Bahasa Arab Nabath

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bahasa Arab Nabatea)
Bahasa Arab Nabath
WilayahJazirah Arab
Eraabad ke-4 SM hingga abad ke-1 M
Bentuk awal
Abjad Nabath
Kode bahasa
ISO 639-3Tidak ada (mis)
GlottologTidak ada
QIDQ30130163
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Arab Nabath diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [1][2]
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bahasa Arab Nabath adalah salah satu ragam bahasa Arab Kuno terkenal, yang dituturkan oleh bangsa Nabath hingga abad ke-1 Masehi.

Pada abad ke-1 Masehi, bangsa Nabath membuat beberapa prasasti, untuk menetapkan hukum, yang dipahat pada bagian depan beberapa makam terkenal di Mada'in Salih, Ḥegrā kuno, dalam bahasa Aram Nabath.

Tidak semua penduduk Nabath menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa utama.[3]

Fonologi[sunting | sunting sumber]

Konsonan[sunting | sunting sumber]

Fonem konsonan bahasa Arab Nabath
Labial Dental Dental-Alveolar Palatal Velar Faring Glottal
Tenuis Lateral
Nasal [m] m – م [n] n – ن
letup tanpa suara [pʰ] p – ف [tʰ] t – ت [kʰ] k – ك [ʔ] ʾ – ء
suara [b] b – ب [d] d – د [g] g – ج
velar sekunder [tʼ] ṭ – ط [kʼ] q – ق
Frikatif tanpa suara [θ] ṯ – ث [s] s – س [ɬ] s2ش [x] ẖ – خ [ħ] ḥ – ح [h] h – ه
suara [ð] ḏ – ذ [z] z – ز [ɣ] ġ – غ [ʕ] ʿ – ع
velar sekunder 1ظ [sˁ] ṣ2ص 1ض
Rotik [r] r – ر
Aproksiman [l] l – ل [j] y – ي [w] w – و
^1 Beberapa konsonan di atas mungkin tidak bersuara, berbeda dengan bahasa Arab Hijaz Kuno, yang bersuara[4] Jelas bahwa di Suriah selatan, kedua bunyi konsonan itu tidak bergabung dan tetap tidak bersuara. Bukti dari Nitzana, di sisi lain, menunjukkan bahwa kedua konsonan refleks disuarakan, dan kedua konsonan itu mungkin bergabung menjadi [ɮˁ].[5]
^2 Ada bukti bahwa konsonan [tsʼ] telah terdeaffrikasi menjadi bunyi [sˁ].[5]

Vokal[sunting | sunting sumber]

Fonem Monoftong
Pendek Panjang
Depan Belakang Depan Belakang
Tutup
Tengah e o
Depan a æ: a:

Berbeda dengan bahasa Arab Hijaz Kuno dan Klasik, bahasa Arab Nabath mungkin telah mengalami pergeseran bunyi vokal [e] < *[i] dan [o] < *[u], sebagaimana dibuktikan oleh banyak transkripsi alfabet Yunani dari abjad Arab dari daerah tersebut. Vokal seperti itu mungkin terdapat pada abjad Safa juga, menjadi ciri khas pada rumpun bahasa Arabia Kuno Utara.

Bunyi khas א Nabath pada دوسرا tidak mewakili vokal [a:]; mungkin mewakili vokal *ay# yang mirip dengan bunyi [æ:]. Beberapa para ahli bahasa merasa bahwa bunyi vokal tersebut lebih mirip dengan ejaan umum bahasa Arab Nabath ditetapkan. Dalam transkripsi Yunani, bunyi ini terasa lebih dekat dengan vokal a pada Δουσαρης.[5]

Tata bahasa[sunting | sunting sumber]

Proto-Arab (belum terbukti)
Triptot Diptot Dual Jamak Maskulin Jamak Feminin
Nominativus -un -u -āni -ūna -ātun
Akusativus -an -a -ayni -īna -ātin
Genitivus -in

Kata benda dalam tata bahasa Proto-Arab dapat mengambil salah satu dari lima tasrif di atas dalam bentuk dasarnya yang tidak terikat. Kata sandang takrif tersebar secara luas di antara rumpun bahasa Semit Tengah dan tampaknya bahasa Proto-Arab tidak memiliki tanda ketakrifan yang jelas.

Arab Pra-Nabath (belum terbukti)[6]
Triptot Diptot Dual Jamak Maskulin Jamak Feminin
Nominativus -u - -ān -ūn -ātu
Akusativus -a -ayn -īn -āti
Genitivus -i

Vokal pendek akhir hilang, kemudian tanwin hilang, menghasilkan satu set vokal pendek akhir baru. Kata sandang /ʾal-/ memasuki bahasa Arab Pra-Nabath setelah tahap perbuahan bunyi itu.[6]

Arab Nabath (Prasasti ʿEn ʿAvdat, kira-kira tahun 125 Masehi)
Triptot Diptot Dual Jamak Maskulin Jamak Feminin
Nominativus (ʾal-)...-o - *(ʾal-)...-ān *(ʾal-)...-ūn *(ʾal-)...-āto?
Akusativus (ʾal-)...-a *(ʾal-)...-ayn *(ʾal-)...-īn *(ʾal-)...-āte?
Genitivus (ʾal-)...-e

Prasasti ʿEn ʿAvdat menunjukkan bahwa bunyi akhiran [n] telah dihapus dalam triptot yang tidak ditentukan, dan bahwa vokal pendek akhir dari keadaan yang ditentukan masih utuh. Naskah prasasti yang direkonstruksi adalah sebagai berikut:[7]

  1. pa-yapʿal lā pedā wa lā ʾaṯara
  2. pa-kon honā yabġe-nā ʾal-mawto lā ʾabġā-h
  3. pa-kon honā ʾarād gorḥo lā yorde-nā[6]

Terjemahan: "Dan dia tak bertindak untuk keuntungan atau bantuan dan jika maut menuntut kita, janganlah menuntutku. Dan bila suatu penderitaan terjadi janganlah itu menimpa kita".[8]

Arab Nabath (JSNab 17, tahun 267 Masehi)
Triptot Diptot Dual Jamak Maskulin Jamak Feminin
Nominativus (ʾal-)...-o - ? ? ?
Akusativus
Genitivus

Dalam JSNab 17, Semua kasus kata benda bahasa Arab diakhiri dengan w terlepas dari posisi sintaksis atau definisinya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ "Arabic in Context | Brill". www.brill.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-21. Diakses tanggal 2017-06-20. 
  4. ^ Al-Jallad, Ahmad (2015). "On the Voiceless Reflex of *ṣ́ and *ṯ ̣ in pre-Hilalian Maghrebian Arabic". Journal of Arabic Linguistics (dalam bahasa Inggris) (62): 88–95. 
  5. ^ a b c Al-Jallad, Ahmad. "Graeco-Arabica I: the southern Levant". Dalam F. Briquel-Chatonnet; M. Debié; L. Nehmé. Le Contexte de Naissance de l'Écriture Arabe. Écrit et écritures Araméennes et Arabes Au 1er Millénaire Après J.-C., Actes du Colloque International du Projet ANR Syrab (dalam bahasa Prancis). Louvain: Peeters (Orientalia Lovaniensa Analecta). 
  6. ^ a b c Al-Jallad, Ahmad. "One wāw to rule them all: the origins and fate of wawation in Arabic and its orthography" (dalam bahasa Inggris). 
  7. ^ Al-Jallad, Ahmad (2015). "Echoes of the Baal Cycle in a Safaito-Hismaic Inscription". Journal of Ancient Near Eastern Religions. 15 (1): 5–19. doi:10.1163/15692124-12341267. Diakses tanggal 2015-12-09. 
  8. ^ Fisher, Greg (2015). Arabs and Empires Before Islam. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-965452-9.