Perang Bintang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perang Bintang adalah festival sepak bola tahunan di Indonesia, yang biasanya diselenggarakan di pertengahan (jeda) musim kompetisi di Liga Indonesia (Divisi Utama - sebelum 2008 dan Liga Super Indonesia - setelah 2008). Sejak tahun 1994 (semenjak liga sepak bola profesional pertama kali digulirkan), sudah terselenggara 3 kali, yaitu pada tahun 1994, 1995 dan 2006. Pada ketiga pertandingan ini, format pertandingan yang digunakan adalah all-star, yang mempertemukan pemain-pemain favorit pilihan masyarakat. Akan tetapi pada edisi Perang Bintang 2010, yang akan diselenggarakan pada akhir musim kompetisi Liga Super Indonesia 2009-10, format pemilihannya berbeda.

Biasanya dalam festival ini, pemain terbaik, pencetak gol terbanyak dan berbagai macam penghargaan lainnya akan diberikan secara resmi oleh PSSI.

Tahun 2014 edisi perang bintand ditiadakan dan digantikan dengan turnamen INTER ISLAND CUP (IIC)

Perang Bintang 1994[sunting | sunting sumber]

Perang Bintang 1994 diadakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada hari Minggu, tanggal 10 Maret 1995. Hasil Pertandingan: Bintang Barat vs Bintang Timur 4-5.

Perang Bintang 1995[sunting | sunting sumber]

Perang Bintang 1995 diadakan di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Jawa Timur pada hari Minggu, tanggal 17 April 1996. Hasil Pertandingan: Bintang barat vs Bintang Timur 3-3.

Perang Bintang 2006[sunting | sunting sumber]

Perang Bintang 2006 diadakan di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah pada hari Rabu, tanggal 5 April 2006. Hasil Pertandingan: Bintang barat vs Bintang Timur 3-0. Gol dicetak oleh MVP Zah Rahan, Emmanuel De porras dan sundulan Fleitas

Susunan Pemain:

Wilayah Barat:

kiper; Kosin Hatairattanakooll (PERSIB), Hendro Kartiko, (Persija), belakang: Mahyadi Panggabean (PSMS), Hamka Hamzah (PERSIJA), Charis Yulianto (Persib), Firmansyah, Jaime Antonio Sandoval, tengah; Maman Abdurachman (PSIS), Firman Utina, Harry Salisburry (PSIS), I Putu Gede, Zah Rahan (PERSEKABPAS), Ismed Sofyan (PERSIJA), depan; Agus Indra Kurniawan (Persija), Emmanuel de Porras (PSIS), Alcidio Fleitas (PSMS), Radouane Barkoui (PERSIB), Saktiawan Sinaga (PSMS)

Wilayah Timur:

kiper: Samsidar (PSM), Jendri Pitoy (Persipura)belakang: Ricardo Salampessy (PERSIPURA), Maulylessy, Leonardo Guiterez, Widi Santoso, Zaenal Arifin (Persib) tengah; Syamsul Chaerudin (PSM), Ronald Fagundez (Persik), Lorenzo Cabanas (Persiba), Asea Atioga Romatic, Jorge Toledo, depan; Haryanto, Taufik, Rahmat Rivai (Persiter)

Perang Bintang 2010[sunting | sunting sumber]

Perang Bintang 2010 diadakan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Kabupaten Malang, di mana sebelumnya direncanakan untuk digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada hari Minggu, tanggal 6 Juni 2010. Pertandingan ini mempertemukan Arema Indonesia, juara LSI musim itu dengan Tim All-Star, yakni gabungan 22 pemain yang bermain di LSI. Pertandingan dipimpin oleh Oki Dwi Putra Senjaya, dan berakhir dengan skor 4 – 5 untuk kemenangan Tim All-Star.[1][2][3]

Susunan pemain ALL STAR ISL:

Pada akhir pertandingan diberikan trofi penghargaan kepada Top Scorer Liga Super Indonesia 2009-2010, Aldo Baretto Miranda (Bontang FC) dengan 19 gol dan Pemain Terbaik Liga Super Indonesia 2009-2010, kepada Kurnia Meiga Hermansyah (Arema Indonesia).

Perang Bintang 2011[sunting | sunting sumber]

Perang Bintang 2011 diadakan di Stadion Mandala, Kota Jayapura. Pertandingan ini mempertemukan Persipura Jayapura, juara LSI musim 2010 - 2011 dengan Tim All-Star, yakni gabungan 18 pemain yang bermain di LSI. Pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tim Persipura Jayapura. Pada akhir pertandingan diberikan trofi penghargaan Pemain Terbaik dan Top Scorer Liga Super Indonesia 2010-2011, kedua penghargaan diberikan kepada Boaz Salossa.

Berikut daftar pemain-pemain yang terpilih lewat polling sms dari para pecinta sepak bola Indonesia:

Perang Bintang 2012[sunting | sunting sumber]

Perang Bintang 2012 diadakan di Stadion Jakabaring, Kota Palembang pada hari Minggu, tanggal 15 Juli 2012. Pertandingan ini mempertemukan Sriwijaya FC Palembang, juara LSI musim 2011 - 2012 dengan Tim All-Star, yakni gabungan 18 pemain yang bermain di LSI. Pertandingan berakhir dengan skor 1-1 (4-3 adu penalti) untuk kemenangan tim Sriwijaya FC Palembang. Pada akhir pertandingan diberikan trofi penghargaan kepada Top Scorer Liga Super Indonesia 2011-2012, Alberto Goncalves Da Costa (Persipura Jayapura) dengan 25 gol dan Pemain Terbaik Liga Super Indonesia 2011-2012, kepada Keith Kayamba Gumbs (Sriwijaya FC).

Daftar Pemain ISL All Star 2012 berdasarkan polling sms:

1. Aldo Barreto (Persiba)

2. Bambang Pamungkas (Persija)

3. Atep (Persib)

4. Kurnia Meiga (Arema Indonesia)

5. Gustavo Lopez (Persela)

6. Zulkifli Syukur (Persib)

7. Ricardo Salampessy (Persipura)

8. Victor Igbonefo (Pelita Jaya)

9. Zah Rahan (Persipura)

10. Mohd. Safee Sali (Pelita Jaya)

11. Alberto Goncalves (Persipura)

12. Hamka Hamzah (Mitra Kukar)

13. I Made Wirawan (Persiba)

14. Fabiano Beltrame (Persija)

15. M. Ridhuan (Arema Indonesia)

16. Mario Alejandro Costas (Persela)

17. Ahmad Bustomi (Mitra Kukar)

18. Jajang Sukmara (Persib)

19. Eka Ramdani (Persisam)

20. Supriyono (Persisam)

Perang Bintang 2013[sunting | sunting sumber]

Perang Bintang 2013 diadakan di Stadion Mandala, Jayapura, 21 September 2013. Pertandingan ini mempertemukan tim All Star Indonesia Super League (ISL) menghadapi Persipura Jayapura selaku juara ISL dalam tajuk Perang Bintang 2013. Tim All Star ISL terdiri dari 21 pemain sbb:

Pertandingan berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Persipura. Gol dicetak oleh Boaz Salossa dan Gerald Pangkali.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Arema Indonesia v ISL All Star 2009-2010". Arema Indonesia. 2010-6-6. Diakses tanggal 2011-7-10. 
  2. ^ Samuel Bukti (2010-6-7). "Perang Bintang Dimenangkan All Stars DISL". SuperSoccer.co.id. Diakses tanggal 2011-7-6.  [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Tim All Star Kandaskan Singo Edan". Bola.net. 2010-6-6. Diakses tanggal 2011-7-18.