Bodhisatwa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bodhisatwa
Relief Bodhisatwa Awalokiteswara abad ke-9 di candi Plaosan, Jawa Tengah
Sansekertaबोधिसत्त्व (Bodhisattva)
Pāliबोधिसत्त (Bodhisatta)
Birmaဗောဓိသတ် (bɔ́dḭθaʔ)
Tionghoa菩提薩埵(菩薩), 菩提萨埵(菩萨), (pútísàduǒ (púsà) ), (Wade–Giles: p'u2-sa4), (Jyutping: pou4 tai4 saat3 do3)
Jepang菩薩 (romaji: bosatsu)
Korea보살, 菩薩 (RR: bosal)
Thaiโพธิสัตว์ (phothisat)
Tibetབྱང་ཆུབ་སེམས་དཔའ་ (chang chub sems dpa)
VietnamBồ Tát
菩薩
Sinhalaබෝධි සත්ත්ව
Information
Dimuliakan olehTheravada, Mahāyāna, Vajrayāna
Bodhisatwa Avalokiteshvara, salah satu Bodhisatwa yang terkenal di kalangan umat Buddha.

Dalam ajaran agama Buddha, seorang Bodhisatwa; Bodhisattva (bahasa Sanskerta) atau Bodhisatta (bahasa Pali) atau Photishat (bahasa Thai: โพธิสัตว์) adalah makhluk calon Buddha yang sedang menyempurnakan 10 parami / kebajikan sebelum menjadi Buddha.

Dalam bahasa Sanskerta, istilah Bodhisattva terdiri dari dua kata, yaitu bodhi yang berarti pencerahan atau penerangan, dan sattwa yang berarti makhluk. Bodhisatwa juga merujuk kepada Buddha di kehidupan sebelum-Nya. Dalam ajaran Mahayana, Bodhisatwa mengambil janji untuk tidak memasuki nirwana sebelum semua makhluk mencapai ke-Buddha-an. Artinya ia menunda memasuki nirwana dan memilih turun ke bumi mengorbankan dirinya untuk membantu makhluk lain mencapai pencerahan. Karena itulah Bodhisatwa dikenal memiliki sifat welas asih dan sifat tidak mementingkan diri sendiri dan rela berkorban. Ini tidak sama dengan di tradisi Theravada pada umumnya, makhluk yang mencapai pencerahan adalah Arahat, bukan Buddha.

Arti Bodhisatwa pada Pali Canon (kumpulan koleksi kitab pada ajaran Theravada) dan tradisi Theravada tidak mengatakan bahwa seorang Bodhisatwa membuat janji tidak akan mencapai penerangan sebelum semua orang lain mencapai penerangan. Ini merupakan inovasi dari Mahayana. Jadi seorang Bodhisatta dan seorang Bodhisatwa merupakan hal yang berbeda.

Para Bodhisatwa sangat dikagumi di dalam seni terkenal, termasuk salah satu patung tertinggi dari Bodhisatwa di Vihara Puning di Cina, dibangun pada tahun 1755.

Bodhisatwa pada ajaran Theravada[sunting | sunting sumber]

Kata Bodhisatwa bahasa Pali digunakan oleh Buddha di kitab Pali Canon untuk menunjuk kepada dirinya di kehidupan sebelumnya dan di kehidupannya yang sekarang menuju pencerahan dan pada periode ketika ia masih bergerak menuju pembebasan.

Kehidupan Siddharta Gautama sebagai seorang Bodhisatwa dicatat dalam Kitab Jataka. Ketika Siddharta Gautama menceritakan dirinya dahulu, ia menggunakan istilah “ketika saya masih seorang Bodhisatwa”. Seorang Bodhisatwa yang sering kali diceritakan dalam Pali Canon adalah Buddha Maitreya, yang oleh karenanya Ajaran Theravada tidak menceritakan Bodhisatwa lain selainnya.

Siddharta Gautama pun menggambarkan dirinya sebagai Bodhisatwa, sebagai berikut:[1]

Bodhisatwa pada ajaran Mahayana[sunting | sunting sumber]

Dalam pandangan Mahayana, seorang Bodhisatwa memiliki tekad penuh kasih guna membantu seluruh mahluk untuk menuju pencerahan. Motivasi yang demikian dikenal dengan sebutan bodhicitta.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kumpulan Sutta Majjhima Nikaya I, Oleh: Team Penterjemah Kitab Suci Agama Buddha, Penerbit: Proyek Sarana Keagamaan Buddha Departemen Agama RI, 1993