Mukti Entut

Mukti Entut
Mukti Entut
Lahir	Candra Mukti Wicaksono; 7 April 1991 (umur 33); Yogyakarta, Indonesia
Almamater	Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Pekerjaan	Pelawak tunggal; presenter; aktor;
Tahun aktif	2012—sekarang

Candra Mukti Wicaksono (lahir 7 April 1991) adalah seorang pelawak tunggal, presenter dan aktor berkebangsaan Indonesia. Mukti adalah salah satu kontestan Stand Up Comedy Academy Indosiar musim ke-3 (SUCA 3 tahun 2017) ^[1]. Bersama dengan komika Nopek Novian, Bintang Emon, dan Ali Akbar^[2]. Mukti tergabung pada komunitas Stand Up Indo Jogja sejak tahun 2012. Mukti adalah komika potensial yogyakarta yang kerap menjadikan diksi diksi unik sebagai materi komedinya.

Karier[sunting | sunting sumber]

Karier Mukti sebagai pelawak tunggal diawali dari mencoba tampil pada acara open mic stand up UNY pada tahun 2012. Setelah penampilan perdananya berhasil memecahkan tawa, Mukti baru akhirnya bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Jogja. Sering mengisi acara komunitas baik sebagai komika ataupun pembawa acara, nama Mukti Entut mulai mencuri perhatian. Mukti tampil di televisi nasional pertama kali pada acara Stand Up Comedy Show Metro tv pada tahun 2014 ^[3]. Selain itu Mukti juga kerap mengikuti beberapa kompetisi nasional yaitu Street Comedy Indonesia sebagai perwakilan regional Jawa Tengah & Yogyakarta dan Stand Up Comedy Academy musim 3 Indosiar. Di SUCA 3 Mukti tergabung dalam tim Gilang Bhaskara. Penampilan Mukti di SUCA 3 terhenti di babak 11 besar^[4]. Selain berkarier sebagai pelawak tunggal dan mc mukti juga merupakan seorang vokalis band humor bersama Hifdzi Khoir yang beranggotakan Coip, Hisdan, Ilham Al Kautsar, Utha, Ari Kancil, dan Faiz yang bernama Orkes Pensil Alis.

Karakter[sunting | sunting sumber]

Jika dilihat dari ciri fisik Mukti terlihat gendut dan menggemaskan, ditambah dengan suaranya yang unik membuat Mukti lebih mudah mendapatkan perhatian para penonton. Mengangkat hal hal yang sering kita temui dikehidupan sehari-hari merupakan ciri dari komedi yang dibawakan Mukti.

Contoh lawakan Mukti:

“

"Aku ini bagaikan kerupuk di warung Mi Ayam. Selalu ada, tetapi bukan menjadi pilihan yang utama."

”