Universitas Islam Indonesia
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini) |
Jenis | Perguruan tinggi swasta |
---|---|
Didirikan | 8 Juli 1945 |
Rektor | Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. |
Lokasi | , , |
Afiliasi | FUIW, FIMA, SEAAIR, ASNA, American Biographical Institute, USA, ACICIS [1] |
Situs web | www |
![]() |
Universitas Islam Indonesia disingkat UII adalah perguruan tinggi swasta nasional tertua di Indonesia yang terletak di Yogyakarta. UII semula bernama Sekolah Tinggi Islam (STI) yang didirikan di Yogyakarta pada hari Ahad tanggal 27 Rajab 1364 H bertepatan dengan tanggal 8 Juli 1945 M. Dengan lokasi kampus yang tersebar di beberapa wilayah, seperti Kampus Terpadu terletak di Jalan Kaliurang KM 14,5 Kabupaten Sleman, dekat daerah wisata Kaliurang dan berjarak 20 KM dari puncak Gunung Merapi. Kampus Fakultas Ekonomi terletak di Jalan Ringroad Utara, Condongcatur, Kabupaten Sleman. Kampus Fakultas Hukum di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta dan Kampus lainnya di Jalan Cik Dik Tiro, Kota Yogyakarta dan Demangan Baru, Kabupaten Sleman. Dalam pemeringkatan 4 International College and Universities (4ICU) maupun Webometrics pada Januari 2012 menempatkan UII sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) peringkat pertama di Kopertis Wilayah V dan peringkat ke-2 PTS secara nasional. Selain itu, pada tahun 2009 UII terpilih sebagai perguruan tinggi dengan nilai penjaminan mutu internal terbaik di Indonesia versi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Pada tahun 2013, berdasarkan SK BAN-PT No. 065/SK/BAN-PT/AK-IV/PT/II/2013 UII berhasil meraih akreditasi institusi dengan nilai 'A', tertinggi di antara PTS seluruh Indonesia.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1945, sidang umum Masjoemi (Majelis Sjoero Moeslimin Indonesia) dilaksanakan. Pertemuan itu dihadiri oleh beberapa tokoh politik terkemuka masa itu termasuk diantaranya Dr. Mohammad Hatta (Wakil Presiden Pertama Indonesia), Mohammad Natsir, Mr. Mohamad Roem, KH. Wahid Hasjim. Salah satu keputusan dari pertemuan ini adalah pembentukan Sekolah Tinggi Islam (STI) oleh tokoh-tokoh terkemuka tersebut. STI kemudian didirikan pada tanggal 8 Juli 1945 bertepatan dengan 27 Rajab 1364 H dan berkembang menjadi sebuah universitas yang disebut Universitas Islam Indonesia (UII) sejak tanggal 3 November 1947 untuk memenuhi permintaan akan sebuah pendidikan tinggi yang mengintegrasikan pengetahuan umum dengan ajaran-ajaran Islam.
Awalnya, UII memiliki empat fakultas: Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan, dan Fakultas Ekonomi, yang mulai beroperasi pada Juni 1948. Sekitar tujuh bulan kemudian, UII terpaksa ditutup akibat agresi militer Belanda. Banyak siswa dan dosen bergabung dengan tentara Indonesia untuk mengusir Belanda. Pada awal 1950-an, tak lama setelah perang, UII harus memindahkan aktivitas perkualiahan di beberapa tempat di kota Yogyakarta, bahkan sempat menggunakan Kraton Yogyakarta dan rumah dosen sebagai ruang kelas.
UII mengalami banyak perkembangan antara 1961 sampai dengan 1970 di bawah kepemimpinan Prof. M.R. R.H.A. Kasmat Bahuwinangun (1960-1963) dan Prof. Dr. dr. M. Sardjito (1964-1970). Selama masa jabatannya, Prof. M.R. R.H.A. Kasmat Bahuwinangun membantu mengembangkan Fakultas Syariah dan Fakultas Tarbiyah serta memperluas UII ke Purwokerto dengan mendirikan Fakultas Hukum dan Syari'ah disana.
Dari tahun 1964 sampai 1970, di bawah kepemimpinan Prof. Dr. dr. M. Sardjito (seorang dokter medis terkemuka di Indonesia), UII kembali diperluas hingga memiliki 22 fakultas, lima yang berlokasi di Yogyakarta dan sisanya tersebar di provinsi lain: Jawa Tengah (Solo, Klaten, dan Purwokerto), dan Sulawesi Utara (Gorontalo). Bidang studi yang ditawarkan adalah Ekonomi, Hukum, Syari'ah, Tarbiyah, Teknik, Kedokteran, Kedokteran Hewan, dan Farmasi. Namun, ketika Peraturan Pemerintah melarang UII menyelenggarakan kegiatan pendidikan di luar Yogyakarta, maka UII harus menutup kampus-kampus cabang. Beberapa dari kampus cabang yang ditutup ini kemudian menjadi bagian dari lembaga pendidikan lokal. Contohnya adalah Fakultas Kedokteran Universitas sebelas maret, yang cikal bakalnya adalah Fakultas Kedokteran UII di Surakarta yang ditutup pada tahun 1975.
Pada awal 1970-an hingga 1982, UII mengalami perkembangan dalam pembangunan fisik mencakup kantor dan gedung fakultas, dimulai dengan kantor pusat yang berada di Jalan Cik di Tiro. Pembangunan gedung ini kemudian diikuti dengan pengembangan tiga kampus lain yang terletak di sejumlah lokasi di kota Yogyakarta. Selama periode ini, beberapa fakultas di UII juga mulai memperoleh status akreditasi dan juga memprakarsai kolaborasi dengan lembaga baik nasional maupun internasional, seperti Universitas Gadjah Mada, King Abdul Aziz University Arab Saudi, dan The Asia Foundation.
Sejak awal 1990-an sampai saat ini, UII telah mengembangkan kampus terpadu yang terletak di Kabupaten Sleman, di bagian utara Provinsi DI Yogyakarta. Sebagian besar fakultas UII telah berlokasi di lahan seluas 25 hektare ini. Sampai dengan semester ganjil 2011/2012, UII memiliki delapan fakultas dengan berbagai lima program Diploma Tiga, 22 Program Sarjana, tiga Program Profesi, delapan Program Magister, dan empat Program Doktor, serta lembaga-lembaga pendukung.
Dalam pemeringkatan 4 International College and Universities (4ICU) maupun Webometrics pada Januari 2012 menempatkan Universitas Islam Indonesia sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) peringkat pertama di Kopertis Wilayah V dan peringkat ke-2 PTS secara nasional. Selain itu, pada tahun 2009 Universitas Islam Indonesia terpilih sebagai perguruan tinggi dengan nilai penjaminan mutu internal terbaik di Indonesia versi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan mendapatkan akreditasi institusi A pada tahun 2013. Setelah memperoleh dua bintang dari penilaian Qucquarelli Symonds (QS) Stars University Ratings pada 2011 lalu, kini Universitas Islam Indonesia (UII) meraih tiga bintang dunia (three stars) pada penilaian QS Stars 2016. Penilaian tersebut berdasarkan delapan kategori, yaitu: Research, Teaching, Employability, Internasionalization, Facilities, Access, Engagement, dan Specialist Criteria. Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta menempati peringkat terbaik klasterisasi perguruan tinggi swasta (PTS) non-vokasi di Indonesia tahun 2018. UII secara nasional menempati peringkat ke-29 & peringkat ke-1 PTS secara nasional, di mana urutan di atasnya merupakan perguruan tinggi negeri (PTN).
Fakultas & Program Studi[sunting | sunting sumber]
Fakultas | Program Studi |
---|---|
Fakultas Bisnis & Ekonomika
(FBE UII) |
|
Fakultas Hukum
(FH UII) |
|
Fakultas Ilmu Agama Islam
(FIAI UII) |
|
Fakultas Kedokteran
(FK UII) |
|
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA UII) |
|
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
(FPSB UII) |
|
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP UII) |
|
Fakultas Teknologi Industri
(FTI UII) |
|
International Programme
(IP UII) |
|
Rektor[sunting | sunting sumber]
Sejarah Rektor Universitas Islam Indonesia
- Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir (1945-1960)
- Prof. Mr. RHA. Kasmat Bahuwinangun (1960-1963)
- Prof. Dr. dr. M. Sardjito, M.D., M.P.H. (1963-1970)
- Presidium H. GBPH Prabuningrat (1970-1982)
- Prof. Dr. Ace Partadiredja (1982-1989)
- Prof. H. Zaini Dahlan, M.A. (1989-1990)
- Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti, M.Sc. (1990-1994)
- Prof. H. Zaini Dahlan, M.A. (1994-2002)
- Dr. Ir. Luthfi Hasan, M.S. (2002-2006)
- Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. (2006-2014)
- Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. (2014-2017)
- Nandang Sutrisno, S.H., M.Hum., LL.M., Ph.D. (2017-2018)
- Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. (2018-2022)
Alumni[sunting | sunting sumber]
Universitas Islam Indonesia telah menelurkan puluhan ribu Alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, banyak di antara Alumni yang menjabat diberbagai jabatan strategis baik di tingkat Daerah maupun Pusat.
IKA UII (Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia)
Asosiasi/organisasi Alumni UII sudah dibentuk sejak tahun 1967, dengan nama Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII).
Beberapa tokoh yang berasal dari Alumni UII antara lain:
- Mohammad Mahfud M.D.., Menkopolhukam, Mantan Menteri Pertahanan, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), & Guru Besar FH UII
- Mudzakkir, Guru Besar Hukum Pidana UII
- Ridwan Khairandy, Guru Besar FH UII
- Jawahir Thontowi, Guru Besar Ilmu Hukum FH UII
- M. Busyro Muqoddas, Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi & Dosen FH UII
- Hasan Tiro, Mantan Presiden Universitas Atjeh & Proklamator Aceh Merdeka
- Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah & Dosen FEB UMY
- Marwan Jafar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (2014-2016)
- Darmono, Wakil Jaksa Agung RI
- Pramoedya Ananta Toer, Tokoh Sastrawan Indonesia
- Lafran Pane, Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) & Pahlawan Nasional RI
- Herry Zudianto, Mantan Walikota Yogyakarta
- Artika Sari Devi, Mantan Puteri Indonesia 2004
Fasilitas[sunting | sunting sumber]
Sarana dan Prasarana
- Perpustakaan Pusat
- Perpustakaan Pusat Universitas Islam Indonesia berada di Kampus Terpadu Jalan Kaliurang Yogyakarta yang dilengkapi dengan koleksi lebih dari 250 ribu buku.
- Perpustakaan UII juga di lengkapi dengan Museum berupa Temuan Purbakala Candi Kimpulan yang di bangun sekitar abad 5 Masehi, merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang tertimbun oleh erupsi Gunung Merapi tahun 1000 masehi.
- Masjid Ulil Albab
- Masjid Ulil Albab adalah bangunan utama yang menjadi jantung kehidupan Kampus Terpadu. Bila anda memasuki Kampus ini maka Masjid Ulil Albab akan menyambut anda.
- Auditorium Kahar Muzakkir
- Auditorium Kahar Muzakkir adalah bagian dari bangunan multifungsi. Mahasiswa maupun masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini.
- Pondok Pesantren
- Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia adalah salah satu inovasi dalam rangka mengkaitkan antara kehidupan Agama dalam kehidupan akademik.
- Jogja International Hospital
- Rumah Sakit Jogja International Hospital adalah persembahan UII kepada masyarakat luas dalam pelayanan medis.
- Apotek Polifarma
- Apotek Polifarma di Kampus Terpadu memberi fasilitas kesehatan kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar. Pelayanan dokter umum juga diberikan pada jam-jam tertentu.
- Gedung Prof. Dr. dr. M. Sardjito, M.D., M.P.H.
- Gedung Prof. Dr. dr. M. Sardjito, M.D., M.P.H. adalah gedung yang dibangun untuk berbagai aktivitas perkuliahan di ruang besar, juga untuk seminar nasional, dan kegiatan lainnya.
- Gelanggang Olah Raga
- Gelanggang Olah Raga (GOR) yang sangat representatif ini berkapasitas kurang lebih 600 orang. Terdapat satu lapangan basket dan 3 lapangan badminton yang dapat dinikmati oleh mahasiswa ataupun masyarakat umum.
- Student Convention Center
- Pusat Konvensi Mahasiswa atau Student Convention Center saat ini telah selesai dibangun dan telah secara resmi diserahterimakan dari Yayasan Badan Wakaf.
- Rusunawa Mahasiswa
- Rusunawa (Rumah Susun Mahasiswa) adalah bangunan sumbangan dari Kementerian Perumahan Rakyat yang diserahkan kepada UII di penghujung tahun 2007. Rusunawa ini berkapasitas 300 mahasiswa yang untuk sementara diperuntukkan bagi aktivitas mahasiswa.
- Radio Unisi 104.5 FM
- Radio Unisi 104.5 FM adalah salah satu dari beberapa radio penyiaran universitas yang pertama di Yogyakarta.
- Warung Internet Cyberspace
- Warung Internet Cyberspace terdapat di Basement Gedung Rektorat Kampus Terpadu. Di sini mahasiswa dapat meminta akses untuk fasilitas hotspot terintegrasi (Hotspot Express).
Lembaga Mitra[1][sunting | sunting sumber]
Malaysia[sunting | sunting sumber]
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Indonesia) Portal Wiki Universitas Islam Indonesia
- (Indonesia) Sejarah rektor Universitas Islam Indonesia
- (Indonesia) Fasilitas kampus Universitas Islam Indonesia
- ^ Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR). "University Partners - Division of Community and International Networking". Diakses tanggal 28 January 2019.[pranala nonaktif]