Maurice Merleau-Ponty
Maurice Merleau-Ponty | |
---|---|
![]() | |
Lahir | 14 Mei 1908 |
Meninggal | 4 Mei 1961 |
Era | Abad 20 |
Aliran | Fenomenologi, Eksistensialisme, Marxisme |
Minat utama | Psikologi, Metafisika, epistemologi, seni |
Dipengaruhi
| |
Memengaruhi
|
Maurice Merleau-Ponty adalah seorang filsuf fenomenologi, "kesadaran" abad 20.[1] Aliran filsafatnya mula-mula dipengaruhi oleh fenomenologi dari Husserl dan Heidegger serta Sartre, tetapi lambat laun di memisahkan diri dan memasukkan teori dari Saussure dalam buku Levi Strauss dalam bidang bahasa.[1]. Kalimat terkenal yang ia ucapkan adalah "man is condam to meaning" artinya manusia adalah makhluk pencari makna.
Ponty lahir pada tahun 1908, dan ditingal mati ayahnya pada Perang Dunia I.[1] Menempuh pendidikan di Lycees Janson-de-Sailly dan Louis-le-Grande, dan pada tahun 1930 mendapat agregasi dalam bidang filsafat di École Normale Supérieure.[1] Dia bersahabat dengan Sartre kurang labih 7 tahun (1945-1952), tetapi setelah itu dia menjadi penentangnya.[1] Sartre yang gigih dengan eksistensialisme, memisahkah "subyek-objek", kemudian menjadi Marxisme garis keras ditolak oleh Pounty.[1] Bagi Pounty, melalui pengalaman-pengalaman yang ditemui manusia, maka diperoleh faktor lain untuk mencari "esensi" yang tidak mutlak sama pada setiap orang dari pengalamannya, yaitu ciri bahasa, pencerapan dan tubuh.[1] Dengan begitu manusia tidak selalu menjadi subjek yang berpikir menentukan semuanya, tetapi dari fenomena yang terjadi, maka realitas sebagai objek dapat berbicara kepada maunusia yang juga adalah objek.[1]
Salah satu teori Pounty dapat dilihat dari caranya melakukan kritisisme, dari hipotesis yang dilakukan secara psikologi, dia berpendapat bahwa manusia melakukan tindakan berawal dari refleksi psikologinya.[2] Dari perilaku yang dia jadikan "tanda" atau fenomena, maka dapat kita peroleh data tentang seseorang terkait prinsip hidup yang menjadikannya bertindak.[2] Selalu ada kaitan antara pengalaman masa lalu yang mempengaruhi perilaku saat ini. Keterhubungan ini terjadi pada neuro-psikologi manusia.[2]