Trans Semarang
| Didirikan |
| ||
|---|---|---|---|
| Kantor pusat | Dinas Perhubungan Kota Semarang Jalan Tambak Aji Raya No. 5, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50185 | ||
| Lokal | Kedungsepur | ||
| Wilayah layanan | Jawa Tengah (Kabupaten—Kota Semarang | ||
| Jenis layanan | Bus raya terpadu | ||
| Trayek | 8 koridor utama, 1 koridor khusus dan 4 koridor pengumpan | ||
| Armada | Lihat di bawah. | ||
| Penumpang harian | 33.000 (2019)[1] | ||
| Jenis bahan bakar | BBG dan diesel | ||
| Operator | Pengelola: BLU UPTD Trans Semarang Operator: Lihat di bawah. | ||
| Kepala BLU | Haris Setyo Yunanto, S.STP., M.Si | ||
| Situs web | transsemarang.semarangkota.go.id | ||
| |||
Trans Semarang (dikenal sebagai BRT Trans Semarang atau hanya BRT) adalah sebuah sistem bus raya terpadu di Kota Semarang dan sebagian Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Layanan ini bertujuan untuk mengurai kemacetan di Semarang dan untuk mengakomodasi para komuter ke pusat kota dan tujuan wisata di kota ini. Salah satu yang membedakan Trans Semarang dari layanan bus perkotaan lainnya adalah armada yang digunakan memiliki dek tinggi sehingga pengguna layanan menggunakan halte khusus (kecuali untuk layanan pengumpan). Saat ini Trans Semarang memiliki delapan koridor utama, satu koridor khusus dan empat koridor pengumpan.[2]
Layanan ini disediakan oleh Pemerintah Kota Semarang yang dikelola melalui Badan Layanan Umum – Unit Pelaksana Teknis Dinas (BLU UPTD) Trans Semarang (biasa disebut BLU Trans Semarang) yang berada di bawah Dinas Perhubungan Kota Semarang. Trans Semarang banyak digunakan oleh warga Kota Semarang dan sekitarnya dalam bepergian karena tarifnya yang relatif terjangkau, ketepatan waktu, serta armadanya yang berpendingin udara. Trans Semarang beroperasi (rata-rata) pukul 05.30—17.40 WIB (dihitung dari keberangkatan pertama dan keberangkatan terakhir dari setiap pool atau terminus), kecuali koridor layanan malam yang beroperasi pukul 17.30—23.00 WIB.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Umum
[sunting | sunting sumber]Wacana pengoperasian Trans Semarang dipaparkan oleh Dinas Perhubungan Kota Semarang pada 22 Desember 2008, dengan pembentukan konsorsium dan uji coba koridor 1 pada tanggal 2 Mei 2009 bertepatan dengan hari jadi Kota Semarang yang ke-462. Pengoperasian penuh dimulai pada tanggal 18 September 2009 dengan dibentuknya konsorsium PT Trans Semarang (dari Perum DAMRI, PO Minas, dan PO Ratakencana) dan sistem sewa aset bus antara Pemerintah Kota Semarang dengan konsorsium.[4]
Terhitung mulai 1 Oktober 2010, Trans Semarang dikelola sebagai bagian dari BLU UPTD Terminal Mangkang hingga 25 Agustus 2016 dimana berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Terminal Mangkang yang merupakan terminal penumpang tipe A menjadi kewenangan Pemerintah Pusat sehingga pengelolaan Trans Semarang dilaksanakan oleh BLU BRT Kota Semarang hingga 3 Januari 2017 dengan penetapan BLU BRT Kota Semarang menjadi BLU UPTD Trans Semarang dengan keluarnya Peraturan Wali Kota nomor 116 tahun 2016 pada tanggal 16 Desember 2016.[5]
Dalam sejarah pengoperasiannya, pernah terjadi perubahan pada jam operasional (dari 06.00 hingga 21.00 WIB menjadi 05.30 hingga 17.40 WIB), tarif (dari awalnya tarif pelajar dikenakan Rp. 2.000,- hingga sekarang Rp. 1.000,-), serta diadakan jam layanan khusus pelajar, dimana bus tersebut dikhususkan bagi para pelajar di tingkat sekolah (baik dasar, menengah pertama dan menengah atas). Namun per 14 Juli 2017, fasilitas ini dihapus untuk optimalisasi layanan karena layanan khusus pelajar cenderung sepi.[6]
Koridor
[sunting | sunting sumber]Koridor 1 dilakukan uji coba mulai 2 Mei 2009 hingga 4 Mei 2009, serta pengoperasian penuh pada tanggal 18 September 2009 (setelah sebelumnya terjadi penundaan dari tanggal 20 Mei 2009 dikarenakan permasalahan STNK dan konsorsium) dengan trayek Mangkang — Penggaron. Menggunakan 20 armada bus berukuran besar, bus ini mengalami satu kali revitalisasi pada awal tahun 2017 dengan bus berukuran besar bantuan Kementerian Perhubungan anggaran 2016 (armada yang sama seperti Transjakarta). Armada ini dioperasikan oleh PT Sembilan Sembilan Cahaya.[7]
Koridor 2 diresmikan pada 1 Oktober 2012 oleh Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Halaman Balai Kota Semarang. Koridor ini menggunakan bus berukuran medium untuk melayani penumpang dari Terminal Sisemut, Ungaran Barat sampai dengan Terminal Terboyo, Genuk.[info 1] Bus ini mengalami revitalisasi armada dua kali pada awal tahun 2018 dengan bus yang sama seperti koridor 6 serta 2019 dengan bus baru. Armada ini dioperasikan oleh PT Surya Setia Kusuma Semarang.[8]
Koridor 4 diresmikan terlebih dahulu pada tanggal 2 Desember 2013 dengan trayek Terminal Cangkiran hingga Halte Bandara dan memutar di Karangayu. Pada awal peluncuran, koridor ini menggunakan armada bus berukuran besar. Namun atas masukan dari berbagai pihak, armada koridor ini diubah menjadi bus berukuran medium. Koridor ini juga pada awal rencana hanya sampai Halte Bandara (jika tidak ada penumpang yang ingin menuju Halte Bandara maupun tidak ada laporan adanya penumpang di Halte Bandara, armada hanya memutar di Karangayu). Namun dengan berbagai pertimbangan, mulai 1 Agustus 2014 trayek koridor ini diperpanjang sampai Stasiun Semarang Tawang. Armada ini dioperasikan oleh PT Matra Semar dan telah mengalami revitalisasi, khususnya pada tahun 2020 dengan armada baru.[9]
Koridor 3 mulai beroperasi semenjak 1 November 2014 dan diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pada tanggal 5 November 2014, mundur dari rencana awal pada bulan Oktober. Menggunakan bus berukuran medium seperti Koridor 2 dan 4, armada ini adalah armada kedua yang diberikan tambahan penunjuk rute berupa LED eksterior. Koridor ini melayani rute Pelabuhan Tanjung Emas menuju Elisabeth yang dibagi menjadi dua (3A dan 3B). Keunikan dari koridor ini sesampainya di Halte Elisabeth, bus langsung meneruskan perjalanannya hingga Pelabuhan Tanjung Emas, berbeda dengan layanan koridor lainnya dimana setelah mencapai titik terminus, bus akan istirahat dan melakukan pergantian kru, mengingat rute koridor 3 tergolong koridor dengan jarak menengah (dan terpendek sebelum koridor 7 dan layanan malam dioperasikan). Armada ini dioperasikan oleh PT Mekar Flamboyan Sendang Mulyo Jaya dan telah mengalami revitalisasi, khususnya pada tahun 2020 dengan armada baru.
Koridor 5 dan 6 diluncurkan pada tanggal 31 Maret 2017 di halaman Widya Puraya Kampus Tembalang Universitas Diponegoro. Kedua koridor ini menggunakan bus berukuran sedang, Dinas Perhubungan Kota Semarang menyediakan 14 armada bus dan 2 armada cadangan di masing-masing koridor. Koridor 5 merupakan koridor terpanjang pada saat diluncurkan, dengan trayek Victoria Residence hingga PRPP dan menggunakan armada bantuan Kementerian Perhubungan anggaran 2016 (armada yang sama seperti Trans Jogja). Sementara koridor 6 beroperasi dengan trayek Rumah Sakit Nasional Diponegoro hingga Fakultas Teknik UNNES melalui Elisabeth. Koridor 6 merupakan satu-satunya koridor Trans Semarang yang tidak melewati Halte Balaikota sebagai central hub-nya. Armada koridor 5 dioperasikan oleh PT Sembilan Sembilan Cahaya dan koridor 6 dioperasikan oleh PT Cakra Mega Transport.
Koridor 7 diluncurkan pada tanggal 24 Mei 2018 di Balai Kota Semarang. Koridor ini menggunakan bus berukuran sedang dan tipe dan warna yang seragam dari koridor 5 dan 6,[info 2] serta merupakan koridor loop kedua setelah Koridor 3 dengan memutar di Balaikota. Armada ini dioperasikan oleh PT Cakra Mega Transport.
Koridor 8 serta pengumpan (feeder) 1 dan 2 diluncurkan pada tanggal 6 Desember 2019 di Waduk Jatibarang, Kota Semarang. Koridor 8 menggunakan bus berukuran sedang dan seluruh armada pengumpan menggunakan armada mikrobus. Semua armada koridor 8 dan pengumpan menggunakan armada produksi karoseri Gunung Mas. Koridor 8 merupakan satu satunya koridor Trans Semarang yang tidak melewati Imam Bonjol (melainkan melewati jalan Indraprasta) dan satu dari dua koridor yang tidak melewati Balaikota pada arah menuju barat (dalam hal ini menuju Terminal Cangkiran) (selain koridor layanan malam). Armada koridor 8 dioperasikan oleh PT Mekar Flamboyan Sendang Mulyo Jaya, koridor pengumpan 1 dioperasikan oleh PT Matra Semar dan koridor pengumpan 2 dioperasikan oleh PT Parama Bhadra Perkasa.[10]
Koridor pengumpan 4 diluncurkan pada tanggal 19 Juni 2020 dengan pelaksanaan peresmian secara seremonial berskala kecil (soft launching) secara langsung di Terminal Gunungpati, Kota Semarang. Tidak ada acara pelaksanaan berskala besar seperti sebelumnya dikarenakan pandemi Covid-19 yang merebak di wilayah Indonesia. Armada koridor ini menggunakan armada produksi karoseri New Armada dan dioperasikan oleh PT Semarang Pesona Semesta. Koridor ini merupakan koridor dengan jumlah titik transit paling sedikit, dengan hanya empat halte transit yang melayani saat peresmian dan satu satunya koridor yang tidak melewati lampu lalu lintas.[11]
Uji coba armada lantai rendah
[sunting | sunting sumber]Pemerintah Kota Semarang melakukan uji coba bus lantai dan pintu rendah (low deck low entry) untuk Trans Semarang di Koridor 1 pada tanggal 11 November 2019 hingga 11 Desember 2019. Bus tersebut dilakukan uji coba guna memudahkan lansia dan difabel (dengan adanya ramp) serta dilengkapi sistem keamanan yang lebih canggih dari bus Trans Semarang sebelumnya. Peluncuran uji coba tersebut dilakukan bertepatan dengan upacara Hari Pahlawan di Balai Kota Semarang. Bus tersebut merupakan produksi karoseri Scania Sasis K250 UB–4X2 yang memiliki kapasitas untuk 41 tempat duduk, menghadap depan dengan konfigurasi kursi 2X2, kemudian 2 kursi lipat, 1 tempat kursi roda, 1 kursi untuk operator dan 25 pegangan untuk penumpang yang berdiri. Di dalam bus juga dilengkapi dengan 7 CCTV dan pengaman untuk kursi roda. Bus tersebut dipinjamkan selama sebulan sebelum akhirnya dioperasikan kembali oleh DAMRI untuk wilayah Kota Bandung pada 11 Maret 2020.[12]
Armada
[sunting | sunting sumber]-
Armada lama koridor 1 saat awal Trans Semarang beroperasi
-
Armada koridor 1 saat berhenti di Halte Gramedia Pandanaran
-
Armada koridor 1 di Terminal Mangkang
-
Beberapa armada koridor pengumpan di Terminal Gunungpati
Setiap armada memiliki papan informasi (baik elektrik maupun papan manual), On Board Unit (OBU) yang memonitor keberadaan bus menggunakan GPS yang terintegrasi dengan aplikasi MitraDarat dan Trans Semarang, pendingin udara, serta hiburan berupa radio. Pintu pada armada koridor 1, 5 dan layanan malam (serta beberapa armada dari koridor 2 dan 4) menggunakan sistem pintu geser di sisi kiri (di armada koridor 1 terdapat pintu geser di sisi kanan) sementara koridor 2, 3, 4 dan 8 menggunakan sistem pintu lipat (kupu-kupu) di sisi kiri, serta memiliki bunyi indikasi pintu terbuka (hanya di beberapa armada). Semua pengaturan terdapat pada dasbor pramudi. Untuk mikrobus koridor pengumpan menggunakan pintu manual. Semua armada menggunakan bahan bakar diesel maupun Compressed Natural Gas (CNG/Bahan Bakar Gas) yang dapat diganti dalam perjalanan.
Armada saat ini
[sunting | sunting sumber]Berikut daftar armada yang saat ini sedang beroperasi. Semua garasi bus berlokasi di dalam Provinsi Jawa Tengah, yakni di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.[13]
| Tabel Informasi Armada Bus Trans Semarang | |||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Operator | Tipe | No. Lambung | Warna Bus | Bahan Bakar | Karoseri | Foto | Alokasi |
| Koridor Utama | |||||||
| PT Sembilan Sembilan Cahaya | Hino RK8 R260 | I 001—I 022, I SGO 1—I SGO 3 | Biru tua | BBG dan diesel | Laksana | 1 | |
| PT Surya Setia Kusuma Semarang | Mitsubishi FE 84 GBC | II 001—II 024, II SGO 1—II SGO 3 | Merah tua | New Armada | 2 | ||
| PT Mekar Flamboyan Sendang Mulyo Jaya | Mitsubishi FE 84 GBC dan Isuzu NQR 71 | III 001—III 016, III SGO 1—III SGO 3 | Gunung Mas | 3A 3B | |||
| PT Sendang Mulyo Jaya | Mitsubishi FE 84 GBC dan Hino FB 130 | IV 001—IV 024, IV SGO 1—IV SGO 2 | Restu Ibu Pusaka | 4 | |||
| PT Sembilan Sembilan Cahaya | Isuzu NQR 71 | V 001—V 014, V SGO 1—V SGO 2 | Biru muda | Laksana | 5 | ||
| N/A | N/A | 6 | |||||
| 7 | |||||||
| PT Mekar Flamboyan Sendang Mulyo Jaya | Isuzu NQR 71 | VIII 001—VIII 016, VIII SGO—VIII SGO 4 | Merah tua | Gunung Mas | 8 | ||
| Swakelola BLU UPTD Trans Semarang | LM 001—LM 010, LM SGO 1 | Biru tua—putih | Tentrem | LM | |||
| Koridor Pengumpan (Feeder) | |||||||
| PT Sendang Mulyo Jaya | Isuzu NLR 55 BLX | F1 001—F1 022, F1 SGO 1—F1 SGO 2 | Merah tua—putih | BBG dan diesel | Gunung Mas | F1A F1B | |
| PT Parama Bhadra Perkasa | F2 001—F2 022, F2 SGO 1—F2 SGO 2 | F2A F2B F2C | |||||
| PT Semarang Pesona Semesta | F3 001—F3 020, F3 SGO 1—F3 SGO 2 | Putih—merah tua | New Armada | F3 | |||
| F4 001—F4 025, F4 SGO 1—F4 SGO 2 | Merah tua—putih | F4A F4B | |||||
Armada sebelumnya
[sunting | sunting sumber]| Tabel Informasi Armada Bus Trans Semarang | |||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Operator | Tipe | No. Lambung | Warna Bus | Bahan Bakar | Karoseri | Foto | Alokasi |
| Koridor Utama | |||||||
| PT Cakra Mega Transport | Mitsubishi FE 71 dan Isuzu NLR 55 L | VI 001—VI 018, VI SGO 1—VI SGO 2 | Merah tua | BBG dan diesel | New Armada | 6 | |
| Isuzu NQR 71 dan Hino FB 130 | VII 001—VII 019, VII SGO 1—VII SGO 2 | Putih—merah tua | Laksana | 7 | |||
Koridor
[sunting | sunting sumber]
Saat ini, layanan Trans Semarang mengoperasikan 8 koridor utama, 1 koridor khusus dan 4 koridor pengumpan. Berikut merupakan daftar koridor beserta informasi terkait mengenainya:
| Jenis Koridor | No. Koridor | Rute | Jumlah halte | Jumlah bus | Panjang lin | Jam Operasional |
|---|---|---|---|---|---|---|
| Rute yang sudah beroperasi | ||||||
| Koridor Utama | 1 | Mangkang — Penggaron | 91 | 22 | 56,2 km | 05.30—17.45 WIB |
| 2 | Terboyo — Sisemut | 89 | 24 | 58,3 km | 05.30—18.05 WIB | |
| 3A | Pelabuhan — Kagok (via Dr Cipto) | 52 | 8 | 28,0 km | 05.30—17.30 WIB | |
| 3B | Pelabuhan — Elisabeth (via MH Thamrin) | 55 | 8 | 31,7 km | 05.30—17.45 WIB | |
| 4 | Mpu Tantular — Cangkiran | 111 | 24 | 58,7 km | 05.30—18.15 WIB | |
| 5 | Victoria Residence — Bandara — PRPP | 91 | 14 | 62,9 km | 05.30—17.50 WIB | |
| 6 | RSND — Elisabeth — Taman Anggur | 81 | 18 | 50,9 km | 05.30—17.45 WIB | |
| 7 | Terboyo — Genuk — Pengapon | 62 | 19 | 33,8 km | 05.30—17.50 WIB | |
| 8 | Cangkiran — Gunungpati — Simpang Lima | 108 | 16 | 55,4 km | 05.15—17.45 WIB | |
| Koridor Khusus | LM | Mangkang — Simpang Lima | 63 | 5 | 33,1 km | 17.30—23.00 WIB |
| Koridor Pengumpan (Feeder) | F1A | Koramil Ngaliyan — Masjid Kapal | 80 | 11 | 30,1 km | 05.30—17.45 WIB |
| F1B | Koramil Ngaliyan — Panggung Kidul | 83 | 11 | 32,1 km | ||
| F2A | Terboyo — Superindo Tlogosari | 89 | 10 | 35,9 km | ||
| F2B | Terboyo — SMAN 15 | 52 | 6 | 23,3 km | ||
| F2C | Terboyo — Rusunawa Kudu | 74 | 6 | 23,6 km | ||
| F3 | Penggaron — Banyumanik | 137 | 20 | 60,7 km | 05.30—17.30 WIB | |
| F4A | Gunungpati — Taman Anggur | 54 | 14 | 18,6 km | ||
| F4B | Gunungpati — BSB City | 41 | 11 | 19,3 km | ||
Halte
[sunting | sunting sumber]Fasilitas halte
[sunting | sunting sumber]

Trans Semarang menerapkan tiga jenis halte (terkadang masih disebut shelter), yaitu halte permanen, portabel, serta rambu. Untuk halte permanen, disediakan fasilitas berupa tempat duduk, jendela, tempat sampah dan biasanya terdapat ramp untuk membantu penyandang disabilitas. Untuk halte portabel, disediakan fasilitas yang sama dengan halte permanen namun tanpa ramp (kecuali beberapa) dan jendela (beberapa menyediakan tempat sampah namun di bawah halte, tidak untuk calon pengguna jasa) dan rambu hanya menyediakan lokasi dimana calon pengguna jasa dapat menaiki armada.[14]
Konstruksi dari semua halte didominasi oleh bahan aluminium, baja dan kaca (khusus halte permanen). Mayoritas halte permanen menyediakan ventilasi udara di jendelanya. Beberapa halte memiliki karakteristik sendiri khususnya halte permanen, seperti Halte RSUP Dr. Kariadi yang didominasi oleh warna warni (alih-alih hanya didominasi warna merah), serta halte transit utama yang menggunakan desain baru untuk memfokuskan unsur artistik, seperti Halte Simpang Lima dan Imam Bonjol.[15]
Halte transit
[sunting | sunting sumber]
Halte transit adalah halte yang khusus diperuntukkan bagi para penumpang yang ingin berpindah koridor atau armada. Penumpang tidak perlu membayar lagi jika ingin berganti koridor atau armada. Halte transit ini menyediakan beberapa fitur lebih seperti petugas yang melayani halte transit, pintu keberangkatan lebih dari satu (khusus beberapa halte transit), pelayanan pembelian tiket dan pelayanan pembelian maupun isi ulang Kartu Uang Elektronik (KUE). Tabel dibawah ini menampilkan beberapa halte transit yang tersedia, tidak termasuk halte yang hanya melayani transit antara satu koridor utama dengan satu koridor pengumpan.
| Halte Transit | Koridor Utama | Keterangan |
|---|---|---|
| Imam Bonjol | 1 2 3A 3B 4 5 | Pintu keberangkatan dibagi berdasarkan koridor dan terdapat mesin jual otomatis Gopay |
| Balaikota | 1 2 3A 3B 4 5 8 | Pintu keberangkatan dibagi berdasarkan koridor dan terdapat mesin jual otomatis Gopay |
| Simpang Lima | 1 3A 3B 4 5 8 LM | Halte pertama dengan pintu keberangkatan dibagi berdasarkan koridor dan terdapat mesin jual otomatis Gopay |
| Cakrawala | 1 4 5 8 LM | Transit ditujukan untuk ke arah barat |
| Elisabeth | 2 3B 6 | Pintu keberangkatan dibagi berdasarkan koridor dan transit ditujukan untuk ke arah selatan |
| Kagok | 2 3A 6 | Transit ditujukan untuk ke arah utara |
| Layur | 2 3A 3B 4 | - |
| Pengapon | 2 3A 3B 4 7 | |
| Raden Patah | ||
| Kesatrian | 2 3A 3B 6 | Transit ditujukan untuk ke arah selatan |
| Pasar Jatingaleh | Transit ditujukan untuk ke arah utara | |
| Java Mall | 3A 3B 5 | - |
| Terminal Cangkiran | 4 8 |
Halte transit pengumpan
[sunting | sunting sumber]
Halte transit pengumpan adalah halte yang khusus diperuntukkan bagi para penumpang yang ingin berpindah dari koridor utama menuju koridor pengumpan (feeder) dan sebaliknya. Penumpang tidak perlu membayar lagi jika ingin berpindah dari koridor utama menuju koridor pengumpan (feeder) dan sebaliknya. Tabel dibawah ini menampilkan beberapa halte transit pengumpan yang tersedia.
| Halte Transit | Koridor Utama | Koridor Pengumpan (Feeder) | Keterangan |
|---|---|---|---|
| Cakrawala | 1 4 5 8 LM | F1B | Transit ditujukan untuk ke arah timur |
| Karangayu | |||
| ADA Siliwangi | 1 4 LM | ||
| Beruang | 1 | F2A | |
| Terminal Penggaron | F3 | Transit ditujukan untuk ke arah barat | |
| Bitratex | |||
| RS Bhayangkara | F2A | ||
| Pasar Bulu | 1 4 8 LM | F1B | |
| Pengadilan | 1 4 LM | ||
| RSUD Tugurejo | 1 LM | ||
| Terboyo | 2 7 | F2A F2B F2C | - |
| Terminal Banyumanik | 2 | F3 | |
| Sidodadi | 3A | F2A | Transit ditujukan untuk ke arah selatan |
| Sidodadi Stadion Diponegoro | 3B | Transit ditujukan untuk ke arah utara | |
| Wahyu Utomo | 4 | F1A F1B | - |
| BSB City/SPBU BSB | F4B | ||
| Sabhara | F1A | Transit ditujukan untuk ke arah utara | |
| Victoria Residence | 5 | F3 | - |
| Kini Jaya | F2B F3 | ||
| Cinde | F2A | ||
| SMA Kesatrian 1 | F1B | ||
| Politeknik Negeri Semarang | 6 | F3 | |
| BNI UNNES | F4A | Transit ditujukan untuk ke arah selatan | |
| Taman Anggur | Transit ditujukan untuk ke arah utara | ||
| Taman Bangetayu | 7 | F2C | - |
| Palebon | F2B | ||
| Terminal Gunungpati | 8 | F4A F4B | |
| Simpang Muradi | F1B |
Tiket dan tarif
[sunting | sunting sumber]Tiket
[sunting | sunting sumber]Trans Semarang menerima transaksi tunai maupun nontunai dan mengkampanyekan transaksi nontunai (dalam hal ini melalui Kartu Uang Elektronik (KUE), LinkAja, OVO dan Gopay). Transaksi nontunai pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 dengan pengoperasiannya pada tahun 2014,[16] dilanjutkan dengan ekspansi masif pada tahun 2017 (dengan pengenalan Kartu Semarang Hebat (E-Bima BTN, TapCash BNI dan Brizzi BRI) dan penerimaan transaksi menggunakan T-Cash),[17] dan kerjasama pada tahun 2018 dengan pengenalan transaksi menggunakan OVO, LinkAja (perubahan dari T-Cash) dan Gopay.[18]
Dibandingkan dengan integrasi serupa, sistem ini masih belum selengkap Transjakarta dan Metro Jabar Trans yang menerima Kartu Uang Elektronik (KUE) lainnya. Pengisian kartu dapat dilakukan di halte transit (khusus Kartu Semarang Hebat) serta merchant yang ditunjuk. Pengguna melakukan pembayaran dengan mesin yang dibawa atau disediakan petugas (baik di dalam armada maupun di halte) yang berlaku untuk transaksi tunai maupun nontunai. Berikut daftar Kartu Uang Elektronik (KUE) yang dapat digunakan oleh pengguna untuk bertransaksi.
Pengguna yang telah melakukan pembayaran akan mendapatkan bukti transaksi berupa kertas struk yang dapat digunakan sebagai bukti transit apabila pengguna ingin berganti koridor atau armada tanpa harus membayar kembali di beberapa halte transit.
Tarif
[sunting | sunting sumber]Tarif yang diberlakukan oleh Trans Semarang saat ini masih menerapkan Peraturan Wali Kota Semarang Nomor 54 Tahun 2019 tentang Tarif Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.[19]
| Tarif | Kelompok | Keterangan |
|---|---|---|
| Rp. 0,- | Pelajar | Khusus pengguna berdomisili Kota Semarang yang tertera di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan telah mendaftar melalui link pendaftaran pada situs web Portal BRT Semarang |
| Mahasiswa | ||
| Rp. 1.000,- | Pelajar | Menggunakan pakaian sekolah dan/atau menunjukkan kartu pelajar (khusus hari libur nasional berlaku hanya untuk transaksi nontunai) |
| Mahasiswa | Menunjukkan kartu tanda mahasiswa (khusus hari libur nasional berlaku hanya untuk transaksi nontunai) | |
| Veteran | Menunjukkan kartu tanda anggota veteran | |
| Lansia (> 60 tahun) | Menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) | |
| Anak-anak (5—17 tahun) | Menunjukkan Kartu Identitas Anak (KIA) | |
| Di bawah 5 tahun | Penilaian subjektif secara patut dan sewajarnya oleh petugas | |
| Disabilitas | ||
| Rp. 3.500,- | Umum | Pengguna umum yang melakukan pembayaran dengan transaksi nontunai |
| Rp. 4.000,- | Pengguna umum yang melakukan pembayaran dengan transaksi tunai |
Permasalahan
[sunting | sunting sumber]Awal pengoperasian
[sunting | sunting sumber]Uji coba pengoperasian Trans Semarang sempat menuai perhatian dikarenakan tidak adanya kesiapan dalam peluncuran uji coba meliputi ketidaksiapan infrastruktur pendukung (marka jalan, mesin penjual tiket dan pemasangan rambu).[20] Setelah peresmian uji coba, sempat terjadi unjuk rasa dari pengemudi angkutan kota dikarenakan trayek belum ditata sehingga terjadi kekhawatiran operasional angkutan kota.[21] Selain itu, hanya 10 armada yang beroperasi (dari 20 armada yang tersedia) dikarenakan biaya operasional dan permasalahan STNK sehingga pengoperasian penuh ditunda dari 20 Mei 2009 menjadi 18 September 2009.[22]
Aksesibilitas bagi disabilitas
[sunting | sunting sumber]Meskipun armada Trans Semarang telah didesain untuk menerima para penyandang disabilitas, namun untuk haltenya sendiri masih ada yang hanya menggunakan tangga untuk naik ke halte, maupun sisi difabel dan sisi tangga yang berlawanan arah. Menurut pengamatan salah satu mahasiswa di beberapa titik, para penyandang disabilitas mengeluhkan belum adanya jalan untuk kursi roda sehingga mereka sulit untuk mengaksesnya. Jarak antara lantai trotoar dengan lantai halte masih cukup tinggi, serta jarak antar halte dengan bus masih menyulitkan para penyandang disabilitas.[23]
Kecepatan operasional
[sunting | sunting sumber]Kecepatan operasional Trans Semarang dibatasi 60 kilometer per jam di lintas kota dan 30 kilometer per jam di lintas nonkota. Meski begitu, banyak pengemudi Trans Semarang yang mengendarai armada Trans Semarang dengan kecepatan di atas batas operasional dan ugal-ugalan, sehingga tidak sedikit kasus kecelakaan karena hal ini.
Permasalahan dengan operator
[sunting | sunting sumber]Sejak bulan September 2021, layanan Feeder 1 Trans Semarang tidak dioperasikan dikarenakan "kendala teknis". Pada rentang tersebut didapatkan permasalahan antara operator, PT Matra Semar dengan BLU UPTD Trans Semarang yang berujung dengan pemutusan kontrak pada tanggal 30 September 2021.[24] Informasi berkaitan dengan ini muncul ketika PT Matra Semar mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Semarang pada 24 November 2021 setelah sebelumnya usaha mediasi tidak tercapai.[25]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Koridor Trans Semarang
- Layanan BRT di kota lain
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Terminal Terboyo tidak lagi digunakan sebagai angkutan penumpang per 1 Januari 2018. Titik keberangkatan yang tertulis disini merupakan Halte Terboyo yang berada di dekat titik keberangkatan armada saat Terminal Terboyo masih beroperasi dan difungsikan mulai tanggal 1 April 2020. Sebelumnya titik keberangkatan dimulai pada garasi masing-masing koridor (Padi Raya untuk koridor 2 dan Pasar Banjardowo koridor 7)
- ^ Mulai Januari 2020, armada koridor 7 menggunakan armada Nucleus seutuhnya dengan menukarkan armada Nucleus koridor 6 dengan armada Touristo koridor 7, berakibat kepada kacaunya jarak antarbus pada masa transisi
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Agus, Rustam (19 Juli 2019). Hafiyyan (ed.). "Penumpang BRT Semarang Tumbuh 57%". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-30. Diakses tanggal 24 Januari 2022.
- ^ Muhamad <asep.muhamad[at]torche.co.id>, Asep. "Trans Semarang". dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-30. Diakses tanggal 2021-02-08.
- ^ "JDIH Kota Semarang". jdih.semarangkota.go.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-06-25. Diakses tanggal 2020-06-24.
- ^ "BRT Akan Gantikan Angkot di Semarang". Kompas.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-28. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ "Rute Bus BRT Trans Semarang Koridor I, II dan IV". Seputar Semarang. 2009-08-25. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-06-10. Diakses tanggal 2020-10-05.
- ^ Semarang, BRT Trans (2017-07-19). "Untuk lebih memaksimalkan pelayanan dan mengakomodir masukan pengguna jasa, maka per tanggal 14 Juli 2017 Bus khusus pelajar ditiadakanpic.twitter.com/zh4SLqZ8WI". @Transsemarang. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2017-08-04.
- ^ "BRT Mulai Beroperasi". Kompas.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ Rachmawati, Fika; Dwimawanti, Ida Hayu; Rihandoyo, Rihandoyo (2014-12-30). "ANALISIS KUALITAS PELAYANAN BRT TRANS SEMARANG KORIDOR II RUTE TERBOYO – SISEMUT". Journal of Public Policy and Management Review (dalam bahasa Inggris). 4 (1): 61–71. doi:10.14710/jppmr.v4i1.7255. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-30. Diakses tanggal 2020-10-05.
- ^ Pujangga, Raka F. "BRT Koridor 4 Semarang Dibuka 1 Desember ini". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-28. Diakses tanggal 2020-10-05.
- ^ SuaraMerdeka.com (2019-12-06). "Tiga Koridor BRT Diluncurkan - suaramerdeka.com". Merdeka.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-10-10. Diakses tanggal 2020-10-05.
- ^ SuaraMerdeka.com (2020-05-12). "Feeder IV Trans Semarang Diluncurkan 19 Juni - suaramerdeka.com". Merdeka.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-06-17. Diakses tanggal 2020-06-17.
- ^ Purbaya, Angling Adhitya. "Bus Low Deck Diujicoba Jadi Bus Trans Semarang". detikcom. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-28. Diakses tanggal 2020-09-09.
- ^ W, Kevin (2017-01-12). "BRT Trans Semarang Luncurkan Bus Baru di Koridor 1". KAORI Nusantara (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2021-02-08.
- ^ Fajlin, Eka Yulianti (31 Januari 2020). "Trans Semarang Tambah 2 Vending Machine, Pembelian Tiket di Halte Bandara Akan Full Cashless". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2020-09-21.
- ^ Fajlin, Eka Yulianti (26 September 2019). Muslimah (ed.). "Dua Halte Trans Semarang Dilengkapi Vending Machine untuk Transaksi Nontunai". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-28. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.
- ^ Budiasto, Bakti Buwono. "Penjualan e-Ticketing Bus Trans Semarang Mulai Hari ini". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2020-10-05.
- ^ Purbaya, Angling Adhitya. "Cegah Pungli, Pemkot Semarang Luncurkan Kartu Semarang Hebat". detikcom. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2020-10-05.
- ^ Arifin, M Zaenal. "Trans Semarang Gandeng OVO dan Grab Tingkatkan Transaksi Nontunai Pembayaran Tiket". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2020-10-05.
- ^ "JDIH Kota Semarang". jdih.semarangkota.go.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-06-27. Diakses tanggal 2020-06-24.
- ^ "Pengoperasian BRT Dipaksakan". Kompas.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ "Uji Coba BRT Diwarnai Unjuk Rasa". Kompas.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ "Pengoperasian Trans-Semarang Ditunda Lagi". Kompas.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 2020-06-28.
- ^ Permadi, Galih. "Mahasiswa Unika Lakukan Penelitian Terkait Fasilitas Umum di Kota Semarang, Ini Hasilnya". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-06-06. Diakses tanggal 2019-02-19.
- ^ PT. Matra Semar v. BLU UPTD Trans Semarang, 499/Pdt.G/2021/PN Smg . “Menyatakan surat No. B/2757/551.2/IX2021 tanggal 30 september 2021 perihal pemutusan kontrak, yang ditandatangani oleh Plt. Kepala BLU UPTD TRANS SEMARANG KOTA SEMARANG selaku pejabat pembuat komitmen pekerjaan Belanja Operasional BRT Feeder I Tahun Anggaran 2021, yang dikirim ditujukan kepada direktur PT. MATRA SEMAR yang beralamat di Jalan Muradi raya no. 5 semarang”
- ^ Rasyid, Shani (2021-11-25). Rasyid, Shani (ed.). "Kontrak Rute Diputus, Operator Bus Kota Ini Gugat Trans Semarang". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2023-04-24. Diakses tanggal 2021-12-01.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Aplikasi MitraDarat di Google Play Store
- Aplikasi MitraDarat di Apple App Store
- Aplikasi Trans Semarang di Google Play Store
- Aplikasi Trans Semarang di Apple App Store
- Akun Instagram Resmi BRT Trans Semarang
- Akun Instagram Resmi Dinas Perhubungan Kota Semarang
- Situs web BRT Trans Semarang
- Situs web Dinas Perhubungan Kota Semarang
