Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan | ||
---|---|---|
Kalimantan ![]() | ||
![]() | ||
| ||
Motto: Rakat Mufakat (Bahasa Banjar) Slogan:Bersemarak | ||
![]() | ||
Koordinat: 2°47′S 115°16′E / 2.78°S 115.27°E | ||
Negara | ![]() | |
Provinsi | Kalimantan Selatan | |
Tanggal peresmian | 2 Desember 1950 | |
Dasar hukum | UU RI No. 27 Tahun 1959 | |
Ibu kota | Kandangan | |
Pemerintahan | ||
• Bupati | Drs. H. Achmad Fikry, M.AP | |
Luas | ||
• Total | 1.703 km2 (658 sq mi) | |
Populasi | ||
• Total | 237.702 jiwa | |
Demografi | ||
• Agama | Islam 98,34% Kristen 0,58% - Protestan 0,57% - Katolik 0,01% Hindu 0,18% Buddha 0,01% Lainnya 0,89%[1] | |
Zona waktu | WITA (UTC+08:00) | |
Kode telepon | 0517 | |
Kode Kemendagri | 63.06 ![]() | |
Jumlah kecamatan | 11 | |
Jumlah kelurahan | 114/4 | |
DAU | Rp. 452.522.473.000.-(2013)[2] | |
Situs web | http://www.hulusungaiselatankab.go.id/ |
Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota sekaligus pusat pemerintahan terletak di Kandangan. Hulu Sungai Selatan memiliki luas sekitar 1.703 km² dan berpenduduk sekitar 212.485 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dan pada tahun 2019 berjumlah 237.702 jiwa.[1]
Geografi[sunting | sunting sumber]
Letak Geografis kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak antara 2°29′ 59″- 2° 56’10″ LS dan 114°51′ 19″ – 115° 36’19″ BT.
Secara geologis daerah ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari arah timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial yang kadang-kadang berawa-rawa. Kondisi topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin agak lembap dengan curah hujan pada tahun 2002 sebanyak 2.124 mm.
Tanah di wilayah Hulu Sungai Selatan Selatan sebagian besar berupa hutan dengan rincian Hutan Lebat (780.319 Ha), Hutan belukar (377.774 ha), dan hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah berupa semak/alang-alang seluas 870.314 ha, berupa rumput (50.119), dan untuk lain lain (83.014). Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan 437.037 ha dan untuk perkampungan 57,903 ha serta untuk Tegalan (48.612 Ha).
Bentuk geologi wilayah Hulu Sungai Selatan sebagian besar berupa Aluvium Muda dan Formasi Berai.
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sungai[sunting | sunting sumber]
Dari arah utara melingkar ke arah barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan di aliri oleh Sungai Amandit bermuara ke Sungai Negara (anak sungai Barito) yang berfungsi sebagai sarana prasarana perhubungan dalam kabupaten dan ke kabupaten lainnya. Sungai Amandit mempunyai dua cabang sungai, yaitu Sungai Bangkan dan Sungai Kalumpang. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sebagai berikut:[3]
Penggunaan Lahan[sunting | sunting sumber]
No. | Penggunaan Lahan | Luas (ha) | Persentase |
---|---|---|---|
1 | Kampung | 1.978 | 1,39 |
2 | Industri | ||
3 | Pertambangan | ||
4 | Sawah | 47.136 | 33,17 |
5 | Pertanian tanah kering/ladang | 350 | 0,25 |
6 | Kebun campuran | 2.695 | 1,89 |
7 | Kebun karet | 12.355 | 8,69 |
8 | Padang (semak, alang, rumput) | 22.748 | 16,01 |
9 | Hutan | 7.900 | 5,55 |
10 | Rawa | 46.941 | 33,03 |
11 | Tanah terbuka | ||
12 | Lain-lain | ||
JUMLAH | 142.103 | 100,00 |
Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2010.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Masa Penjajahan Belanda[sunting | sunting sumber]
Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Afdeeling Kendangan dengan ibu kota Kendangan terdiri dari:[4]
- Onderafdeeling Amandit en Negara terdiri atas:
- Onderafdeeling Benua Ampat en Margasari terdiri atas:
- Onderafdeeling Batang Alai en Labooan Amas terdiri atas:
Pada masa Penjajahan Belanda, Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah bagian dari Afdeling Van Hoeloe Soengai yang berkedudukan di Kandangan. Afdeling Van Hoeloe Soengai terdiri dari (lima) onder afdeling, yaitu:
- Onder Afdeling Tanjung
- Onder Afdeling Amoentai
- Onder Afdeling Barabai
- Onder Afdeling Kandangan
- Onder Afdeling Rantau
Masa Penjajahan Jepang[sunting | sunting sumber]
Pada masa penjajahan Jepang pembagian wilayah ini dipertahankan seperti pada masa penjajahan Belanda, hanya namanya yang diganti menjadi Hoeloe Soengai Ken Riken.
Masa Kemerdekaan[sunting | sunting sumber]
- Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 29 Juni 1950 Nomor C/17/15/3 wilayah Kalimantan dibagi menjadi 6 Kabupaten Administratif dan 3 Swapraja. Salah satunya Afdeling Van Hoeloe Soengai dibentuk menjadi Kabupaten Hulu Sungai dangan ibu kota Kandangan.
- Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14 yang menetapkan peraturan sementara tentang pembagian daerah-daerah otonom Kabupaten dan daerah-daerah otonom setingkat Kabupaten, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang semula bersifat administratif menjadi Kabupaten Otonom.
- Pada tanggal 2 Desember 1950, Gubernur Kalimantan melantik Syarkawi sebagai pejabat pertama Bupati Hulu Sungai. Selanjutnya dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara (DPRDS) yang berjumlah 36 orang, diketuai Djantera dan wakilnya Basuni Taufik.
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]
No. | Foto | Nama | Masa Jabatan | Keterangan | Wakil Bupati | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | H. Sarkawi | 1950–1954 | Bupati Daerah Kabupaten Hulu Sungai | [5] | ||
2 | Djahri | 1954–1958 | Bupati Daerah Kabupaten Kandangan | |||
3 | H. Kasypul Anwar, C.H. | 1958–1959 | Bupati Kepala Daerah Kabupaten Kandangan | |||
1960–1963 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||||
4 | H. Maksum | 1959–1960 | Penjabat (pj.) Bupati Kepala Daerah HSS | |||
5 | H. Seman | 1963–1965 | Penjabat (pj.) Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
6 | Dislansyah, S.N. | 1965–1970 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
7 | H. Horman | 1970–1971 | Penjabat Sementara (pjs.) Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
8 | H. Baharoeddin, B.A. | 1971–1974 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
9 | Mastoor Anang | 1974–1978 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
10 | M. Yoeseran Effendi | 1978–1983 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
11 | Drs. H. A. Gafuri | 1983–1988 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
12 | H. Mohammad Arlan, S.H. | 17 Juni 1988–17 Juni 1993 | Bupati Kepala Daerah Tingkat II HSS | |||
13 | Drs. H. Saidul Hudarie | 17 Juni 1993–17 Juni 1998 | Periode pertama | |||
17 Juni 1998–17 Juni 2003 | Periode kedua | |||||
14 | Dr. H. Muhammad Safi'i, M.Si. | 17 Juni 2003–17 Juni 2008 | Periode pertama, dipilih oleh DPRD HSS | Drs. H. Bahdar Djoehan | ||
17 Juni 2008–17 Juni 2013 | Periode kedua, terpilih berdasarkan Pilkada HST 2008 | H. Ardiansyah, S. Hut. | ||||
15 | Drs. H. Achmad Fikry, M.A.P. | 17 Juni 2013–2018 | Periode pertama | |||
16 | H. Ardiansyah, S. Hut. | 15 Februari–17 Juni 2018 | Pelaksana tugas (plt.) bupati, menggantikan bupati petahana yang cuti Pilkada | |||
17 | Drs. H. Dahnial Kifli, M.A.P. | 22 Juni–19 September 2018 | Penjabat (pj.) bupati | [6] | ||
Drs. H. Achmad Fikry, M.A.P. | 19 September 2018–sekarang | Periode kedua | Syamsuri Arsyad, S.A.P. | [7] |
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan terbagi atas 11 kecamatan, 4 kelurahan dan 114 desa. 11 kecamatan tersebut adalah:
- Daha Utara
- Daha Barat
- Daha Selatan
- Kalumpang
- Simpur
- Kandangan
- Angkinang
- Telaga Langsat
- Sungai Raya
- Padang Batung
- Loksado
Penduduk[sunting | sunting sumber]
Suku Bangsa[sunting | sunting sumber]
Suku asli adalah Suku Banjar yang terdapat di seluruh kecamatan dan suku Dayak Meratus yang terdapat di kecamatan Loksado.
Suku bangsa di kabupaten ini antara lain:[8]
- Suku Banjar: 190.672 jiwa
- Suku Dayak Meratus: 3.778 jiwa
- Suku Jawa: 309 jiwa
- Suku Bugis: 68 jiwa
- Suku Dayak Bakumpai: 3 jiwa
- Suku Sunda: 147 jiwa
- Suku lainnya: 700 jiwa
Pertumbuhan Penduduk[sunting | sunting sumber]
Perkembangan penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 1980 jumlah penduduk sebanyak 175.670 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan, karena saat itu Kecamatan Loksado dan Kecamatan Kalumpang masih belum terbentuk dan saat ini penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan hasil registrasi penduduk pertengahan tahun 2003 menjadi 199.161 jiwa atau terjadi penambahan penduduk sebanyak 23.491 orang atau bertambah sebesar 13.37% dalam kurun waktu 23 tahun.
Perkembangan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 1980–2003 menurut kecamatan adalah sebagai berikut:[9]
Kecamatan | 1980 | 1990 | 2000 | Juli 2003 |
---|---|---|---|---|
Padang Batung | 21.032 | 16.099 | 16.961 | 17.417 |
Loksado | n/a | 6.626 | 7.288 | 7.601 |
Telaga Langsat | 8.432 | 8.244 | 8.188 | 8.477 |
Angkinang | 14.189 | 15.273 | 15.693 | 16.564 |
Kandangan | 37.754 | 39.761 | 41.127 | 41.618 |
Sungai Raya | 15.138 | 14.304 | 14.724 | 15.255 |
Simpur | 21.583 | 13.478 | 13.095 | 13.258 |
Kalumpang | n/a | 6.622 | 6.036 | 6.163 |
Daha Selatan | 32.729 | 38.220 | 44.088 | 44.491 |
Daha Utara | 24.543 | 26.276 | 28.481 | 28.317 |
JUMLAH | 175.670 | 184.903 | 195.681 | 199.161 |
Laju Pertumbuhan[sunting | sunting sumber]
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan cukup rendah, hanya berkisar 0.57%. Angka ini memberikan maksan bahwa penyebab utama dari lambannya pertumbuhan ini bukan disebabkan oleh faktor fertilitas (kelahiran), namun lebih mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi dan migrasi keluar karena penduduk mencoba mencari kesempatan kerja yang lebih besar di luar daerah. Hal ini didukung oleh fakta lain bahwa secara sosiologis memang terdapat kecenderungan penduduk Hulu Sungai Selatan meninggalkan daerah asal menuju daerah-daerah yang memberikan konstribusi bagi perbaikan ekonomi mereka seperti ke ibu kota provinsi atau kabupaten tetangga.
Berikut ini adalah tabel laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yaitu:[9]
Tahun Sensus | Jumlah | Tingkat Pertumbuhan |
---|---|---|
1971 | 165.485 | n/a |
1980 | 175.670 | 0,60 |
1990 | 184.903 | 0,51 |
2000 | 195.681 | 0,57 |
Gambaran tersebut pada sisi lain dapat menjelaskan langkah kebijaksanaan apa yang semestinya diambil dalam menyusun perencanaan pembangunan yang berorentasi keadilan dan pemerataan pembangunan.
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
Tempat Wisata[sunting | sunting sumber]
Wisata Alam[sunting | sunting sumber]
- Balanting Paring (Bamboo Rafting)
- Air Panas Tanuhi
- Air Terjun Rampah Minjangan
- Air Terjun Haratai
- Air Terjun Riam Barajang
- Air Terjun Riam Hanai
- Air Telaga Bidadari
- Balanting di Tepian Gunung Batu Bini
- Gunung Langara
- Gunung Sarai
- Gunung Tatapan
- Gunung Batu Baduduk
- Gunung Batu Balai
- Gunung Kentawan
- Gunung Batu Laki
- Gunung Batu Bini
- Trekking Di Hutan Tropis Loksado
- Kalang Hadangan (Kandang Kerbau Rawa)
Wisata Sejarah & Cagar Budaya[sunting | sunting sumber]
- Masjid Baangkat atau Masjid Su'ada
- Kampus Perjuangan
- Rumah BrigJend. H. Hasan Basry
- Monumen Proklamasi Gubernur Tentara Alri Divisi IV Pertahanan Kalimantan
- Benteng Madang
- Tugu Niih
- Rumah Banjar Bubungan Tinggi di Tibung Raya
- Rumah Banjar Cacak Burung di Amawang
Wisata Religi[sunting | sunting sumber]
- Makam Syekh H. Sa’duddin ( Kubah Taniran ) di desa Taniran kec Angkinang
- Makam Datu Akhmad di desa Balimau kec Kalumpang
- Makam Habib Lumpangi di desa Lumpangi kec Loksado
- Makam Habib Husein bin Ali Asseggaf di Pasar Los Batu Kandangan
Acara dan Perayaan Tahunan[sunting | sunting sumber]
- Bamboo Rafting Festival
- Aruh Ganal Dayak Loksado
- Carnaval Budaya (biasanya saat hari jadi)
- Festival Dandang
- Napak Tilas
- Kandangan expo
Kuliner Khas[sunting | sunting sumber]
- Katupat Kandangan
- Nasi Humbal (kuliner khas dayak Loksado)
- Dodol Asli Kandangan
- Lamang
- Apam Batil
- Lupis
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c "Kabupaten Hulu Sungai Selatan Dalam Angka 2020". www.hulusungaiselatankab.bps.go.id. Diakses tanggal 25 April 2020.
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ BPS Tanbu - Nama Sungai menurut Kabupaten/Kota Tahun 2007
- ^ Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
- ^ "Kumpulan Photo - Photo Bupati Kab HSS H. Sarkawi tahun 1950 Sampai Sekarang Tahun 2015". Media Center HSS. Diakses tanggal 27 Januari 2016.
- ^ "Dahnial Kifli dilantik Penjabat Bupati HSS". kalsel.antaranews.com. 22 Juni 2018. Diakses tanggal 2 Agustus 2018.
- ^ "Bupati dan Wakil Bupati HSS Dilantik". kalselpos.com. 19 September 2018. Diakses tanggal 1 Oktober 2018.
- ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk
- ^ a b Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) http://hulusungaiselatankab.go.id/