Kota Cimahi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Matema (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
|motto=Saluyu ngawangun jati mandiri
|motto=Saluyu ngawangun jati mandiri
|kepala daerah=[[Walikota]]
|kepala daerah=[[Walikota]]
|nama kepala daerah= Atty Suharti Tochija
|nama kepala daerah= Hj. Atty Suharti Tochija, S.E.
|web=http://www.cimahikota.go.id
|web=http://www.cimahikota.go.id
}}
}}

Revisi per 29 November 2012 12.16

Kota Cimahi
Daerah tingkat II
Motto: 
Saluyu ngawangun jati mandiri
Peta
Peta
Kota Cimahi di Jawa
Kota Cimahi
Kota Cimahi
Peta
Kota Cimahi di Indonesia
Kota Cimahi
Kota Cimahi
Kota Cimahi (Indonesia)
Koordinat: 6°52′48″S 107°32′19″E / 6.8800382°S 107.5385202°E / -6.8800382; 107.5385202
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri21 Juni 2001
Dasar hukumUndang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2001
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 3
  • Kelurahan: 15
Pemerintahan
 • BupatiHj. Atty Suharti Tochija, S.E.
Luas
 • Total48,42 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total483,000 (2.003)
 • Kepadatan9,975/km2 (25,840/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3277
Kode area telepon022
Kode Kemendagri32.77
DAURp. 354.972.241.000,-
Situs webhttp://www.cimahikota.go.id


Kota Cimahi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Cimahi dahulu bagian dari Kabupaten Bandung, yang kemudian ditetapkan sebagai kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976. Pada tanggal 21 Juni 2001, Cimahi ditetapkan sebagai kota otonom. Kota Cimahi terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 15 kelurahan.

Sejarah

Keluarga Belanda di Cimahi di tahun 1902

Dalam bahasa Sunda, nama Cimahi berarti "air yang cukup". Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan di alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 18741893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung-Cianjur sekaligus pembuatan Stasiun Cimahi. Tahun 1886 dibangun pusat pendidikan militer beserta fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Dustira dan rumah tahanan militer. Pada tahun 1935, Cimahi ditetapkan sebagai kecamatan.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Cimahi menjadi bagian dari Kabupaten Bandung Utara. Pada tahun 1962, dibentuk Kawedanaan Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat. Berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 1975, Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976, dan menjadi kota administratif pertama di Jawa Barat. Mulai 21 Juni 2001 status Cimahi menjadi kota.

Kini Cimahi menjadi salah satu kawasan pertumbuhan Kota Bandung di sebelah barat. Jumlah penduduknya saat ini adalah sekitar 483.000 jiwa, meningkat dari 290.000 pada tahun 1990 dengan pertumbuhan rata-rata 2,12% per tahun.

Kota tentara

Kota Cimahi mendapat julukan sebagai "Kota Tentara" karena di kota ini banyak pusat pendidikan untuk tentara, di antaranya:

  • Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed)
  • Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdikpengmilum)
  • Sekolah Pelatih Infanteri Pusat Pendidikan Infanteri (SPI Pusdikif)
  • Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas)
  • Pusat Pendidikan Peralatan (Pusdikpal)
  • Pusat Pendidikan Pembekalan Angkutan (Pusdikbekang)
  • Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpom)
  • Pusat Pendidikan Perhubungan (Pusdikhub)

belum lagi markas-markas tentara yang terdapat di situ yang jumlahnya pun cukup banyak, seperti:

  • Brigif 15/Kujang II
  • Pussenarhanud Kodiklatad
  • Pussenarmed Kodiklatad
  • Kiban Yonzipur 3/Macan Kumbang
  • Kodim 0609/Cimahi
  • Yonarmed 4/105 Parahyangan
  • Tepbek Cimahi
  • Koramil Cimahi
  • Rumkit Tk. II Kesdam III/Siliwangi
  • Kesdim Cimahi

dan masih banyak lagi ditambah asrama militer yang jumlahnya sangat banyak. Dengan banyaknya pusat pendidikan tentara dan fasilitas kemiliteran lainnya maka sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh tentara. Mungkin karena itulah, kota Cimahi juga mendapat julukan "Kota Hijau", sesuai dengan warna seragam yang digunakan tentara khususnya dari angkatan darat (TNI-AD).

Namun keadaan demikian juga menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pemerintah kota Cimahi. Ini disebabkan karena tanah dan bangunan yang digunakan oleh militer tersebut tidak dibayar pajak bumi dan bangunannya (PBB), sehingga pemerintah kota tidak mendapat masukan dari sebagian besar wilayahnya.

Rumah Sakit di Cimahi

Perguruan Tinggi di Cimahi

Perubahan Nama Jalan

Sejak tanggal 10 November 2006, yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, sepuluh jalan di Kota Cimahi mengalami perubahan nama menjadi nama pahlawan dari Kota Cimahi. Kesepuluh jalan tersebut adalah:

Sebelumnya Nama Baru
Jalan Cihanjuang Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata
Jalan Cibeureum - Alun-alun - Padasuka ( Jl. Raya Cimahi ) Jalan Jend. H. Amirmachmud
Jalan Babakan Jalan M.K Wiganda Sasmita
Jalan Pasar Atas Jalan Dra. Hj. Julaeha Karmita
Jalan SMP Jalan Rd. Embang Artawidjaja
Jalan Cisangkan Hilir Jalan KH. Usman Dhamiri
Jalan Akses Tol Baros Jalan H. M. S. Mintaredja, S.H.
Jalan Balai Kota Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah
Jalan Citeureup Jalan Encep Kartawiria
Jalan Cimindi-Leuwigajah Jalan Mahar Martanegara

Referensi

Pranala luar