Banjir dan longsor Kalimantan Selatan 2021

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Banjir dan Longsor Kalimantan Selatan 2021
Permukiman warga yang terendam banjir di Kabupaten Tanah Laut (atas) dan sebuah desa yang luluh lantak akibat banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (bawah)
Tanggal9 Januari 2021 (2021-01-09)[1]—29 Januari 2021
LokasiSebagian besar Kalimantan Selatan
Tewas46 orang[2]

Banjir dan longsor Kalimantan Selatan 2021 adalah bencana banjir dan tanah longsor yang melanda 11 dari 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan, yaitu Kota Banjarmasin,[3] Kabupaten Tanah Laut,[4] Kabupaten Banjar,[5] Kabupaten Tapin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Hulu Sungai Tengah,[6] Kabupaten Balangan,[1] Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara[7][8] pada Januari 2021. Ketinggian air beragam: 30 sentimeter,[8] 50 sentimeter,[9] 2 meter,[10] bahkan 3 meter.[1] Pada 14 Januari 2021, status wilayah Kalimantan Selatan dinaikkan menjadi tanggap darurat banjir.[11]

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Banjir diduga disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi sehingga memicu luapan air sungai sejak 9 Januari 2021.[1] Di Kecamatan Pelaihari, air sungai telah meluap sejak Minggu, 3 Januari 2021.[12] Namun, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Kalimantan Selatan, Kisworo Dwi Cahyono, berpendapat bahwa banjir disebabkan oleh degradasi lingkungan akibat ratusan lubang pertambangan yang tidak dilakukan reklamasi dan hampir lima puluh persen dari 3,7 juta hektare lahan dikuasai oleh perusahaan tambang dan kelapa sawit.[5][13] Ia juga mengatakan, perlunya melihat kondisi hulu dan hilir kondisi lingkungan Kalimantan Selatan dan jangan hanya menyalahkan hujan.[14] Kalsel sendiri sejak tahun 2005 yang memiliki luas tutupan lahan sebanyak 1,18 juta hektare tersisa menjadi 0,92 juta di tahun 2019. Perubahan guna lahan tersebut, ditambah kalau daerah tersebut ditimpa hujan ekstrem, menjadikan wilayah Kalsel yang memang secara morfometri dan morfologi sangat rentan terhadap banjir.[15]

Banjir besar kali ini kemungkinan mengulang periode peristiwa yang pernah terjadi pada 1928.[14] Di tempat lain yang berdekatan, Sungai Lulut yang berjarak 1 km dari Sungai Martapura, pernah terjadi pula banjir di tahun 2006 namun hanya semata kaki. Namun begitu, jalanan terendam hampir 2 bulan. Di saat seperti itu, penduduk membuat panggung untuk tidur, menyelamatkan barang, serta perahu yang di belakang rumah ditambat di muka rumah atau bahkan dibawa masuk ke rumah.[16]

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah melakukan analisis mengenai penyebab banjir yang terjadi sejak 12–13 Januari 2021 di Kalimantan Selatan.[17] Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan M. Rokhis Khomarudin mengatakan, pengamatan curah hujan dengan data satelit Himawari-8 menunjukkan bahwa liputan awan penghasil hujan terjadi sejak 12 Januari hingga 13 Januari, dan masih berlangsung hingga 15 Januari 2021. Ia juga menjelaskan antara tahun 2010 hingga 2020 terjadi penurunan luas hutan primer sebesar 13.000 hektare, hutan sekunder 116.000 hektare, sawah dan semak belukar masing-masing 146.000 hektare dan 47.000 hektare. Sebaliknya, area perkebunan meluas "cukup signifikan" 219.000 hektare. Kondisi tersebut, memungkinkan terjadinya banjir di Kalimantan Selatan, apalagi curah hujan pada 12 hingga 13 Januari 2020 sangat lebat berdasarkan pantauan satelit Himawari 8 yang diterima stasiun di Jakarta.[18]

Greenpeace Indonesia menduga banjir bandang melanda Kalimantan Selatan lantaran daerah aliran sungai (DAS) telah kehilangan sekitar 304.225 hektare tutupan hutan sepanjang 2001–2019. Sebagian besar sudah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Juru bicara kampanye hutan Greenpeace Indonesia Arie Kompas menjelaskan bahwa DAS merupakan wilayah yang seharusnya menampung air hujan di Kalimantan Selatan. Namun karena tutupan hutannya berkurang drastis, kemampuan menampung air jadi berkurang.[19]

Dampak dan korban[sunting | sunting sumber]

Jembatan Sungai Salim, Mataraman, Banjar yang ambruk akibat diterjang banjir.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 633.273 jiwa terdampak, 135.656 warga mengungsi, 46 orang meninggal dunia, dan 123.410 rumah terendam akibat banjir ini.[2]

Jalan lintas provinsi terendam sehingga mengganggu aktivitas ekonomi.[20] Jembatan di Jalan Ahmad Yani km 55, Mataraman, Banjar, pun terputus akibat terjangan banjir.[21]

Plt. Kepala Desa Hantakan, Sri Wanda, menyatakan pada 11 Januari 2021 bahwa lima jasad ditemukan oleh warga di Hantakan, Hantakan, Hulu Sungai Tengah.[6] Diduga masih ada puluhan korban hilang lainnya.[22] Seorang balita ditemukan tewas setelah terseret banjir di Banjarbaru pada 14 Januari 2021.[23] Hujan yang terus mengguyur juga menyebabkan longsor di Tungkaran, Pelaihari, Tanah Laut, dan satu orang dinyatakan tertimbun pada 15 Januari 2021.[24]

Kota Banjarmasin[sunting | sunting sumber]

Jalan Ahmad Yani, Kota Banjarmasin terendam banjir.

Sebanyak 25 kelurahan di empat kecamatan, yaitu Banjarmasin Timur, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin Utara, Banjarmasin Tengah terdampak banjir dan yang terbanyak di Banjarmasin Timur, yaitu sebanyak sembilan kelurahan yang terdampak banjir.

Di Banjarmasin Timur, jumlah warga terdampak banjir sekitar 45.000 jiwa atau sekitar 15.000 KK. Bahkan sebanyak 1.585 KK atau 3.701 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, di mana ketinggian genangan banjir di wilayah ini berkisar antara 50 cm hingga 1,2 meter.

Di Banjarmasin Selatan, terdapat tujuh kelurahan yang terdampak banjir, di mana warga yang terdampak sebanyak 18.089 jiwa atau 7.123 KK, di mana 862 jiwa atau 346 KK harus mengungsi.

Di Banjarmasin Utara, yaitu di Kelurahan Sungai Andai dan Sungai Jingah dengan total warga terdampak sebanyak 33.760 jiwa atau hampir 10 ribu KK. Di mana 66 KK atau 136 jiwa harus mengungsi.

Sementara itu, di Banjarmasin Tengah dengan tujuh kelurahan yang ada terdampak jumlah warga yang terdampak banjir totalnya sebanyak 940 KK atau 3.219 jiwa, di mana 23 KK atau 65 jiwa harus mengungsi.

Kota Banjarmasin menetapkan status tanggap darurat bencana banjir sejak 15 Januari, posko dan dapur umum dipusatkan di kecamatan yang wilayahnya terendam banjir.

Kritik[sunting | sunting sumber]

Para warga di salah satu perumahan elite di Banjarmasin melakukan protes akibat banjir.

Warganet Indonesia mengecam minimnya pemberitaan media nasional mengenai banjir. Presiden Joko Widodo mengunggah di media sosial bahwa Indonesia sekarang menghadapi dua bencana alam: tanah longsor Sumedang 2021 dan gempa bumi Sulawesi Barat 2021, tetapi tidak menyebutkan tentang banjir. Karena itu, tagar "#KalselJugaIndonesia" menjadi topik tren di Twitter sebagai protes dari kurangnya cakupan pemerintah.[25][26]

Kekecewaan warga terhadap penanganan banjir di Kalimantan Selatan bermunculan di jagat media sosial. Hanya saja, warga menumpahkan kekecewaan itu dengan berbagai cara di media sosial. Namun, kebanyakan dari tema yang diambil warga adalah saat pernyataan Gubernur Sahbirin Noor pada saat debat kandidat Pemilihan umum Gubernur Kalimantan Selatan 2020 yang difasilitasi KPU Provinsi Kalimantan Selatan. Saat itu, Sahbirin Noor menyatakan bahwa banjir hanya menumpang lewat karena sungai sudah dikeruk.

"Kalau persoalan banjir, alhamdulillah, ada yang lalu haja karena sungainya sudah dikeruk oleh kita."

Reaksi[sunting | sunting sumber]

Dalam pernyataannya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kepala BNPB Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Idham Azis agar segera mengirimkan bantuan untuk penanganan bencana banjir di Kalimantan Selatan.

Truk TNI Angkatan Laut yang membawa bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan.

Pesawat C-130 Hercules diterbangkan oleh TNI Angkatan Udara melalui Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma ke Banjarmasin pada 16 Januari 2021, dan juga Pesawat A-1330 dari Skadron Udara 33 guna memberangkatkan alutsista dan personel. Pesawat A-1327 dari Skadron Udara 31 dilibatkan untuk membawa perahu karet dan personil lainnya.[27]

Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, menyatakan bahwa pihaknya memberangkatkan tim reaksi cepat penanggulangan bencana dan sukarelawan serta memberikan paket logistik dan dana kedaruratan.[28] Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga mengerahkan tim reaksi cepat dan turut mendistribusikan paket logistik.[29]

Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendirikan posko di beberapa tempat untuk memberikan bantuan berupa bantuan tanggap darurat.[30] PT Pelabuhan Indonesia III mengirimkan paket sembako untuk sekitar 350 kepala keluarga di Teluk Selong, Martapura Barat, Banjar.[31] Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyalurkan bantuan sembako kepada para korban di Kabupaten Banjar.[32]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d Idham, Addi M (14 Januari 2021). "Info Banjir Kalsel Terbaru 2021: Penyebab & Daftar Daerah Terendam". Tirto.id. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  2. ^ a b https://www.instagram.com/p/CL4HV3kgLyq/?utm_medium=copy_link
  3. ^ "Banjir di Banjarmasin Kalsel Meluas, Warga Mulai Mengungsi". CNN Indonesia. 15 Januari 2021. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  4. ^ Adilah, Rifa Yusya (15 Januari 2021). "21.990 Jiwa Terdampak Banjir di Kalimantan Selatan". Merdeka.com. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  5. ^ a b Saptoyo, Rosy Dewi Arianti (15 Januari 2021). Hardiyanto, Sari, ed. "Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan..." Kompas.com. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  6. ^ a b Sakti, Rah Mahatma (16 Januari 2021). "Dari Atap Rumah Warga Melihat Korban Melambaikan Tangan Minta Tolong Saat Terseret Banjir". JPNN.com. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  7. ^ "KABUPATEN HSU MULAI DIKEPUNG BANJIR KIRIMAN". hulusungaiutarakab.go.id. 15 Januari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-15. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  8. ^ a b "Banjir di Hulu Sungai Utara Meluas Disejumlah Wilayah". klikkalsel.com. 17 Januari 2021. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  9. ^ Ikhsan, M. (15 Januari 2021). "Banjir Kalsel, Netizen Teriak Tolong Bantu Korban". CNN Indonesia. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  10. ^ Haryanto, Alexander (14 Januari 2021). "Berita Banjir di Kalsel: Air Capai 2 Meter, Warga Butuh Pertolongan". Tirto.id. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 
  11. ^ Raharjo, Dwi Bowo; Aranditio, Stephanus (15 Januari 2021). "Jokowi Ditantang ke Kalsel Lihat Banjir Akibat Investasi Serampangan". Suara.com. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  12. ^ "Kalimantan Selatan yang Makin Tenggelam". Republika Online. 2021-01-15. 
  13. ^ "Banjir Kalsel, Walhi Ingatkan soal Kerusakan Lingkungan". CNN Indonesia. 16 Januari 2021. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  14. ^ a b "Lubang Menganga di Hulu Martapura". Kompas. 25 Januari 2021. Hlm.1 & 15.
  15. ^ "Banjir Besar Kalsel, Potret Suram Kerusakan Alam". Kompas. 25 Januari 2021. Hlm. 1 & 15.
  16. ^ "Bah di Kota "Seribu Sungai"". Kompas. 25 Januari 2021. Hlm.11
  17. ^ Rizal, Jawahir Gustav. Hardiyanto, Sari, ed. "Hasil Analisis Lapan soal Penyebab Banjir Besar di Kalimantan Selatan". Kompas.com. 
  18. ^ "Berkurangnya area hutan primer dan sekunder 'picu' banjir terbesar di Kalimantan Selatan". BBC News Indonesia. 
  19. ^ Ramayanti, Feybien. "Hutan Kalimantan Hilang, Banjir Menerjang". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-01-18. 
  20. ^ "Banjir di Kalsel Rendam Jalan Lintas Provinsi". detikcom. 16 Januari 2021. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  21. ^ "Jembatan di Kalimantan Selatan Putus Diterjang Banjir". Republika. 15 Januari 2021. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  22. ^ "Lima Korban Tewas Banjir Kalsel Ditemukan, Puluhan Hilang". CNN Indonesia. 16 Januari 2021. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  23. ^ Haswar, Andi Muhammad (14 Januari 2021). Arief, Teuku Muhammad Valdy, ed. "Bermain Air Saat Banjir, Seorang Balita di Banjarbaru Kalsel Tewas Tenggelam". Kompas.com. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  24. ^ Haswar, Andi Muhammad (15 Januari 2021). Khairina, ed. "Banjir di Kalsel Juga Sebabkan Longsor, Satu Orang Tertimbun". Kompas.com. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  25. ^ "Presiden Jokowi Diprotes Netizen, Tagar Kalsel Juga Indonesia Langsung Membahana di Twitter". Tribunnews.com. 15 Januari 2021. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  26. ^ "Banjir di Kalsel: Warganet Minta Tolong Lewat Tagar #KalselJugaIndonesia, Tanggap Darurat Ditetapkan". Tribunnews.com. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  27. ^ Kamil, Irfan (16 Januari 2021). Sari, Nursita, ed. "Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Banjir, TNI AU Terbangkan Pesawat ke Kalsel". Kompas.com. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  28. ^ Muhammad, Hiru (16 Januari 2021). "Pemprov kalteng Bantu Atasi Banjir di Kalsel". Republika. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  29. ^ ., Handoyo, ed. (16 Januari 2021). "BNPB kerahkan personil TRC untuk mendukung penanganan banjir di Kalimatan Selatan". Kontan.co.id. Diakses tanggal 17 Januari 2021. 
  30. ^ "BRI Dirikan Posko dan Berikan Bantuan untuk Korban Banjir Kalimantan Selatan". Pikiran Rakyat. 16 Januari 2021. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  31. ^ Redaksi (16 Januari 2021). "Pelindo III Salurkan Paket Sembako untuk Korban Banjir Kalimantan Selatan". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 16 Januari 2021. 
  32. ^ "Peduli Warga Terdampak Banjir, PLN Salurkan Bantuan Sembako". Radar Banjarmasin. 16 Januari 2021. Diakses tanggal 16 Januari 2021.