Lompat ke isi

Ponorogo, Ponorogo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ponorogo
Kantor Bupati
Kantor Bupati
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenPonorogo
Pemerintahan
 • CamatShandra Aji Hidayanto, S.STP
Populasi
 • Total77.297 jiwa
Kode pos
63411 - 63419
Kode Kemendagri35.02.17 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3502170 Edit nilai pada Wikidata
Luas23,02 km²
Desa/kelurahan19
Peta
PetaKoordinat: 7°52′16.954″S 111°27′43.114″E / 7.87137611°S 111.46197611°E / -7.87137611; 111.46197611

Ponorogo adalah kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi Kabupaten Ponorogo yang terletak di tengah kabupaten. Kecamatan ini memiliki memiliki luas terkecil (23 km²) namun penduduknya terbesar (77 ribu jiwa di tahun 2024), sehingga membuatnya menjadi kecamatan dengan kepadatan tertinggi di Ponorogo.[1] Kecamatan Ponorogo adalah persimpangan jalur-jalur strategis, terdapat jalur dari utara (Madiun dan Magetan) menuju ke selatan (Pacitan dan Trenggalek) serta ke arah barat (Provinsi Jawa Tengah di Wonogiri).

Ponorogo memiliki infrastruktur yang lengkap dengan adanya alun-alun, kantor pemerintahan, berbagai institusi pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi, pondok pesantren, rumah sakit, pasar dan pusat perbelanjaan lain, masjid agung, Stadion Batoro Katong dan Gelanggang Remaja, serta tempat lainnya. Pusat kota Ponorogo dihiasi oleh berbagai macam patung terutama di persimpangan jalan utama, hal ini memberikan identitas unik yang menimbulkan kesan tersendiri bagi pengendara yang lewat.[2] Kecamatan Ponorogo juga menjadi lokasi berbagai acara besar seperti Grebeg Suro dan Kirab Pusaka.

Dalam sejarah Ponorogo, Kecamatan Ponorogo yang sekarang disebut sebagai "Kutho Tengah". Ibu kota Ponorogo dipindahkan dari "Kutho Wetan" (Kota Timur) ke "Kutho Tengah" yang lebih strategis. Peristiwa ini terjadi pada zaman kolonial Belanda pasca Perang Diponegoro sekitar tahun 1837 dengan KRMA Mertonegoro sebagai bupati pertama di lokasi yang baru.[3] Kutho Wetan atau Kota Lama berada di timur Kecamatan Ponorogo yang sekarang menjadi kawasan Pasar Pon dan sekitarnya.

Kirab Pusaka untuk memperingati pemindahan ibu kota Ponorogo

Sebelum berdirinya Ponorogo, wilayah ini dikenal dengan nama Wengker (Wewengkon kang Angker - berarti tempat yang angker). Raden Patah dari Kesultanan Demak mengirim utusan ke wilayah yang berada di antara Gunung Lawu dan Gunung Wilis untuk mendirikan kota baru sekaligus menyebarkan Agama Islam. Utusan tersebut terdiri dari Batoro Katong yang didampingi oleh Kyai Ageng Mirah dan Selo Aji. Mereka mendirikan kota baru di wilayah Wengker yang saat itu dikuasai oleh Ki Ageng Kutu. Batoro Katong berhasil mendirikan kota baru yang dinamakan Ponorogo pada tahun 1496. Ki Ageng Kutu hanya mengakui kekuasaan Majapahit dan menolak kekuasan Demak serta penyebaran Islam, sehingga dia menyatakan perang melawan Batoro Katong. Singkat cerita, Ki Ageng Kutu mengalami kekalahan dan Ponorogo makin berkembang pesat.[4]

Ponorogo bukan satu-satunya kabupaten yang berdiri di wilayah ini. Adapula kabupaten lain seperti Sumoroto, Polorejo, dan Pedanten. Ponorogo disebut sebagai "Kutho Wetan" karena letaknya di timur. Selanjutnya Ponorogo dikuasai oleh Belanda pasca Perang Diponegoro. Pada tahun 1837, Belanda melebur kabupaten-kabupaten tersebut menjadi satu yaitu Kabupaten Ponorogo. Tidak hanya itu, Belanda juga memindahkan ibu kota Ponorogo dari "Kutho Wetan" ke wilayah yang lebih strategis yaitu "Kutho Tengah" dengan bupati pertama di daerah baru yaitu Mertohadinegoro atau KRMA Mertonegoro.[3] Kutho Wetan sekarang menjadi kawasan Kota Lama atau Pasar Pon. Sedangkan Kutho Tengah sekarang menjadi Kecamatan Ponorogo.

Lokasi Kecamatan Ponorogo

Ponorogo adalah kecamatan terkecil di Ponorogo yang letaknya di tengah. Geografisnya berupa dataran rendah dengan wilayah yang didominasi kawasan urban. Ponorogo dilintasi berbagai jalan strategis yang menghubungkan berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Trenggalek, Pacitan, dan Jawa Tengah. Kecamatan ini dilalui berbagai sungai seperti Kali Soko dan Kali Sekayu.

Batas wilayah Kecamatan Ponorogo adalah sebagai berikut:[5]

Utara Kecamatan Babadan
Timur Kecamatan Babadan dan Kecamatan Siman
Selatan Kecamatan Siman
Barat Kecamatan Sukorejo dan Kali Sekayu

Daftar kelurahan

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Ponorogo terdiri dari 19 kelurahan, sehingga kecamatan ini menjadi satu-satunya di Ponorogo yang tidak memiliki desa. Kelurahan tersebut yakni sebagai berikut:[5]

No. Nama Kelurahan Jumlah RW Jumlah RT Jumlah Penduduk (2023) Nama Dusun / Dukuh / Lingkungan Ref
1 Bangunsari 9 26 4.769 Krajan, Gandanan, Latiban [5]
2 Banyudono 9 27 4.936 [5]
3 Beduri 3 15 2.888 Krajan, Blok Kembang, Mbakalan, Nggagan, Tulaan [5][6]
4 Brotonegaran 8 28 5.059 [5]
5 Cokromenggalan 6 26 4.115 Krajan, Kuat, Sambirejo [5]
6 Jingglong 2 8 1.756 Jingglong, Mboden [5]
7 Kauman 6 17 2.749 [5]
8 Keniten 14 49 9.833 Krajan, Gendingan, Poleng, Sablak [5][7]
9 Kepatihan 6 21 4.624 [5]
10 Mangkujayan 10 48 8.870 Krajan, Nurmanan, Temenggungan [5]
11 Nologaten 7 24 5.026 [5]
12 Paju 6 18 3.981 Krajan, Bancer, Beging, Geger, Grantang, Mancaan, Nggowar, Patuk, Prayungan, Santren, Tawangsari [8]
13 Pakunden 6 19 3.053 [5]
14 Pinggirsari 2 8 1.834 Krajan, Tepeng [5]
15 Purbosuman 8 25 6.341 Krajan, Kidul Kali, Wetan Talang [5]
16 Surodikraman 5 21 5.592 [5]
17 Tamanarum 2 6 1.287 [5]
18 Tambakbayan 6 18 3.166 [5]
19 Tonatan 6 22 6.243 [5]

Tempat terkenal

[sunting | sunting sumber]
Masjid Agung Ponorogo
  • Alun-alun Ponorogo
  • Masjid Agung RMAA Tjokronegoro
  • Stadion Batoro Katong
  • Gelanggang Remaja Singodimedjo
  • Perempatan Jeruksing dan Taman Kota Jeruksing
  • Taman Kelono Sewandono / Taman Kota
  • Lapangan Batalyon / Lapangan Kodim

Pusat perbelanjaan

[sunting | sunting sumber]
Persimpangan Pasar Legi
  • Pasar Legi
  • Pasar Stasiun - terletak di bekas Stasiun Ponorogo yang nonaktif
  • Pasar Loak
  • Pasar Rakyat Tonatan / Pasar Burung
  • Keraton Ponorogo
  • Toserba Ponorogo Permai (Poper)
  • Ponorogo City Center
  • Luwes Ponorogo

Institusi Pendidikan[9]

[sunting | sunting sumber]

Institusi kesehatan

[sunting | sunting sumber]
  • RSUD Dr. Harjono S.
  • RSU Muhammadiyah Ponorogo
  • RSU Muslimat Ponorogo
  • RSU Darmayu Ponorogo
  • RSU Aisyiyah Ponorogo
  • RS Griya Waluya
  • Puskesmas Ponorogo Utara di Bangunsari
  • Puskesmas Ponorogo Selatan di Tonatan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kabupaten Ponorogo Dalam Angka 2024. BPS Kabupaten Ponorogo. 2024-02-28.
  2. ^ Haqia Ramadhani (2023-07-02). "Sejarah di Balik Patung dan Bundaran Ikonik Setiap Perempatan di Ponorogo". fadami.indozone.id.
  3. ^ a b Nanang Diyanto (2025-02-09). "Mengenang KRMA Mertonegoro, Sang Arsitek Tata Kota Ponorogo: Memimpin di Tengah Badai Politik". NU PONOROGO - nuponorogo.or.id.
  4. ^ Ahmad Choirul Rofiq (2020). HISTORIOGRAFI LOKAL : BABAD PONOROGO DAN KEPAHLAWANAN MASYARAKAT PONOROGO (PDF). Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Kecamatan Ponorogo Dalam Angka 2024. BPS Kabupaten Ponorogo. 2024-09-26.
  6. ^ Yazid Hamdan Ilfani (2017). "ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP ISTRI YANG BEKERJA KE LUAR NEGERI ( Studi Kasus di Kelurahan Beduri Kabupaten Ponorogo )". Electronic theses of IAIN Ponorogo (Skripsi).
  7. ^ Aslikhah Fardiana (2018). "PELESTARIAN AMALIYAH AHL AL-SUNNAH WA AL-JȂMA'AH UNTUK MEMBENTENGI WARGA NU DARI PAHAM RADIKALISME (STUDI KASUS RANTING KENITEN PONOROGO)". Electronic theses of IAIN Ponorogo (Skripsi).
  8. ^ Raal De Ramda (2024). "TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI GONG DENGAN SISTEM PESANAN DI SENTRA INDUSTRI MENDUNG KUWORO ART DI DESA PAJU KECAMATAN PONOROGO". Electronic theses of IAIN Ponorogo (Skripsi).
  9. ^ "Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". pddikti.kemdikbud.go.id/. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-07. Diakses tanggal 2022-12-20.
  10. ^ "Top 1000 sekolah Tahun 2022 Berdasarkan Nilai UTBK". LEMBAGA TES MASUK PERGURUAN TINGGI (LTMPT). 2022.