Kerajaan Kutai Martapura: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Lain-lain: Wira Cerita Kudungga |
||
Baris 121: | Baris 121: | ||
Nama Maharaja [[Kudungga]] oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India. Sementara putranya yang bernama Asmawarman diduga telah terpengaruh budaya [[Hindu]]. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kata Warman berasal dari [[bahasa Sanskerta]]. Kata itu biasanya digunakan untuk ahkiran nama-nama masyarakat atau penduduk India bagian Selatan. |
Nama Maharaja [[Kudungga]] oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India. Sementara putranya yang bernama Asmawarman diduga telah terpengaruh budaya [[Hindu]]. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kata Warman berasal dari [[bahasa Sanskerta]]. Kata itu biasanya digunakan untuk ahkiran nama-nama masyarakat atau penduduk India bagian Selatan. |
||
WIRA CERITA DINASTY WANGSAWARMAN TENTANG MAHARAJA SRI KUDUNGGA DALAM KITAB GOTASAWALA |
|||
Yang Bermula Pula Dari Kekaisaran Shunga Berkuasa Dari Tahun 185 Sm–73 Sm Kekaisaran Shunga (Bahasa Sanskerta: Atau Sunga Adalah Dinasti Magadha Yang Menguasai India Utara Bagian Tengah Dan Timur. Sunga Didirikan Setelah Runtuhnya Dinasti Maurya. Ibukota Sunga Adalah Pataliputra. Sunga Digantikan Oleh Dinasti Kanva Sekitar Tahun 73 Sm. Didalam Tambo Sejarah Kerajaan Kutai Mulawarman Bahwasanya Raja-Raja Kekaisaran Sunga Akan Menjadi Raja Dan Membangun Dinasti Wangsa Warman (Wamsawarman) Atau Dinasti Warman Dewa Menguasai Kepulauan Nusantara. Terkaitlah Silsilah Ini Di Masa Dinasty Maurya Dalam Pemerintahan Sri Maharaja Bhrihadrata Di Kerajaan Maghada Beribukota Dipetaliputra Di India Yang Berperang Dengan Mahasenopati Pusyamitra Yang Mendirikan Dinasti Sunga Yang Melahirkan Maharaja Agnimitra Membangun Kota Wisida Dan Keturunanya Bernama Wasuma Mitra Melahirkan, Mitroga Yang Berputra Atwanga Yang Melahirkan Kudunga Dan Radjendra Menurunkan Raja-Raja Di Nusantara Berawal Dari India Di Magada Sebagai Mana Dibawah Ini Bahwasanya Mahasenopati Pusyamitra Menurunkan Raja-Raja Di Nusantara. Diawali Kaisar Pusyamitra Sunga (185 - 149 Sm), Agnimitra (149 - 141 SM) Vasujyeshtha (141 - 131 SM), Vasumitra (131 - 124 SM), Andhraka (124 - 122 SM), Pulindaka (122 - 119 SM), Ghosha (?), Vajramitra (?), Bhagabhadra (?), Devabhuti (83 - 73 SM) Yang Melahirkan Mitroga. |
|||
URAIAN WANGSAWARMAN TENTANG KUDUNGGA DALAM KITAB GOTASAWALA |
|||
Kaisar Sunga Memiliki Keturunan Bernama Mitrogga Melahirkan Atwangga Memperisteri Kakak Maharani Dari Raja Dewawarman VII Yang Melahirkan : |
|||
1. Radjendra (Radjendrawarman) Menjadi Raja Di Campa (Kambodia). 2. Kudungga (Maharaja Sri Kudungga) Menjadi Raja Di Naladwiva (Kalimantan). 3. Putri Spatikarnawa Bersuami Raja Salakanegara Dewawarman VIII Sundapurwa (Dulu Jabar Menjadi Banten). |
|||
Maka Didalam Silsilah Diapula Adalah Keponakan Dari Permaisuri Raja Tarumanegara I Dan Merupakan Keponakan Juga Dari Maharaja Acwawarman Maharaja Kutai Yang Merupakan Menantu Dari Maharaja Sri Kudungga di Ratnadwipa (Kalimantan), Oleh Karena Kekuasaan Maharaja Purnawarman Raja Tarumanagara III Maka Sejak Itulah Indraprahasta Menjadi Bawahan Tarumanagara. |
|||
Sejarah Ini Kelak Dibangunnya Istana Pakungwati Dan Juga Orang Kutai Kelak Melalui Kerajaan Indraprahasta Mendirikan Kerajaan Di Jawa Tengah Dan Jawa Barat Serta Banten Dan Orang Kutai Ini Dikenali Mengunakan Bahasa Ngapak. |
|||
Catatan : Bahwa Dewawarman VII Bersaudara Dengna Gopala Jayengrana Dan Putri Gandhari Lengkaradewi Putra Putri Dari Dewawarman VI Yang Kawin Dengan Putri Dari Bharatanagari, Adapun Dewawarman VII Memperisteri Seorang Bernama Putri Candralocana Inilah Nantinya Akan Menurunkan Raja-Raja Dipagaruyung Sumatra Dan Raja-Raja Melayu Di Jambi Dan Malaysia Merupakan Rumpun Melayu Nusantara. |
|||
Catatan : Maharaja Diradja Jayawarman Kawin Dengan Putri Raja Sriwidjaya Maharaja Sri Cudamanivarmadeva Di Siguntang Mahameru Di Sumatra Menjadi Raja Disana. Dengan Gelar Maharaja Sri Maravijayottungga |
|||
URAIAN SILSILAH DINASTY WANGSAWARMAN TENTANG MAHARAJA ACWAWARMAN BERGELAR WANGSEKERTA PELAKU PELAKSANA KURBAN AGASTYA DIDALAM PRASASTI YUPA DI SEBUT SEBAGAI RAJA SAGARA PENEGAK DARI RAJA-RAJA YANG MEMPERISTERI ANAK RAJA PRAVATAM SADIVA MALAYA SEBAGAI PUTRA RAJA SALAKANEGARA DEWAWARMAN VIII DALAM KITAB KELANA SEJARAH SAKA SUNDA BAHWA : MAHARAJA ACWAWARMAN Putra Dari Raja Salakanegara Dewawarman VIII Prabu Dhrmawirya Dewawarman Salakabhuwana Beristeri Putri Spatikarnawa Melahirkan : |
|||
1. Mahaputri Dewi Minawati |
|||
Gelar Iswari Tunggal Pertiwi Warmandewi |
|||
Diperisteri Maharesi Dari Wamsa Salankayana Di Bharata |
|||
Raja Tarumanegara I Gelar Maharaja Jaya Singawarman |
|||
Raja Diraja Guru Darmapurusa Memerintah Dari Tahun 358-382 M |
|||
Di Ibukota Singgapura Antara Kerawang Bekasi Sekarang |
|||
Yang Memiliki Anak Yang Maharaja Rajaresi Dharmayawarman |
|||
Raja Tarumanegara II Memerintah Tahun 382-395 M |
|||
Melahirkan Maharaja Purnawarman Raja Tarumanegara III. |
|||
Memerintah Dari Tahun 395-434 M |
|||
Catatan : Saudara Maharaja Purnawarman Satu Ibu : - Mahadewi Harinawarmandewi Bersuami Pedagang Kaya Dibharata. - Candrawarman Menjadi Duta Kerajaan Tarumanegara Di Cina. Adapun Adiknya Lain Ibu Antara Lain : - Sang Gajahwarman Menjadi Duta Kerajaan Tarumanegara Di Sumatra - Sang Padmawarman Duta Kerajaan Tarumanegara Di Srilangka - Sang Barunawarman Menjadi Menteri Panglima Laut Tarumanegara - Sang Sukretawarman Menjadi Hakim Kerajaan Tarumanegara. |
|||
2. Maharaja Acwawarman |
|||
Gelar Wangsekerta Yang Memperisteri Anak Maharaja Sri Kudungga |
|||
Bernama Mahasuri Dewi Gari Melahirkan 3 Orang Putra Dan |
|||
Menjadi Raja - Raja Di Tuliskan Riwayatnya Dalam Prasasti Yupa. |
|||
3. Mahaputri Dewi Indari |
|||
Kawin Dengan Sang Maharesi Santanu Yang Membangun Sebuah |
|||
Desa Di Tepi Kali Cirebon, Yang Diberinya Nama Indraprahasta. |
|||
Gunung Cereme, Yang Berdiri Dekat Daerahnya, Diberinama |
|||
Indrakila Dan Kali Cirebon Yang Melewati Daerahnya Diberi |
|||
Nama Gang-Ganadi. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 19 Oktober 2018 19.10
Kerajaan Kutai Martadipura | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
350[1]–1605 | |||||||
Ibu kota | Muara Kaman, Kalimantan Timur | ||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Melayu (dialek Kutai) | ||||||
Agama | Hindu | ||||||
Pemerintahan | Monarki | ||||||
Maharaja | |||||||
• 350-375 | Kudungga | ||||||
• 400-446 | Mulawarman Nala Dewa | ||||||
• 1534-1605 | Derma Setiya | ||||||
Sejarah | |||||||
• Didirikan | 350[1] | ||||||
• Diambil alih oleh Kutai Kartanegara | 1605 | ||||||
| |||||||
Sekarang bagian dari | Indonesia | ||||||
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam.[2][3] Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh.
Sejarah
Yupa
Informasi yang ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para brahman atas kedermawanan raja Mulawarman. Dalam agama hindu sapi tidak disembelih seperti kurban yang dilakukan umat islam. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana. Dapat diketahui bahwa menurut Buku Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno yang ditulis oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto yang diterbitkan oleh Balai Pustaka halaman 36, transliterasi prasasti di atas adalah sebagai berikut:
śrīmatah śrī-narendrasya; kuṇḍuṅgasya mahātmanaḥ; putro śvavarmmo vikhyātah; vaṅśakarttā yathāṅśumān; tasya putrā mahātmānaḥ; trayas traya ivāgnayaḥ; teṣān trayāṇām pravaraḥ; tapo-bala-damānvitaḥ; śrī mūlavarmmā rājendro; yaṣṭvā bahusuvarṇnakam; tasya yajñasya yūpo ‘yam; dvijendrais samprakalpitaḥ.
Artinya:
Sang Mahārāja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aśwawarman namanya, yang seperti Angśuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aśwawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci). Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mūlawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan kuasa. Sang Mūlawarmman telah mengadakan kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat-banyak. Untuk peringatan kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.
Aswawarman
Aswawarman adalah Anak Raja Kudungga.Ia juga diketahui sebagai pendiri dinasti Kerajaan Kutai sehingga diberi gelar Wangsakerta, yang artinya pembentuk keluarga. Aswawarman memiliki 3 orang putera, dan salah satunya adalah Mulawarman.
Putra Aswawarman adalah Mulawarman. Dari yupa diketahui bahwa pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
Kerajaan Kutai seakan-akan tak tampak lagi oleh dunia luar karena kurangnya komunikasi dengan pihak asing, hingga sangat sedikit yang mendengar namanya.
Mulawarman
Mulawarman adalah anak Aswawarman dan cucu Kundungga. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Kundungga adalah pembesar dari Kerajaan Campa (Kamboja) yang datang ke Indonesia. Kundungga sendiri diduga belum menganut agama Hindu.
Berakhir
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa. Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang saat itu ibukota di Kutai Lama (Tanjung Kute).
Kutai Kartanegara inilah, pada tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
Nama-Nama Raja Kutai
- Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
- Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
- Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
- Maharaja Marawijaya Warman
- Maharaja Gajayana Warman
- Maharaja Tungga Warman
- Maharaja Jayanaga Warman
- Maharaja Nalasinga Warman
- Maharaja Nala Parana Tungga Warman
- Maharaja Gadingga Warman Dewa
- Maharaja Indra Warman Dewa
- Maharaja Sangga Warman Dewa
- Maharaja Candrawarman
- Maharaja Sri Langka Dewa Warman
- Maharaja Guna Parana Dewa Warman
- Maharaja Wijaya Warman
- Maharaja Sri Aji Dewa Warman
- Maharaja Mulia Putera Warman
- Maharaja Nala Pandita Warman
- Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
- Maharaja Dharma Setia Warman
Lain-lain
Nama Maharaja Kudungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan nama budaya India. Sementara putranya yang bernama Asmawarman diduga telah terpengaruh budaya Hindu. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kata Warman berasal dari bahasa Sanskerta. Kata itu biasanya digunakan untuk ahkiran nama-nama masyarakat atau penduduk India bagian Selatan.
WIRA CERITA DINASTY WANGSAWARMAN TENTANG MAHARAJA SRI KUDUNGGA DALAM KITAB GOTASAWALA
Yang Bermula Pula Dari Kekaisaran Shunga Berkuasa Dari Tahun 185 Sm–73 Sm Kekaisaran Shunga (Bahasa Sanskerta: Atau Sunga Adalah Dinasti Magadha Yang Menguasai India Utara Bagian Tengah Dan Timur. Sunga Didirikan Setelah Runtuhnya Dinasti Maurya. Ibukota Sunga Adalah Pataliputra. Sunga Digantikan Oleh Dinasti Kanva Sekitar Tahun 73 Sm. Didalam Tambo Sejarah Kerajaan Kutai Mulawarman Bahwasanya Raja-Raja Kekaisaran Sunga Akan Menjadi Raja Dan Membangun Dinasti Wangsa Warman (Wamsawarman) Atau Dinasti Warman Dewa Menguasai Kepulauan Nusantara. Terkaitlah Silsilah Ini Di Masa Dinasty Maurya Dalam Pemerintahan Sri Maharaja Bhrihadrata Di Kerajaan Maghada Beribukota Dipetaliputra Di India Yang Berperang Dengan Mahasenopati Pusyamitra Yang Mendirikan Dinasti Sunga Yang Melahirkan Maharaja Agnimitra Membangun Kota Wisida Dan Keturunanya Bernama Wasuma Mitra Melahirkan, Mitroga Yang Berputra Atwanga Yang Melahirkan Kudunga Dan Radjendra Menurunkan Raja-Raja Di Nusantara Berawal Dari India Di Magada Sebagai Mana Dibawah Ini Bahwasanya Mahasenopati Pusyamitra Menurunkan Raja-Raja Di Nusantara. Diawali Kaisar Pusyamitra Sunga (185 - 149 Sm), Agnimitra (149 - 141 SM) Vasujyeshtha (141 - 131 SM), Vasumitra (131 - 124 SM), Andhraka (124 - 122 SM), Pulindaka (122 - 119 SM), Ghosha (?), Vajramitra (?), Bhagabhadra (?), Devabhuti (83 - 73 SM) Yang Melahirkan Mitroga.
URAIAN WANGSAWARMAN TENTANG KUDUNGGA DALAM KITAB GOTASAWALA
Kaisar Sunga Memiliki Keturunan Bernama Mitrogga Melahirkan Atwangga Memperisteri Kakak Maharani Dari Raja Dewawarman VII Yang Melahirkan :
1. Radjendra (Radjendrawarman) Menjadi Raja Di Campa (Kambodia). 2. Kudungga (Maharaja Sri Kudungga) Menjadi Raja Di Naladwiva (Kalimantan). 3. Putri Spatikarnawa Bersuami Raja Salakanegara Dewawarman VIII Sundapurwa (Dulu Jabar Menjadi Banten).
Maka Didalam Silsilah Diapula Adalah Keponakan Dari Permaisuri Raja Tarumanegara I Dan Merupakan Keponakan Juga Dari Maharaja Acwawarman Maharaja Kutai Yang Merupakan Menantu Dari Maharaja Sri Kudungga di Ratnadwipa (Kalimantan), Oleh Karena Kekuasaan Maharaja Purnawarman Raja Tarumanagara III Maka Sejak Itulah Indraprahasta Menjadi Bawahan Tarumanagara.
Sejarah Ini Kelak Dibangunnya Istana Pakungwati Dan Juga Orang Kutai Kelak Melalui Kerajaan Indraprahasta Mendirikan Kerajaan Di Jawa Tengah Dan Jawa Barat Serta Banten Dan Orang Kutai Ini Dikenali Mengunakan Bahasa Ngapak.
Catatan : Bahwa Dewawarman VII Bersaudara Dengna Gopala Jayengrana Dan Putri Gandhari Lengkaradewi Putra Putri Dari Dewawarman VI Yang Kawin Dengan Putri Dari Bharatanagari, Adapun Dewawarman VII Memperisteri Seorang Bernama Putri Candralocana Inilah Nantinya Akan Menurunkan Raja-Raja Dipagaruyung Sumatra Dan Raja-Raja Melayu Di Jambi Dan Malaysia Merupakan Rumpun Melayu Nusantara.
Catatan : Maharaja Diradja Jayawarman Kawin Dengan Putri Raja Sriwidjaya Maharaja Sri Cudamanivarmadeva Di Siguntang Mahameru Di Sumatra Menjadi Raja Disana. Dengan Gelar Maharaja Sri Maravijayottungga
URAIAN SILSILAH DINASTY WANGSAWARMAN TENTANG MAHARAJA ACWAWARMAN BERGELAR WANGSEKERTA PELAKU PELAKSANA KURBAN AGASTYA DIDALAM PRASASTI YUPA DI SEBUT SEBAGAI RAJA SAGARA PENEGAK DARI RAJA-RAJA YANG MEMPERISTERI ANAK RAJA PRAVATAM SADIVA MALAYA SEBAGAI PUTRA RAJA SALAKANEGARA DEWAWARMAN VIII DALAM KITAB KELANA SEJARAH SAKA SUNDA BAHWA : MAHARAJA ACWAWARMAN Putra Dari Raja Salakanegara Dewawarman VIII Prabu Dhrmawirya Dewawarman Salakabhuwana Beristeri Putri Spatikarnawa Melahirkan :
1. Mahaputri Dewi Minawati
Gelar Iswari Tunggal Pertiwi Warmandewi Diperisteri Maharesi Dari Wamsa Salankayana Di Bharata Raja Tarumanegara I Gelar Maharaja Jaya Singawarman Raja Diraja Guru Darmapurusa Memerintah Dari Tahun 358-382 M Di Ibukota Singgapura Antara Kerawang Bekasi Sekarang Yang Memiliki Anak Yang Maharaja Rajaresi Dharmayawarman Raja Tarumanegara II Memerintah Tahun 382-395 M Melahirkan Maharaja Purnawarman Raja Tarumanegara III. Memerintah Dari Tahun 395-434 M
Catatan : Saudara Maharaja Purnawarman Satu Ibu : - Mahadewi Harinawarmandewi Bersuami Pedagang Kaya Dibharata. - Candrawarman Menjadi Duta Kerajaan Tarumanegara Di Cina. Adapun Adiknya Lain Ibu Antara Lain : - Sang Gajahwarman Menjadi Duta Kerajaan Tarumanegara Di Sumatra - Sang Padmawarman Duta Kerajaan Tarumanegara Di Srilangka - Sang Barunawarman Menjadi Menteri Panglima Laut Tarumanegara - Sang Sukretawarman Menjadi Hakim Kerajaan Tarumanegara.
2. Maharaja Acwawarman
Gelar Wangsekerta Yang Memperisteri Anak Maharaja Sri Kudungga Bernama Mahasuri Dewi Gari Melahirkan 3 Orang Putra Dan Menjadi Raja - Raja Di Tuliskan Riwayatnya Dalam Prasasti Yupa.
3. Mahaputri Dewi Indari
Kawin Dengan Sang Maharesi Santanu Yang Membangun Sebuah Desa Di Tepi Kali Cirebon, Yang Diberinya Nama Indraprahasta. Gunung Cereme, Yang Berdiri Dekat Daerahnya, Diberinama Indrakila Dan Kali Cirebon Yang Melewati Daerahnya Diberi Nama Gang-Ganadi.
Referensi
- ^ Krisna Bayu Aji (2014). Ensiklopedia Raja-Raja Nusantara: Menyingkap Tuntas Riwayat Hidup Raja-Raja Nusantara. Indonesia: Araska. ISBN 9786023000005.
- ^ Hinduism and Buddhism in the archipelago, 4th-13th centuries
- ^ States and courts in the archipelago, ca A.D. 450