Bartimeus (tokoh Alkitab)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yesus menyembuhkan Bartimeus, Lukisan oleh Eustache Le Sueur, 1625-1650.

Bartimeus adalah nama seorang laki-laki Yahudi yang tercatat dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Riwayatnya terdapat dalam Injil Markus 10:46-52.[1][2]

Catatan Alkitab

Dikisahkan dalam perjalanan Yesus Kristus bersama para murid sampailah mereka di kota Yerikho. Lalu ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" Lalu Yesus berhentI dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.[3]

Analisa

Dalam sebuah cerita Alkitab, selalu ada makna untuk jemaat, begitu pula dengan kisah Bartimeus ini. Hal ini dihubungkan dengan pembicaraan Yesus dengan para murid sebelum peristiwa ini. Ketika para murid ditanya oleh Yesus tentang permintaan meraka, para murid meminta untuk duduk di sebelah Yesus dalam kemuliaan. Namun Yesus tidak mengabulkan permintaan itu dikarenakan Yesus tidak berhak memberikannya. Yesus bahkan berkata pada para murid bahwa mereka tidak mengetahui permintaan mereka sendiri. Sebab untuk duduk dalam kemuliaan Allah bukan hal mudah. Di sini para murid terlihat sombong dan tidak tahu diri dengan berkata dapat melakukan syarat yang diajukan Yesus, yaitu meminum cawan (menerima kesengsaraan) dan dibaptis seperti Yesus (berarti memikul tugas menyelamatkan manusia dengan menebus dosa).

Maka dalam perbandingan ini, para murid dianggap kurang tahu diri dibanding Bartimeus. Bartimeus meminta belas kasihan Yesus dengan permohongan untuk disembuhkan. Sedangkan para murid meminta apa yang tidak bisa mereka lakukan.[4]

Referensi

  1. ^ (Indonesia)Stefan Leks., Tafsir Injil Markus,Yogyakarta: Kanisius, 2003
  2. ^ (Indonesia) Bartimeus, WRF. Browning., Kamus Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008 (Cet. 3)
  3. ^ Markus 10:46–52
  4. ^ (Indonesia)Komkat Kwi., Pendidikan Agama Katolik SD.1 KTSP, Yogyakarta: Kanisius, 2007

Lihat pula