Keuskupan Tanjung Selor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Keuskupan Tanjung Selor

Dioecesis Tanjungselorensis
Katolik
Gedung Keuskupan Tanjung Selor
Lokasi
NegaraIndonesia
Wilayah
Samarinda
Dekanat
  • Tengah
  • Utara
  • Selatan (Berau)
Kantor pusat
Jl. Jelarai, Kel. Tanjung Selor Hilir, Kec. Tanjung Selor, Kab. Bulungan 77212
Koordinat2°50′25″N 117°21′52″E / 2.840145°N 117.364497°E / 2.840145; 117.364497
Statistik
Luas96.630 km2 (37.310 sq mi)[1]
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2021)
959.000
55.000 (5,7%)
Paroki15
Imam30
Informasi
DenominasiGereja Katolik
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusRitus Roma
Pendirian9 Januari 2002; 22 tahun lalu (2002-01-09)
KatedralSanta Maria Assumpta, Tanjung Selor
BahasaBahasa Indonesia
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
UskupPaulinus Yan Olla, M.S.F.
Vikaris jenderal
R.P. Dominikus Paretta, O.M.I.
Sekretaris jenderal
R.P. Agustinus Mamming, M.S.C.
EkonomR.D. Yohanes Meak
Peta

Keuskupan Tanjung Selor adalah salah satu keuskupan Gereja Katolik di Indonesia, serta menjadi keuskupan sufragan dari provinsi gerejawi yang juga dalam kesatuan dengan Keuskupan Agung Samarinda, Keuskupan Banjarmasin, dan Keuskupan Palangka Raya.[2] Wilayah geografis keuskupan ini mencakup seluruh wilayah Kalimantan Utara dan wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Pada tahun 2021, keuskupan ini tercatat terdiri dari 15 paroki, dilayani oleh 30 imam, dan memiliki 55 ribu umat dengan persentase 5,7% terhadap seluruh penduduk.

Garis waktu[sunting | sunting sumber]

Waligereja[sunting | sunting sumber]

Uskup petahana:
Mgr. Paulinus Yan Olla, M.S.F.
Lambang Mgr. Paulinus Yan Olla, M.S.F.
Lambang
Foto Mgr. Paulinus Yan Olla, M.S.F.
Foto diri

Ordinaris[sunting | sunting sumber]

Uskup Tanjung Selor

Prelat tituler[sunting | sunting sumber]

Administrator Apostolik Keuskupan Tanjung Selor
  • Yustinus Harjosusanto, M.S.F. (16 Februari 2015 s.d. 22 Februari 2018, jabatan selesai)

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perkembangan misi[sunting | sunting sumber]

Bernardus Winokan adalah salah satu tokoh perintis keberadaan Paroki St. Maria Assumpta yang kemudian hari akan berkembang sebagai Katedral St. Maria Assumpta. 1954 adalah tahun di mana Bernardus Winokan bertugas sebagai Sekretaris Kepala Daerah Bulungan, kehadiran selaku umat katolik menggembirakan beberapa orang perantau katolik di wilayah Bulungan, Bpk. Winokan sejak kedatangannya di Bulungan mulai giat mengumpulkan para perantau katolik yang kebanyakan berasal dari Nusa Tenggara Timur dan kemudian membentuk sebuah persekutuan kecil umat katolik yang secara rutin mengadakan berbagai kegiatan di rumahnya. Seiring perjalanan waktu maka jemaat kecil itu akhirnya menjadi sebuah stasi dari paroki Tarakan setelah mengundang Pastor Padberg dari paroki Tarakan. Setelah dirasakan bahwa iman mulai tumbuh di wilayah Bulungan dirasakan perlu untuk memulai karya pewartaan di wilayah sekitar, maka dimulailah karya kerasulan itu, mula-mula Bpk. Winokan di dampingi Bpk Paulus melakukan perjalanan ke hulu sungai Kayan di daerah Long Lembu, di wilayah ini bertemu dengan Bpk. Laing, dari wilayah ini benih iman ditaburkan dan kemudian menyebar. Perkembangan luar biasa terjadi di daerah hulu Sungai Kayan yang kemudian justru lebih dulu berkembang menjadi sebuah paroki yaitu Paroki St. Petrus Mara Satu, Stasi Tanjung Selor menjadi salah satu stasi dari paroki baru tersebut. 1978-1979 stasi Tanjung Selor membangun gedung gereja yang sampai sekarang ini (2007) masih dipergunakan.

Pembentukan keuskupan[sunting | sunting sumber]

Hampir enam tahun kemudian tepatnya 22 Desember 2001 Bapa Suci Yohanes Paulus II memutuskan untuk membentuk Keuskupan baru di Provinsi Kalimantan Timur Bagian Utara, keputusan ini kemudian diumumkan pada tanggal 9 Januari 2002, Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF adalah uskup pertama untuk keuskupan ini dan Tanjung Selor ditunjuk sebagai pusat keuskupan, dengan ditunjuknya Tanjung Selor sebagai pusat keuskupan maka dengan demikian Paroki St. Maria Assumpta menjadi Paroki Katedral Wilayah Keuskupan Tanjung Selor yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara meliputi lima kabupaten dan satu kota yaitu Kab. Bulungan, Kab. Berau, Kab. Malinau, Kab. Nunukan, Kab. Tana Tidung dan Kota Tarakan, dengan jumlah umat katolik kurang lebih 32.500 jiwa.

Paroki[sunting | sunting sumber]

Paroki di Keuskupan Tanjung Selor

Dekanat Tengah[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Bulungan
Kota Tarakan
Kabupaten Tana Tidung
  • Paroki Tidung Pale – Santo Paulus

Dekanat Utara[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Malinau
Kabupaten Nunukan

Dekanat Selatan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Berau (Kalimantan Timur)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Diocese of Tanjung Selor, Indonesia 🇮🇩". GCatholic. Diakses tanggal 2024-01-21. 
  2. ^ "Pembagian provinsi gerejawi di situs kawali.org". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-19. Diakses tanggal 2012-10-08. 
  3. ^ "Paus Fransiskus Tunjuk Mgr Yustinus Harjosusanto Jadi Uskup Agung Samarinda". Tribunnews.com. Tribun Kaltim. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]