Asam karbonat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Asam karbonat
Rumus struktur
Rumus struktur
Model bola-dan-pasak
Model bola-dan-pasak
Nama
Nama IUPAC
Asam karbonat[1]
Nama lain
Larutan karbon dioksida; Dihidrogen karbonat; asam udara; asam hidroksimetanoat
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1S/CH2O3/c2-1(3)4/h(H2,2,3,4) YaY
    Key: BVKZGUZCCUSVTD-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/CH2O3/c2-1(3)4/h(H2,2,3,4)
    Key: BVKZGUZCCUSVTD-UHFFFAOYAU
  • O=C(O)O
Sifat
H2CO3
Massa molar 62.03 g/mol
Densitas 1.668 g/cm3
Hadir hanya dalam larutan
Keasaman (pKa) 3.6 (pKa1 for H2CO3 only), 6.3 (pKa1 including CO2(aq)), 10.32 (pKa2)
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Asam karbonat adalah asam organik dengan rumus kimia H2CO3. Asam karbonat termasuk asam lemah. Dalam fisiologi, asam karbonat digambarkan sebagai asam volatil atau asam pernapasan, karena senyawa ini adalah satu-satunya asam yang diekskresikan sebagai gas oleh paru-paru.[2] Senyawa ini memainkan peran penting dalam sistem penyangga bikarbonat untuk mempertahankan homeostasis asam-basa.

Sudah lama diyakini bahwa asam karbonat tidak dapat hadir sebagai senyawa murninya. Namun, pada tahun 1991 dilaporkan bahwa para ilmuwan NASA telah berhasil membuat sampel H2CO3 padat.[3]

Kesetimbangan reaksi kimia[sunting | sunting sumber]

Ketika karbon dioksida (CO2) larut dalam air (H2O) maka akan menghasilkan asam karbonat:[4]

CO2 + H2O is in equilibrium with H2CO3.

Asam karbonat bisa berubah menjadi ion bikarbonat (HCO3-) dan atom hidrogen.

Keasaman[sunting | sunting sumber]

Asam karbonat adalah asam karboksilat dengan gugus hidroksil sebagai substituen. Senyawa ini juga merupakan asam poliprotik - khususnya diprotik, artinya senyawa ini memiliki dua proton yang dapat terlepas dari molekul induknya. Sehingga, terdapat dua konstanta disosiasi, yang pertama adalah untuk disosiasi menjadi ion bikarbonat (juga disebut hidrogen karbonat) HCO3:

Ka1 = 2.5×10−4;[4] pKa1 = 3.6 pada 25 °C.

Harus diperhatikan saat mengutip dan menggunakan konstanta disosiasi pertama asam karbonat. Dalam larutan air, asam karbonat ada dalam kesetimbangan dengan karbon dioksida, dan konsentrasi H2CO3 auh lebih rendah daripada konsentrasi CO2. Dalam banyak analisis, H2CO3 memasukkan CO2 terlarut (dirujuk sebagai CO2(aq)), H2CO3* digunakan untuk mewakili kedua spesi saat menulis persamaan kesetimbangan kimia berair. Persamaan dapat ditulis ulang sebagai berikut:[4]

H2CO3* is in equilibrium with HCO3 + H+
Ka(app) = 4.47×10−7; pK(app) = 6.35 pada 25 °C dan kekuatan ionik = 0.0.

Peranan asam karbonat dalam darah[sunting | sunting sumber]

Asam karbonat merupakan langkah intermediat dalam transpor CO2 ke luar dari tubuh melalui pertukaran gas secara pernapasan. Reaksi hidrasi CO2 umumnya sangat lambat tanpa adanya katalis, tetapi sel darah merah mengandung enzim karbonik anhidrase, yang dapat meningkatkan laju reaksi serta mendisosiasi ion hidrogen (H+) dari asam karbonat yang terbentuk, menghasilkan bikarbonat (HCO3) yang larut dalam plasma darah. Reaksi yang terkatalisasi ini berbalik di paru-paru, di mana bikarbonat diubah kembali menjadi CO2 sehingga gas ini dapat dibuang ke luar. Keseimbangan ini berperan penting sebagai suatu larutan penyangga atau buffer dalam darah mamalia.[5] Sebuah laporan teori tahun 2016 menunjukkan bahwa asam karbonat dapat memainkan peran penting dalam melindungi berbagai basa nitrogen dalam serum darah.[6]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Front Matter". Nomenclature of Organic Chemistry : IUPAC Recommendations and Preferred Names 2013 (Blue Book). Cambridge: The Royal Society of Chemistry. 2014. hlm. P001–P004. doi:10.1039/9781849733069-FP001. ISBN 978-0-85404-182-4. 
  2. ^ Acid-Base Physiology 2.1 – Acid-Base Balance oleh Kerry Brandis.
  3. ^ M. H. Moore; R. K. Khanna (1990). "Infrared and mass spectral studies of proton irradiated H2O + CO2 ice: Evidence for carbonic acid". Spectrochimica Acta Part A. 47 (2): 255–262. Bibcode:1991AcSpA..47..255M. doi:10.1016/0584-8539(91)80097-3. 
  4. ^ a b c Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997), Chemistry of the Elements (edisi ke-2), Oxford: Butterworth-Heinemann, hlm. 310, ISBN 0-7506-3365-4 
  5. ^ "excretion". Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica Ultimate Reference Suite. Chicago: Encyclopædia Britannica, 2010.
  6. ^ "Reaction Mechanism for Direct Proton Transfer from Carbonic Acid to a Strong Base in Aqueous Solution I: Acid and Base Coordinate and Charge Dynamics", S. Daschakraborty, P. M. Kiefer, Y. Miller, Y. Motro, D. Pines, E. Pines, and J. T. Hynes. J. Phys. Chem. B (2016), 120, 2271.

Bacaan lebih lanjut[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]