Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan: Perbedaan antara revisi
Baris 65: | Baris 65: | ||
|[[Sriwijaya Air]]|Banjarmasin, Berau, Jakarta-Soetta, Makassar, Surabaya, Tarakan, Palu, Yogyakarta|A |
|[[Sriwijaya Air]]|Banjarmasin, Berau, Jakarta-Soetta, Makassar, Surabaya, Tarakan, Palu, Yogyakarta|A |
||
|[[Susi Air]]|Datah Dawai, Melak, Samarinda|A |
|[[Susi Air]]|Datah Dawai, Melak, Samarinda|A |
||
|[[Trigana Air Service]]|Banjarmasin|A |
|[[Trigana Air Service]]|Banjarmasin, Berau|A |
||
}} |
}} |
||
Revisi per 3 Januari 2013 23.48
Bandara Sepinggan | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Berkas:Sepinggan Balikpapan.jpg | |||||||||||
Informasi | |||||||||||
Jenis | Sipil | ||||||||||
Pengelola | PT Angkasa Pura I | ||||||||||
Lokasi | Balikpapan, Kalimantan Timur | ||||||||||
Zona waktu | UTC+8 | ||||||||||
Ketinggian dpl | 4 mdpl | ||||||||||
Koordinat | {{{coordinates}}} | ||||||||||
Situs web | http://www.sepingganairport.com/ | ||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Statistik (2008) | |||||||||||
|
Bandara Sepinggan (IATA: BPN, ICAO: WALL) (Sepinggan International Airport) adalah bandara domestik dan internasional untuk Balikpapan, Kalimantan Timur. Bandara ini dioperasikan oleh PT. Angkasa Pura I dan dibuka pada tanggal 6 Agustus 1997. Bandara ini memiliki luas 300 hektare dan merupakan bandar udara ke-4 terbesar dari 13 bandara yang dikelola PT. Angkasa Pura I. Dengan posisi yang strategis dikawasan Indonesia Bagian Tengah, maka diharapkan bandara ini dapat menjadi penghubung kawasan Indonesia Bagian Barat dengan kawasan Indonesia Bagian Timur. Dengan posisi yang strategis dan didukung oleh potensi alam Kalimantan Timur sehingga menjadi daya tarik bagi para pelaku bisnis dan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Keberadaan Bandar Udara Sepinggan diharapkan akan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di Kalimantan Timur dan wilayah Kalimantan lainnya. Rencana pengembangan pada lahan-lahan yang tersedia disekitar bandara ini terus dilaksanakan, antara lain hotel transit, business center, pusat informasi investasi, warehousing, meeting room, restoran dan mini market termasuk pengembangan terminal penumpang dan perpanjangan landasan pacu (Runway). Sedangkan pada lahan seluas 70.000 m2 disekitar pantai di selatan Bandara Udara dapat pula dikembangakan menjadi lapangan golf, cotteges, pantai wisata dan lain-lain.
Sejarah
Pembangunan Sepinggan telah dimulai sejak jaman penjajahan Belanda sebelum waktu kemerdekaan Indonesia. Itu digunakan terutama untuk kegiatan perusahaan minyak Belanda di daerah Balikpapan. Bandara ini menjadi bandara publik dan komersial setelah pengelolaannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Republik Indonesia pada tahun 1960. Sepinggan akhirnya dikelola oleh Perum Angkasa Pura I (sekarang PT Angkasa Pura I) sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No.1 pada tanggal 9 Januari 1987.
Bandara Sepinggan telah direnovasi dua kali selama 1991 sampai 1997. Fase pertama dimulai pada tahun 1991 dan berakhir pada tahun 1994, untuk merenovasi taxy way, terminal penumpang dan kargo dan juga memperpanjang landasan pacu. Pada tahun 1995, pemerintah Indonesia mengumumkan Sepinggan sebagai bandara kelima Indonesia embarkasi haji untuk kalimantan (borneo) wilayah yang juga terdiri dari provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Fase kedua renovasi terjadi pada tahun 1996 untuk merenovasi hangars, depot bahan bakar dan gedung administrasi. Fase kedua selesai dan bandara akhirnya mulai era baru operasionalnya dengan bangunan baru dan fasilitas pada tahun 1997.
Untuk mengantisipasi dan mengakomodasi pewasat yang lebih besar di masa depan, rencananya pemerintah akan memperpanjang landasan pacu menjadi 3100 meter.[1]
Maskapai dan tujuan
Beberapa maskapai yang dilayani bandara ini adalah:
Maskapai | Tujuan | Terminal |
---|---|---|
AirAsia | Kuala Lumpur, Makassar | A |
Airfast Indonesia | Sangatta | A |
Batavia Air | Banjarmasin, Berau, Jakarta-Soetta, Surabaya, Yogyakarta | A |
Citilink | Denpasar, Jakarta-Soetta, Makassar, Surabaya | A |
Garuda Indonesia | Jakarta-Soetta, Makassar, Singapore, Surabaya, Tarakan, Yogyakarta | A |
Indonesia Air Transport | Bontang, Bandung (Mulai 13 Januari 2013) | A |
Kalstar Aviation | Berau, Samarinda | A |
Lion Air | Banjarmasin, Jakarta-Soetta, Makassar, Manado, Semarang, Surabaya, Bandung, Tarakan, Palu, Yogyakarta | B |
MASwings | Kota Kinabalu (Mulai 18 Januari 2013) | A |
Merpati Nusantara Airlines | Makassar | A |
Pelita Air Service | Bontang | A |
Silk Air | Singapore | A |
Sriwijaya Air | Banjarmasin, Berau, Jakarta-Soetta, Makassar, Surabaya, Tarakan, Palu, Yogyakarta | A |
Susi Air | Datah Dawai, Melak, Samarinda | A |
Trigana Air Service | Banjarmasin, Berau | A |
Kecelakaan dan insiden
*On 4 July 1988, Vickers Viscount PK-IVW of Bouraq Indonesia Airlines was damaged beyond economic repair when the starboard and nose gear collapsed during a tailwind landing.[1]
Referensi
- ^ "Accident description". Aviation Safety Network. Diakses tanggal 8-8-2009.
Lion Air tergelincir dari tarakan Batavia air tergelincir