Brigade Infanteri 19

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Brigif 19/Khatulistiwa)

{{Infobox military unit | unit_name = Brigade Infanteri 19/Khatulistiwa | image = LOGO BRIGIF 19 KHATULISTIWA.png | image_size = 150px | caption = Lambang Brigif 19/Khatulistiwa | start_date =[20 Maret]] 2007 | country = Indonesia | allegiance = | branch = Infanteri | type = Satuan Tempur | role =Pasukan Senapan | size =

| commander1= Kolonel Inf. [[Arief Wicaksana|Arief Wicaksana, S.H., M.Han.] | commander2= Letkol Inf. Setyo Budiyono, S.H., M.Tr. (Han). | commander1_label= Komandan | commander2_label= Kepala Staf | command_structure = Kodam XII/Tanjungpura | garrison =Kota Singkawang, Kalimantan Barat | garrison_label =markas | nickname =Brigif 19/KH | patron = | motto = Khatulistiwa | colors =Hijau | colors_label =Baret | march = | mascot =Tugu Khatulistiwa | equipment = | equipment_label = | battles = | anniversaries =20 Maret | decorations = | battle_honours = | battle_honours_label = | disbanded = | flying_hours = }} Brigade Infanteri 19/Khatulistiwa atau (Brigif 19/Khatulistiwa) adalah Brigade Infanteri yang berada dibawah kendali Kodam XII/Tanjungpura. Brigif ini diresmikan bersama 4 Brigif lainnya oleh KASAD Jenderal TNI Djoko Santoso pada tanggal 12 April 2007 di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Brigif ini berada di bawah komando Kodam XII/Tanjungpura dan bermarkas besar di Singkawang, Kalimantan Barat. Brigif-19/Khatulistiwa dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/14/III/2007 tanggal 20 Maret 2007 tentang pembentukan satuan baru yang bernama Brigif 19/Khatulistiwa di jajaran Kodam VI/Tanjungpura. Brigif 19/Kh mengambil nama ”KHATULISTIWA” karena Kota Pontianak sebagai ibu kota Kalimantan Barat dilalui garis khatulistiwa sebagai titik 0° tepat di tengah-tengah bumi, yang di tandai dengan berdirinya Tugu Khatulistiwa pada tahun 1897.[1]

Kedudukan Brigif-19/Kh di Kota Singkawang menandakan bahwa Brigif-19/Kh adalah perekat kesatuan dan kesatuan Bangsa, karena warga kota Singkawang terdiri dari multi etnis dan budaya seperti: Tionghoa, Melayu, Dayak dan sebagainya. Begitu juga untuk lambang Brigif-19/Khatulistiwa adalah Monumen Khatulistiwa.[1]

Penugasan Operasi[sunting | sunting sumber]

  1. Operasi Penumpasan Gerombolan DI / TII.
  2. Operasi Penumpasan Pemberontakan PRRI / Permesta.
  3. Operasi Pembebesan Irian Barat ( Trikora ).
  4. Operasi Pertahanan Daerah Kalbar dalam periode Dwi Kora tahun 1963/1965.
  5. Operasi Penumpasan Pemberontakan G.30.SPKI.
  6. Operasi Sapu Bersih I, II dan III Penumpasan Gerombolan PGRS/Paraku.
  7. Operasi Pembersihan Sisa Gerombolan PGRS/Paraku.
  8. Operasi Pembersihan dan Pemulihan Keamanan daerah Kalbar sejak tahun 1973.
  9. Operasi Pengamanan Perbatasan Kalbar Serawak.
  10. Operasi GPK Aceh dan Irian.

Penugasan Teritorial[sunting | sunting sumber]

  1. Operasi Teritorial di Irian Jaya dan Timor Timur.
  2. Operasi TNI Manunggal Masuk Desa dan TMMD.
  3. Operasi TNI Manunggal Sosial Sejahtera.
  4. Operasi TNI Manunggal KB-KES s.d sekarang.
  5. Operasi TNI Manunggal Transmigrasi.
  6. Operasi TNI Manunggal Berskala Besar.
  7. Operasi TNI Manunggal Buta Aksara.
  8. Operasi TNI Manunggal Pertanian.
  9. Operasi TNI Manunggal Reboisasi.
  10. Operasi Pam Perbatasan NTT/Timor-Timur.
  11. Operasi Pam Daerah Rahwan Aceh.
  12. Operasi Pam Rahwan Ambon.
  13. Operasi Teritorial Papua Barat.
  14. Operasi Ilegal Logging, Minning, Treading, Traficking dll.
  15. Operasi Pamtas Wilayah Kalbar.

Batalyon organik[sunting | sunting sumber]

Brigif baru membawahi tiga batalyon infanteri, yaitu:

  1. Batalyon Infanteri Raider 641/Beruang di Kota Singkawang, Kalimantan Barat
  2. Batalyon Infanteri Raider Khusus 644/Walet Sakti di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat Kalbar
  3. Batalyon Infanteri 645/Gardatama Yudha di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat

Sebelumnya Yonif 641 dan 642 merupakan batalyon organik dari Korem 121/Alambhana Wanawwai.[2] Brigade ini bertugas menjaga perbatasan Kalimantan Barat-Kalimantan Timur dengan Malaysia di sepanjang 2.004 km ini memiliki sekitar 3.000 tentara dengan persenjataan lengkap.[3]

Komandan[sunting | sunting sumber]

  1. Kolonel Inf George Elnadus Supit (2007–2009)⭐⭐
  2. Kolonel Inf Arifin (2009–2011)
  3. Kolonel Inf Rochadi (2011–2012)⭐⭐
  4. Kolonel Inf Asep Syaripudin (2012–2013)⭐
  5. Kolonel Inf Putra Jaya (2013–2014)
  6. Kolonel Inf Andi Chandra As’aduddin (2014–2015)⭐
  7. Kolonel Inf Muhamad Muchidin (2015–2017)⭐
  8. Kolonel Inf Ibnu Jarwadi (2016–2017)
  9. Kolonel Inf Fredy Sianturi (2017–2019)[4]
  10. Kolonel Inf Win Nindar (2019–2020)
  11. Kolonel Inf Rama Pratama (2020)
  12. Kolonel Inf Fikri Ferdian, S.Sos., M.M. (2020–2021)
  13. Kolonel Inf Wahyu Ramadhanus Suryawan, S. Sos., M.M.S. (2021–2023)
  14. Kolonel Inf Hasan Abdullah, M.Si.(Han)., M.P.M. (2023—2024)
  15. Kolonel Inf Arief Wicaksana, S.H., M.Han. (2024—Sekarang)

Referensi[sunting | sunting sumber]