai sejak tahun 1942, ditentang oleh berbagai gerakan perlawanan gerilya bawah tanah.[132][133][134] Sejumlah kejahatan perang dilakukan selama pendudukan tersebut, termasuk Pawai Kematian Bataan dan Pembantaian Manila.[135][136] Pasukan sekutu dan perlawanan Filipina berhasil mengalahkan Jepang pada tahun 1944 dan 1945. Diperkirakan satu juta rakyat Filipina tewas selama perang dunia berlangsung..[137][138] Pada tanggal 11 Oktober 1945, Filipina menjadi anggota pendiri dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,[139][140]: 38–41 dan pada tanggal 4 Juli 1946, kemerdekaan negara tersebut diakui oleh Amerika Serikat melalui Perjanjian Manila, di mana Manuel Roxas ditunjuk sebagai presiden pertama dari Republik Filipina Ketiga.[140]: 38–41 [141]
Filipina merdeka (1946–saat ini)
Pemerintahan Manuel Roxas diteruskan oleh Ramon Magsaysay, di mana ia melanjutkan rekonstruksi pascaperang dan mengakhiri Pemberontakan Hukbalahap.[142] Kendati pemberontakan tersebut dipadamkan, insurgensi komunis di Filipina masih berlangsung secara sporadis.[143] Carlos P. Garcia meneruskan pemerintahan Magsaysay dengan menginisasi kebijakan Pilipino Muna, yang memprioritaskan bisnis yang dimiliki oleh orang Filipina.[77]: 182 Diosdado Macapagal, presiden selanjutnya, memindahkan perayaan Hari Kemerdekaan Filipina dari tanggal 4 Juli ke 12 Juni, yang menandai deklarasi kemerdekaan Aguinaldo.[144] Macapagal juga memulai klaim Filipina atas Sabah bagian timur.[145][146]
Pada tahun 1965, Ferdinand Marcos terpilih sebagai presiden Filipina setelah memenangkan pemilihan umum di tahun tersebut. Pada masa awal pemerintahannya, Marcos memulai proyek infrastruktur yang didanai oleh pinjaman dari luar negeri, yang meningkatkan perekonomian Filipina sekaligus membuat ia terpilih kembali dalam pemilu 1969.[147]: 58 [148] Pada akhir masa jabatannya, Marcos mendeklarasikan darurat militer pada tanggal 21 September 1972,[149] dengan alasan pemberontakan komunisme di negara tersebut.[150][151][152] Pemerintah darurat militer tersebut memulai pemerintahan melalui dekret[153] dan ditandai dengan penindasan lawan politik, penyensoran, dan pelanggaran hak asasi manusia.[154][155] Monopoli juga diberlakukan untuk menguntungkan kroni Marcos di berbagai industri negara,[156][157][158] termasuk industri penebangan kayu[159] dan penyiaran.[66]: 120 Monopoli gula menyebabkan bencana kelaparan di Pulau Negros.[160] Marcos bersama istrinya, Imelda, dituduh melakukan korupsi dan menggelapkan dana negara hingga mencapai miliaran dolar.[161][162] Peminjaman besar-besaran Marcos pada masa awal pemerintahannya menyebabkan ekonomi Filipina jatuh, yang diperburuk oleh resesi awal 1980-an, di mana perekonomian mengalami kontraksi sebesar 7,3 persen per tahun pada tahun 1984 dan 1985.[163]: 212 [164]
Pada tanggal 21 Agustus 1983, pemimpin oposisi Benigno Aquino Jr., yang juga merupakan rival politik Marcos, dibunuh di Bandara Internasional Manila.[165] Menanggapi protes akibat pembunuhan tersebut, Marcos kemudian mengadakan pemilu presiden awal pada tahun 1986,[166] yang menetapkan dirinya sebagai pemenang. Pemilu tersebut dianggap telah dicurangi[167] dan pada tanggal 22 Februari 1986, protes kecurangan pemilu berkembang menjadi Revolusi EDSA,[168][169] yang memaksa Marcos dan sekutunya mengasingkan diri ke Hawaii. Corazon Aquino, yang merupakan istri Benigno, ditunjuk sebagai presiden[168] dan konstitusi baru kemudian diterapkan.[170]

Upaya reformasi pemerintahan dan demokratisasi Filipina pada tahun 1986 sempat dihambat oleh utang negara, korupsi di pemerintahan, dan upaya kudeta.[171][147]: xii, xiii Pemberontakan komunis[172][173] serta konflik militer dengan separatisme Moro juga menjadi permasalahan bagi pemerintahan Aquino.[174] Selain itu, Filipina juga menghadapi berbagai bencana alam, termasuk letusan Gunung Pinatubo di bulan Juni 1991.[175] Fidel Ramos kemudian meneruskan pemerintahan Aquino, yang meliberalisasi perekonomian nasional dengan privatisasi dan deregulasi.[176][177] Peruntungan ekonomi dalam pemerintahan Ramos dibayang-bayangi oleh krisis finansial Asia tahun 1997.[178][179] Penerusnya, Joseph Estrada, memprioritaskan pembangunan perumahan umum,[180] tetapi ia menghadapi dugaan korupsi,[181] yang membuatnya lengser melalui Revolusi EDSA II. Gloria Macapagal-Arroyo selaku Wakil Presiden kemudian ditunjuk sebagai penggantinya pada tanggal 20 Januari 2001.[182]
Pemerintahan Arroyo ditandai dengan perkembangan perekonomian,[183] tetapi juga oleh korupsi dan skandal politik,[184][185] termasuk dugaan kecurangan pemilu pada tahun 2004.[186] Ekonomi terus mengalami perkembangan selama masa pemerintahan Benigno Aquino III, yang mendorong perbaikan tata kelola dan transparansi.[187]: 1, 3 [188] Pemerintahannya juga menandatangani perjanjian damai dengan Front Pembebasan Islam Moro, yang menetapkan Hukum Dasar untuk Daerah Otonomi Bangsamoro. Meski demikian, baku tembak dengan pemberontak Moro di Mamasapano menunda penetapan hukum tersebut.[189][190]
Pada pemilihan umum tahun 2016, kandidat populis Rodrigo Duterte terpilih sebagai presiden,[191][192][193] yang pada masa pemerintahannya ditandai dengan menurunnya kebebasan di Filipina, meski negara tersebut masih mempertahankan kebijakan perekonomian liberal.[194][195] Pemerintahan Duterte juga ditandai dengan peningkatan pembiayaan infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara,[196][197] penerapan Hukum Dasar Bangsamoro,[198] meningkatnya tindakan keras terhadap kejahatan dan pemberontakan komunis,[199] serta kampanye antinarkoba yang mengurangi angka penggunaan narkoba,[200] tetapi juga meningkatkan jumlah pembunuhan di luar hukum..[201][202] Pada awal tahun 2020, Pandemi Covid-19 mencapai Filipina,[203][204] yang menyebabkan negara tersebut mengalami karantina wilayah, menciptakan resesi ekonomi.[205][206] Pada pemilihan umum 2022, putra Marcos, Bongbong Marcos, terpilih menjadi presiden bersama dengan wakilnya sekaligus putri Duterte, Sara,[207] dengan janji akan meneruskan kebijakan presiden sebelumnya.[195] Meski demikian, Marcos menerapkan kebijakan luar negeri yang pro-AS, yang merupakan pertentangan dengan kebijakan Duterte sebelumnya yang menjalin hubungan baik dengan Tiongkok. Hal ini menyebabkan peningkatan ketegangan sengketa di Laut Tiongkok Selatan.[208] Pemerintahan Marcos juga menangkap mantan presiden Duterte dan membawanya ke Mahkamah Pidana Internasional atas dugaan kejahatan kemanusiaan, yang menyebabkan aliansi Marcos-Duterte menjadi pecah. Selain itu, berbagai tuduhan korupsi dan penyimpangan pengelolaan dalam proyek pengendalian banjir menyebabkan aksi unjuk rasa yang berlangsung di seluruh negara.
-
Pengibaran Bendera Filipina pada saat Deklarasi Kemerdekaan Filipina, 4 Juli 1946.
-
Deklarasi Darurat Militer dalam sari berita di surat kabar Philippines Sunday Express.
-
Potret letusan Gunung Pinatubo pada bulan Juni 1991, yang merupakan letusan kedua terbesar pada abad ke-20.[175]
Geografi

Filipina merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 7.641 pulau[210][211] dengan luas total daratan (termasuk badan air daratan) diperkirakan 300.000 km2.[212][213]: 15 [183][k] Negara ini terletak di 116° 40' hingga 126° 34' BT dan 4° 40' hingga 21° 10' LU, membentang dari utara ke selatan sepanjang 1.850 kilometer.[215] Negara ini berbatasan dengan Laut Tiongkok Selatan di barat, Laut Sulawesi di selatan,[216] Laut Filipina di timur,[217][218] dan Laut Sulu di barat daya.[219] Kepulauan ini juga berbatasan dengan Malaysia (tepatnya Sabah) di barat daya, Taiwan di utara, Indonesia (tepatnya Pulau Sulawesi) di selatan, dan Palau di timur. Sebelas pulau terbesar di negara ini adalah Luzon, Mindanao, Samar, Negros, Palawan, Panay, Mindoro, Leyte, Cebu, Bohol dan Masbate, yang mencakup sekitar 95 persen dari total luas daratan negara tersebut.[220] Garis pantai Filipina memiliki panjang 36.289 kilometer, menjadikannya sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kelima di dunia.[221] Filipina juga memiliki zona ekonomi eksklusif yang mencakup 2.263.816 km2 luas badan perairan di sekitar kepulauan.[222][223]
Puncak tertinggi di Filipina ialah Gunung Apo, yang terletak di Pulau Mindanao, dengan ketinggian 2.954 mdpl.[183] Sementara itu, sungai terpanjang di Filipina ialah Sungai Cagayan di utara Pulau Luzon, yang panjangnya mencapai 520 kilometer.[224] Adapun danau terbesarnya ialah Laguna de Bay,[225] yang terhubung dengan Teluk Manila melalui Sungai Pasig[226] yang melintasi ibu kota negara tersebut, Manila.[227]

Filipina terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik, sehingga sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi.[229]: 4 Negara ini sangat aktif secara seismik, dan terbentuk oleh lempeng-lempeng yang menyatu satu sama lain dari berbagai arah.[230][231] Sekitar lima gempa bumi tercatat setiap hari, meskipun sebagian besar terlalu lemah untuk dirasakan.[232] Gempa bumi besar terakhir terjadi pada tahun 1976 di Teluk Moro dan pada tahun 1990 di Luzon.[233] Filipina memiliki 23 gunung berapi aktif. Beberapa di antaranya, seperti Gunung Mayon, Taal, Kanlaon, dan Bulusan, mempunyai jumlah letusan terbesar yang pernah tercatat.[234][213]: 26
Keanekaragaman hayati
Filipina merupakan salah satu dari negara megadiversitas,[235][236] dengan persentase penemuan spesies dan endemisme yang tinggi, yaitu sekitar 67 persen.[237][238] Hutan hujan negara ini[239][240] merupakan rumah bagi lebih dari 13.500 spesies flora, di mana 3.500 spesies di antaranya merupakan spesies endemik.[241] Spesies yang telah teridentifikasi tersebut terdiri dari 3.500 spesies pohon,[242] 8.000 spesies tumbuhan berbunga, 1.100 spesies tumbuhan paku, dan 998 spesies anggrek.[243][244]Filipina juga merupakan rumah bagi berbagai macam spesies fauna, di mana 167 mamalia darat (102 spesies endemik), 235 reptil (160 spesies endemik), 99 amfibi (74 spesies endemik), 686 burung (224 spesies endemik),[245] dan lebih dari 20.000 spesies serangga tinggal di dalamnya.[244]
Filipina juga merupakan bagian dari ekoregion Segitiga Terumbu Karang,[246][247] yang menyimpan kehidupan laut dengan keanekaragaman hayati tinggi[248] dan merupakan kawasan dengan ikan pantai paling beragam di dunia.[249] Tercatat di negara tersebut memiliki lebih dari 3.200 spesies ikan di mana 121 di antaranya merupakan spesies endemik.[250] Penduduk Filipina juga memanfaatkan perairan untuk melakukan budi daya perairan bagi berbagai jenis ikan, udang-udangan, tiram, dan rumput laut.[251][252]
Hutan di Filipina umumnya dikategorikan menjadi delapan jenis: hutan meranti, hutan pantai,[253] hutan pinus, hutan molave, hutan montana rendah, hutan lumut, hutan mangrove, dan hutan ultrasa.[254] Menurut perhitungan resmi pemerintah, Filipina memiliki luas tutupan hutan sekitar 7.000.000 hektar pada tahun 2023.[255] Penebangan hutan umum dilakukan sejak masa kolonial Amerika Serikat[256] dan terus berlanjut setelah kemerdekaan, yang kemudian digalakkan pada masa kepresidenan Marcos, yang diakibatkan oleh konsesi hutan yang tidak diregulasi.[257][258] Akibatnya, tutupan hutan berkurang secara drastis dari 70 persen luas total daratan pada tahun 1900 menjadi 18,3 persen pada tahun 1999.[259] Meski demikian, berbagai upaya reboisasi telah dilakukan dan mencapai keberhasilan sedikit demi sedikit.[260]
Filipina juga merupakan salah satu titik panas keanekaragaman hayati,[261][235] yang memiliki lebih dari 200 kawasan lindung,[262] dengan luas total mencapai 7.790.000 hektar pada tahun 2023.[263] Tiga situs alam di Filipina telah dimasukkan dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO, yakni Karang Tubbataha di Laut Sulu,[264] Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa,[265] dan Gunung Hamiguitan.[266]
Iklim

Filipina memiliki iklim tropis maritim yang umumnya panas dan lembap. Musim di Filipina sendiri dapat dibagi menjadi tiga: musim kemarau panas pada bulan Maret hingga Mei, musim hujan pada bulan Juni hingga November, dan musim kemarau sejuk dari bulan Desember hingga Februari.[268] Angin monsun dari barat daya (yang dikenal sebagai habangat) berlangsung dari bulan Mei hingga Oktober, sementara monsun timur laut (dikenal sebagai amihan) bertiup pada bulan November hingga April.[269]: 24–25
Bulan terdingin biasanya terjadi di bulan Januari, sementara bulan terpanas pada bulan Mei. Suhu permukaan laut di penjuru Filipina umumnya sama, terlepas dari posisinya pada lintang. Suhu rata-rata tahunan terukur adalah sekitar 26,6 °C (79,9 °F). Suhu rata-rata tahunan terdingin adalah 18,3 °C (64,9 °F), yang diukur di Kota Baguio, 1.500 meter di atas permukaan laut.[270] Kelembapan rata-rata negara ini adalah 82 persen.[269]: 24–25 Curah hujan tahunan negara ini beragam, di mana di pegunungan pesisir timur dilanda hujan sebanyak 5.000 milimeter per tahun, sementara lembah terlindungnya dilanda hujan sebanyak 1.000 milimeter per tahun.[268]
Filipina dikenal sebagai negara yang rentan terhadap topan dan siklon tropis. Wilayah perairan negara tersebut diketahui dilanda 19 topan setiap tahunnya,[271] umumnya terjadi di bulan Juli hingga Oktober.[268] Delapan atau sembilan di antaranya mendarat di daratan Filipina.[272][273] Rekor topan terbasah yang melanda Filipina terjadi pada tanggal 14 hingga 18 Juli 1911, di mana curah hujan di Kota Baguio tercatat mencapai 2.210 milimeter.[274] Negara tersebut merupakan salah satu dari sepuluh negara yang paling rentan terhadap perubahan iklim.[275][276]
Politik dan pemerintahan

Filipina merupakan negara republik konstitusional dengan pemerintahan demokratik yang menerapkan sistem presidensial.[277] Presiden berfungsi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan,[278] dan panglima tertinggi angkatan bersenjata.[277] Presiden dipilih secara langsung oleh warga negara Filipina dalam pemilihan umum untuk masa jabatan 6 tahun,[279] yang berhak untuk memilih menteri dalam kabinetnya serta pejabat di berbagai badan dan institusi pemerintah.[280]: 213–214 Sementara itu, wakil presidennya, dipilih secara terpisah dari presiden dan masa jabatannya dibatasi sampai dua masa jabatan enam tahun berturut-turut.[281] Hal ini berarti presiden dan wakil presiden dapat berasal dari partai politik yang berbeda.
Lembaga legislatif Filipina adalah Kongres, yang memiliki dua kamar: Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Senat merupakan majelis tinggi yang terdiri atas 24 senator, yang dipilih melalui pemilihan umum untuk masa jabatan enam tahun. Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat merupakan majelis rendah yang saat ini terdiri dari 318 anggota yang dipilih untuk masa jabatan tiga tahun.[282] Senator dipilih secara umum,[282] sementara anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih dari lembaga legislatif tiap distrik dan daftar partai.[280]: 162–163 Adapun lembaga yudikatif Filipina dikepalai oleh Mahkamah Agung, yang memiliki seorang Ketua Mahkamah Agung sebagai kepalanya, dan 14 hakim pembantu.[283] Semuanya ditunjuk oleh presiden melalui nominasi yang diberikan oleh Dewan Peradilan dan Pengacara.[277]
Sejak pemerintah Fidel Ramos, terdapat beberapa wacana pengubahan sistem pemerintahan menjadi pemerintahan federal, unikameral, atau parlementer.[284] Politik Filipina sendiri cenderung didominasi oleh keluarga politik terkenal seperti selebriti atau dinasti politik,[285][286] dan perpindahan partai umum dilakukan.[287] Korupsi di negara ini cukup signifikan,[288][289][290] yang oleh sejarawan dikaitkan dengan sistem padrino pada masa kolonial Spanyol.[291][292] Gereja Katolik Roma memiliki pengaruh besar di Filipina di bidang politik, tetapi memudar seiring berjalannya waktu.[293] Filipina sendiri memiliki ketentuan konstitusi yang memisahkan agama dengan negara.[294]
Hubungan luar negeri

Filipina merupakan anggota pendiri dan anggota aktif Perserikatan Bangsa-Bangsa[140]: 37–38 dan pernah menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.[295] Filipina berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian, terutama di Timor Leste.[296][297] Selain itu, Filipina juga merupakan negara pendiri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.[298][299] Negara ini juga merupakan anggota berbagai organisasi internasional seperti Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur,[300] Grup 24,[301] dan Gerakan Nonblok.[302] Negara ini juga telah berupaya untuk mendapatkan status pengamat di Organisasi Kerja Sama Islam.[303][304] Saat ini, lebih dari 10 juta warga Filipina tinggal dan bekerja di 200 negara,[305][306] yang memberikan negara tersebut kekuasaan lunak.[163]: 207
Pada tahun 1990-an, Filipina memulai liberalisasi ekonomi dan menerapkan perdagangan bebas[307]: 7–8 untuk meningkatkan investasi asing langsung.[308] Negara ini merupakan anggota Organisasi Perdagangan Dunia[307]: 8 dan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik.[309] Filipina juga merupakan bagian dari Kawasan Perdagangan Bebas Perbara pada tahun 2010[310] dan menyetujui perjanjian perdagangan bebas Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional pada tahun 2023.[311][312] Melalui Perbara, Filipina juga menyetujui perjanjian perdagangan bebas dengan Tiongkok, India, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.[307] Negara ini juga memiliki perjanjian perdagangan bebas bilateral dengan Jepang, Korea Selatan,[313] dan empat negara Eropa yakni Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.[307]: 9–10, 15

Filipina memiliki hubungan yang panjang dengan Amerika Serikat. Kedua negara telah menjalin kerja sama ekonomi, keamanan, dan interpersonal.[314] Lokasi Filipina yang strategis menjadikan negara tersebut memiliki peran penting dalam strategi untaian pulau AS di Samudra Pasifik Barat.[315][316] Kedua negara juga telah menandatangani Perjanjian Pertahanan Timbal Balik pada tahun 1951 dan didukung oleh Perjanjian Pasukan Kunjungan tahun 1999 dan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan tahun 2016.[317] Hal ini membuat Filipina sangat bergantung pada Amerika Serikat untuk pertahanan eksternalnya.[187]: 11 AS telah memberikan jaminan secara berkala untuk mempertahankan Filipina,[318] termasuk wilayah Laut Tiongkok Selatan.[319] Filipina sendiri telah mendukung kebijakan Amerika Serikat selama Perang Dingin dan berpartisipasi dalam Perang Korea dan Perang Vietnam.[320][321] Pada tahun 2003, Filipina ditetapkan menjadi sekutu utama non-NATO.[322] Pada masa pemerintahan Duterte, hubungan Filipina dan Amerika Serikat merenggang karena ia ingin meningkatkan hubungan negara tersebut dengan Tiongkok dan Rusia.[323][324][325]
Sejak tahun 1975, Filipina telah menjalin hubungan dengan Tiongkok,[326] yang merupakan mitra dagang terbesarnya,[327] dan telah mengusahakan kerja dengan dampak signifikan bagi negara tersebut.[328][323] Hubungan Filipina dengan Jepang juga terjalin dengan Jepang memberi bantuan pembangunan resmi bilateral terbesar bagi Filipina.[329][330] Kendati terdapat berbagai ketegangan akibat Perang Dunia II, permusuhan di antara kedua negara berangsur memudar.[87]: 93 Filipina juga menjalin hubungan dengan Spanyol, termasuk dalam hal sejarah dan budaya.[331][332] Hubungan Filipina dengan Timur Tengah terbentuk dari tingginya jumlah orang Filipina yang bekerja di negara-negara tersebut[333] dan oleh isu-isu berkaitan dengan minoritas Muslim di Filipina.[334] Filipina sendiri memiliki kekhawatiran terkait kekerasan terhadap pekerjanya dan perang yang memengaruhi sekitar 2,5 juta pekerja Filipina perantauan di wilayah tersebut.[335][336]
Filipina bersengketa dengan Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Malaysia atas kepemilikan Kepulauan Spratly.[337] Filipina sendiri memiliki Pulau Thitu, yang mencakup kota terkecil di Filipina, dan beberapa pulau lain di kepulauan tersebut.[338] Filipina juga bersengketa dengan Tiongkok terkait kepemilikan Gosong Scarborough dan terlibat dalam ketegangan pada tahun 2012, berujung pada kasus arbitrase internasional,[339] yang dimenangkan oleh Filipina.[340] Tiongkok menolak hasil tersebut,[341] dan menjadikan gosong pasir tersebut sebagai simbol sengketa yang lebih luas.[342] Filipina juga pernah terlibat dengan sengketa Sabah bagian timur dengan Malaysia.
Militer

Angkatan Bersenjata Filipina terdiri dari tiga cabang, yakni Angkatan Darat Filipina, Angkatan Laut Filipina, dan Angkatan Udara Filipina.[343][344] Keamanan sipil dipegang oleh Kepolisian Nasional Filipina, yang berada di bawah Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.[345] Angkatan Bersenjata Filipina sendiri memiliki 280.000 personel pada tahun 2022, di mana 130.000 di antaranya merupakan personel militer aktif, 100.000 merupakan personel cadangan, dan sisanya adalah personel paramiliter.[346]
Sebanyak US$477 juta (atau 1,4 persen PDB) dianggarkan bagi Angkatan Bersenjata Filipina pada tahun 2023.[347][348] Anggaran tersebut sebagian besar dihabiskan oleh Angkatan Darat, yang diperuntukkan untuk mengatasi ancaman dalam negeri seperti pemberontakan separatis komunis dan Muslim. Akibat hal tersebut, kemampuan Angkatan Lautnya menjadi menurun, terutama pada tahun 1970-an.[349] Program modernisasi militer pada akhirnya dicanangkan pada tahun 1995[350] dan diperluas pada tahun 2012 untuk membangun sistem pertahanan yang mumpuni.[351]
Filipina sendiri telah lama menghadapi pemberontakan lokal, separatisme, dan terorisme.[352][353][354] Organisasi separatis terbesar Bangsamoro, yakni Front Pembebasan Nasional Moro dan Front Pembebasan Islam Moro, telah berturut-turut menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Filipina pada tahun 1996 dan 2004.[355][356] Sementara itu, kelompok yang lebih militan seperti Abu Sayyaf dan Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro[357] telah melakukan penculikan warga negara asing di Kepulauan Sulu[358][359] dan Maguindanao[357] dengan meminta tebusan. Seiring berjalannya waktu, keberadaan mereka kian menyusut.[360][361]
Adapun pemberontakan komunis di Filipina merupakan konflik bersenjata yang telah terjadi sejak tahun 1970-an. Konflik tersebut digencarkan oleh Partai Komunis Filipina dan sayap militernya, Tentara Rakyat Baru, yang melancarkan perang gerilya, penyergapan, pengeboman, dan pembunuhan berbagai pejabat pemerintah dan militer.[362] Pemberontakan komunis mulai berangsur menyusut setelah kembalinya demokrasi di Filipina pada tahun 1986,[353][363] meski Partai Komunis Filipina dan sayap militernya terus mendapat dukungan publik di perkotaan melalui Front Nasional Demokratik Filipina.[364] Menurut Indeks Perdamaian Global, Filipina sendiri berada di peringkat 104 dari 163 negara pada tahun 2024.[365]
Pembagian administratif
Secara geografis, Filipina dibagi menjadi 3 kelompok kepulauan utama, yakni Luzon, Bisaya, dan Mindanao. Secara administratif, Filipina dibagi menjadi 18 region, 82 provinsi, 149 kota, 1.493 munisipalitas, dan 42.011 barangay.[366] Selain Bangsamoro, pembagian region tersebut dilakukan untuk kemudahan administratif.[367] Region dengan penduduk terbanyak adalah Calabarzon, sementara region dengan penduduk terpadat adalah Metro Manila.[368] Adapun region yang berada di Filipina dapat dilihat pada tabel dan peta berikut.
| Daerah | Region | Pusat region |
|---|---|---|
| Ilocos | Region I | San Fernando, La Union |
| Lembah Cagayan | Region II | Tuguegarao, Cagayan |
| Luzon Tengah | Region III | San Fernando, Pampanga |
| Calabarzon | Region IV-A | Calamba, Laguna |
| Mimaropa | Mimaropa | Calapan, Mindoro Timur |
| Region Bikol | Region V | Legazpi, Albay |
| Visayas Barat | Region VI | Kota Iloilo, Iloilo |
| Visayas Tengah | Region VII | Kota Cebu, Cebu |
| Visayas Timur | Region VIII | Tacloban, Leyte |
| Semenanjung Zamboanga | Region IX | Pagadian, Zamboanga Selatan |
| Mindanao Utara | Region X | Cagayan de Oro, Misamis Timur |
| Region Davao | Region XI | Davao, Davao Selatan |
| Soccsksargen | Region XII | Koronadal, Cotabato Selatan |
| Caraga | Region XIII | Butuan, Agusan Utara |
| Bangsamoro | BARMM | Cotabato, Maguindanao del Norte |
| Region Administratif Cordillera | CAR | Baguio, Benguet |
| Metro Manila | NCR | Manila |
| Region Pulau Negros | NIR | Bacolod, Negros Barat dan Dumaguete, Negros Timur (de facto/sementara) |
Filipina merupakan negara kesatuan, dengan pengecualian di Region Otonomi Bangsamoro, yang memiliki hukum dasarnya sendiri.[369] Desentralisasi telah diterapkan oleh pemerintah Filipina secara bertahap, meski ada pula dorongan untuk melakukan desentralisasi lebih jauh.[370][371] Pada tahun 1991, pemerintah pusat telah mendevolusi beberapa kewenangan kepada pemerintah daerah.[372]
Ekonomi
Filipina merupakan negara dengan perekonomian terbesar ke-34 di dunia, dengan perkiraan produk domestik brutonya mencapai US$507,7 miliar pada tahun 2025. [373]Sebagai negara industri baru,[374][375] Filipina telah mengalami transisi dari berbasis pada agrikultur menjadi berbasis jasa dan manufaktur.[374][376] Angkatan kerja negara ini mencapai 50 miliar pada tahun 2023, dengan tingkat pengangguran sebesar 3,1 persen.[377][butuh pemutakhiran] Cadangan devisa bruto negara ini berjumlah US$103,406 miliar pada bulan Januari 2024,[378][butuh pemutakhiran] sementara rasio hutang dengan PDBnya berkurang menjadi 60,2 persen pada akhir tahun 2024, dari level tertinggi dalam 17 tahun terakhir, yaitu 63,7 persen pada akhir kuartal ketiga tahun tersebut.[379][butuh pemutakhiran] Adapun mata uang negara tersebut adalah peso Filipina,[380] yang disimbolkan sebagai ₱[381] atau PHP.[382]
Filipina merupakan pengimpor neto[307]: 55–56, 61–65, 77, 83, 111 [383] dan negara debitur.[384] Hingga tahun 2020, mitra ekspor negara ini adalah Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, dan Singapura,[385][butuh pemutakhiran] di mana ekspor utamanya mencakup sirkuit terpadu, mesin kantor dan suku cadangnya, transformator listrik, kabel berisolasi, dan semikonduktor.[385][butuh pemutakhiran] Sementara itu, mitra impor negara ini di tahun yang sama adalah Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Indonesia.[385][butuh pemutakhiran] Filipina merupakan negara pengekspor hasil tani seperti kelapa, pisang, dan nanas. Filipina sendiri merupakan negara penghasil pisang abaka terbesar di dunia.[213]: 226–242 Selain itu, negara ini merupakan pengekspor bijih nikel terbesar kedua pada tahun 2022,[386] juga eksportir logam berlapis emas dan kopra terbesar di dunia pada tahun 2020.[385]
Filipina merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, di mana pertumbuhan rata-rata ekonominya mencapai enam hingga tujuh persen sejak tahun 2010.[387] Hal ini didorong oleh peningkatan sektor jasa di negara tersebut.[388] Pertumbuhan ekonomi daerah di dalam negeri tidak begitu merata, sementara wilayah urban, khususnya Manila, memperoleh manfaat pertumbuhan ekonomi tersebut.[389][390] Remitansi dari orang Filipina di perantauan telah berpengaruh signifikan terhadap ekonomi negara,[391][388] di mana remitansi menyusun sekitar 8,5 persen dari PDB Filipina (sekitar US$37,20 miliar) pada tahun 2023.[392] Filipina juga merupakan pusat pengalihdayaan proses bisnis di dunia,[393][394] di mana sekitar 1,3 jutamasyarakatnya bekerja di sektor tersebut, termasuk yang bekerja di layanan pelanggan.[395]
Sains dan teknologi
Filipina merupakan negara yang memiliki sistem penelitian terkait dengan pertanian terbesar di Asia, meski anggaran untuk penelitian dan pengembangan pertanian relatif rendah.[396][397] Negara tersebut telah mengembangkan berbagai varietas hasil tani, seperti padi,[398][399] kelapa,[400] dan pisang.[401] Lembaga organisasi yang berperan dalam penelitian tersebut adalah Institut Penelitian Padi Filipina[402] dan Lembaga Penelitian Padi Internasional.[403]
Filipina memiliki program antariksa yang dikelola oleh Badan Antariksa Filipina.[404][405] Program tersebut berhasil meluncurkan satelit pertama milik negara tersebut, yakni Agila-2, pada tahun 1996.[406] Mikrosatelit pertamanya, Diwata-1, diluncurkan bersamaan dengan wahana antariksa Cygnus pada tahun 2016.[407]
Filipina memiliki jumlah pengguna telepon genggam yang tinggi,[408] dengan tingkat perdagangan seluler yang tinggi pula.[409] Masyarakat Filipina umumnya melakukan komunikasi melalui pesan teks, di mana negara tersebut tercatat mengirim rata-rata satu miliar pesan SMS per hari pada tahun 2007.[410] Industri telekomunikasi di Filipina sendiri didominasi oleh dua perusahaan PLDT dan Globe Telecom hingga tahun 2021,[411] ketika Dito Telecommunity berdiri dan meningkatkan layanan telekomunikasi di negara tersebut.[412]
Pariwisata

Filipina merupakan negara destinasi wisata populer, terutama bagi wisatawan asing pensiunan yang menikmati iklim dan biaya hidup yang relatif rendah.[413] Negara ini memiliki beragam jenis pantai,[65]: 109 [414] yang menjadikannya destinasi utama bagi penyelam.[415][416] Objek wisata negara ini dapat ditemukan di Pulau Boracay (yang menurut majalah Travel + Leisure merupakan pulau terbaik di dunia pada tahun 2012),[417] Coron dan El Nido di Pulau Palawan, Pulau Cebu, Pulau Siargao, dan Pulau Bohol.[418]
Pariwisata menyumbang 5,2 persen PDB Filipina pada tahun 2021, meski angka ini lebih rendah dari tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19,[419][butuh pemutakhiran] dan menyediakan 5,7 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2019.[420][butuh pemutakhiran] Filipina sendiri telah menarik kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 5,45 juta pada tahun 2023, meski angka ini lebih rendah dari pada tahun 2019, yang mencapai 8,26 juta. Kebanyakan wisatawan mancanegara ini berasal dari Kore Selatan (26,4 persen), Amerika Serikat (16,5 persen), Jepang (5,6 persen), Australia (4,89 persen), dan Tiongkok (4,84 persen).[421][butuh pemutakhiran]
Transportasi
Di Filipina, masyarakatnya menggunakan jeepney (bahasa Filipina: dyip) sebagai kendaraan umum. Anda akan terasa pengap apabila menaiki kendaraan ini sebab, setiap kali menaiki jeepney pasti senantiasa penuh sesak dengan orang banyak yang berdesak-desakan untuk turut menaikinya.
Demografi
Filipina berada di urutan ke-12 di dunia dalam jumlah penduduk dengan jumlah 100,981,437 jiwa pada 2015. Sekitar dua per tiga penduduk tinggal di Pulau Luzon, dan Manila, ibu kotanya, berada di urutan ke-11 dalam jumlah penduduk area metropolitan. Orang-orang Filipina dikenal dengan nama Filipino yang berasal dari orang aborigin Taiwan, dan bercampur dengan orang-orang Tiongkok Selatan, Polinesia, dan Spanyol/Amerika. Orang Filipina terbagi dalam 12 kelompok etnolingustik dengan yang terbesar adalah Tagalog, Cebuano, dan Ilocano. Penduduk asli Filipina ialah suku Aeta namun sudah terpinggir, dan populasinya tinggal 30 ribu jiwa.
Tiga kelompok minoritas terbesar asing adalah orang Tionghoa, Amerika, dan Asia Selatan. Sisanya adalah orang-orang Eropa, Arab, Indonesia, Korea, dan Jepang. Orang-orang Mestizo adalah minoritas sebesar 1-2% yang berpengaruh. Dalam penelitian dari Universitas Stanford, ditemukan bahwa 3,6% populasi memiliki turunan dari bangsa Eropa.
95,9% penduduk Filipina bisa membaca, salah satu yang tertinggi di Asia, dan setara untuk pria maupun wanita. Angka harapan hidup penduduknya adalah 69,29 tahun; 72,28 untuk wanita, dan 66,44 untuk pria. Pertumbuhan penduduk per tahunnya sebesar 2,1%, dan sekarang Filipina sedang mengalami masalah kepadatan penduduk karena angka kelahirannya tinggi.
Filipina mempunyai kira-kira 92,2 juta penduduk menurut perkiraan sensus 2009.
Agama

Penduduk Filipina mayoritas beragama Katolik 80%, dilanjutkan dengan Protestan 12% (termasuk Evangelis, Metodis, Lutheran, Iglesia ni Cristo, Saksi Yehuwa, dan lain-lain) disebarkan misionaris dari Amerika Serikat, dilanjutkan dengan Islam 5.6% yang mayoritas berada di Pulau Mindanao,[422] lalu 2.43% agama lain termasuk Buddha yang merupakan penduduk pendatang dari Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok, Malaysia, Singapura, Jepang, India, dan Vietnam.[423][424]
Pendidikan
Filipina menetapkan bahwa pendidikan wajib yang mesti di tempuh para siswa, dan siswi di negara itu adalah 13 tahun. Kebijakan itu diambil sebagai salah satu kunci mengurangi angka kemiskinan.
Selama ini sistem pembelajaran di Filipina hanya mengenal enam tahun belajar di Sekolah Dasar serta empat tahun di Sekolah Menengah. Dengan undang-undang yang baru, siswa wajib masuk taman kanak-kanak selama satu tahun sebelum duduk di bangku SD. Selanjutnya, pemerintah juga meminta pengelola sekolah menengah menambah waktu belajar, dari empat tahun menjadi enam tahun. Siswa harus mengikuti pendidikan tambahan jika akan melanjutkan ke perguruan tinggi.
Presiden Filipina Aquino mengatakan sistem wajib belajar di Filipina masih jauh dari sempurna. Hal ini menyebabkan para siswa di sana berada di posisi kurang menguntungkan untuk dapat bersaing di dunia pekerjaan atau persaingan lain.
Pemerintah Filipina mengklaim, mereka telah membangun puluhan ribu ruang kelas baru, mempekerjakan 18 ribu guru, dan mencetak puluhan juta buku setiap tahun untuk meningkatkan pendidikan. Anggaran pendidikan juga dinaikkan 44 persen dari tahun 2010, yaitu mencapai 5,6 miliar dolar Amerika atau mencapai 1 triliun Peso Filipina (40 triliun Rupiah).
Sebagai negara yang termasuk bekas jajahan Amerika Serikat, Bahasa Inggris menjadi bahasa utama di dunia pendidikan di Filipina dengan tujuan memudahkan para siswa, dan siswi Filipina untuk bersaing dengan siswa, dan siswi dari negara lain di tingkat global. Telah sejak Bahasa Inggris sebagai bahasa utama di pendidikan formal di Filipina, walaupun ada lebih dari 150 bahasa asli yang dipakai, termasuk bahasa nasional, Bahasa Tagalog.
Pada bulan Agustus 2001, Undang-Undang Republik 9.155, jika tidak disebut Pemerintahan Pendidikan Dasar UU, disahkan mengubah nama Departemen Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga (DECS) ke Departemen Pendidikan (DepEd), dan mendefinisikan kembali peran kantor lapangan ( kantor regional, divisi kantor, kantor-kantor daerah, dan sekolah). RA keseluruhan 9.155 menyediakan kerangka untuk:
- Pemberdayaan kepala sekolah dengan memperkuat peran-peran kepemimpinan mereka dan
- manajemen berbasis sekolah dalam konteks transparansi, dan akuntabilitas lokal.
Tujuan pendidikan dasar adalah dengan memberikan penduduk usia sekolah, dan dewasa muda dengan keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai untuk menjadi peduli, mandiri, produktif, dan patriotik warga negara.
Pada bulan Januari 2009, DepEd menandatangani suatu nota kesepakatan dengan United States Agency for International Development untuk menutup $ 86 juta bantuan kepada pendidikan Filipina, terutama akses ke pendidikan berkualitas di Daerah Otonomi di Muslim Mindanao (ARMM), di daerah Barat, dan Tengah Mindanao.
Di Filipina ada beberapa tingkat pendidikan yaitu: dasar, menengah, teknik, dan kejuruan, dan tersier.
Pendidikan dasar
Sekolah dasar juga disebut SD (Filipina: Mababang Paaralan). Terdiri dari enam tingkat, dengan menambahkan beberapa sekolah tingkat tambahan (Tingkat 7). Tingkat dikelompokkan menjadi dua subdivisi utama, Primer-tingkat, yang meliputi tiga tingkat pertama, dan tingkat Intermediate, yang meliputi tiga atau empat tingkat.
Pendidikan dasar di Filipina mencakup berbagai kurikulum. Mata pelajaran inti (subjek utama) meliputi Matematika, Ilmu Pengetahuan, Inggris, Filipina (bahasa Filipina), dan Makabayan (Social Studies, Penghidupan Pendidikan, Nilai-nilai). Mata pelajaran lain meliputi Musik, Seni, dan Pendidikan Jasmani. Mulai di tingkat ketiga, Sains menjadi bagian integral dari mata pelajaran inti. Pada Desember 2007, Presiden Gloria Macapagal Arroyo mengumumkan bahwa Spanyol adalah untuk membuat kembali sebagai subjek wajib di semua sekolah Filipina dimulai pada tahun 2008. Pengumuman itu belum mulai berlaku.
Di sekolah swasta, termasuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Science, Social Studies, Basic Computer, Filipina, Musik, Seni, dan Teknologi, Home Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan Jasmani, dan di sekolah Katolik, Agama atau Hidup Kristen. Sekolah internasional, dan sekolah Cina mempunyai mata pelajaran tambahan, terutama dalam bahasa, dan budaya.
Hingga 2004, siswa SD secara tradisional duduk untuk SD National Achievement Test (NEAT) dikelola oleh Departemen Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga (DECS). Hal ini dimaksudkan sebagai ukuran sekolah kompetensi, dan bukan sebagai prediktor kecerdasan atau kesuksesan siswa di sekolah menengah. Oleh karena itu, skor yang diperoleh oleh para pelajar dalam NEAT tidak digunakan sebagai dasar untuk penerimaan mereka ke sekolah menengah.
Selama tahun 2004, ketika DECS secara resmi diubah menjadi Departemen Pendidikan (DepEd), dan juga, sebagai hasil dari beberapa reorganisasi, yang NEAT diubah menjadi National Achievement Test (NAT) oleh Departemen Pendidikan (DepEd). Publik, dan sekolah-sekolah dasar swasta mengambil ujian ini untuk mengukur kompetensi sekolah. Sejak 2006, hanya sekolah swasta untuk ujian masuk sekolah menengah. DepEd mengharapkan lebih dari 13,1 juta siswa SD di sekolah dasar umum untuk tahun ajaran 2009.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah di Filipina sebagian besar didasarkan pada sistem pendidikan Amerika itu sampai kedatangan komprehensif sekolah tinggi di Amerika Serikat pada pertengahan abad terakhir. Filipina sistem sekolah tinggi (Filipina: High na Paaralan) belum bergerak banyak dari tempat itu ketika Filipina mencapai kemerdekaan dari Amerika Serikat pada tahun 1946. Masih terdiri dari hanya empat tingkat dengan tiap tingkat terkotak sebagian, dengan fokus pada tema tertentu atau konten.
DepEd menetapkan kurikulum wajib untuk semua sekolah tinggi, negeri maupun swasta. Tahun pertama sekolah menengah memiliki lima mata pelajaran inti, Aljabar I, Integrated Science, Bahasa Inggris I, Filipina I, dan Filipina tahun Kedua I. Sejarah telah Aljabar II, Biologi, Bahasa Inggris II, Filipina II, dan Asian History. Tahun ketiga telah Geometri, Kimia, Filipina III, dan World Sejarah, dan Geografi. Tahun keempat telah Kalkulus, Trigonometri, Fisika, Filipina IV, Sastra, dan Ekonomi. Minor subjek mungkin termasuk Kesehatan, Musik, Seni, Teknologi, dan Home Ekonomi, dan Pendidikan Jasmani.
Di sekolah selektif, berbagai bahasa dapat ditawarkan sebagai pilihan, serta mata pelajaran lain seperti pemrograman komputer, dan sastra tulisan. Sekolah Cina memiliki pilihan bahasa, dan budaya. Sekolah persiapan biasanya menambahkan beberapa bisnis, dan kursus akuntansi, sedangkan sekolah tinggi ilmu biologi, kimia, dan fisika di setiap tingkat.
Pelajar sekolah menengah digunakan untuk duduk untuk National State Achievement Test (NSAT), yang didasarkan pada Amerika SAT, dan dikelola oleh DepEd. Seperti rekan sekolah dasar, NSAT adalah bertahap keluar setelah reorganisasi besar di departemen pendidikan. Sekarang tidak ada yang disponsori pemerintah ujian masuk perguruan tinggi. Lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta, melaksanakan sendiri College Entrance Examinations (CEE). Kejuruan biasanya tidak memiliki ujian masuk, hanya menerima catatan 138 Formulir studi dari sekolah tinggi, dan pendaftaran pembayaran.
DepEd mengharapkan lebih dari 5,6 juta siswa di sekolah menengah umum untuk tahun ajaran 2009-2010.
Pendidikan teknis dan kejuruan
Pendidikan teknis dan kejuruan yang ditawarkan untuk meningkatkan siswa di lembaga-lembaga keterampilan praktis biasanya terakreditasi, dan disetujui oleh TESDA. Lembaga pemerintah dapat dioperasikan, sering oleh pemerintah provinsi, atau swasta. Mayoritas dioperasikan secara pribadi, dan paling menyebut diri perguruan tinggi.
Mereka mungkin menawarkan program-program dalam durasi mulai dari beberapa minggu untuk program diploma dua tahun. Teknologi program dapat kursus seperti teknologi otomotif, teknologi komputer, dan teknologi elektronik; layanan kursus seperti pengasuh, perawat ajudan, manajemen hotel, dan restoran, dan perdagangan kursus seperti listrik, tukang ledeng, tukang las, montir otomotif, diesel mekanik, operator kendaraan berat . Setelah lulus dari sebagian besar kursus ini, siswa dapat mengambil ujian dari TESDA untuk memperoleh sertifikat atau diploma relevan.
Pendidikan tersier
Pendidikan tersier di Filipina semakin kurang kosmopolitan. Dari ketinggian 5.284 mahasiswa asing dalam jumlah 1995-1996 terus menurun menjadi 2.323 pada tahun 2000-2001, tahun terakhir CHED nomor diterbitkan di situs webnya. Pada tahun 2000-2001, 19,45% berasal dari AS, 16,96 dari Korea Selatan, 13.00% dari Taiwan, dan sisanya dari berbagai negara lain. Banyak siswa yang datang dari Korea ke Filipina untuk belajar bahasa Inggris selama 6 bulan atau lebih, kemudian transfer ke luar negeri untuk Australia, Amerika Serikat, atau negara lain untuk derajat. Beberapa orang Korea menyelesaikan pendidikan tersier di Filipina, terutama dalam iklim dari Baguio, di Cordillera dataran tinggi.
Mengenai rendahnya kualitas pendidikan di Filipina, pada bulan Juni 2009 presiden FAAP dikutip Komisi Kongres Pendidikan (EDCOM) meratapi 'a melanjutkan penurunan mutu pendidikan di negara ini'. Dia mengatakan hal ini disebabkan oleh empat faktor utama: 'a) salah urus sistem pendidikan, b) tidak berinvestasi bijaksana dalam pendidikan, c) kurangnya manajemen kompetensi, dan, d) korupsi sistemik'. Alasan lain mengapa Filipina bukan merupakan pemasok utama pendidikan tinggi bagi siswa asing di daerah tersebut adalah karena 3 semester dari masing-masing 8 semester sarjana dituntut untuk sepenuhnya ditujukan untuk subjek dimandatkan pemerintah. Dimandatkan ini meliputi mata pelajaran kehidupan, dan karya-karya pahlawan nasional Filipina Dr Jose Rizal, Filipina yang tiga mata pelajaran bahasa, dan matematika dasar, sains, dan Filipina subjek budaya lebih tepat untuk sekolah menengah daripada tingkat tersier.
Kota terbesar
Berikut adalah daftar kota-kota terbesar di Filipina berdasarkan populasi (sensus 2000).
| Urutan | Kota | Populasi pada 2000 |
|---|---|---|
| 1. | Metro Manila | 9.932.560 |
| 2. | Metro Cebu | 1.195.568 |
| 3. | Kota Davao | 1.147.116 |
| 4. | Kota Zamboanga | 601.794 |
| 5. | Kota Antipolo | 470.866 |
| 6. | Kota Cagayan de Oro | 461.877 |
| 7. | Kota Bacolod | 429.076 |
| 8. | Kota General Santos | 411.822 |
| 9. | Kota Iloilo | 365.820 |
| 10. | Kota Iligan | 285.061 |
Budaya


Kebanyakan masyarakat Filipina gemar menyanyi serta menari pada setiap kali pesta keramaian. Tarian bambu ini memerlukan pergerakan kaki yang cocok.
Bahay Kubo merupakan rumah tradisional yang terkenal di Filipina, yang dibuat dari daun kelapa, nipah, dan bambu. Terdapat tanglung berbentuk bintang yang digantung di hadapan rumah yang bernama parol. Semasa Natal, kebanyakan masyarakat di sana gemar menjadikan parol sebagai hiasan rumah mereka.
Organ bambu[425] ini menggunakan lebih kurang 1.000 batang bambu. Konon ini adalah satu-satunya organ yang dibuat dari bambu di dunia.
Masakan
Halo halo merupakan salah satu pencuci mulut yang terkenal di Filipina, terutama pada musim panas. Halo halo mengandung nangka, kelapa, kacang, keladi, custard, santan kelapa, dan perahan es bersama es krim di atasnya.
Lanzones merupakan sejenis buah-buahan. Ukurannya agak kecil, manis, dan berwarna cokelat. Keistimewaan buah ini adalah dapat menghalau nyamuk yang berada di sekeliling kita.
Pakaian
Setiap diadakan pesta keramaian, lelaki di sana akan memakai pakaian yang dinamakan barong tagalog. Pakaian istimewa ini dibuat dari kain yang dihasilkan dari batang pisang, dan batang nanas. Sedangkan, kaum wanita memakai gaun yang disebut Maria Clara Gown yang dihasilkan dari batang kelapa.
Lihat pula
- Daftar Presiden Filipina
- Daftar pulau di Filipina
- Republik Filipina Pertama
- Dewan Perwakilan Rakyat Filipina
- Bursa Saham Filipina
- Tim nasional sepak bola Filipina
- Waktu Filipina
- Bahasa Spanyol di Filipina
- Bahasa Kalimantan-Filipina
Perang dan konflik
Catatan
- ^ Walaupun Manila yang tepat ditunjuk sebagai ibu kota negara, seluruh Wilayah Ibu Kota Nasional (NCR) merupakan pusat pemerintahan, maka itulah nama suatu daerah. Ini karena wilayah tersebut memiliki banyak lembaga pemerintah nasional selain Istana Malacanang dan beberapa lembaga negara yang berlokasi di ibu kota.[2]
- ^ Pasal 3 Undang-Undang Republik No. 11106 menyatakan Bahasa Isyarat Filipina sebagai bahasa isyarat nasional Filipina, yang menyatakan bahwa itu harus diakui, didukung dan dipromosikan sebagai media komunikasi resmi dalam semua transaksi yang melibatkan tunarungu, dan sebagai bahasa pengantar pendidikan tuli.[3][4]
- ^ Konstitusi Filipina 1987 menetapkan "Bahasa Spanyol dan Arab akan dipromosikan atas dasar sukarela dan opsional."[5]
- ^ Tidak termasuk umat Katolik Karismatik yang berjumlah 74.096 orang (0,07% dari populasi Filipina pada tahun 2020)[7]
- ^ Para revolusioner Filipina mendeklarasikan kemerdekaan dari Spanyol pada 12 Juni 1898, tetapi Spanyol menyerahkan kepulauan tersebut ke Amerika Serikat seharga $20 juta dalam Perjanjian Paris pada 10 Desember 1898 yang akhirnya mengarah ke Perang Filipina-Amerika.
- ^ Sesuai dengan pasal 11 Keputusan Pemerintah Revolusi 23 Juni 1898, Kongres Malolos memilih komisi untuk menyusun rancangan konstitusi pada 17 September 1898. Komisi terdiri dari Hipólito Magsalin, Basilio Teodoro, José Albert, Joaquín González, Gregorio Araneta, Pablo Ocampo, Aguedo Velarde, Higinio Benitez, Tomás del Rosario, José Alejandrino, Alberto Barretto, José Ma. de la Viña, José Luna, Antonio Luna, Mariano Abella, Juan Manday, Felipe Calderón, Arsenio Cruz dan Felipe Buencamino.[8] Mereka semua kaya dan berpendidikan tinggi.[9]
- ^ Amerika Serikat mengakui kemerdekaan Filipina pada 4 Juli 1946, melalui Perjanjian Manila.[10] Tanggal ini dipilih karena sesuai dengan Hari Kemerdekaan AS, yang diamati di Filipina sebagai Hari Kemerdekaan hingga 12 Mei 1962, ketika Presiden Diosdado Macapagal mengeluarkan Dekrit Presiden No. 28, mengubahnya menjadi 12 Juni, tanggal proklamasi Emilio Aguinaldo.[11]
- ^ bahasa Inggris: Philippines /ˈfilɪpiːnz/ ⓘ; bahasa Filipino: Pilipinas, pelafalan dalam bahasa Tagalog: [pɪ.lɪˈpiː.nɐs]
- ^ Di berbagai bahasa daerah di Filipina:
- bahasa Aklanon: Republika it Pilipinas
- bahasa Bikol: Republika kan Filipinas
- bahasa Cebu: Republika sa Pilipinas
- bahasa Chavacano: República de Filipinas
- bahasa Hiligaynon: Republika sang Filipinas
- bahasa Ibanag: Republika nat Filipinas
- bahasa Iloko: Republika ti Filipinas
- bahasa Ivatan: Republika nu Filipinas
- bahasa Kapampangan: Republika ning Filipinas
- bahasa Karay-a: Republika kang Pilipinas
- bahasa Maguindanao: Republika nu Pilipinas
- bahasa Maranao: Republika a Pilipinas
- bahasa Pangasinan: Republika na Filipinas
- bahasa Sambal: Republika nin Pilipinas
- bahasa Surigaonon: Republika nan Pilipinas
- bahasa Tagalog: Republika ng Pilipinas
- bahasa Suluk: Republika sin Pilipinas
- bahasa Waray-waray: Republika han Pilipinas
- bahasa Yakan: Republika si Pilipinas
Di berbagai bahasa bantu opsional di Filipina:
- bahasa Spanyol: República de las Filipinas
- bahasa Arab: جمهورية الفلبين, translit. Jumhūriyyat al-Filibbīn
- ^ Untuk detail lebih lanjut, lihat Komisi Schurman.
- ^ Menurut beberapa sumber, luas daratan Filipina sebenarnya adalah 343.448 km2.[214]
Referensi
- ^ "Republic act no. 8491". Republic of the Philippines. Diarsipkan dari asli tanggal March 8, 2014. Diakses tanggal March 8, 2014.
- ^ "Presidential Decree No. 940, s. 1976". Manila: Malacanang. Diarsipkan dari asli tanggal May 29, 1976. Diakses tanggal April 4, 2015.
- ^ "The Filipino Sign Language Act". Pasal 3, Republic act No. 11106 per (PDF). Government of the Philippines.
- ^ Kabiling, Genalyn (November 12, 2018). "Filipino Sign Language declared as nat'l sign language of Filipino deaf". Manila Bulletin. Diakses tanggal November 12, 2018.
- ^ Joselito Guianan Chan; Managing Partner. "1987 Constitution of the Republic of the Philippines, Article XIV, Section 7". Chan Robles & Associates Law Firm. Diakses tanggal May 4, 2013.
- ^ "Ethnicity in the Philippines (2020 Census of Population and Housing)". Otoritas Statistik Filipina (Press release). Diarsipkan dari asli tanggal 6 September 2023. Diakses tanggal 11 Mei 2024.
- ^ a b Mapa, Dennis (21 Februari 2023). "Religious Affiliation in the Philippines (2020 Census of Population and Housing)" (PDF). Otoritas Statistik Filipina (Press release). hlm. 2. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 12 Agustus 2023. Diakses tanggal 11 Mei 2024.
- ^ Calderón, Felipe (1907). Mis memorias sobre la revolución filipina: Segunda etapa, (1898 á 1901). Manila: Imp. de El Renacimiento. hlm. 234, 235, appendix, pp. 5–10.
- ^ Dolan, Ronald E. (1983). Philippines, a country study (Edisi 4th). Washington, DC: Federal Research Division, Library of Congress. ISBN 978-0-8444-0748-7.
- ^ Treaty of General Relations Between the United States of America and the Republic of the Philippines. Signed at Manila, on 4 July 1946 (PDF), United Nations, diarsipkan dari asli (PDF) tanggal July 23, 2011, diakses tanggal December 10, 2007
- ^ "Republic of the Philippines Independence Day". United States State Department. Diarsipkan dari asli tanggal September 15, 2015. Diakses tanggal July 30, 2015.
- ^ "Philippine Population Density (Based on the 2015 Census of Population)". September 1, 2016.
- ^ "World Development Indicators". databank.worldbank.org.
- ^ "East & Southeast Asia :: Philippines". The World Factbook. Washington, DC: Central Intelligence Agency. October 28, 2009. Diarsipkan dari asli tanggal July 19, 2015. Diakses tanggal November 7, 2009.
- ^ Mapa, Dennis. "2024 Census of Population (POPCEN) Population Counts Declared Official by the President" (Press release). Otoritas Statistik Filipina. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 17 Juli 2025.
- ^ "World Economic Outlook Database, April 2025" (dalam bahasa Inggris).
- ^ "World Economic Outlook Database, April 2025" (dalam bahasa Inggris).
- ^ "World Economic Outlook Database, April 2025" (dalam bahasa Inggris).
- ^ "World Economic Outlook Database, April 2025" (dalam bahasa Inggris).
- ^ GINI Report - Philippines (Report). Grup Bank Dunia.
- ^ "Human Development Report 2025" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 6 Mei 2025. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 6 Mei 2025. Diakses tanggal 6 Mei 2025.
- ^ Lucas, Brian (August 2005). "Which side of the road do they drive on?". Diakses tanggal February 22, 2009.
- ^ a b Scott, William Henry (1994). Barangay: Sixteenth-century Philippine Culture and Society. Quezon City, Philippines: Ateneo de Manila University Press. ISBN 978-971-550-135-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal October 18, 2015.
- ^ Malcolm, George A. (1916). The Government of the Philippine Islands: Its Development and Fundamentals. Philippine Law Collection (dalam bahasa Inggris). Rochester, N.Y.: Lawyers Co-operative Publishing Company. hlm. 3. OCLC 578245510. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 17, 2023. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Spate, Oskar H.K. (November 2004) [1979]. "Chapter 4. Magellan's Successors: Loaysa to Urdaneta. Two failures: Grijalva and Villalobos". The Spanish Lake. The Pacific since Magellan. Vol. I. London: Taylor & Francis. hlm. 97. doi:10.22459/SL.11.2004. ISBN 978-0-7099-0049-8. Diarsipkan dari asli tanggal August 5, 2008. Diakses tanggal July 6, 2020.
- ^ Tarling, Nicholas, ed. (1999). The Cambridge History of Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). Vol. 2: From c. 1500 to c. 1800. Cambridge, England: Cambridge University Press. hlm. 12. ISBN 978-0-521-66370-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 2, 2023. Diakses tanggal April 2, 2023.
- ^ "The 1899 Malolos Constitution". Official Gazette of the Republic of the Philippines (dalam bahasa Spanyol and Inggris). Título I – De la República; Articulo 1. Diarsipkan dari asli tanggal June 5, 2017. Diakses tanggal February 11, 2023.
- ^ Constantino, Renato (1975). The Philippines: A Past Revisited. Quezon City, Philippines: Tala Pub. Services. ISBN 978-971-8958-00-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 3, 2024.
- ^ "The Jones Law of 1916". Official Gazette of the Republic of the Philippines. August 29, 1916. Section 1.―The Philippines. Diarsipkan dari asli tanggal August 8, 2017. Diakses tanggal March 12, 2021.
- ^ "The 1935 Constitution". Official Gazette of the Republic of the Philippines. Article XVII, Section 1. Diarsipkan dari asli tanggal June 25, 2017. Diakses tanggal February 11, 2023.
- ^ "1973 Constitution of the Republic of the Philippines". Official Gazette of the Republic of the Philippines. January 17, 1973. Diarsipkan dari asli tanggal June 25, 2017. Diakses tanggal March 14, 2021.
- ^ "The Constitution of the Republic of the Philippines". Official Gazette of the Republic of the Philippines. February 11, 1987. Diarsipkan dari asli tanggal June 7, 2017. Diakses tanggal March 14, 2021.
- ^ Ingicco, T.; van den Bergh, G. D.; Jago-on, C.; Bahain, J.; Chacón, M. G.; Amano, N.; Forestier, H.; King, C.; Manalo, K.; Nomade, S.; Pereira, A.; Reyes, M. C.; Sémah, A.; Shao, Q.; Voinchet, P.; Falguères, C.; Albers, P.C.H.; Lising, M.; Lyras, G.; Yurnaldi, D.; Rochette, P.; Bautista, A.; de Vos, J. (May 1, 2018). "Earliest known hominin activity in the Philippines by 709 thousand years ago". Nature. 557 (7704). University of Wollongong: 233–237. Bibcode:2018Natur.557..233I. doi:10.1038/s41586-018-0072-8. ISSN 0028-0836. PMID 29720661. S2CID 256771231. Diarsipkan dari asli tanggal April 29, 2019.
- ^ Greshko, Michael; Wei-Haas, Maya (April 10, 2019). "New species of ancient human discovered in the Philippines". National Geographic. Diarsipkan dari asli tanggal April 10, 2019. Diakses tanggal October 24, 2020.
- ^ Rincon, Paul (April 10, 2019). "New human species found in Philippines". BBC News. Diarsipkan dari asli tanggal April 10, 2019. Diakses tanggal October 24, 2020.
- ^ Détroit, Florent; Dizon, Eusebio; Falguères, Christophe; Hameau, Sébastien; Ronquillo, Wilfredo; Sémah, François (2004). "Upper Pleistocene Homo sapiens from the Tabon cave (Palawan, The Philippines): description and dating of new discoveries" (PDF). Human Palaeontology and Prehistory. 3 (2004). Elsevier: 705–712. Bibcode:2004CRPal...3..705D. doi:10.1016/j.crpv.2004.06.004. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal February 18, 2015.
- ^ Jett, Stephen C. (2017). Ancient Ocean Crossings: Reconsidering the Case for Contacts with the Pre-Columbian Americas. Tuscaloosa, Ala.: University of Alabama Press. hlm. 168–171. ISBN 978-0-8173-1939-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal May 23, 2020.
- ^ Brown, Jessica; Mitchell, Nora J.; Beresford, Michael, ed. (2005). The Protected Landscape Approach: Linking Nature, Culture and Community (PDF) (dalam bahasa Inggris). Gland, Switzerland and Cambridge, England: IUCN. hlm. 101–102. ISBN 978-2-8317-0797-6. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 8, 2018. Diakses tanggal March 19, 2023.
- ^ Scott, William Henry (1984). Prehispanic Source Materials for the Study of Philippine History. Quezon City, Philippines: New Day Publishers. hlm. 17. ISBN 978-971-10-0227-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal April 20, 2023.
- ^ Ness, Immanuel (2014). Bellwood, Peter (ed.). The Global Prehistory of Human Migration. Chichester, West Sussex, England: Wiley-Blackwell. hlm. 289. ISBN 978-1-118-97059-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal September 2, 2020.
- ^ Hung, Hsiao-Chun; Iizuka, Yoshiyuki; Bellwood, Peter; Nguyen, Kim Dung; Bellina, Bérénice; Silapanth, Praon; Dizon, Eusebio; Santiago, Rey; Datan, Ipoi; Manton, Jonathan H. (December 11, 2007). "Ancient jades map 3,000 years of prehistoric exchange in Southeast Asia". Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 104 (50). National Academy of Sciences: 19745–19750. doi:10.1073/pnas.0707304104. PMC 2148369. PMID 18048347.
- ^ a b Legarda, Benito Jr. (2001). "Cultural Landmarks and their Interactions with Economic Factors in the Second Millennium in the Philippines". Kinaadman (Wisdom): A Journal of the Southern Philippines. 23. Xavier University – Ateneo de Cagayan: 40.
- ^ Postma, Antoon (1992). "The Laguna Copper-Plate Inscription: Text and Commentary". Philippine Studies. 40 (2). Quezon City, Philippines: Ateneo de Manila University: 182–203. ISSN 0031-7837. Diarsipkan dari asli tanggal December 8, 2015.
- ^ a b de Graaf, Hermanus Johannes; Kennedy, Joseph; Scott, William Henry (1977). Geschichte: Lieferung 2 (dalam bahasa Inggris). Leiden, Switzerland: Brill. hlm. 198. ISBN 978-90-04-04859-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ a b c d Junker, Laura Lee (1999). Raiding, Trading, and Feasting: The Political Economy of Philippine Chiefdoms. Honolulu, Hawaii: University of Hawaiʻi Press. ISBN 978-0-8248-2035-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal August 22, 2020.
- ^ Nadeau, Kathleen M. (2002). Liberation Theology in the Philippines: Faith in a Revolution (dalam bahasa Inggris). Westport, Conn.: Greenwood Publishing Group. hlm. 8. ISBN 978-0-275-97198-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 17, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ "The 9th to 10th century archaeological evidence of maritime relations between the Philippines and the islands of Southeast Asia". National Museum of the Philippines. n.d. Diakses tanggal December 4, 2023.
- ^ a b Fox, Robert B. (2015). "The Archaeological Record of Chinese Influences in the Philippines". Dalam Chu, Richard T. (ed.). More Tsinoy Than We Admit: Chinese-Filipino Interactions Over the Centuries. Quezon City: Vibal Foundation, Inc. hlm. 10–13. ISBN 978-971-97-0682-3.
- ^ Glover, Ian; Bellwood, Peter, ed. (2004). Southeast Asia: From Prehistory to History. London: RoutledgeCurzon. hlm. 267. ISBN 978-0-415-29777-6.
- ^ "Pre-colonial Manila". Malacañan Palace: Presidential Museum And Library. Diarsipkan dari asli tanggal July 24, 2015. Diakses tanggal December 26, 2020.
- ^ San Buena Ventura, Fr. Pedro de (1613). de Silva, Juan (Don.) (ed.). Vocabulario de lengua tagala: El romance castellano puesto primero (dalam bahasa Tagalog and Early Modern Spanish). La Noble Villa de Pila. hlm. 545.
Sangley) Langlang (pc) anſi llamauan los viejos deſtos [a los] ſangleyes cuando venian [a tratar] con ellos
[Sangley) Langlang (pc) this is what the elderlies called [the] Sangleyes when they came [to deal] with them] Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) - ^ San Buena Ventura, Fr. Pedro de (1613). de Silva, Juan (Don.) (ed.). Vocabulario de lengua tagala: El romance castellano puesto primero (dalam bahasa Tagalog and Early Modern Spanish). La Noble Villa de Pila. hlm. 170. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
- ^ Boxer Codex (Manila Manuscript) (dalam bahasa Early Modern Spanish & Early Manila Hokkien). Boxer Codex, once kept by Sir C. R. Boxer. Manila. 1590s. hlm. 415 [PDF] / 204 [as written]. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 24, 2024. Diakses tanggal March 24, 2024 – via Indiana University Digital Library, as digitized from the Lilly Library. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) Pemeliharaan CS1: Lain-lain (link)
- ^ Ramirez-Faria, Carlos (2007). "Philippines". Concise Encyclopedia of World History. New Delhi, India: Atlantic Publishers & Distributors. hlm. 560. ISBN 978-81-269-0775-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal January 17, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Evangelista, Alfredo E. (1965). "Identifying Some Intrusive Archaeological Materials Found in Philippine Proto-historic Sites" (PDF). Asian Studies: Journal of Critical Perspectives on Asia. 3 (1). Asian Center, University of the Philippines: 87–88. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 29, 2023. Diakses tanggal April 29, 2023.
- ^ Ring, Trudy; Salkin, Robert M. & La Boda, Sharon (1996). International Dictionary of Historic Places: Asia and Oceania. Chicago, Ill.: Taylor & Francis. hlm. 565–569. ISBN 978-1-884964-04-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal August 22, 2020.
- ^ Quezon, Manuel L. III; Goitia, Pocholo, ed. (2016). Historical Atlas of the Republic. Manila, Philippines: Presidential Communications Development and Strategic Planning Office. hlm. 64. ISBN 978-971-95551-6-2.
- ^ a b Wernstedt, Frederick L.; Spencer, Joseph Earle (January 1967). The Philippine Island World: A Physical, Cultural, and Regional Geography. Berkeley, Calif.: University of California Press. ISBN 978-0-520-03513-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal August 22, 2020.
- ^ Arcilla, José S. (1998). An Introduction to Philippine History (Edisi Fourth enlarged). Quezon City, Philippines: Ateneo de Manila University Press. hlm. 15. ISBN 978-971-550-261-0.
- ^ Decasa, George C. (1999). The Qur'anic Concept of Umma and Its Function in Philippine Muslim Society. Interreligious and Intercultural Investigations (dalam bahasa Inggris). Vol. 1. Rome, Italy: Pontificia Università Gregoriana. hlm. 328. ISBN 978-88-7652-812-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ a b c d Newson, Linda A. (April 16, 2009). Conquest and Pestilence in the Early Spanish Philippines. Honolulu, Hawaii: University of Hawaiʻi Press. ISBN 978-0-8248-6197-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 8, 2023. Diakses tanggal February 5, 2021.
- ^ Carley, Michael; Jenkins, Paul; Smith, Harry, ed. (2013) [2001]. "Chapter 7". Urban Development and Civil Society: The Role of Communities in Sustainable Cities. Sterling, Va.: Routledge. hlm. 108. ISBN 978-1-134-20050-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 17, 2023. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ Tan, Samuel K. (2008). A History of the Philippines. Quezon City, Philippines: University of the Philippines Press. hlm. 37. ISBN 978-971-542-568-1.
- ^ Bankoff, Greg (January 1, 2007). "Storms of history: Water, hazard and society in the Philippines: 1565-1930". Dalam Boomgaard, Peter (ed.). A World of Water: Rain, Rivers and Seas in Southeast Asian Histories. Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde. Vol. 240. Leiden, Netherlands: KITLV Press. hlm. 153–184. ISBN 978-90-04-25401-5. JSTOR 10.1163/j.ctt1w76vd0.9.
- ^ a b Woods, Damon L. (2006). The Philippines: A Global Studies Handbook (dalam bahasa Inggris). Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-85109-675-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal December 6, 2020.
- ^ a b c d Guillermo, Artemio R. (2012). Historical Dictionary of the Philippines. Historical Dictionaries of Asia, Oceania, and the Middle East (Edisi Third). Lanham, Md.: The Scarecrow Press. ISBN 978-0-8108-7246-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ Wing, J.T. (2015). Roots of Empire: Forests and State Power in Early Modern Spain, c.1500–1750. Brill's Series in the History of the Environment. Brill. hlm. 109. ISBN 978-90-04-26137-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal January 28, 2024. Diakses tanggal February 3, 2024.
At the time of Miguel López de Legazpi's voyage in 1564-5, the Philippines were not a unified polity or nation.
- ^ Carson, Arthur L. (1961). Higher Education in the Philippines (PDF). Bulletin. Washington, D.C.: Office of Education, United States Department of Health, Education, and Welfare. hlm. 7. OCLC 755650. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 13, 2015. Diakses tanggal April 2, 2023.
- ^ a b de Borja, Marciano R. (2005). Basques In The Philippines. The Basque Series. Reno, Nev.: University of Nevada Press. ISBN 978-0-87417-590-5. Diarsipkan dari asli tanggal March 26, 2022. Diakses tanggal April 25, 2023.
- ^ Seijas, Tatiana (2014). "The Diversity and Reach of the Manila Slave Market". Asian Slaves in Colonial Mexico: From Chinos to Indians. Cambridge Latin American Studies. New York: Cambridge University Press. hlm. 36. ISBN 978-1-107-06312-9. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 13, 2023. Diakses tanggal March 19, 2023.
- ^ "Orden de enviar hombres a Filipinas desde México" (Consejo de Indias España)(English Translation from Spanish original: "Royal Decree to the Count of Coruña, Viceroy of New Spain, informing him that, according to information from Captain Gabriel de Rivera who came from the Philippines, on a journey made by Governor Gonzalo Ronquillo to the Cagayan River some Spaniards were lost, and that to make up for this lack and populate these islands it was necessary to take up to two hundred men to them. The viceroy is ordered to attend to this request and send them from New Spain, in addition to another two hundred that were entrusted to him from Lisbon."
- ^ Andrade, Tonio (2005). "Chapter 4: La Isla Hermosa: The Rise of the Spanish Colony in Northern Taiwan". How Taiwan Became Chinese: Dutch, Spanish and Han colonialization in the Seventeenth Century. New York: Columbia University Press. ISBN 978-0-231-12855-1. Diarsipkan dari asli tanggal November 21, 2007 – via Gutenberg-e.
- ^ Beaule, Christine; Douglass, John G., ed. (April 21, 2020). The Global Spanish Empire: Five Hundred Years of Place Making and Pluralism (dalam bahasa Inggris). Tucson, Ariz.: University of Arizona Press. hlm. 204. ISBN 978-0-8165-4084-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 21, 2023. Diakses tanggal March 21, 2023.
- ^ Santiago, Fernando A. Jr. (2006). "Isang Maikling Kasaysayan ng Pandacan, Maynila 1589–1898" [A Short History of Pandacan, Manila 1589–1898]. Malay (dalam bahasa Filipino). 19 (2). De La Salle University: 70–87. ISSN 2243-7851. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal August 21, 2020. Diakses tanggal July 18, 2008 – via Philippine E-Journals.
- ^ Giráldez, Arturo (March 19, 2015). The Age of Trade: The Manila Galleons and the Dawn of the Global Economy (dalam bahasa Inggris). Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. hlm. 2. ISBN 978-1-4422-4352-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 2, 2023. Diakses tanggal April 2, 2023.
- ^ Acabado, Stephen (March 1, 2017). "The Archaeology of Pericolonialism: Responses of the "Unconquered" to Spanish Conquest and Colonialism in Ifugao, Philippines" (PDF). International Journal of Historical Archaeology. 21 (1). Springer New York: 1–26. doi:10.1007/s10761-016-0342-9. S2CID 254541436. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal November 6, 2020 – via Springer Link.
- ^ a b c Abinales, Patricio N.; Amoroso, Donna J. (2005). State and Society in the Philippines. Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. ISBN 978-0-7425-1024-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ Constantino, Renato; Constantino, Letizia R. (1975). A History of the Philippines: From the Spanish Colonization to the Second World War. New York: Monthly Review Press. hlm. 58–59. ISBN 978-0-85345-394-9. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal January 19, 2021.
- ^ Schumacher, John N. (1984). "Syncretism in Philippine Catholicism: Its Historical Causes". Philippine Studies. 32 (3). Quezon City, Philippines: Ateneo de Manila University Press: 254. ISSN 2244-1093. JSTOR 42632710. OCLC 6015358201. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal October 6, 2023. Diakses tanggal October 5, 2023.
- ^ a b c Halili, Maria Christine N. (2004). Philippine History (Edisi First). Manila, Philippines: REX Book Store, Inc. ISBN 978-971-23-3934-9. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal December 30, 2023. Diakses tanggal May 23, 2020.
- ^ Kane, Herb Kawainui (1996). "The Manila Galleons". Dalam Bob Dye (ed.). Hawaiʻ Chronicles: Island History from the Pages of Honolulu Magazine. Vol. I. Honolulu, Hawaii: University of Hawaiʻi Press. hlm. 25–32. ISBN 978-0-8248-1829-6.
- ^ Bolunia, Mary Jane Louise A. "Astilleros: the Spanish shipyards of Sorsogon" (PDF). Proceedings of the 2014 Asia-Pacific Regional Conference on Underwater Cultural Heritage Conference; Session 5: Early Modern Colonialism in the Asia-Pacific Region (Conference proceeding). Honolulu, Hawaii: Asia-Pacific Regional Conference on Underwater Cultural Heritage Planning Committee. hlm. 1. OCLC 892536655. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 13, 2015. Diakses tanggal October 26, 2015 – via The Museum of Underwater Archaeology.
- ^ McCarthy, William J. (December 1, 1995). "The Yards at Cavite: Shipbuilding in the Early Colonial Philippines". International Journal of Maritime History. 7 (2). SAGE Publications: 149–162. doi:10.1177/084387149500700208. S2CID 163709949.
- ^ a b c d e Ooi, Keat Gin, ed. (2004). Southeast Asia: A Historical Encyclopedia, from Angkor Wat to East Timor. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-770-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal January 16, 2023. Diakses tanggal January 29, 2021.
- ^ Closmann, Charles Edwin, ed. (2009). War and the Environment: Military Destruction in the Modern Age (dalam bahasa Inggris). College Station, Tex.: Texas A&M University Press. hlm. 36. ISBN 978-1-60344-380-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Klein, Bernhard; Mackenthun, Gesa, ed. (August 21, 2012). Sea Changes: Historicizing the Ocean (dalam bahasa Inggris). New York: Routledge. hlm. 63–66. ISBN 978-1-135-94046-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal August 11, 2023. Diakses tanggal August 11, 2023.
- ^ a b Dolan, Ronald E., ed. (1991). Philippines. Country Studies/Area Handbook Series. Washington, D.C.: GPO for the Library of Congress. Diarsipkan dari asli tanggal November 9, 2005. Diakses tanggal February 13, 2023 – via Country Studies.
- ^ Crossley, John Newsome (July 28, 2013). Hernando de los Ríos Coronel and the Spanish Philippines in the Golden Age. London: Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 168–169. ISBN 978-1-4094-8242-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 11, 2023. Diakses tanggal January 13, 2021.
- ^ Cole, Jeffrey A. (1985). The Potosí Mita, 1573–1700: Compulsory Indian Labor in the Andes. Stanford, Calif.: Stanford University Press. hlm. 20. ISBN 978-0-8047-1256-9.
- ^ Hoadley, Stephen; Ruland, Jurgen, ed. (2006). Asian Security Reassessed (dalam bahasa Inggris). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 215. ISBN 978-981-230-400-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 19, 2023. Diakses tanggal March 19, 2023.
- ^ Hefner, Robert W.; Horvatich, Patricia, ed. (September 1, 1997). Islam in an Era of Nation-States: Politics and Religious Renewal in Muslim Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). Honolulu, Hawaii: University of Hawaiʻi Press. hlm. 43–44. ISBN 978-0-8248-1957-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 19, 2023. Diakses tanggal March 19, 2023.
- ^ United States War Department (1903). Annual Report of the Secretary of War (Report). Vol. III. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office. hlm. 379–398.
- ^ Warren, James Francis (2007). The Sulu Zone, 1768–1898: The Dynamics of External Trade, Slavery, and Ethnicity in the Transformation of a Southeast Asian Maritime State (Edisi Second). Singapore: NUS Press. hlm. 124. ISBN 978-9971-69-386-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal August 22, 2020.
- ^ Ramón de Dalmau y de Olivart (1893). Colección de los Tratados, Convenios y Documentos Internacionales Celebrados por Nuestros Gobiernos Con los Estados Extranjeros Desde el Reinado de Doña Isabel II Hasta Nuestros Días, Vol. 4: Acompañados de Notas Historico-Criticas Sobre Su Negociación y Complimiento y Cotejados Con los Textos Originales, Publicada de Real Orden (dalam bahasa Spanyol). Madrid, Spain: El Progreso Editorial. hlm. 120–123. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 11, 2023. Diakses tanggal June 27, 2020.
- ^ Castro, Amado A. (1982). "Foreign Trade and Economic Welfare in the Last Half-Century of Spanish Rule". Philippine Review of Economics. 19 (1 & 2). University of the Philippines School of Economics: 97–98. ISSN 1655-1516. Diarsipkan dari asli tanggal February 11, 2023. Diakses tanggal February 11, 2023.
- ^ Romero, Ma. Corona S.; Sta. Romana, Julita R.; Santos, Lourdes Y. (2006). Rizal & the Development of National Consciousness (dalam bahasa Inggris) (Edisi Second). Quezon City, Philippines: Katha Publishing Co. hlm. 25. ISBN 978-971-574-103-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 17, 2023. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Hedman, Eva-Lotta; Sidel, John (2005). Leifer, Michael (ed.). Philippine Politics and Society in the Twentieth Century: Colonial Legacies, Post-Colonial Trajectories. Politics in Asia. London: Routledge. hlm. 71. ISBN 978-1-134-75421-2.
- ^ Steinberg, David Joel (2018). "Chapter 3: A Singular and a Plural Folk". The Philippines: A Singular and a Plural Place. Nations of the Modern World: Asia (Edisi Fourth). Boulder, Colo.: Westview Press. The New Filipinos. doi:10.4324/9780429494383. ISBN 978-0-8133-3755-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 18, 2023. Diakses tanggal September 30, 2020.
- ^ Schumacher, John N. (1997). The Propaganda Movement, 1880–1895: The Creation of a Filipino Consciousness, the Making of the Revolution (Edisi Revised). Manila, Philippines: Ateneo de Manila University Press. hlm. 8–9. ISBN 978-971-550-209-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal January 15, 2021.
- ^ Schumacher, John N. (1998). Revolutionary Clergy: The Filipino Clergy and the Nationalist Movement, 1850–1903. Quezon City, Philippines: Ateneo de Manila University Press. hlm. 23–30. ISBN 978-971-550-121-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal January 15, 2021.
- ^ Acibo, Libert Amorganda; Galicano-Adanza, Estela (1995). Jose P. Rizal: His Life, Works, and Role in the Philippine Revolution (dalam bahasa Inggris). Manila, Philippines: REX Book Store, Inc. hlm. 46–47. ISBN 978-971-23-1837-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 17, 2023. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Owen, Norman G., ed. (January 1, 2005). The Emergence of Modern Southeast Asia: A New History (dalam bahasa Inggris). Honolulu, Hawaii: University of Hawaiʻi Press. hlm. 156. ISBN 978-0-8248-2841-7.
- ^ Borromeo-Buehler, Soledad (1998). The Cry of Balintawak: A Contrived Controversy: A Textual Analysis with Appended Documents. Quezon City, Philippines: Ateneo de Manila University Press. hlm. 7. ISBN 978-971-550-278-8. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal January 16, 2021.
- ^ a b Duka, Cecilio D. (2008). Struggle for Freedom: A Textbook on Philippine History. Manila, Philippines: REX Book Store, Inc. ISBN 978-971-23-5045-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal September 23, 2023. Diakses tanggal January 16, 2021.
- ^ Abinales, Patricio N. (July 8, 2022). Modern Philippines. Understanding Modern Nations (dalam bahasa Inggris). Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-1-4408-6005-8. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 17, 2023. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Draper, Andrew Sloan (1899). The Rescue of Cuba: An Episode in the Growth of Free Government. New York: Silver Burdett. hlm. 170–172. OCLC 9764656. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 11, 2023. Diakses tanggal February 10, 2021.
- ^ Fantina, Robert (2006). Desertion and the American Soldier, 1776–2006. New York: Algora Publishing. hlm. 83. ISBN 978-0-87586-454-9.
- ^ Novesteras, Arsenio P. (2002). Isang Lahi... Isang Mithi [One Race... One Desire] (dalam bahasa Filipino). Makati, Philippines: Salesiana Publishers, Inc. hlm. 28, 137, 184. ISBN 971-522-427-X.
- ^ Starr, J. Barton, ed. (September 1988). The United States Constitution: Its Birth, Growth, and Influence in Asia. Hong Kong, China: Hong Kong University Press. hlm. 260. ISBN 978-962-209-201-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 11, 2023. Diakses tanggal January 19, 2021.
- ^ "The week". The Nation. Vol. 68, no. 1766. May 4, 1899. hlm. 323.
- ^ Linn, Brian McAllister (2000). The Philippine War, 1899–1902. Lawrence, Kans.: University Press of Kansas. hlm. 75–76. ISBN 978-0-7006-1225-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal December 25, 2018.
- ^ Kalaw, Maximo Manguiat (1927). The Development of Philippine politics (1872–1920). Manila: Oriental Commercial Company, Inc. hlm. 199–200. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal December 14, 2019. Diakses tanggal December 3, 2023.
- ^ Paterno, Pedro Alejandro (June 2, 1899). "Pedro Paterno's Proclamation of War". The Philippine-American War Documents. San Pablo City, Philippines: MSC Institute of Technology, Inc. Diakses tanggal December 25, 2016.
- ^ a b Tucker, Spencer, ed. (May 20, 2009). "Philippine-American War". The Encyclopedia of the Spanish-American and Philippine-American Wars: A Political, Social, and Military History (dalam bahasa Inggris). Vol. I: A–L (Edisi Illustrated). Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. hlm. 478. ISBN 978-1-85109-951-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal September 23, 2023. Diakses tanggal July 25, 2021.
- ^ Briley, Ron (2020). Talking American History: An Informal Narrative History of the United States. Santa Fe, N.M.: Sunstone Press. hlm. 247. ISBN 978-1-63293-288-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 11, 2023. Diakses tanggal December 27, 2022.
- ^ Cocks, Catherine; Holloran, Peter C.; Lessoff, Alan (March 13, 2009). "Philippine-American War (1899–1902)". Historical Dictionary of the Progressive Era. Historical Dictionaries of U.S. Historical Eras. Vol. 12. Lanham, Md.: The Scarecrow Press. hlm. 332. ISBN 978-0-8108-6293-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 11, 2023. Diakses tanggal December 27, 2022.
- ^ Gates, John M. (November 2002). "Chapter 3: The Pacification of the Philippines". The U.S. Army and Irregular Warfare. OCLC 49327571. Diarsipkan dari asli tanggal August 5, 2010. Diakses tanggal February 20, 2010 – via College of Wooster.
- ^ Abanes, Menandro Sarion (2014). Ethno-religious Identification and Intergroup Contact Avoidance: An Empirical Study on Christian-Muslim Relations in the Philippines. Nijmegen Studies in Development and Cultural Change (dalam bahasa Inggris). Zürich, Switzerland: LIT Verlag Münster. hlm. 36. ISBN 978-3-643-90580-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 17, 2023. Diakses tanggal February 11, 2023.
- ^ Federspiel, Howard M. (January 31, 2007). Sultans, Shamans, and Saints: Islam and Muslims in Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). Honolulu, Hawaii: University of Hawaiʻi Press. hlm. 120. ISBN 978-0-8248-3052-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Aguilar-Cariño, Ma. Luisa (1994). "The Igorot as Other: Four Discourses from the Colonial Period". Philippine Studies. 42 (2). Ateneo de Manila University: 194–209. ISSN 0031-7837. JSTOR 42633435.
- ^ Wolff, Stefan; Özkanca, Oya Dursun-, ed. (March 16, 2016). External Interventions in Civil Wars: The Role and Impact of Regional and International Organisations (dalam bahasa Inggris). London: Routledge. hlm. 103. ISBN 978-1-134-91142-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 23, 2023. Diakses tanggal March 23, 2023.
- ^ Rogers, Mark M.; Bamat, Tom; Ideh, Julie, ed. (March 24, 2008). Pursuing Just Peace: An Overview and Case Studies for Faith-Based Peacebuilders (dalam bahasa Inggris). Baltimore, Md.: Catholic Relief Services. hlm. 119. ISBN 978-1-61492-030-4. Diarsipkan dari asli tanggal February 8, 2009. Diakses tanggal April 25, 2023.
- ^ Armes, Roy (July 29, 1987). Third World Film Making and the West (dalam bahasa Inggris). Berkeley, Calif.: University of California Press. hlm. 152. ISBN 978-0-520-90801-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal October 18, 2015.
- ^ Tofighian, Nadi (2006). The role of Jose Nepomuceno in the Philippine society: What language did his silent films speak?. DiVA portal (Thesis). Stockholm University. OCLC 1235074310. Diarsipkan dari asli tanggal March 9, 2012. Diakses tanggal February 9, 2023.
- ^ Nadeau, Kathleen (April 3, 2020). The History of the Philippines. The Greenwood Histories of the Modern Nations (dalam bahasa Inggris) (Edisi Second). Santa Barbara, Calif.: Greenwood. hlm. 76. ISBN 978-1-4408-7359-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal October 19, 2023. Diakses tanggal October 12, 2023.
- ^ Lai To, Lee; Othman, Zarina, ed. (September 1, 2016). Regional Community Building in East Asia: Countries in Focus. Politics in Asia. New York: Routledge. hlm. 145. ISBN 978-1-317-26556-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 11, 2023. Diakses tanggal January 29, 2021.
- ^ Thompson, Roger M. (October 16, 2003). Filipino English and Taglish: Language Switching From Multiple Perspectives. Varieties of English Around the World. Amsterdam, Netherlands: John Benjamins Publishing Company. ISBN 978-90-272-9607-8. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal November 18, 2020. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ Gonzales, Cathrine (April 30, 2020). "Celebrating 83 years of women's suffrage in the Philippines". Philippine Daily Inquirer. Diarsipkan dari asli tanggal May 6, 2020. Diakses tanggal January 29, 2021.
- ^ Chamberlain, Sharon W. (March 5, 2019). A Reckoning: Philippine Trials of Japanese War Criminals. New Perspectives in Southeast Asian Studies. Madison, Wis.: University of Wisconsin Press. hlm. 11. ISBN 978-0-299-31860-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 16, 2021.
- ^ Rankin, Karl L. (November 25, 1943). "Introduction". Document 984 (Report). Foreign Relations of the United States: Diplomatic Papers, 1943, The British Commonwealth, Eastern Europe, the Far East. Vol. III. Office of the Historian. Diarsipkan dari asli tanggal June 29, 2017. Diakses tanggal February 16, 2021.
- ^ Abinales, Patricio N.; Amoroso, Donna J. (July 6, 2017). State and Society in the Philippines (Edisi Second). Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. hlm. 160. ISBN 978-1-5381-0395-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 16, 2021.
- ^ "The Guerrilla War". American Experience. PBS. Diarsipkan dari asli tanggal January 28, 2017. Diakses tanggal February 24, 2011.
- ^ Minor, Colin (March 4, 2019). "Filipino Guerilla Resistance to Japanese Invasion in World War II". Legacy. 15 (1). Diarsipkan dari asli tanggal March 20, 2020. Diakses tanggal February 11, 2023 – via Southern Illinois University Carbondale.
- ^ Sandler, Stanley, ed. (2001). "Philippines, Anti-Japanese Guerrillas in". World War II in the Pacific: An Encyclopedia. New York: Garland Publishing. hlm. 819–825. ISBN 978-0-8153-1883-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 18, 2021.
- ^ Jones, Jeffrey Frank. Japanese War Crimes and Related Topics: A Guide to Records at the National Archives (PDF). Washington, D.C.: National Archives and Records Administration. hlm. 1031–1037. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 14, 2010 – via ibiblio.
- ^ Li, Peter (ed.). Japanese War Crimes: The Search for Justice. New Brunswick, N.J.: Transaction Publishers. hlm. 250. ISBN 978-1-4128-2683-9. Diarsipkan dari asli tanggal October 2, 2020.
- ^ Rottman, Gordon L. (2002). World War II Pacific Island Guide: A Geo-Military Study. Westport, Conn.: Greenwood Press. hlm. 318. ISBN 978-0-313-31395-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal October 12, 2023. Diakses tanggal October 18, 2015.
- ^ Del Gallego, John A. (July 17, 2020). The Liberation of Manila: 28 Days of Carnage, February–March 1945 (dalam bahasa Inggris). Jefferson, N.C.: McFarland. hlm. 84. ISBN 978-1-4766-3597-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 17, 2023. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ "Founding Member States". United Nations. September 28, 2009. Diarsipkan dari asli tanggal November 21, 2009.
- ^ a b c Bühler, Konrad G. (February 8, 2001). State Succession and Membership in International Organizations: Legal Theories versus Political Pragmatism. Legal Aspects of International Organization. The Hague, Netherlands: Kluwer Law International. ISBN 978-90-411-1553-9. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 5, 2023. Diakses tanggal August 22, 2020.
- ^ Treaties and Other International Agreements of the United States of America; 1776–1949 (PDF). Vol. II. United States: United States Department of State. 1974. hlm. 3–6. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal August 24, 2021.
- ^ Goodwin, Jeff (2001). No Other Way Out: States and Revolutionary Movements, 1945–1991. Cambridge Studies in Comparative Politics. Cambridge, England: Cambridge University Press. hlm. 118. ISBN 978-0-521-62069-7.
- ^ Tucker, Spencer C., ed. (October 29, 2013). "Hukbalahap Rebellion". Encyclopedia of Insurgency and Counterinsurgency: A New Era of Modern Warfare (dalam bahasa Inggris). Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. hlm. 244. ISBN 978-1-61069-280-9.
- ^ "Republic Day". Official Gazette of the Republic of the Philippines. II. Independence Day moved from July 4 to June 12. Diarsipkan dari asli tanggal February 25, 2018. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Dobbs, Charles M. (February 19, 2010). Trade and Security: The United States and East Asia, 1961–1969 (dalam bahasa Inggris). Newcastle upon Tyne, England: Cambridge Scholars Publishing. hlm. 222. ISBN 978-1-4438-1995-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Weatherbee, Donald E.; Emmers, Ralf; Pangestu, Mari; Sebastian, Leonard C. (2005). International Relations in Southeast Asia: The Struggle for Autonomy. Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. hlm. 68–69. ISBN 978-0-7425-2842-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal June 4, 2020. Diakses tanggal October 18, 2015.
- ^ a b Timberman, David G. (1991). A Changeless Land: Continuity and Change in Philippine Politics. Armonk, N.Y.: M.E. Sharpe. ISBN 978-981-3035-86-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 18, 2023. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ Fernandes, Clinton (June 30, 2008). Hot Spot: Asia and Oceania. Westport, Conn.: ABC-CLIO. hlm. 188. ISBN 978-0-313-35413-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ "Declaration of Martial Law". Official Gazette of the Republic of the Philippines. Diarsipkan dari asli tanggal July 8, 2017. Diakses tanggal September 1, 2020.
- ^ Hastedt, Glenn P. (January 1, 2004). "Philippines". Encyclopedia of American Foreign Policy. New York: Facts On File. hlm. 392. ISBN 978-1-4381-0989-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal May 10, 2023. Diakses tanggal March 17, 2023.
- ^ Martin, Gus, ed. (June 15, 2011). "New People's Army". The SAGE Encyclopedia of Terrorism (dalam bahasa Inggris) (Edisi Second). Thousand Oaks, Calif.: SAGE Publications. hlm. 427. ISBN 978-1-4522-6638-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 20, 2023. Diakses tanggal March 17, 2023.
- ^ van der Kroef, Justus M. (1975). "Asian Communism in the Crucible". Problems of Communism. XXIV (March–April 1975). Documentary Studies Section, International Information Administration: 59. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 12, 2023. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ The Europa World Year: Kazakhstan – Zimbabwe (dalam bahasa Inggris). Vol. II (Edisi 45th). London: Europa Publications. 2004. hlm. 3408. ISBN 978-1-85743-255-8. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal January 14, 2023. Diakses tanggal March 22, 2023.
- ^ Leary, Virginia A.; Ellis, A. A.; Madlener, Kurt (1984). "Chapter 1: An Overview of Human Rights". The Philippines: Human Rights After Martial Law: Report of a Mission (PDF) (Report). Geneva, Switzerland: International Commission of Jurists. ISBN 978-92-9037-023-9. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal March 29, 2014. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ van Erven, Eugène (1992). The Playful Revolution: Theatre and Liberation in Asia (dalam bahasa Inggris). Bloomington, Ind.: Indiana University Press. hlm. 35. ISBN 978-0-253-20729-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Kang, David C. (January 24, 2002). Crony Capitalism: Corruption and Development in South Korea and the Philippines (dalam bahasa Inggris). Cambridge, England: Cambridge University Press. hlm. 140. ISBN 978-0-521-00408-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ White, Lynn T. III (December 17, 2014). Philippine Politics: Possibilities and Problems in a Localist Democracy. Routledge Contemporary Southeast Asia Series (dalam bahasa Inggris). London: Routledge. hlm. 74. ISBN 978-1-317-57422-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Salazar, Lorraine Carlos (2007). Getting a Dial Tone: Telecommunications Liberalisation in Malaysia and the Philippines (dalam bahasa Inggris). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 12–13. ISBN 978-981-230-382-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Inoue, M.; Isozaki, H., ed. (November 11, 2013). People and Forest — Policy and Local Reality in Southeast Asia, the Russian Far East, and Japan (dalam bahasa Inggris). Dordrecht, Netherlands: Springer Science+Business Media. hlm. 142. ISBN 978-94-017-2554-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ "UCAN Special Report: What's Behind the Negros Famine Crisis". Union of Catholic Asian News (dalam bahasa Inggris). September 10, 1985. Diarsipkan dari asli tanggal March 22, 2016. Diakses tanggal February 14, 2023.
- ^ SarDesai, D. R. (December 4, 2012). Southeast Asia: Past and Present (dalam bahasa Inggris) (Edisi 7th). Westview Press. ISBN 978-0-8133-4838-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Vogl, Frank (September 2016). Waging War on Corruption: Inside the Movement Fighting the Abuse of Power (dalam bahasa Inggris). Boulder, Colo.: Rowman & Littlefield. hlm. 60. ISBN 978-1-4422-1853-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ a b Thompson, Mark R.; Batalla, Eric Vincent C., ed. (February 19, 2018). Routledge Handbook of the Contemporary Philippines. Routledge Handbooks (dalam bahasa Inggris). London: Routledge. ISBN 978-1-317-48526-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Raquiza, Antoinette R. (June 17, 2013). State Structure, Policy Formation, and Economic Development in Southeast Asia: The Political Economy of Thailand and the Philippines. Routledge Studies in the Growth Economies of Asia (dalam bahasa Inggris). London: Routledge. hlm. 40–41. ISBN 978-1-136-50502-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Quinn-Judge, Paul (September 7, 1983). "Assassination of Aquino linked to power struggle for successor to Marcos". The Christian Science Monitor. Diarsipkan dari asli tanggal September 8, 2015. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Hermida, Ranilo Balaguer (November 19, 2014). Imagining Modern Democracy: A Habermasian Assessment of the Philippine Experiment (dalam bahasa Inggris). Albany, N.Y.: SUNY Press. hlm. 12. ISBN 978-1-4384-5387-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Atwood, J. Brian; Schuette, Keith E. A Path to Democratic Renewal (PDF) (Report). hlm. 350. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal May 12, 2014 – via National Democratic Institute for International Affairs and International Republican Institute.
- ^ a b Fineman, Mark (February 27, 1986). "The 3-Day Revolution: How Marcos Was Toppled". Los Angeles Times. Diarsipkan dari asli tanggal August 25, 2020. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Burgess, John (April 21, 1986). "Not All Filipinos Glad Marcos Is Out". Washington Post. Diarsipkan dari asli tanggal February 12, 2023. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Atienza, Maria Ela L., ed. (2019). Chronology of the 1987 Philippine Constitution (PDF). Public Policy Monographs. Quezon City, Philippines: University of the Philippines Center for Integrative and Development Studies. hlm. 4–11. ISBN 978-971-742-119-3. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal October 25, 2020. Diakses tanggal October 19, 2024.
- ^ Kingsbury, Damien (September 13, 2016). Politics in Contemporary Southeast Asia: Authority, Democracy and Political Change. London: Routledge. hlm. 132. ISBN 978-1-317-49628-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 12, 2023. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ Tan, Andrew T. H., ed. (January 2009). A Handbook of Terrorism and Insurgency in Southeast Asia. Cheltenham, England: Edward Elgar Publishing. hlm. 405. ISBN 978-1-84720-718-0.
- ^ "The Communist Insurgency in the Philippines: Tactics and Talks" (PDF). Asia Report (202). International Crisis Group: 5–7. February 14, 2011. OCLC 905388916. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal August 6, 2020. Diakses tanggal September 2, 2020 – via Refworld.
- ^ Mydans, Seth (September 14, 1986). "Philippine Communists Are Spread Widely, but Not Thinly". The New York Times. Diarsipkan dari asli tanggal May 24, 2015. Diakses tanggal September 2, 2020.
- ^ a b Newhall, Chris; Hendley, James W. II & Stauffer, Peter H. (February 28, 2005). "The Cataclysmic 1991 Eruption of Mount Pinatubo, Philippines (U.S. Geological Survey Fact Sheet 113-97)" (PDF). Reducing the Risk from Volcano Hazards. U.S. Department of the Interior; U.S. Geological Survey. OCLC 731752857. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal February 17, 2006. Diakses tanggal April 22, 2023.
- ^ Pecotich, Anthony; Shultz, Clifford J., ed. (July 22, 2016). Handbook of Markets and Economies: East Asia, Southeast Asia, Australia, New Zealand: East Asia, Southeast Asia, Australia, New Zealand. Armonk, N.Y.: M. E. Sharpe. ISBN 978-1-315-49875-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 22, 2023. Diakses tanggal March 22, 2023.
- ^ Ortega, Arnisson Andre (September 9, 2016). Neoliberalizing Spaces in the Philippines: Suburbanization, Transnational Migration, and Dispossession (dalam bahasa Inggris). Lanham, Md.: Rowman & Littlefield. hlm. 51–52. ISBN 978-1-4985-3052-1. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 22, 2023. Diakses tanggal March 22, 2023.
- ^ Gargan, Edward A. (December 11, 1997). "Last Laugh for the Philippines; Onetime Joke Economy Avoids Much of Asia's Turmoil". The New York Times. Diarsipkan dari asli tanggal December 28, 2009. Diakses tanggal January 25, 2008.
- ^ Pempel, T. J., ed. (1999). The Politics of the Asian Economic Crisis. Ithaca, N.Y.: Cornell University Press. hlm. 163. ISBN 978-0-8014-8634-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal March 28, 2016.
- ^ Rebullida, Ma. Lourdes G. (December 2003). "The Politics of Urban Poor Housing: State and Civil Society Dynamics" (PDF). Philippine Political Science Journal. 24 (47). Philippine Political Science Association: 56. doi:10.1080/01154451.2003.9754247. S2CID 154441392. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal May 11, 2021. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Bhargava, Vinay Kumar; Bolongaita, Emil P. (2004). Challenging Corruption in Asia: Case Studies and a Framework for Action. Directions in Development (dalam bahasa Inggris). Washington, D.C.: World Bank Publications. hlm. 78. ISBN 978-0-8213-5683-8. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 22, 2023. Diakses tanggal March 22, 2023.
- ^ Landler, Mark (February 9, 2001). "In Philippines, The Economy As Casualty; The President Ousted, a Credibility Repair Job". The New York Times. Diarsipkan dari asli tanggal January 19, 2010. Diakses tanggal February 8, 2023.
- ^ a b c "Philippines". The World Factbook. Central Intelligence Agency. June 7, 2023. Diakses tanggal June 19, 2023.
- ^ Hutchcroft, Paul D. (Paul David) (2008). "The Arroyo Imbroglio in the Philippines". Journal of Democracy. 19 (1). Johns Hopkins University Press: 141–155. doi:10.1353/jod.2008.0001. ISSN 1086-3214. S2CID 144031968. Diakses tanggal June 16, 2023 – via Project MUSE.
- ^ Dizon, David (August 4, 2010). "Corruption was Gloria's biggest mistake: survey". ABS-CBN News. Diarsipkan dari asli tanggal August 6, 2010. Diakses tanggal April 15, 2012.
- ^ McCoy, Alfred W. (October 15, 2009). Policing America's Empire: The United States, the Philippines, and the Rise of the Surveillance State (dalam bahasa Inggris). Madison, Wis.: University of Wisconsin Press. hlm. 498. ISBN 978-0-299-23413-3. Diakses tanggal October 21, 2023.
- ^ a b Lum, Thomas; Dolven, Ben (May 15, 2014). The Republic of the Philippines and U.S. Interests—2014. CRS Reports (Report). Congressional Research Service. OCLC 1121453557. Diarsipkan dari asli tanggal April 17, 2022. Diakses tanggal September 14, 2020.
- ^ Lucas, Dax (June 8, 2012). "Aquino attributes growth to good governance". Philippine Daily Inquirer. Diarsipkan dari asli tanggal June 10, 2012. Diakses tanggal September 14, 2020.
- ^ Buendia, Rizal G. (January 2015). The Politics of the Bangsamoro Basic Law. Manila, Philippines: Yuchengco Center, De La Salle University. hlm. 3–5. doi:10.13140/RG.2.1.3954.9205/1. Diakses tanggal May 10, 2024 – via ResearchGate.
- ^ Clapano, Jose Rodel (February 3, 2016). "Congress buries Bangsamoro bill". The Philippine Star. Diarsipkan dari asli tanggal September 20, 2018. Diakses tanggal August 24, 2022.
- ^ Alberto-Masakayan, Thea (May 27, 2016). "Duterte, Robredo win 2016 polls". ABS-CBN News. Diarsipkan dari asli tanggal May 28, 2016. Diakses tanggal May 27, 2016.
- ^ Casiple, Ramon C.; McCargo, Duncan; Aspinall, Edward; Davidson, Michael W.; Hicken, Allen; Weiss, Meredith L.; Villegas, Bernardo M.; Manzano, George; Baviera, Aileen S. P. (August 31, 2016). "Roundtable: The 2016 Philippine Presidential Election". Contemporary Southeast Asia. 38 (2). ISEAS-Yusof Ishak Institute: 180–181. doi:10.1355/cs38-2a. S2CID 157111016. Diarsipkan dari asli tanggal March 19, 2022.
- ^ Garrido, Marco (May 5, 2022). "Analysis; Filipinos don't long for the Marcos era. Why is his son in the lead?". The Washington Post. Diarsipkan dari asli tanggal May 5, 2022.
- ^ Horner, Lindsey K. (March 14, 2024). "Oscillating between populism and liberalism in the Philippines: participatory education's role in addressing stubborn inequalities". Globalisation, Societies and Education. 22 (2). Routledge: 337–339. doi:10.1080/14767724.2022.2048799. hdl:20.500.11820/6014417b-a302-4966-ab51-5410e818c8e9. Diakses tanggal October 19, 2024.
- ^ a b Beauchamp, Zack (May 17, 2022). "The Philippine election is the latest example of illiberalism's popularity". Vox. Diarsipkan dari asli tanggal May 17, 2022. Diakses tanggal October 19, 2024.
- ^ Nicolas, Fiona (November 4, 2016). "Big projects underway in 'golden age' of infrastructure". CNN Philippines. Diarsipkan dari asli tanggal November 7, 2016. Diakses tanggal September 13, 2020.
- ^ de Vera, Ben O. (August 6, 2020). "Build, Build, Build's 'new normal': 13 projects added, 8 removed". Philippine Daily Inquirer. Diarsipkan dari asli tanggal August 17, 2020. Diakses tanggal September 13, 2020.
- ^ Maitem, Jeoffrey (January 25, 2019). "It's Official: Majority in So. Philippines Backs Muslim Autonomy Law". BenarNews (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal January 26, 2019. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Nepomuceno, Priam (July 7, 2022). "Duterte admin made significant gains vs. NPA: AFP". Philippine News Agency (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal July 7, 2022.
- ^ Caliwan, Christopher Lloyd (March 30, 2022). "Over 24K villages 'drug-cleared' as of February: PDEA". Philippine News Agency (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal March 31, 2022.
- ^ Romero, Alexis (December 26, 2017). "Duterte gov't probing over 16,000 drug war-linked deaths as homicide, not EJK". The Philippine Star. Diarsipkan dari asli tanggal December 26, 2017. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ Kabiling, Genalyn (March 5, 2021). "Duterte unfazed by drug war criticisms: 'You want me to go prison? So be it'". Manila Bulletin. Diarsipkan dari asli tanggal March 5, 2021. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ "Philippines confirms first case of new coronavirus". ABS-CBN News. January 30, 2020. Diarsipkan dari asli tanggal January 30, 2020. Diakses tanggal January 30, 2020.
- ^ Cordero, Ted (March 7, 2020). "DOH recommends declaration of public health emergency after COVID-19 local transmission". GMA News Online. Diarsipkan dari asli tanggal March 8, 2020. Diakses tanggal March 7, 2020.
- ^ Venzon, Cliff (January 28, 2021). "Philippines GDP shrinks 9.5% in 2020, worst since 1947". Nikkei Asia. Diarsipkan dari asli tanggal January 28, 2021. Diakses tanggal January 31, 2021.
- ^ Morales, Neil Jerome; Lema, Karen (January 27, 2022). "Philippines economy on recovery path, but policy seen remaining loose". Reuters. Diarsipkan dari asli tanggal February 4, 2022. Diakses tanggal October 19, 2024.
- ^ "Ferdinand "Bongbong" Marcos wins the Philippine presidency in a landslide". The Economist. May 10, 2022. Diarsipkan dari asli tanggal May 10, 2022. Diakses tanggal June 21, 2022.
- ^ Storey, Henry (August 5, 2024). "Marcos vs Duterte: Domestic politics meets grand strategy". Lowy Institute (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal September 14, 2024. Diakses tanggal October 19, 2024.
- ^ A Pocket Guide to the Philippines (dalam bahasa Inggris). Washington, D.C.: American Forces Information Service, Department of Defense. 1982. hlm. 7. OCLC 989862194. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 22, 2023. Templat:No ISBN
- ^ "Know before you go: the Philippines". National Geographic. June 4, 2019. Diarsipkan dari asli tanggal February 17, 2021. Diakses tanggal April 4, 2021.
- ^ "More islands, more fun in PH". cnn. CNN Philippines. February 20, 2016. Diarsipkan dari asli tanggal June 20, 2018. Diakses tanggal July 5, 2020.
- ^ "Land Use and Land Classification of the Philippines" (PDF). Infomapper. 1 (2). National Mapping and Resource Information Authority: 10. December 1991. ISSN 0117-1674. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal January 22, 2021.
- ^ a b c Boquet, Yves (2017). The Philippine Archipelago. Springer Geography. Cham, Switzerland: Springer. ISBN 978-3-319-51926-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal April 25, 2023.
- ^ Achieving Sustainable Urban Development Project; Philippines; Summary Report (PDF) (Report). UN-Habitat. 2016. hlm. 1. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal August 26, 2018. Diakses tanggal March 22, 2023.
- ^ "Philippines – Places in the News". Library of Congress. Diarsipkan dari asli tanggal June 25, 2008. Diakses tanggal March 13, 2023.
- ^ Hogan, C. Michael (August 19, 2011). "Celebes Sea". Encyclopedia of Earth. Diarsipkan dari asli tanggal July 29, 2012. Diakses tanggal February 5, 2023.
- ^ "Philippine Sea". Encarta. Diarsipkan dari asli tanggal August 20, 2009. on August 20, 2009).
- ^ "Philippine Sea". Encyclopædia Britannica. Diarsipkan dari asli tanggal July 14, 2015. Diakses tanggal February 9, 2021.
- ^ "Philippines – A country profile". Eye on Asia (dalam bahasa Inggris). Pemerintah Singapura. Diarsipkan dari asli tanggal September 26, 2020. Diakses tanggal February 26, 2023.
- ^ Chaffee, Frederic H.; Aurell, George E.; Barth, Helen A.; Betters, Elinor C.; Cort, Ann S.; Dombrowski, John H.; Fasano, Vincent J.; Weaver, John O. (February 1969). Area Handbook for the Philippines (dalam bahasa Inggris). Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office. hlm. 6. OCLC 19734. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 7, 2023. Diakses tanggal March 9, 2023. Templat:No ISBN
- ^ "Field Listing – Coastline". The World Factbook. Washington, D.C.: Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari asli tanggal June 13, 2007. Diakses tanggal February 5, 2023.
- ^ "Know before you go: the Philippines". National Geographic. June 4, 2019. Diarsipkan dari asli tanggal February 17, 2021. Diakses tanggal April 4, 2021.
- ^ "Fisheries, Ecosystems and Biodiversity; Catches by Taxon in the waters of Philippines". Sea Around Us. Diarsipkan dari asli tanggal February 5, 2023. Diakses tanggal February 5, 2023.
- ^ College of Forestry and Natural Resources, University of the Philippines Los Baños. Climate-Responsive Integrated Master Plan for Cagayan River Basin; Volume I – Executive Summary (PDF). River Basin Control Office (Report). Department of Environment and Natural Resources. hlm. 5. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal July 30, 2020. Diakses tanggal July 30, 2020.
- ^ "Laguna de Bay". Laguna Lake Development Authority. Diarsipkan dari asli tanggal June 18, 2020. Diakses tanggal August 18, 2007.
- ^ Murphy, Denis; Anana, Ted (2004). "Pasig River Rehabilitation Program". Habitat International Coalition. Diarsipkan dari asli tanggal October 12, 2007.
- ^ Wolanski, Eric, ed. (2006). "Chapter 19: Manila Bay: Environmental Challenges and Opportunities". The Environment in Asia Pacific Harbours. Dordrecht, Netherlands: Springer. hlm. 309–328. ISBN 978-1-4020-3654-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 21, 2023. Diakses tanggal March 21, 2023.
- ^ "Mayon Volcano". Philippine Institute of Volcanology and Seismology. Diarsipkan dari asli tanggal December 2, 2008. Diakses tanggal December 14, 2009.
- ^ Rodell, Paul A. (2002). Culture and Customs of the Philippines. Culture and Customs of Asia. Westport, Conn.: Greenwood Press. ISBN 978-0-313-30415-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal August 22, 2020.
- ^ Berckhemer, H.; Hsü, K., ed. (1982). Alpine-Mediterranean Geodynamics. Geodynamics Series (dalam bahasa Inggris). Vol. 7. Washington, D.C.: American Geophysical Union. hlm. 31. ISBN 978-978-087-590-9. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 12, 2023. Diakses tanggal March 11, 2022.
- ^ Frohlich, Cliff (May 4, 2006). Deep Earthquakes. Cambridge, England: Cambridge University Press. hlm. 421. ISBN 978-0-521-82869-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 12, 2023. Diakses tanggal March 11, 2022.
- ^ Rantucci, Giovanni; Philippine Institute of Volcanology and Seismology (1994). "Chapter 2: Overview of Past and Recent Disasters in the Philippines". Geological Disasters in the Philippines; The July 1990 Earthquake and the June 1991 Eruption of Mount Pinatubo; Description, Effects, and Lessons Learned (PDF). Rome, Italy: Presidenza del Consiglio dei Ministri, Dipt. per l'Informazione e l'Editoria. hlm. 24. ISBN 978-1-4752-3936-2. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal May 30, 2012. Diakses tanggal February 25, 2022 – via United Nations Office for Disaster Risk Reduction.
- ^ Rinard Hinga, Bethany D. (March 17, 2015). "Philippines". Ring of Fire: An Encyclopedia of the Pacific Rim's Earthquakes, Tsunamis, and Volcanoes. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. hlm. 249. ISBN 978-1-61069-297-7.
- ^ "Volcanoes of the Philippines". Philippine Institute of Volcanology and Seismology. Diarsipkan dari asli tanggal August 6, 2017. Diakses tanggal July 24, 2020.
- ^ a b Berba, Carmela Maria P.; Matias, Ambrocio Melvin A. (March 21, 2022). "State of biodiversity documentation in the Philippines: Metadata gaps, taxonomic biases, and spatial biases in the DNA barcode data of animal and plant taxa in the context of species occurrence data". PeerJ. 10 e13146. Introduction. doi:10.7717/peerj.13146. PMC 8944339. PMID 35341040.
- ^ Williams, Jann; Read, Cassia; Norton, Tony; Dovers, Steve; Burgman, Mark; Proctor, Wendy & Anderson, Heather (2001). Biodiversity Theme Report: The Meaning, Significance and Implications of Biodiversity (continued) (Report). Collingwood, Victoria, Australia: CSIRO on behalf of the Australian Government Department of the Environment and Heritage. ISBN 978-0-643-06749-3. Diarsipkan dari asli tanggal May 14, 2007. Diakses tanggal November 6, 2009.
- ^ OECD Food and Agricultural Reviews Agricultural Policies in the Philippines (dalam bahasa Inggris). Paris, France: OECD Publishing. April 7, 2017. hlm. 78. doi:10.1787/9789264269088-en. ISBN 978-92-64-26908-8. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal May 9, 2023. Diakses tanggal March 9, 2023.
- ^ McGinley, Mark, ed. (January 10, 2008). "Biological diversity in the Philippines". Encyclopedia of Earth. Diarsipkan dari asli tanggal February 18, 2008. Diakses tanggal May 4, 2013.
- ^ "Hub of Life: Species Diversity in the Philippines". Foundation for the Philippine Environment. February 18, 2014. Diarsipkan dari asli tanggal September 16, 2015. Diakses tanggal July 5, 2020.
- ^ Taguinod, Fioro (November 20, 2008). "Rare flower species found only in northern Philippines". GMANews.TV (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal February 19, 2009. Diakses tanggal February 5, 2023.
- ^ Clemen-Pascual, Lydia M.; Macahig, Rene Angelo S.; Rojas, Nina Rosario L. (2022). "Comparative toxicity, phytochemistry, and use of 53 Philippine medicinal plants". Toxicology Reports. 9. Elsevier Scientific Publishers Ireland: 22–35. Bibcode:2022ToxR....9...22C. doi:10.1016/j.toxrep.2021.12.002. ISSN 2214-7500. PMC 8685920. PMID 34976744.
- ^ Schulte, Andreas; Schöne, Dieter Hans-Friedrich, ed. (1996). Dipterocarp Forest Ecosystems: Towards Sustainable Management (dalam bahasa Inggris). Singapore: World Scientific. hlm. 494. ISBN 978-981-02-2729-6.
- ^ Agoo, Esperanza Maribel G. (June 2007). "Status of Orchid Taxonomy Research in the Philippines" (PDF). Philippine Journal of Systematic Biology. 1 (1). Association of Systematic Biologists of the Philippines. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 7, 2020. Diakses tanggal July 23, 2020.
- ^ a b Sajise, Percy E.; Ticsay, Mariliza V.; Saguiguit, Gil Jr. C., ed. (February 10, 2010). Moving Forward: Southeast Asian Perspectives on Climate Change and Biodiversity (dalam bahasa Inggris). Singapore: Institute of Southeast Asian Studies. hlm. 147. ISBN 978-981-230-978-5. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 18, 2023.
- ^ Nishizaki, Shin-ya; Numao, Masayuki; Caro, Jaime; Suarez, Merlin Teodosia, ed. (2019). Theory and Practice of Computation: Proceedings of the Workshop on Computation: Theory and Practice (WCTP 2018), September 17–18, 2018, Manila, The Philippines (Conference proceeding) (dalam bahasa Inggris). Milton Park, Abingdon, Oxon, England: CRC Press. hlm. 94. ISBN 978-0-429-53694-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 7, 2023. Diakses tanggal March 9, 2023.
- ^ Green, Alison L.; Mous, Peter J. (September 2008). Delineating the Coral Triangle, its Ecoregions and Functional Seascapes: Version 5.0 (PDF). Conservation Gateway (Report). TNC Coral Triangle Program. The Nature Conservancy. hlm. vii–viii, 1, 4, 6–7. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal May 18, 2019. Diakses tanggal May 28, 2023.
- ^ Leman, Jennifer (February 11, 2019). "What Is the Coral Triangle?". Live Science. Diarsipkan dari asli tanggal April 29, 2020. Diakses tanggal July 24, 2020.
- ^ Bowling, Haley (July 17, 2015). "Over 100 New Marine Species Discovered in the Philippines". California Academy of Sciences (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal September 6, 2015. Diakses tanggal April 2, 2023.
- ^ Carpenter, Kent E. & Springer, Victor G. (April 2005). "The center of the center of marine shore fish biodiversity: the Philippine Islands". Environmental Biology of Fishes. 74 (2). Springer Netherlands: 467–480. Bibcode:2005EnvBF..72..467C. doi:10.1007/s10641-004-3154-4. S2CID 8280012.
- ^ Ani, Princess Alma B.; Castillo, Monica B. (March 18, 2020). "Revisiting the State of Philippine Biodiversity And The Legislation on Access and Benefit Sharing". FFTC Agricultural Policy Platform (FFTC-AP) (dalam bahasa Inggris). Taipei: Food and Fertilizer Technology Center for the Asian and Pacific Region. The Philippine Biodiversity. Diarsipkan dari asli tanggal November 14, 2020. Diakses tanggal March 20, 2023.
- ^ "National Aquaculture Sector Overview: Philippines". Food and Agriculture Organization. Diarsipkan dari asli tanggal October 10, 2008. Diakses tanggal August 17, 2020.
- ^ Yap, Wilfredo G. (1999). Rural Aquaculture in the Philippines (PDF) (Report). RAP Publication. Food and Agriculture Organization. Background. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal September 21, 2021. Diakses tanggal April 17, 2023.
- ^ Primavera, J. H.; Montilijao, C. L. (2017). Field Guide to Philippine Beach Forest Species (PDF). Iloilo City, Philippines: Zoological Society of London – CMRP Philippines. ISBN 978-621-95325-1-8. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal February 25, 2023. Diakses tanggal April 12, 2023.
- ^ Wikramanayake, Eric D.; Dinerstein, Eric; Loucks, Colby J. (2002). Terrestrial Ecoregions of the Indo-Pacific: A Conservation Assessment. Washington, D.C.: Island Press. hlm. 480. ISBN 978-1-55963-923-1.
- ^ Domingo, Katrina (June 27, 2023). "DENR targets to reforest 1 to 2 million hectares in PH". ABS-CBN News. Diarsipkan dari asli tanggal June 27, 2023. Diakses tanggal August 30, 2023.
- ^ Dauvergne, Peter (1997). Shadows in the Forest: Japan and the Politics of Timber in Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). Cambridge, Mass.: MIT Press. hlm. 157. ISBN 978-0-262-54087-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal August 30, 2023. Diakses tanggal August 30, 2023.
- ^ Kahl, Colin H. (2006). States, Scarcity, and Civil Strife in the Developing World (dalam bahasa Inggris). Princeton, N.J.: Princeton University Press. hlm. 85–86. ISBN 978-0-691-12406-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal August 30, 2023. Diakses tanggal January 22, 2021.
- ^ The Japan Environmental Council, ed. (December 6, 2012). The State of the Environment in Asia: 2002/2003 (dalam bahasa Inggris). Tokyo, Japan: Springer Verlag. hlm. 106–107. ISBN 978-4-431-70345-7. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal August 30, 2023. Diakses tanggal January 22, 2021.
- ^ Peralta, Eleno O. (2005). "Chapter 21: Forests for poverty alleviation: the response of academic institutions in the Philippines". Dalam Sim, H. C.; Appanah, S.; Hooda, N. (ed.). Proceedings of the workshop: Forests for Poverty Reduction: Changing Role for Research, Development and Training Institutions, 17–18 June 2003, Dehradun, India (Conference proceeding). RAP Publication. Bangkok, Thailand: Food and Agriculture Organization of the United Nations, Regional Office for Asia and the Pacific. ISBN 978-974-7946-76-5. Diarsipkan dari asli tanggal October 18, 2007. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ National Greening Program (PAO-2019-01); Reforestation Remains an Urgent Concern but Fast-Tracking its Process Without Adequate Preparation and Support by and Among Stakeholders Led to Waste of Resources (PDF) (Report). Commission on Audit. December 2019. hlm. 26. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal May 2, 2021. Diakses tanggal February 22, 2023.
- ^ "Philippines" (dalam bahasa Inggris). Critical Ecosystem Partnership Fund. Diarsipkan dari asli tanggal February 5, 2019. Diakses tanggal April 21, 2023.
- ^ "Establishment and Management of National Integrated Protected Areas System (NIPAS) (as of October 31, 2011)". Protected Areas and Wildlife Bureau. Diarsipkan dari asli tanggal December 1, 2011. Diakses tanggal February 22, 2023.
- ^ "List of Protected Areas". Biodiversity Management Bureau. Diarsipkan dari asli tanggal February 22, 2023. Diakses tanggal February 22, 2023.
- ^ "Tubbataha Reefs Natural Park". UNESCO World Heritage Centre. Diarsipkan dari asli tanggal February 10, 2006. Diakses tanggal August 17, 2020.
- ^ "Puerto-Princesa Subterranean River National Park". UNESCO World Heritage Centre. Diarsipkan dari asli tanggal November 19, 2005. Diakses tanggal July 18, 2020.
- ^ "Philippines – UNESCO World Heritage Convention" (dalam bahasa Inggris). UNESCO World Heritage Centre. Diarsipkan dari asli tanggal February 23, 2023. Diakses tanggal March 3, 2023.
- ^ Mersereau, Dennis. "At 200 MPH, Hurricane Patricia Is Now the Strongest Tropical Cyclone Ever Recorded". The Vane. Diarsipkan dari yassss efwfjewiufjuhuefhiweg 4h fewwuffw-is-now-the-strongest-tro-1738224692 asli tanggal October 23, 2015. Diakses tanggal May 29, 2016.
- ^ a b c "Country Profile: Philippines" (PDF). Washington, D.C.: Library of Congress – Federal Research Division. March 2005. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal July 17, 2005. Diakses tanggal February 4, 2023.
- ^ a b Carating, Rodelio B.; Galanta, Raymundo G.; Bacatio, Clarita D. (April 23, 2014). The Soils of the Philippines. World Soils Book Series (dalam bahasa Inggris). Dordrecht, Netherlands: Springer Science+Business Media. ISBN 978-94-017-8682-9. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 20, 2023. Diakses tanggal March 20, 2023.
- ^ "Climate of the Philippines". Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration. Diarsipkan dari asli tanggal April 18, 2018. Diakses tanggal July 24, 2020.
- ^ Chong, Kee-Chai; Smith, Ian R. & Lizarondo, Maura S. (February 1982). "Chapter III: The transformation sub-system: cultivation to market size in fishponds". Economics of the Philippine Milkfish Resource System. Tokyo, Japan: United Nations University Press. ISBN 978-92-808-0346-4. Diarsipkan dari asli tanggal July 19, 2011. Diakses tanggal July 4, 2020.
- ^ Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Administration (PAGASA) (January 2009). Member Report to the ESCAP/WMO Typhoon Committee, 41st Session (PDF) (Report). ESCAP/WMO Typhoon Committee. hlm. 4. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal March 20, 2009. Diakses tanggal December 17, 2009.
- ^ "Digital Typhoon: Monthly Typhoon Tracking Charts (Active Typhoon Maps)" (dalam bahasa Inggris). KITAMOTO Asanobu / National Institute of Informatics. Diarsipkan dari asli tanggal April 21, 2008. Diakses tanggal April 12, 2023.
- ^ Manual on Estimation of Probable Maximum Precipitation (PMP) (PDF). Geneva, Switzerland: World Meteorological Organization. 2009. hlm. 223. ISBN 978-92-63-11045-9. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal August 2, 2016.
- ^ Øverland, Indra; Vakulchuk, Roman; et al. (2017). Impact of Climate Change on ASEAN International Affairs: Risk and Opportunity Multiplier (Report). hdl:11250/2465067.
- ^ Kapucu, Naim; Liou, Kuotsai Tom, ed. (April 11, 2014). Disaster and Development: Examining Global Issues and Cases. Environmental Hazards (dalam bahasa Inggris). New York: Springer Science+Business Media. hlm. 292. ISBN 978-3-319-04468-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 6, 2023. Diakses tanggal February 22, 2023.
- ^ a b c Rose-Ackerman, Susan; Desierto, Diane A.; Volosin, Natalia (2011). "Hyper-Presidentialism: Separation of Powers without Checks and Balances in Argentina and Philippines" (PDF). Berkeley Journal of International Law. 29. UC Berkeley School of Law: 246–333. OCLC 8092527577. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal January 26, 2022.
- ^ Banlaoi, Rommel (2009). Philippine Security in the Age of Terror: National, Regional, and Global Challenges in the Post-9/11 World. Boca Raton, Fla.: CRC Press. hlm. 31–32. ISBN 978-1-4398-1551-9.
- ^ Teehankee, Julio C.; Thompson, Mark R. (October 2016). "The Vote in the Philippines: Electing A Strongman". Journal of Democracy. 27 (4). Johns Hopkins University Press: 124–134. doi:10.1353/jod.2016.0068. ISSN 1086-3214. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal January 17, 2021. Diakses tanggal December 30, 2020.
- ^ a b Lazo, Ricardo S. Jr. (2009). Philippine Governance and the 1987 Constitution (Edisi 2006). Manila, Philippines: REX Book Store, Inc. ISBN 978-971-23-4546-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal December 30, 2020.
- ^ Lazo, Ricardo S. (2009). Philippine Governance and the 1987 Constitution (Edisi 2006). Rex Bookstore, Inc. ISBN 978-971-23-4546-3.
- ^ a b Carter Center Limited Mission to the May 2010 Elections in the Philippines Final Report (PDF) (Report). Atlanta, Ga.: The Carter Center. OCLC 733049273. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal March 23, 2012.
- ^ Pangalangan, Raul C., ed. (March 2001). The Philippine Judicial System (PDF). Asian Law Series. Chiba, Japan: Institute of Developing Economies. hlm. 6, 39. OCLC 862953657. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal March 5, 2021.
- ^ He, Baogang; Galligan, Brian; Inoguchi, Takashi, ed. (January 2009). Federalism in Asia. Cheltenham, England: Edward Elgar Publishing. hlm. 176. ISBN 978-1-84720-702-9. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 12, 2023. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ David, Clarissa C.; Atun, Jenna Mae L. (December 2015). "Celebrity Politics: Correlates of Voting for Celebrities in Philippine Presidential Elections". Social Science Diliman (dalam bahasa Inggris). 11 (2). University of the Philippines: 1–2, 16–17. ISSN 1655-1524. OCLC 8539228072. Diarsipkan dari asli tanggal September 25, 2017. Diakses tanggal May 10, 2023.
- ^ David, Clarissa C.; San Pascual, Ma. Rosel S. (December 21, 2016). "Predicting vote choice for celebrity and political dynasty candidates in Philippine national elections". Philippine Political Science Journal. 37 (2). Philippine Political Science Association: 82–93. doi:10.1080/01154451.2016.1198076. S2CID 156251503. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 17, 2021. Diakses tanggal January 1, 2021.
- ^ Hicken, Allen; Kuhonta, Erik Martinez, ed. (2015). Party System Institutionalization in Asia: Democracies, Autocracies, and the Shadows of the Past (dalam bahasa Inggris). New York: Cambridge University Press. hlm. 316. ISBN 978-1-107-04157-8. Diakses tanggal August 15, 2024.
- ^ Robles, Alan C. (July–August 2008). "Civil service reform: Whose service?". D+C Development and Cooperation. 49: 285–289. Diarsipkan dari asli tanggal December 2, 2008. Diakses tanggal July 18, 2020.
- ^ The Philippines Corruption Report. GAN Integrity (Report). May 2020. Diarsipkan dari asli tanggal August 12, 2022. Diakses tanggal August 7, 2020.
- ^ Batalla, Eric V. C. (June 10, 2020). "Grand corruption scandals in the Philippines". Public Administration and Policy. 23 (1). Emerald Publishing Limited: 73–86. doi:10.1108/PAP-11-2019-0036. ISSN 2517-679X.
- ^ Sriwarakuel, Warayuth; Dy, Manuel B.; Haryatmoko, J.; Chuan, Nguyen Trong; Yiheang, Chhay, ed. (2005). Cultural Traditions and Contemporary Challenges in Southeast Asia: Hindu and Buddhist. Cultural Heritage and Contemporary Change. Series IIID, South East Asia (dalam bahasa Inggris). Vol. 3. Washington, D.C.: Council for Research in Values and Philosophy. hlm. 294. ISBN 978-1-56518-213-4. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 18, 2023. Diakses tanggal March 18, 2023.
- ^ Quah, Jon S. T. (2011). Curbing Corruption in Asian Countries: An Impossible Dream?. Research in Public Policy Analysis and Management. Vol. 20. Bingley, West Yorkshire, England: Emerald Group Publishing. hlm. 115–117. ISBN 978-0-85724-820-6. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 3, 2024. Diakses tanggal September 28, 2020.
- ^ Strother, Jason (March 6, 2013). "Power of the Catholic Church slipping in Philippines". The Christian Science Monitor. Diarsipkan dari asli tanggal March 7, 2013. Diakses tanggal July 25, 2023.
- ^ Batalla, Eric; Baring, Rito (March 15, 2019). "Church-State Separation and Challenging Issues Concerning Religion". Religions (dalam bahasa Inggris). 10 (3). MDPI. Chapter 3: The Secular State and Church-State Separation, Chapter 4: Changing Church-State Relations. doi:10.3390/rel10030197. ISSN 2077-1444.
- ^ "The Philippines and the UN Security Council". Permanent Mission of the Republic of the Philippines to the United Nations. Diarsipkan dari asli tanggal April 23, 2003. Diakses tanggal February 3, 2023.
- ^ Morada, Noel (December 2013). "Contributor Profile: The Philippines" (PDF). International Peace Institute. hlm. 1–4. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal March 21, 2022. Diakses tanggal May 12, 2023.
- ^ "In the know: Filipino peacekeepers". Philippine Daily Inquirer. August 30, 2014. Diarsipkan dari asli tanggal August 31, 2014. Diakses tanggal January 1, 2021.
- ^ "ASEAN Structure". 3rd ASEAN Informal Summit. Office of the Press Secretary. 1999. Diarsipkan dari asli tanggal January 9, 2003. Diakses tanggal March 19, 2023.
- ^ Keyuan, Zou, ed. (2021). Routledge Handbook of the South China Sea (dalam bahasa Inggris). Milton Park, Abingdon, Oxon, England: Routledge. hlm. 337. ISBN 978-1-000-39613-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 7, 2023. Diakses tanggal March 9, 2023.
- ^ "East Asia Summit (EAS)". Department of Foreign Affairs and Trade. Australian Government. Diarsipkan dari asli tanggal July 26, 2020. Diakses tanggal July 26, 2020.
- ^ "International Economic Cooperation: Intergovernmental Group of Twenty-Four (on International Monetary Affairs and Development (G-24)". Bangko Sentral ng Pilipinas. Diarsipkan dari asli tanggal December 29, 2022. Diakses tanggal July 17, 2022.
- ^ "About NAM". Non-Aligned Movement (NAM) Disarmament Database. James Martin Center for Nonproliferation Studies, Middlebury Institute of International Studies at Monterey. Diarsipkan dari asli tanggal September 28, 2020. Diakses tanggal April 21, 2023.
- ^ Lee-Brago, Pia (May 30, 2003). "RP seeks observer status in OIC". The Philippine Star. Diarsipkan dari asli tanggal March 22, 2023. Diakses tanggal March 22, 2023.
- ^ Sevilla, Henelito A. Jr. (May 20, 2013). "The Philippines' Elusive Quest for Organization of the Islamic Conference (OIC) Observer Status" (dalam bahasa Inggris). Middle East Institute. Diarsipkan dari asli tanggal November 21, 2018. Diakses tanggal March 22, 2023.
- ^ Sahoo, Ajaya K., ed. (March 30, 2021). Routledge Handbook of Asian Diaspora and Development. Routledge Handbooks (dalam bahasa Inggris). Abingdon, Oxon, England: Routledge. hlm. 255. ISBN 978-1-000-36686-0. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal March 18, 2023. Diakses tanggal March 18, 2023.
- ^ Stock Estimate of Filipinos Overseas As of December 2013 (PDF) (Report). Philippine Overseas Employment Administration. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal February 7, 2017. Diakses tanggal July 6, 2020.
- ^ a b c d e The Impact of Trade on Employment in the Philippines: Country Report (PDF) (Report). Makati, Philippines: International Labour Organization. April 2019. ISBN 978-92-2-133021-9. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal January 24, 2022. Diakses tanggal March 28, 2023.
- ^ Venzon, Cliff (January 17, 2022). "Philippines eases Asia's toughest FDI rules with new retail entry law". Nikkei Asia. Diarsipkan dari asli tanggal January 17, 2022. Diakses tanggal April 2, 2023.
- ^ "Philippines". Asia Pacific Economic Cooperation. Diarsipkan dari asli tanggal July 17, 2022. Diakses tanggal July 17, 2022.
- ^ "Chapter 2: Background and Objectives". Impact of the ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) on Intra-ASEAN Trade (PDF). Jakarta, Indonesia: Economic Research Institute for ASEAN and East Asia. August 2021. ISBN 978-602-5460-19-7. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal August 24, 2021. Diakses tanggal June 19, 2023.
- ^ Tan, Alyssa Nicole O. (February 21, 2023). "Senate concurs with Philippines' RCEP ratification". BusinessWorld. Diarsipkan dari asli tanggal February 23, 2023. Diakses tanggal March 28, 2023.
- ^ "Philippines Ratifies RCEP Agreement: Opportunities for Businesses". ASEAN Briefing (dalam bahasa Inggris). Dezan Shira & Associates. March 22, 2023. Diarsipkan dari asli tanggal March 22, 2023. Diakses tanggal March 28, 2023.
- ^ Mangaluz, Jean (September 7, 2023). "PH signs free trade agreement with South Korea". Philippine Daily Inquirer (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal September 7, 2023. Diakses tanggal September 20, 2023.
- ^ "U.S. Relations With the Philippines". U.S. Department of State. Bureau of East Asian and Pacific Affairs. December 15, 2016. Diarsipkan dari asli tanggal January 22, 2017. Diakses tanggal July 6, 2020.
- ^ United States Department of State (1976). Foreign Relations of the United States: 1950 (dalam bahasa Inggris). Vol. VI: East Asia and the Pacific. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office. hlm. 1516. OCLC 7165200. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal May 4, 2023. Diakses tanggal April 14, 2023.
- ^ Cronin, Patrick M. (September 1993). "Rethinking Asian Alliances" (PDF). Joint Force Quarterly (dalam bahasa Inggris) (2). Institute for National Strategic Studies, National Defense University: 121. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 10, 2014. Diakses tanggal April 14, 2023.
- ^ Advincula-Lopez, Leslie V. (June 13, 2022). "Challenges and Gains in Military Relations between the Philippines and the United States" (PDF). Asia Pacific Bulletin (586). East–West Center. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 30, 2023.
- ^ Ismael, Javier Joe; Baroña, Franco Jose C.; Mendoza, Red (October 1, 2023). "US to 'invoke' defense pact in attack on PH". The Manila Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal October 1, 2023. Diakses tanggal October 24, 2023.
- ^ Moriyasu, Ken (January 29, 2021). "US vows to defend Philippines, including in South China Sea". Nikkei Asia. Diarsipkan dari asli tanggal January 28, 2021. Diakses tanggal February 2, 2021.
- ^ Jagel, Matthew (July 11, 2013). ""Showing Its Flag": The United States, The Philippines, and the Vietnam War" (PDF). Past Tense: Graduate Review of History (dalam bahasa Canadian English). 1 (2). University of Toronto: 18, 28–38. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal July 31, 2020. Diakses tanggal May 9, 2023.
- ^ Sanders, Vivienne (2015). The Cold War in Asia 1945–93. Access to History (Edisi Second). London: Hodder Education. ISBN 978-1-4718-3880-4.
- ^ Garamone, Jim (May 19, 2003). "Philippines to Become Major non-NATO Ally, Bush Says". American Forces Press Service. United States Department of Defense. Diarsipkan dari asli tanggal August 9, 2020. Diakses tanggal August 7, 2020.
- ^ a b De Castro, Renato Cruz (August 2022). "Caught Between Appeasement and Limited Hard Balancing: The Philippines' Changing Relations With the Eagle and the Dragon". Journal of Current Southeast Asian Affairs. 41 (2): 262–272. doi:10.1177/18681034221081143. ISSN 1868-1034.
- ^ Chang, Felix K. (July 7, 2021). "Hot and Cold: The Philippines' Relations with China (and the United States)". Policy Commons. Foreign Policy Research Institute. Diarsipkan dari asli tanggal April 30, 2023. Diakses tanggal April 30, 2023.
- ^ Heydarian, Richard Javad (October 17, 2019). "Duterte's Pivot to Russia". Asia Maritime Transparency Initiative. Center for Strategic and International Studies. Diarsipkan dari asli tanggal October 19, 2019. Diakses tanggal April 30, 2023.
- ^ Banlaoi, Rommel C. (2007). Security Aspects of Philippines-China Relations: Bilateral Issues and Concerns in the Age of Global Terrorism (dalam bahasa Inggris). Manila, Philippines: REX Book Store, Inc. hlm. 53–55. ISBN 978-971-23-4929-4.
- ^ Cacho, Katlene O. (October 2, 2023). "China leads PH export, import market; envoy vows to deepen ties with Cebu". SunStar (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal November 2, 2023. Diakses tanggal November 2, 2023.
- ^ Storey, Ian (August 21, 2013). Southeast Asia and the Rise of China: The Search for Security. Routledge Security in Asia Series (dalam bahasa Inggris). London: Routledge. hlm. 251. ISBN 978-1-136-72297-4.
- ^ Brutas, Ma Karen (November 18, 2016). "Top development aid donors to the Philippines 2015". Devex. Diarsipkan dari asli tanggal November 19, 2016. Diakses tanggal July 30, 2020.
- ^ Sigit; Lo, Shyntia; Setiawan, Theofilus Jose (June 30, 2022). "Japanese Official Development Assistance as International Bribery for the Comfort Woman Issue in the Philippines". Thai Journal of East Asian Studies. 26 (1). Institute of East Asian Studies, Thammasat University: 89–95. Diarsipkan dari asli tanggal December 7, 2022. Diakses tanggal May 16, 2023.
- ^ Santos, Matikas (September 15, 2014). "PH-Spain bilateral relations in a nutshell". Philippine Daily Inquirer. Diarsipkan dari asli tanggal September 17, 2014. Diakses tanggal July 7, 2020.
- ^ "Madrid Embassy commemorates PHL-Spain relations' anniversary". BusinessMirror. November 17, 2022. Diarsipkan dari asli tanggal November 16, 2022. Diakses tanggal May 10, 2023.
- ^ Berlinger, Joshua; Sharma, Akanksha (January 7, 2020). "The Philippines is particularly vulnerable to any Middle Eastern conflict. Here's why". CNN. Diarsipkan dari asli tanggal January 7, 2020. Diakses tanggal August 7, 2020.
- ^ Sevilla, Henelito A. Jr. (June 2011). "Middle East Security Issues and Implications for the Philippines". Indian Journal of Asian Affairs. 24 (1/2): 49–61. ISSN 0970-6402. JSTOR 41950511.
- ^ Jabar, Melvin; Jesperson, Sasha (March 2024). Analysis of labour migrants' vulnerabilities to trafficking in persons and labour exploitation in the Philippines (PDF) (Report). Trafficking in persons and labour exploitation: A political economy analysis. London: ODI. hlm. 37–38, 46, 51. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal March 30, 2024. Diakses tanggal August 14, 2024.
- ^ Tarrazona, Noel T. (October 17, 2018). "For skilled Filipinos, Middle East remains a career destination". Al Arabiya. Diarsipkan dari asli tanggal October 2, 2020. Diakses tanggal August 7, 2020.
- ^ Joyner, Christopher C. (1999). "The Spratly Islands Dispute in the South China Sea: Problems, Policies, and Prospects for Diplomatic Accommodation". Dalam Singh, Ranjeet K. (ed.). Investigating Confidence-Building Measures in the Asia-Pacific Region (Report). Stimson Center. hlm. 56. JSTOR resrep10935.8.
- ^ Pitlo, Lucio Blanco III (May 27, 2020). "Philippines bolsters posture in South China Sea after navy ship docks at new Spratly Islands port". South China Morning Post. Diarsipkan dari asli tanggal May 27, 2020. Diakses tanggal August 7, 2020.
- ^ De Castro, Renato Cruz (December 2020). "The Limits of Intergovernmentalism: The Philippines' Changing Strategy in the South China Sea Dispute and Its Impact on the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)". Journal of Current Southeast Asian Affairs. 39 (3). SAGE Publishing: 338–346. doi:10.1177/1868103420935562.
- ^ "PH wins maritime arbitration case vs. China". CNN Philippines. July 12, 2016. Diarsipkan dari asli tanggal July 13, 2016. Diakses tanggal November 11, 2022.
- ^ Phillips, Tom; Holmes, Oliver; Bowcott, Owen (July 12, 2016). "Beijing rejects tribunal's ruling in South China Sea case". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal July 12, 2016. Diakses tanggal November 11, 2022.
- ^ Carpio, Antonio T. (July 23, 2020). "Scarborough Shoal – a redline". Philippine Daily Inquirer. Diarsipkan dari asli tanggal July 24, 2020. Diakses tanggal August 7, 2020.
- ^ "AFP Organization". Armed Forces of the Philippines. Diarsipkan dari asli tanggal March 7, 2005. Diakses tanggal July 6, 2020.
- ^ Casey-Maslen, Stuart, ed. (2014). The War Report: Armed Conflict in 2013. Oxford, England: Oxford University Press. hlm. 180. ISBN 978-0-19-103764-1.
- ^ Republic Act No. 6975 (13 Desember 1990), Department of the Interior and Local Government Act of 1990 Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
- ^ Baclig, Cristina Eloisa (January 20, 2022). "PH 51st on list of world's most powerful militaries". Philippine Daily Inquirer (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal January 20, 2022. Diakses tanggal February 20, 2023.
- ^ Guild, James (May 17, 2024). "The Philippines' $35 Billion Military Modernization Plan, Explained". The Diplomat. Diarsipkan dari asli tanggal May 17, 2024. Diakses tanggal October 21, 2024.
- ^ "How does the Philippines compare in the region in terms of military expenditure as share of GDP?". BusinessWorld. August 20, 2024. Diarsipkan dari asli tanggal August 20, 2024. Diakses tanggal October 21, 2024.
- ^ Till, Geoffrey; Chan, Jane, ed. (August 15, 2013). Naval Modernisation in South-East Asia: Nature, Causes and Consequences. Cass Series: Naval Policy and History (dalam bahasa Inggris). Oxfordshire, England: Routledge. hlm. 150. ISBN 978-1-135-95394-2.
- ^ Wu, Shicun; Zou, Keyuan, ed. (November 21, 2013). Securing the Safety of Navigation in East Asia: Legal and Political Dimensions. Chandos Asian Studies Series (dalam bahasa Inggris). Oxford, England: Elsevier. hlm. 35. ISBN 978-1-78242-160-3.
- ^ "Aquino signs revised AFP Modernization Act". The Philippine Star. December 11, 2012. Diarsipkan dari asli tanggal April 21, 2022. Diakses tanggal March 1, 2023.
- ^ Arnold, Guy (2016). Wars in the Third World Since 1945. History and Politics in the 20th Century: Conflict: Bloomsbury Academic Collections (dalam bahasa Inggris). London: Bloomsbury Publishing. hlm. 497. ISBN 978-1-4742-9101-9.
- ^ a b Croissant, Aurel; Lorenz, Philip (2017). Comparative Politics of Southeast Asia: An Introduction to Governments and Political Regimes. Cham, Switzerland: Springer. hlm. 243. ISBN 978-3-319-68182-5.
- ^ "GTD Search Results; Philippines". Global Terrorism Database. University of Maryland. Diarsipkan dari asli tanggal March 15, 2023. Diakses tanggal March 15, 2023.
- ^ "MMP: Moro National Liberation Front". Center for International Security and Cooperation (dalam bahasa Inggris). Stanford University. Diarsipkan dari asli tanggal November 1, 2022. Diakses tanggal February 14, 2023.
- ^ Esguerra, Christian V.; Burgonio, TJ (March 28, 2014). "Philippines, MILF sign peace agreement". Philippine Daily Inquirer (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal March 28, 2014. Diakses tanggal February 14, 2023.
- ^ a b Chalk, Peter (November 2013). "The Bangsamoro Islamic Freedom Fighters: The Newest Obstacles to Peace in the Southern Philippines?" (PDF). CTC Sentinel. 6 (11–12). Combating Terrorism Center at West Point: 15–17. OCLC 872740536. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal June 19, 2023. Diakses tanggal June 18, 2023 – via Defense Technical Information Center.
- ^ International Institute for Strategic Studies (September 20, 2021). Armed Conflict Survey 2021 (dalam bahasa Inggris). Abingdon, Oxon, England: Routledge. ISBN 978-1-000-54558-6.
- ^ Ciment, James, ed. (March 27, 2015). "Philippines: War on Islamic Militants Since 1990". Encyclopedia of Conflicts Since World War II. Vol. One–Four (Edisi 2nd). Abingdon, Oxon, England: Routledge. hlm. 662. ISBN 978-1-317-47186-8.
- ^ Schiavo-Campo, Salvatore; Judd, Mary (February 2005). The Mindanao Conflict in the Philippines: Roots, Costs, and Potential Peace Dividend (PDF). Working Papers Series. Washington, D.C.: The World Bank. OCLC 992235323. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal October 7, 2009. Diakses tanggal February 3, 2023. Templat:No ISBN
- ^ Nepomuceno, Priam (October 10, 2020). "PH Army keen to end terror threat with arrest of 3 terrorists". Philippine News Agency. Diarsipkan dari asli tanggal October 30, 2020. Diakses tanggal December 4, 2020.
- ^ Central Intelligence Agency (June 21, 2022). CIA World Factbook 2022–2023 (dalam bahasa Inggris). New York: Skyhorse Publishing. ISBN 978-1-5107-7119-2.
- ^ White, Jonathan R. (2011). Terrorism and Homeland Security (Edisi Seventh). Belmont, Calif.: Wadsworth Cengage Learning. hlm. 363. ISBN 978-0-495-91336-8.
- ^ Gibert, Stephen P. (2019). Security In Northeast Asia: Approaching The Pacific Century (dalam bahasa Inggris). New York: Routledge. The Nature of the Internal Crisis. ISBN 978-1-000-31112-9. Diakses tanggal August 11, 2024.
- ^ Global Peace Index 2024: Measuring Peace in a Complex World (PDF) (Report). Sydney, Australia: Institute for Economics & Peace. June 2024. hlm. 9. ISBN 978-0-646-87920-8. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal June 11, 2024. Diakses tanggal August 19, 2024.
- ^ "Provincial Summary: Number of Provinces, Cities, Municipalities and Barangays, by Region as of September 30, 2016" (PDF). Philippine Statistics Authority. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal January 10, 2017. Diakses tanggal January 5, 2017.
- ^ Tusalem, Rollin F (April 9, 2019). "Imperial Manila: How institutions and political geography disadvantage Philippine provinces". Asian Journal of Comparative Politics. 5 (3). SAGE Publications Ltd: 8–9, 11–12. doi:10.1177/2057891119841441. S2CID 159099808.
- ^ Mapa, Dennis S. (July 23, 2021). Highlights of the Population Density of the Philippines 2020 Census of Population and Housing (2020 CPH) (Report). Philippine Statistics Authority. Diarsipkan dari asli tanggal July 26, 2021. Diakses tanggal February 12, 2023.
- ^ de Villiers, Bertus (2015). "Special regional autonomy in a unitary system – preliminary observations on the case of the Bangsomoro homeland in the Philippines". Verfassung und Recht in Übersee / Law and Politics in Africa, Asia and Latin America. 48 (2). Nomos-Verlagsgesellschaft: 205–226. doi:10.5771/0506-7286-2015-2-205. ISSN 0506-7286. JSTOR 26160114.
- ^ Buendia, Rizal G. (April 1989). "The Prospects of Federalism in the Philippines: A Challenge to Political Decentralization of the Unitary State" (PDF). Philippine Journal of Public Administration. 33 (2). University of the Philippines: 121–122. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal September 17, 2021. Diakses tanggal April 2, 2023.
- ^ Tigno, Jorge V. (2017). "Beg Your Pardon? The Philippines is Already Federalized in All but Name" (PDF). Philippine Journal of Public Policy: Interdisciplinary Development Perspectives. 16 and 17. University of the Philippines Center for Integrative and Development Studies: 1–14. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal January 16, 2021. Diakses tanggal August 8, 2020.
- ^ Atienza, Maria Ela L.; Arugay, Aries A.; Dee, Francis Joseph A.; Encinas-Franco, Jean; Go, Jan Robert R.; Panao, Rogelio Alicor L.; Jimenez, Alinia Jesam D. (2020). Atienza, Maria Ela L.; Cats-Baril, Amanda (ed.). Constitutional Performance Assessment of the 1987 Philippine Constitution: Summary of Findings (PDF) (Report). Stockholm, Sweden and Quezon City, Philippines: International Institute for Democracy and Electoral Assistance; University of the Philippines Center for Integrative and Development Studies. hlm. 37. doi:10.31752/idea.2020.2. ISBN 978-91-7671-299-3. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal March 28, 2021. Diakses tanggal December 1, 2020.
- ^ "World Economic Outlook Database, April 2024 Edition. (Philippines)". International Monetary Fund. April 16, 2024. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 16, 2024. Diakses tanggal April 17, 2024.
- ^ a b "Commercial Setting: The Philippines". Federal Register. 78 (51). Office of the Federal Register, National Archives and Records Service, General Services Administration: 16468. March 15, 2013.
- ^ Yu Chang, Albert Vincent Y.; Thorson, Andrew, ed. (2010). A Legal Guide to Doing Business in the Asia-Pacific. Chicago, Ill.: American Bar Association. hlm. 288. ISBN 978-1-60442-843-8.
- ^ "GDP Expands by 7.2 Percent in the Fourth Quarter of 2022, and by 7.6 Percent in Full-year 2022" (Press release). Philippine Statistics Authority. January 26, 2023. Diarsipkan dari asli tanggal January 30, 2023. Diakses tanggal March 13, 2023.
- ^ Mapa, Dennis S. "Unemployment Rate in December 2023 was Estimated at 3.1 Percent" (Press release). Philippine Statistics Authority. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 7, 2024.
- ^ "Gross International Reserves". Bangko Sentral ng Pilipinas. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 15, 2024.
- ^ Gonzalez, Anna Leah. "PH debt-to-GDP improves in 2023". Philippine News Agency. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal January 31, 2024.
- ^ International Monetary Fund. Monetary and Capital Markets Department (September 17, 1999). Annual Report on Exchange Arrangements and Exchange Restrictions 1999 (PDF) (Report). Washington, D.C.: International Monetary Fund. hlm. 683. ISBN 978-1-4519-4280-4. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 9, 2023. Diakses tanggal April 17, 2023.
- ^ "Executive Order No. 66". Executive Orders and Proclamations Issued by the Governor-General [1903]. Bureau of Public Prints. August 3, 1903. hlm. 89. Diarsipkan dari asli tanggal August 17, 2020. Diakses tanggal August 17, 2020.
- ^ "List one: Currency, fund and precious metal codes". ISO 4217 Maintenance Agency. August 29, 2018. Diarsipkan dari asli (XLS) tanggal May 11, 2020. Diakses tanggal August 17, 2020.
- ^ Gadon, Bernadette Therese M. (April 21, 2022). "2021 trade deficit widest in 3 years". BusinessWorld. Diarsipkan dari asli tanggal April 21, 2022. Diakses tanggal April 22, 2023.
- ^ "Philippines Net International Investment Position". CEIC. 2022. Diarsipkan dari asli tanggal March 11, 2023. Diakses tanggal May 2, 2023.
- ^ a b c d "Philippines (PHL) Exports, Imports, and Trade Partners" (dalam bahasa Inggris). Observatory of Economic Complexity. Diarsipkan dari asli tanggal December 5, 2022. Diakses tanggal February 26, 2023.
- ^ Serapio, Manolo Jr.; Calonzo, Andreo (January 30, 2023). "Nickel Gets Fresh Supply Risk as Philippines Mulls Export Tax". Bloomberg (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal January 31, 2023. Diakses tanggal May 2, 2023.
- ^ Biswas, Rajiv (March 10, 2023). "Philippines amongst world's fastest growing emerging markets". IHS Markit. Diarsipkan dari asli tanggal March 11, 2023. Diakses tanggal April 2, 2023.
- ^ a b "The Philippines" (PDF). SME Policy Index: ASEAN 2018: Boosting Competitiveness and Inclusive Growth (dalam bahasa Inggris). Paris, France; Jakarta, Indonesia: OECD Publishing; Economic Research Institute for ASEAN and East Asia. September 21, 2018. hlm. 371–373. doi:10.1787/9789264305328-22-en. ISBN 978-92-64-30531-1. Diakses tanggal May 12, 2023.
- ^ "Critical Perspectives on Federalism for Regional Development (Proceedings of the Third Annual Public Policy Conference 2017)" (PDF). Appc 2017 (Conference proceeding). Quezon City, Philippines: Philippine Institute for Development Studies: xvii. 2018. ISSN 2546-1761. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal February 8, 2023. Diakses tanggal February 8, 2023.
- ^ Fajardo, Fernando (March 5, 2014). "Poverty and regional development imbalance". Philippine Daily Inquirer. Diarsipkan dari asli tanggal February 22, 2015. Diakses tanggal July 19, 2020.
- ^ Seriño, Moises Neil V. (2012). "Effects of International Remittances on the Philippine Economy: A Cointegration Analysis" (PDF). DLSU Business & Economics Review. 21 (2). De La Salle University: 47–48. OCLC 855102346. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal April 30, 2023. Diakses tanggal April 30, 2023.
- ^ Gonzalez, Anna Leah. "OFW remittances hit all-time high in 2023". Philippine News Agency. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal February 15, 2024.
- ^ "Phl overtakes India as world's BPO leader". The Philippine Star. December 2, 2010. Diarsipkan dari asli tanggal September 1, 2020. Diakses tanggal September 1, 2020.
- ^ Stevens, Andrew J. R. (2014). Call Centers and the Global Division of Labor: A Political Economy of Post-Industrial Employment and Union Organizing. Routledge Advances in Sociology. New York: Routledge. hlm. 1. ISBN 978-1-135-11868-6.
- ^ Arenas, Guillermo; Coulibaly, Souleymane, ed. (2022). A New Dawn for Global Value Chain Participation in the Philippines. International Development in Focus (dalam bahasa Inggris). Washington, D.C.: World Bank Publications. hlm. 28–29. ISBN 978-1-4648-1848-6.
- ^ Baconguis, Rowena T. (February 14, 2022). "Agricultural Technology: Why Does the Level of Agricultural Production Remain Low Despite Increased Investments in Research and Extension?" (PDF). PIDS Discussion Paper Series. Quezon City, Philippines: Philippine Institute for Development Studies: 6. OCLC 1302730898. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal February 24, 2023. Diakses tanggal February 24, 2023 – via Think Asia.
- ^ Stads, Gert-Jan; Faylon, Patricio S.; Buendia, Leah J. (March 2007). Key trends in agricultural R&D investments in the Philippines (Report). International Food Policy Research Institute, Philippine Council for Agriculture, Forestry and Natural Resources Research and Development. Diarsipkan dari asli tanggal February 24, 2023. Diakses tanggal February 24, 2023.
- ^ Virmani, S. S.; Siddiq, E. A.; Muralidharan, K., ed. (1998). Advances in Hybrid Rice Technology: Proceedings of the 3rd International Symposium on Hybrid Rice, 14–16 November 1996, Hyderabad, India (Conference proceeding) (dalam bahasa Inggris). Los Baños, Laguna, Philippines: International Rice Research Institute. hlm. 341. ISBN 978-971-22-0115-8.
- ^ Ricroch, Agnès; Chopra, Surinder; Fleischer, Shelby J., ed. (July 11, 2014). Plant Biotechnology: Experience and Future Prospects (dalam bahasa Inggris). Cham, Switzerland: Springer. hlm. 256. ISBN 978-3-319-06892-3.
- ^ Cumo, Christopher, ed. (April 25, 2013). "Coconut". Encyclopedia of Cultivated Plants: From Acacia to Zinnia (dalam bahasa Inggris). Vol. I: A–F. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. hlm. 298. ISBN 978-1-59884-775-8.
- ^ Molina, A. B.; Roa, V. N.; Maghuyop, M. A. G., ed. (2001). Advancing banana and plantain R & D in Asia and the Pacific Vol. 10: Proceedings of the 10th INIBAP-ASPNET Regional Advisory Committee meeting held at Bangkok, Thailand, 10–11 November 2000 (Conference proceeding) (dalam bahasa Inggris). Los Baños, Laguna, Philippines: International Network for the Improvement of Banana and Plantain. hlm. 53. ISBN 978-971-91751-5-5.
- ^ "Philippine Rice Research and Technological Advancements". BusinessMirror. June 1, 2022. Diarsipkan dari asli tanggal June 1, 2022. Diakses tanggal February 19, 2023.
- ^ "Philippines" (dalam bahasa Inggris). International Rice Research Institute. Diarsipkan dari asli tanggal July 14, 2019. Diakses tanggal February 9, 2023.
- ^ Verspieren, Quentin; Berthet, Maximilien; Coral, Giulio; Nakasuka, Shinichi; Shiroyama, Hideaki, ed. (January 12, 2022). ASEAN Space Programs: History and Way Forward (dalam bahasa Inggris). Singapore: Springer Nature. hlm. 57–58. ISBN 978-981-16-7326-9.
- ^ Kim, Doo Hwan (2021). Global Issues Surrounding Outer Space Law and Policy. Advances in Public Policy and Administration (APPA) Book Series (dalam bahasa Inggris). Hershey, Pa.: IGI Global. hlm. 69. ISBN 978-1-7998-7409-6.
- ^ "Mabuhay acquires Indon satellite; sets new orbit". Manila Standard. July 25, 1996. hlm. 9. Diarsipkan dari asli tanggal July 28, 2020. Diakses tanggal July 6, 2020 – via Google News.
- ^ Ronda, Rainier Allan (March 24, 2016). "US aircraft with Philippines's first microsatellite launched into space". The Philippine Star. Diarsipkan dari asli tanggal March 27, 2016. Diakses tanggal March 24, 2016.
- ^ Pertierra, Raul (June 2013). "We Reveal Ourselves to Ourselves: The New Communication Media in the Philippines". Social Science Diliman. 9 (1). University of the Philippines: 25. ISSN 1655-1524. Diarsipkan dari asli tanggal February 25, 2017. Diakses tanggal July 1, 2023.
- ^ Teves, Oliver (September 29, 2007). "Cell phones double as electronic wallets in Philippines". USA Today. Associated Press. Diarsipkan dari asli tanggal October 25, 2007. Diakses tanggal February 9, 2023.
- ^ Francisco, Rosemarie (March 4, 2008). "Filipinos sent 1 billion text messages daily in 2007". Philippine Daily Inquirer (dalam bahasa Inggris). Reuters. Diarsipkan dari asli tanggal March 8, 2008. Diakses tanggal February 9, 2023.
- ^ Elliott, Vittoria; Deck, Andrew (November 2, 2020). "Duterte, Dito, and the Duopoly". Rest of World. Diarsipkan dari asli tanggal November 2, 2020. Diakses tanggal February 23, 2023.
- ^ Cuyco, Jan (July 1, 2022). "No longer a duopoly, Philippines' mobile market sees improved 4G, 5G availability – Ookla". The Philippine Star. Diarsipkan dari asli tanggal July 1, 2022. Diakses tanggal February 23, 2023.
- ^ Frost, Charles (May 31, 2015). "Best Place to Retire". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari asli tanggal June 1, 2015. Diakses tanggal July 6, 2020.
- ^ Zafra, Maria Angela G. (December 2021). "Developing the Philippine Blue Economy: Opportunities and Challenges in the Ocean Tourism Sector" (PDF). ADBI Working Paper Series (1291). Tokyo, Japan: Asian Development Bank Institute: 8–9. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal January 4, 2022. Diakses tanggal May 14, 2024.
- ^ Nordquist, Myron H.; Moore, John Norton; Long, Ronán, ed. (November 11, 2019). Cooperation and Engagement in the Asia-Pacific Region (dalam bahasa Inggris). Leiden, Netherlands: Brill. hlm. 72. ISBN 978-90-04-41202-6.
- ^ Rocamora, Joyce Ann L. (December 16, 2021). "PH still world's leading dive destination in 2021: WTA". Philippine News Agency (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal December 16, 2021. Diakses tanggal February 19, 2023.
- ^ Malig, Jojo (July 9, 2012). "Boracay named 2012 world's best island". ABS-CBN News. Diarsipkan dari asli tanggal February 18, 2016. Diakses tanggal February 9, 2023.
- ^ Zubiri, Stephanie (November 18, 2022). "Beyond the beaches: five adventure experiences in the Philippines". National Geographic (dalam bahasa Inggris (Britania)). Diarsipkan dari asli tanggal November 28, 2022. Diakses tanggal February 20, 2023.
- ^ Ochave, Revin Mikhael D. (June 21, 2022). "Philippine tourism industry seen to reach pre-pandemic levels by 2024". BusinessWorld. Diarsipkan dari asli tanggal June 21, 2022. Diakses tanggal November 11, 2022.
- ^ "Inbound int'l tourism may pick up starting late 2021". BusinessWorld. October 21, 2020. Diarsipkan dari asli tanggal November 11, 2022. Diakses tanggal November 11, 2022.
- ^ Arnaldo, Ma. Stella F. (January 3, 2024). "International tourists spent $8.69 billion in PHL in 2023–DOT". BusinessMirror. Diarsipkan dari asli tanggal January 2, 2024. Diakses tanggal January 3, 2024.
- ^ Thohir, Ajid (2015-06-28). "A Historical Overview and Initiating Historiography of Islam in the Philippines". International Journal of Nusantara Islam. 3 (2): 1–18. doi:10.15575/ijni.v3i2.1380. ISSN 2355-651X. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-01-07. Diakses tanggal 2023-01-07.
- ^ "2015 Philippine Statistical Yearbook (PSY) | Philippine Statistics Authority". psa.gov.ph (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2018-10-21. Diakses tanggal 2017-02-09.
- ^ "Philippines - Wikipedia". en.m.wikipedia.org (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2017-02-25. Diakses tanggal 2017-02-21.
- ^ Bose, K. S.; Sarma, R. H. (1975-10-27). "Delineation of the intimate details of the backbone conformation of pyridine nucleotide coenzymes in aqueous solution". Biochemical and Biophysical Research Communications. 66 (4): 1173–1179. ISSN 1090-2104. PMID 2. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-04-25. Diakses tanggal 2017-02-17.
Pranala luar
- (Inggris) Situs resmi Pemerintah Filipina Diarsipkan 2012-01-01 di Wayback Machine.
- (Inggris) Kantor Presiden Diarsipkan 2007-06-09 di Wayback Machine.
- (Inggris) Mahkamah Agung Diarsipkan 2008-05-12 di Wayback Machine.
- (Inggris) Departemen Pariwisata Diarsipkan 2017-06-14 di Wayback Machine.
- Filipina Travel Diarsipkan 2021-05-31 di Wayback Machine.
- Physical Map of the Philippines Diarsipkan 2023-06-04 di Wayback Machine.

