Singa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Singa
Rentang fosil: Pleistosen
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. leo
Nama binomial
Panthera leo
Linnaeus, 1758
Subspesies
P. l. leo
P. l. melanochaita
P. l. sinhaleyus

Singa (Sanskerta: Siṃha, atau nama ilmiahnya Panthera leo) adalah spesies hewan dari keluarga felidae atau keluarga kucing. Singa berada di benua Afrika dan sebagian di wilayah India. Singa merupakan hewan yang hidup berkelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan & banyak betina. Kelompok ini menjaga daerah kekuasaannya. Umur singa antara 10 sampai 15 tahun di alam bebas, tetapi dalam penangkaran memungkinkan lebih dari 20 tahun. Singa yang lebih muda akan merebut kepemimpinan dari singa yang lebih tua. Kebanyakan singa yang lebih muda akan memakan anak singa dari pemimpin sebelumnya.

Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan singa jantan lebih santai bersikap menunggu & meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Singa jantan dipercaya lebih unggul dan perkasa dibandingkan dengan kucing besar lainnya, tetapi kelemahan singa ialah tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan ditumbuhi bulu tebal di sekitar tengkuknya, hal ini lebih menguntungkan untuk melindungi tengkuknya, terutama dalam perkelahian bebas antara kucing besar yang cenderung menerkam tengkuk untuk melumpuhkan musuhnya.

Kucing besar lainnya, seperti citah dan macan tutul memiliki ukuran tubuh jauh lebih kecil dibanding singa. Walaupun berasal dari keluarga yang sama dengan harimau, singa tidak suka dengan air. Berbeda dengan harimau yang suka dengan air.

Subspesies[sunting | sunting sumber]

Habitat singa.

Dahulu, singa hidup di seluruh Afrika, Eropa, Timur Tengah dan anak benua India. Tetapi sekarang habitat singa hanya di sebagian kecil anak benua India dan Afrika. Itu terjadi karena perburuan liar yang bertujuan mendapatkan kulitnya.

Subspesies yang masih hidup[sunting | sunting sumber]

Panthera leo krugeri
Habitatnya di daerah Afrika Selatan.
Panthera leo bleyenberghi
Habitatnya di daerah Kongo, Zimbabwe, dll.
Panthera leo massaieus 
Habitatnya di daerah Tanzania, Kenya.
Panthera leo persica
Habitatnya di daerah India.
Panthera leo senegalensis
Habitatnya di wilayah Senegal.

Subspesies yang diakui saat ini[sunting | sunting sumber]

Panthera leo leo
Habitatnya di bagian utara benua Afrika.
Panthera leo melanochaita
Habitatnya di Afrika Selatan.

Berdasarkan temuan arkeologi dari gambar-gambar di dinding, sekitar 15.000 tahun yang lalu diperkirakan hidup di Eropa, dan 5.000 tahun yang lalu pernah ada di Yunani.    

Fisiologi[sunting | sunting sumber]

Panjang singa jantan adalah 260-330 cm, dan singa betina 240–270 cm. Panjang ekor jantan 70–105 cm, betina 60–100 cm. Panjang dari ujung kaki ke pundak jantan 80–123 cm, betina 75–110 cm. Berat singa jantan dewasa sekitar 150 kg–250 kg, sedangkan singa betina berkisar 120–185 kg. Berat bayi singa yang baru dilahirkan sekitar 1,2 kg hingga 2,1 kg.

Ciri khas berdasar subspesies[sunting | sunting sumber]

Panthera leo leo
Bulu tebal di sekitar tengkuknya berevolusi melewati pundaknya singa. Bulu tebal warnanya hitam.
Panthera leo bleyenberghi
Bulu tebalnya tidak berevolusi.
Panthera leo Krugeri
Bulu tebalnya hitam.
Panthera leo massaieus 
Bulu tebalnya berevolusi tetapi tidak melewati pundak.
Panthera leo melanochaita 
Panjang singa betina sekitar 170 cm. Panjang ekor betina kira-kira 90 cm.
Panthera leo persica  
Panjang sekitar 190 cm. Panjang ekor 80–90 cm.
Panthera leo senegalensis 
Bulu tebalnya tidak berevolusi. Warna bulu tebalnya kuning.

Hidup[sunting | sunting sumber]

Singa habitatnya di padang rumput. Hewan ini tergolong noktural, dalam sehari 20 jam berbaring di bebatuan atau di bawah pohon yang teduh. Tiap kelompok terdiri dari jantan 1–6 ekor, betina 4–15 ekor. Wilayah kekuasaan satu kelompok antara 20–400 km2. Jika makanan habis, singa betina sehari penuh mencari makanan sambil meluaskan wilayah kekuasaan. Tugas singa jantan adalah melindungi betina dari singa jantan kelompok lain, dan menjaga wilayah kekuasaan. Saat merebut wilayah kelompok lain, jantan yang merebut kelompok lain akan membunuh anak singa yang berada di kelompok yang direbut. Kecepatan lari singa jantan adalah 58 km/jam.

Makanannya daging, biasanya memangsa mamalia besar yang beratnya sekitar 50–500 kg. Selain itu, singa juga memangsa hewan kecil seperti burung, reptil, dan serangga. Singa biasanya berburu sewaktu malam, tetapi kalau di rumput panjang yang bisa menutup tubuh bisa berburu siang hari. Biasanya, singa betina yang berburu dan hasil buruan dimonopoli singa jantan.

Musim kawin[sunting | sunting sumber]

Pada saat musim kawin, sekali kopulasi waktunya adalah 20 detik, sehari bisa kawin 50 kali. Waktu hamilnya 98–120 hari dan betina yang hamil akan meninggalkan kelompok untuk sementara. Sekali melahirkan akan melahirkan 1–6 ekor. Waktu menyusuinya adalah 7–10 bulan. Selama 1 minggu, bayi singa tidak bisa melihat. Setelah 3 minggu sudah bisa jalan. Betina yang melahirkan tidak akan kembali ke kelompok sebelum anaknya berusia 6-8 minggu. Anak singa sudah dapat makan daging setelah umur 3 bulan. Anak singa sering mati karena dibunuh jantan dari kelompok lain atau tidak dirawat oleh singa betina karena ketersediaan makanan yang sedikit. Anak singa yang hidup sampai 1 tahun hanya 40%, sampai 2 tahun adalah 20%, kalau sudah menjadi singa dewasa persentase kematiannya menurun. Singa jantan umur 3-4 tahun sudah menjadi singa dewasa, dan singa betina 3 tahun sudah menjadi singa dewasa. Pernah ada singa yang dipelihara sampai umur 24 tahun.

Hubungan dengan manusia[sunting | sunting sumber]

Karena pembukaan hutan, pembuangan limbah pabrik yang disebabkan manusia, jumlah singa menjadi langka. Karena ulah-ulah manusia itu singa menjadi sering menerkam manusia, seperti yang terjadi di Tanzania pada tahun 2004 yang mengorbankan 35 orang pekerja di pertambangan. Antara tahun 1994 sampai 2004 di Tanzania, singa telah menerkam 815 orang, dan 563 orang lainnya dimangsa. Namun sekarang ini singa dipakai para polisi di Afrika untuk membantu menangkap pemburu liar.

Berburu[sunting | sunting sumber]

Berburu secara berkelompok dan mengejar mangsa. Alasan jantan tidak berburu adalah bulu lebat dan badan besar sehingga bisa langsung ketahuan mangsa, selain itu singa jantan tidak selincah singa betina karena berat jantung singa jantan adalah 0,41 % dari seluruh tubuh sedangkan singa betina berat jantungnya 0,51 % dari berat seluruh tubuh, karena itu kecepatan berlari singa betina lebih cepat sehingga mencapai 81 km/jam. Walaupun singa betina bisa lari dengan kecepatan tersebut, singa betina hanya bisa mempertahankan energinya hanya dalam waktu beberapa menit. Karena itu, sebelum menyerang mangsa, singa betina mendekati mangsa sampai 30 m dari mangsa dan lebih memilih berburu pada malam hari. Untuk menjatuhkan mangsa dalam satu terkaman, singa menerkam bagian hidung atau mulut sehingga mangsa tidak bisa bernapas.

Singa biasanya menerkam mamalia besar seperti zebra, babi, antelop, dll. Kalau ada kesempatan, singa bisa menyerang binatang besar yang beratnya sekitar 300 kg. Walaupun bisa menyerang hewan-hewan besar seperti badak dewasa, jerapah, dan gajah, namun jarang dilakukan singa karena dapat menyebabkan luka dan cedera pada singa. Biasanya, sekali makan singa bisa memakan 30 kg daging. Kalau tidak bisa memakan habis mangsa, beberapa jam berhenti makan sehabis itu makan lagi. Minimal singa jantan dewasa memerlukan 7 kg daging per hari, singa betina dewasa memerlukan 5 kg daging per hari.

Anak singa pertama kali berburu pada umur 3 bulan. Meskipun dinamakan berburu, tetapi sebatas ikut berburu. Waktu berburu sebenarnya adalah sewaktu umur sekitar 1,2 tahun.

Singa dalam cerita[sunting | sunting sumber]

Singa dianggap hewan yang paling megah dan sering dianggap raja rimba dalam cerita-cerita seperti dongeng. Singa sering dijadikan sebagai tokoh antagonis, tetapi singa juga sering dijadikan tokoh protagonis seperti dalam film animasi The Lion King.

Lambang[sunting | sunting sumber]

Singa adalah salah satu binatang yang secara luas merupakan lambang binatang yang diakui pada banyak budaya di seluruh dunia. Singa secara ekstensif dibuat sebagai patung, lukisan, literatur, bendera nasional, film modern, dan lambang tim olahraga. Singa tampil sebagai lambang kekuatan, dan kekuasaan di berbagai budaya dan benua di Eropa, Asia, dan Afrika. Singa diberi julukan sebagai "Raja Hutan" dan "Raja Binatang".[2]

  • Singa banyak digunakan sebagai lambang negara, seperti di negara Singapura misalnya.
  • Di Indonesia Singa dilambangkan dari salah satu klub sepak bola yaitu Arema yang berasal dari Malang di Jawa Timur

Nama-nama kota[sunting | sunting sumber]

Singa dipakai juga sebagai nama-nama kota. Berikut ini adalah contohnya:

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Panthera leo
  2. ^ Garai, J (1973). The Book of Symbols. New York: Simon & Schuster. ISBN 978-0-671-21773-0. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]