Samanhudi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dexbot (bicara | kontrib)
k Bot: Parsoid bug phab:T107675
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 20: Baris 20:
,paman ia, Pontren Sarajaya (Kab Cirebon), Pontren (di Kab Tegal,
,paman ia, Pontren Sarajaya (Kab Cirebon), Pontren (di Kab Tegal,
Jateng),
Jateng),
</nowiki>Pontren Ciwaringin (Kab. Cirebon) dan Pontren KH Zaenal Musthofa
</nowiki>Pontren Ciwaringin (Kab. Cirebon) dan Pontren KH Zaenal Musthofa
(Tasikmalaya. ) . Catatan<nowiki> </nowiki>: Ia sangat ta,zdim trhdp guru guru ia
(Tasikmalaya. ) . Catatan<nowiki> </nowiki>: Ia sangat ta,zdim trhdp guru guru ia
. Trlebih trhdp Asysyahid KH Zainal Mushtofa (Pahlawan Nasional) ia
. Trlebih trhdp Asysyahid KH Zainal Mushtofa (Pahlawan Nasional) ia
banyak bercerita tentang heroisme perjuangan gurunya yang satu ini
banyak bercerita tentang heroisme perjuangan gurunya yang satu ini
ketika berjuang melawan penjajah Jepang hingga beluau gugur sebagai
ketika berjuang melawan penjajah Jepang hingga beluau gugur sebagai
pahlawankusuma bangsa didepan regu tembak srdadu Jepang. Ketika
pahlawankusuma bangsa didepan regu tembak srdadu Jepang. Ketika
makbarohgurunya ini telah dipindahkan ke Taman Pahlawan Sukamanah
makbarohgurunya ini telah dipindahkan ke Taman Pahlawan Sukamanah
Tasikmalaya,
Tasikmalaya,


Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa [[Hindia Belanda]] antara pedagang [[pribumi]] yang mayoritas beragama [[Islam]] dengan pedagang [[Tionghoa]] pada tahun [[1911|1905]]. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai [[organisasi]] sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan [[Sarekat Dagang Islam]] untuk mewujudkan cita-citanya.
Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa [[Hindia Belanda]] antara pedagang [[pribumi]] yang mayoritas beragama [[Islam]] dengan pedagang [[Tionghoa]] pada tahun [[1911|1905]]. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai [[organisasi]] sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan [[Sarekat Dagang Islam]] untuk mewujudkan cita-citanya.


Ia dimakamkan di Banaran, [[Grogol]], [[Sukoharjo]]. Sesudah itu, [[Serikat Islam]] dipimpin oleh [[Oemar Said Tjokroaminoto]].
Ia dimakamkan di Banaran, [[Grogol]], [[Sukoharjo]]. Sesudah itu, [[Serikat Islam]] dipimpin oleh [[Oemar Said Tjokroaminoto]].


{{Pahlawan Indonesia}}
{{Pahlawan Indonesia}}

Revisi per 13 Januari 2016 12.35

Samanhudi
K.H. Samanhudi
LahirKiai Haji Samanhudi
(1868-10-08)8 Oktober 1868
Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah
Meninggal28 Agustus 1956(1956-08-28) (umur 87)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
PekerjaanPendiri Sarekat Dagang Islam
Suami/istriClara Charlotte Deije
Johanna Mussel
Haroemi Wanasita

Samanhudi atau sering disebut Kyai Haji Samanhudi (lahir di Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, 1868; meninggal di Klaten, Jawa Tengah, 28 Desember 1956) adalah pendiri Sarekat Dagang Islam, sebuah organisasi massa di Indonesia yang awalnya merupakan wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Nama kecilnya ialah Sudarno Nadi.

Pondok Pesantren yang pernnah ia menimba ilmu didalamnya al : Pontren KM Sayuthy (Ciawigebang), Pontren KH Abdur Rozak (Cipancur) ,paman ia, Pontren Sarajaya (Kab Cirebon), Pontren (di Kab Tegal, Jateng), Pontren Ciwaringin (Kab. Cirebon) dan Pontren KH Zaenal Musthofa (Tasikmalaya. ) . Catatan : Ia sangat ta,zdim trhdp guru guru ia . Trlebih trhdp Asysyahid KH Zainal Mushtofa (Pahlawan Nasional) ia banyak bercerita tentang heroisme perjuangan gurunya yang satu ini ketika berjuang melawan penjajah Jepang hingga beluau gugur sebagai pahlawankusuma bangsa didepan regu tembak srdadu Jepang. Ketika makbarohgurunya ini telah dipindahkan ke Taman Pahlawan Sukamanah Tasikmalaya,

Dalam dunia perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa Hindia Belanda antara pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islam dengan pedagang Tionghoa pada tahun 1905. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun 1905, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya.

Ia dimakamkan di Banaran, Grogol, Sukoharjo. Sesudah itu, Serikat Islam dipimpin oleh Oemar Said Tjokroaminoto.