Kota Tidore Kepulauan
Kota Tidore Kepulauan | |
---|---|
Julukan: Kota Seribu Kearifan | |
Motto: | |
Koordinat: 0°41′00″N 127°24′00″E / 0.6833°N 127.4°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Maluku Utara |
Tanggal berdiri | 31 Mei 2003 |
Dasar hukum | UU RI Nomor 1 Tahun 2003 |
Hari jadi | 31 Mei 2003 |
Ibu kota | Kelurahan Tomagoba |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Ali Ibrahim |
• Wakil Wali Kota | Muhammad Senin |
• Sekretaris Daerah | Ismail Dukomalamo |
• Ketua DPRD | Abdurrahman Arsyad |
Luas | |
• Total | 1.550,37 km2 (598,60 sq mi) |
Peringkat | 3 |
Populasi | |
• Total | 115.406 |
• Peringkat | 88 |
• Kepadatan | 74/km2 (190/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kristen |
• Bahasa | Indonesia Ternate Tidore |
• IPM | 71,55 (2022) tinggi[4] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | (+62) 0921 |
Pelat kendaraan | DG xxxx B*/L* |
Kode Kemendagri | 82.72 |
DAU | Rp 573.890.999.000,- (2020) |
Semboyan daerah | TIDORE JANG FOLOI |
Situs web | tidorekota |
Kota Tidore Kepulauan adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah yaitu 1.550,37 km²,[5] yang menjadikannya kota terluas ketiga di Indonesia setelah Kota Palangka Raya dan Kota Dumai. Secara de facto, kota ini berpusat pemerintahan di Kelurahan Soasiu yang terletak di Pulau Tidore. Di wilayah administratif Kota Tidore Kepulauan tepatnya di Kecamatan Oba Utara, berdiri ibu kota Provinsi Maluku Utara berada di Kelurahan Sofifi yang terletak di Pulau Halmahera.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kota ini sudah terkenal sejak zaman penjajahan dahulu karena cengkih dan pala. Bangsa Eropa pertama yang menginjakkan kakinya di Tidore adalah pelaut dari Spanyol yang sampai ke Tidore tahun 1512. Kota ini juga sempat menjadi ibu kota provinsi perjuangan Irian Barat. Gubernur pertamanya adalah Zainal Abidin Syah yang juga Sultan Tidore.
Setelah Papua masuk ke wilayah Republik Indonesia, statusnya berubah menjadi ibu kota daerah administratif Halmahera tengah dengan ibu kota Soasio. Tahun 1990, status daerah administratif berubah menjadi Kabupaten Halmahera Tengah. Pada tahun 2003, Tidore menjadi kota dengan nomenklaturnya Kota Tidore Kepulauan, dengan penjabat wali kota pertama adalah Drs. M. Nur Djauhari dan penjabat wali kota kedua adalah Drs. Mahmud Adrias.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Wali Kota
[sunting | sunting sumber]Wali Kota | Awal menjabat | Akhir menjabat | Wakil | ||
Ali Ibrahim | 26 Februari 2021 | Petahana | Muhammad Senin |
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Tidore dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi pada Periode | |||
---|---|---|---|---|
2009-2014[6] | 2014-2019[7] | 2019-2024[8] | ||
PKB | 0 | 2 | 3 | |
Gerindra | 0 | 2 | 0 | |
PDI-P | 3 | 3 | 8 | |
Golkar | 4 | 4 | 2 | |
NasDem | (baru) 3 | 3 | ||
PKS | 1 | 1 | 2 | |
Hanura | 0 | 1 | 1 | |
PAN | 2 | 2 | 3 | |
PBB | 1 | 2 | 0 | |
Demokrat | 1 | 3 | 2 | |
Perindo | (baru) 1 | |||
PPP | 2 | 2 | 0 | |
PKPB | 1 | |||
Kedaulatan | 1 | |||
PNIM | 1 | |||
PDP | 1 | |||
PDK | 1 | |||
PBR | 1 | |||
Jumlah Kursi | 20 | 25 | 25 | |
Jumlah Partai | 13 | 11 | 9 |
Nomor | Ketua | Wakil Ketua | Periode | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | Anas Ali | Ahmad Laiman Mochtar Djumati |
2014 – 2019 |
Daftar Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kota Tidore Kepulauan terdiri atas 8 kecamatan, 40 kelurahan, dan 49 desa dengan luas wilayah 1.645,73 km² dan jumlah penduduk 111.431 jiwa (2017). Kode Wilayah Kota Tidore Kepulauan adalah 82.72.[9][10][11][12][13]
Kode Wilayah | Nama Kecamatan | Ibu kota | Jumlah | Daftar Kelurahan dan Desa | |
---|---|---|---|---|---|
Kelurahan | Desa | ||||
82.72.01 | Tidore | Tomagoba | 13 | - | |
82.72.02 | Oba Utara | Sofifi | 2 | 11 | |
82.72.03 | Oba | Payahe | 1 | 12 | |
82.72.04 | Tidore Selatan | Gurabati | 6 | 2 | |
82.72.05 | Tidore Utara | Rum | 10 | 4 | |
82.72.06 | Oba Tengah | Akelamo | 1 | 13 | |
82.72.07 | Oba Selatan | Lifofa | - | 7 | |
82.72.08 | Tidore Timur | Tosa | 7 | - | |
Total | 40 | 49 |
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Sarana pendidikan di kota ini cukup lengkap, dengan dua perguruan tinggi yaitu Universitas Nuku dan STMIK Tidore Mandiri, Akbid Gatra Buana dan Universitas Bumi Hijrah di Sofifi.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Beberapa objek wisata yang ada di kota ini adalah pantai Ake Sahu, taman laut Pulau Maitara, museum Kesultanan Tidore Sonyine Malige, pantai Cobo, benteng Tahua dan tugu pendaratan "Sebastiano De Elcano" (pelaut dari Spanyol). Wisata Pulau Failonga. Untuk Wisata Spiritual Kelurahan Gurabunga menjadi tempat tujuan utama serta Beberapa Makam Aulia yang muncul dengan sendirinya yang disebut JERE.
Makanan Khas
[sunting | sunting sumber]Makanan khas kota ini yang tidak terdapat di daerah lain di Maluku Utara adalah lapis tidore, kue bilolo, kue kale-kale, kue abu, mam raha, tela gule, uge ake, dan popeda. Serta Kumpulan makanan adat yang dinamakan Ngam Saro.
Budaya
[sunting | sunting sumber]Barifola adalah tradisi gotong-royong masyarakat Tidore dalam hal membangun rumah warga yang tidak mampu.
Kesehatan
[sunting | sunting sumber]Transportasi
[sunting | sunting sumber]Transportasi yang ada di kota ini adalah mikrolet, becak motor, ojek . Untuk ke kota ini, bisa di tempuh dari kota Ternate dengan feri dengan waktu tempuh 30 menit dan speedboat yang waktu tempuhnya tak sampai 10 menit dari Ternate. Di kota ini juga terletak Kelurahan Sofifi, Kecamatan Oba Utara yang merupakan ibu kota defenitif provinsi Maluku Utara. Rencananya setelah infrastruktur pemerintahan dan fasilitas lainnya dibangun, aktivitas pemerintahan akan dipindahkan dari Ternate ke daerah ini.
Sofifi berada di kecamatan Oba Utara pulau Halmahera. Untuk diketahui, wilayah Kota Tidore Kepulauan terdiri dari Kecamatan Tidore Utara, Kecamatan Tidore Selatan, Tidore Timur dan Kecamatan Tidore (terletak di pulau Tidore) dan Kecamatan Oba, Oba Tengah, Oba Selatan serta Kecamatan Oba Utara (terletak di pulau Halmahera).
Tokoh Tidore
[sunting | sunting sumber]Salah satu tokoh asal Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku yang juga telah diangkat sebagai pahlawan nasional. Nama tokoh ini juga diabadikan sebagai nama kapal perang KRI Nuku. Tokoh lainnya adalah Zainal Abidin Syah, gubernur pertama Papua Barat tahun 1950-an yang pada waktu itu beribu kota di Soa Sio Tidore.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-27. Diakses tanggal 2022-10-27.
- ^ "/pdf_publikasi/Kota-Tidore-Kepulauan-Dalam-Angka-2016.pdf BPS Kota Kepulauan Colikiawan Dalam Angka 2016". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-17. Diakses tanggal 2017-02-24.
- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 30 Oktober 2023.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diakses tanggal 30 Oktober 2023.
- ^ "BPS Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2016" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-02-24. Diakses tanggal 2017-02-24.
- ^ "Daftar Anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan periode 2009-2014". Diakses tanggal 01-09-2019.
- ^ "Jumlah Anggota DPRD Kota Tidore Kepulauan Periode 2014-2019". Diakses tanggal 01-09-2019.
- ^ "Ini 25 Anggota DPRD Kota Tidore Periode 2019-2024 Yang Terpilih". 03-05-3019. Diakses tanggal 01-09-2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018.
- ^ "Provinsi Maluku Utara Dalam Angka 2018". BPS Provinsi Maluku Utara. 16 Agustus 2018. Diakses tanggal 25 Maret 2019.
- ^ "Provinsi Maluku Utara Dalam Infografis 2017". BPS Provinsi Maluku Utara. 23 November 2018. Diakses tanggal 25 Maret 2019.
- ^ "Buku Saku Statistik Provinsi Maluku Utara 2018". BPS Provinsi Maluku Utara. 28 September 2018. Diakses tanggal 25 Maret 2019.
- ^ "Kota Tidore Kepulauan Dalam Angka 2018". BPS Kota Tidore Kepulauan. 16 Agustus 2018. Diakses tanggal 25 Maret 2019.