Daftar kabupaten dan kota administrasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta menurut IPM tahun 2014

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sebuah perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggunakan metode baru dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2010 hingga sekarang. Berikut ini akan disajikan penjelasan, sejarah, dan metodologi perhitungan IPM, serta daftar kabupaten dan kota administrasi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menurut IPM tahun 2014.

Penjelasan[sunting | sunting sumber]

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.[1]

Dimensi dasar IPM[2][sunting | sunting sumber]

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungannya:

  1. Umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran
  2. Pengetahuan yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah
  3. Standar hidup layak yang dihitung dari Produk Domestik Bruto/PDB (keseimbangan kemampuan berbelanja) per kapita

Manfaat IPM[2][sunting | sunting sumber]

Menurut Badan Pusat Statisitik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki beberapa manfaat:

  • IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)
  • IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara
  • Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)

Cara Menghitung Indeks Komponen[2][sunting | sunting sumber]

Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut.

Dimensi Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Keterangan:

I: indeks komponen

AHH: angka harapan hidup

AHHmin: angka harapan hidup terendah

AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi

Dimensi Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Keterangan:

I: indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

HLSmin: harapan lama sekolah terendah

HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi

Keterangan:

I: indeks komponen

RLS: rata-rata lama sekolah

RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah

RLSmaks: rata-rata lama sekolah tertinggi

I: indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

RLS: rata-rata lama sekolah

Dimensi Pengeluaran[sunting | sunting sumber]

Keterangan:

I: indeks komponen

In: indeks komponen

pengeluaranmin: pengeluaran terendah

pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi

Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia[sunting | sunting sumber]

Keterangan:

IPM: indeks pembangunan manusia

I: indeks komponen

Data[3][sunting | sunting sumber]

Data di bawah ini merupakan data perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS).

Peringkat Lambang Kabupaten dan Kota IPM Perubahan Perbandingan dengan IPM Laporan UNDP

Tahun 2015 untuk Perkiraan IPM Tahun 2014[4]

Pembangunan manusia sangat tinggi
1 Steady Kota Administrasi Jakarta Selatan 82,94 (0,829) Kenaikan 0,22 (0,002)  Hungaria (44)
2 Steady Kota Administrasi Jakarta Timur 80,40 (0,804) Kenaikan 0,52 (0,005)  Montenegro (49)
Pembangunan manusia tinggi
3 Kenaikan (1) Kota Administrasi Jakarta Barat 79,38 (0,793) Kenaikan 0,59 (0,005)  Oman,  Romania, dan  Uruguay (52)
4 Penurunan (1) Kota Administrasi Jakarta Pusat 79,03 (0,790) Kenaikan 0,22 (0,002)  Bahama (55)
-  Daerah Khusus Ibukota Jakarta 78,39 (0,783) Kenaikan 0,31 (0,003)  Antigua dan Barbuda (58)
5 Steady Kota Administrasi Jakarta Utara 77,29 (0,772) Kenaikan 0,13 (0,001)  Seychelles dan  Trinidad dan Tobago (64)
Pembangunan manusia sedang
-  Indonesia 68,90 (0,689)[5] Kenaikan 0,59 (0,005)  Mesir (108)
6 Steady Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 68,48 (0,684) Kenaikan 0,86 (0,008)  Gabon dan  Indonesia (110)

Kesimpulan[sunting | sunting sumber]

  1. Kabupaten atau kota dengan IPM tertinggi adalah Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan IPM sebesar 82,94.
  2. Kabupaten atau kota IPM terendah adalah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan IPM sebesar 68,48.
  3. Ketimpangan antara Kabupaten atau kota dengan IPM tertinggi dan provinsi dengan IPM terendah adalah 14,46.
  4. Performa terbaik diraih oleh Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan peningkatan IPM sebesar 0,86.
  5. Performa terburuk diraih oleh Kota Administrasi Jakarta Utara dengan peningkatan IPM sebesar 0,13.
  6. Menurut BPS, IPM DKI Jakarta adalah 78,39 (0,783) dan masih menempati status tinggi.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Davies, A. and G. Quinlivan (2006), A Panel Data Analysis of the Impact of Trade on Human Development, Journal of Socioeconomics" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2008-04-13. Diakses tanggal 2017-09-01. 
  2. ^ a b c "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-04-24. 
  3. ^ "BPS Provinsi DKI Jakarta". jakarta.bps.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-09-01. [pranala nonaktif permanen]
  4. ^ http://hdr.undp.org/sites/default/files/2015_human_development_report.pdf Human Development Report 2015 English
  5. ^ https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1211