Surat-surat Paulus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 110: Baris 110:
|}
|}


Semua surat-surat tersebut memuat nama Paulus sebagai penulisnya.<ref>[[Joseph Barber Lightfoot]] dalam karyanya ''Commentary on the Epistle to the Galatians'' menulis: "At this point [{{bibleverse||Gal|6:11}}] the apostle takes the pen from his [[amanuensis]], and the concluding paragraph is written with his own hand. From the time when letters began to be forged in his name ({{bibleverse|2|Thess|2:2}}; {{bibleverse-nb|2|Thess|3:17}}) it seems to have been his practice to close with a few words in his own handwriting, as a precaution against such forgeries... In the present case he writes a whole paragraph, summing up the main lessons of the epistle in terse, eager, disjointed sentences. He writes it, too, in large, bold characters (Gr. ''pelikois grammasin''), that his handwriting may reflect the energy and determination of his soul."</ref> Sejumlah klasifikasi memasukkan [[Surat Ibrani]], yang tidak memuat nama penulis, sebagai surat-surat Paulus, bukan termasuk ke dalam [[Surat-surat Am]], tetapi siapa penulis [[Surat Ibrani]] masih diperdebatkan sejak zaman dahulu sampai sekarang, dan banyak yang meragukan bahwa penulisnya adalah Paulus.<ref>"Meskipun [Surat] Ibrani hampir pasti tidak ditulis oleh Paulus, [kitab itu] merupakan bagian kumpulan Surat-surat Paulus 'sejak permulaan pembuatan naskah-naskah kuno yang ada sampai sekarang'." (Wallace, Daniel B. [http://web.archive.org/web/20031011120719/http://www.bible.org/docs/soapbox/hebotl.htm ''Hebrews: Introduction, Argument, and Outline'']).</ref>
Semua surat-surat tersebut memuat nama Paulus sebagai penulisnya.<ref>[[Joseph Barber Lightfoot]] dalam karyanya ''Commentary on the Epistle to the Galatians'' menulis: "Pada titik ini [{{Alkitab|Galatia 6:11}}] sang rasul mengambil alih pena dari juru tulisnya, dan menulis paragraf penutup dengan tangannya sendiri. Sejak waktu itu, ketika mulai muncul surat-surat yang dipalsukan menggunakan namanya ({{Alkitab|2 Tesalonika 2:2}}; {{Alkitab|2 Tesalonika 3:17}}), nampaknya merupakan kebiasaannya untuk menutup surat-surat dengan beberapa kata tulisan tangannya sendiri, sebagai penangkalan upaya pemalsuan semacam itu ... Dalam hal ini ia menulis seluruh alinea, memuat ringkasan ajaran-ajaran penting surat itu dengan kalimat-kalimat yang tegas, bersemangat, dan terputus-putus. Ia juga menulisnya dengan huruf-huruf berukuran besar dan tebal (bahasa Yunani ''pelikois grammasin''), sehingga tulisan tangannya mencerminkan energi dan kebulatan tekad jiwanya."</ref> Sejumlah klasifikasi memasukkan [[Surat Ibrani]], yang tidak memuat nama penulis, sebagai surat-surat Paulus, bukan termasuk ke dalam [[Surat-surat Am]], tetapi siapa penulis [[Surat Ibrani]] masih diperdebatkan sejak zaman dahulu sampai sekarang, dan banyak yang meragukan bahwa penulisnya adalah Paulus.<ref>"Meskipun [Surat] Ibrani hampir pasti tidak ditulis oleh Paulus, [kitab itu] merupakan bagian kumpulan Surat-surat Paulus 'sejak permulaan pembuatan naskah-naskah kuno yang ada sampai sekarang'." (Wallace, Daniel B. [http://web.archive.org/web/20031011120719/http://www.bible.org/docs/soapbox/hebotl.htm ''Hebrews: Introduction, Argument, and Outline'']).</ref>


Pada naskah-naskah kuno [[Perjanjian Baru]] [[Surat Ibrani]] ditempatkan di antara surat-surat Paulus:
Pada naskah-naskah kuno [[Perjanjian Baru]] [[Surat Ibrani]] ditempatkan di antara surat-surat Paulus:
Baris 125: Baris 125:
Surat-surat Paulus mempunyai ciri khas hubungan pribadi dengan antara penulis dan penerima surat. Paulus menyapa banyak orang dengan nama dan sering dibubuhi informasi nilai persahabatan antara mereka serta rasa syukur atas budi baik yang mereka berikan kepadanya.
Surat-surat Paulus mempunyai ciri khas hubungan pribadi dengan antara penulis dan penerima surat. Paulus menyapa banyak orang dengan nama dan sering dibubuhi informasi nilai persahabatan antara mereka serta rasa syukur atas budi baik yang mereka berikan kepadanya.
<!--
<!--
== Authenticity ==
== Keotentikan ==
:''Main article [[Authorship of the Pauline epistles]]''.
:''Main article [[Authorship of the Pauline epistles]]''.
Several of the letters are thought by most modern scholars to be [[Pseudepigraphy|pseudepigraphic]], that is, not actually written by Paul the Apostle even if attributed to him within the letters themselves, or, arguably, even forgeries intended to justify certain later beliefs. Details of the arguments regarding this issue are addressed more specifically in the articles about each epistle.
Several of the letters are thought by most modern scholars to be [[Pseudepigraphy|pseudepigraphic]], that is, not actually written by Paul the Apostle even if attributed to him within the letters themselves, or, arguably, even forgeries intended to justify certain later beliefs. Details of the arguments regarding this issue are addressed more specifically in the articles about each epistle.
Baris 151: Baris 151:
*[[Colossians]]
*[[Colossians]]
*[[2 Thessalonians|Second Thessalonians]]
*[[2 Thessalonians|Second Thessalonians]]
-->

== Surat-surat Paulus yang "hilang" ==
==Lost Pauline epistles==
* The first Epistle to Corinth<ref>Also called ''A Prior Epistle of Paul to the Corinthians''[http://www.icwseminary.org/lostbooks.htm] or ''Paul’s previous Corinthian letter''.[http://www.apologeticspress.org/articles/42], possibly [[Third Epistle to the Corinthians]]</ref> referenced at {{bibleverse|1|Corinthians|5:9}}
* "Surat pertama Paulus kepada jemaat di Korintus", yang disebut pula "Surat Paulus yang terdahulu kepada jemaat di Korintus<ref>Disebut sebagai ''A Prior Epistle of Paul to the Corinthians''[http://www.icwseminary.org/lostbooks.htm] atau ''Paul’s previous Corinthian letter''.[http://www.apologeticspress.org/articles/42], kemungkinan juga "Surat Ketiga kepada jemaat di Korintus".</ref> dirujuk pada {{Alkitab|1 Korintus 5:9}}
* The third Epistle to Corinth called [[Severe Letter]] referenced at {{bibleverse|2|Corinthians|2:4}} and {{bibleverse|2|Corinthians|7:8-9}}
* "Surat Paulus yang ketiga kepada jemaat di Korintus", juga disebut "Surat yang keras" (''Severe Letter'') dirujuk pada {{Alkitab|2 Korintus 2:4}} dan {{Alkitab|2 Korintus 7:8-9}}
* The earlier Epistle to the Ephesians referenced at {{bibleref|Ephesians|3:3-4}}
* "Surat terdahulu kepada jemaat di Efesus", dirujuk pada {{Alkitab|Efesus 3:3-4}}
* The [[Epistle to the Laodiceans]]<ref>[http://www.apologeticspress.org/articles/42 Apologetics Press - Are There Lost Books of the Bible?<!-- Bot generated title -->]</ref> referenced at {{bibleref|Colossians|4:16}}
* "Surat kepada jemaat di [[Laodikea]]"<ref>[http://www.apologeticspress.org/articles/42 Apologetics Press - Are There Lost Books of the Bible?]</ref> dirujuk pada {{Alkitab|Kolose 4:16}}
<!--

== Non-canonical Pauline epistles ==
== Non-canonical Pauline epistles ==
Several non-canonical epistles claim or having been claimed to have been written by Paul. Most bible scholars reject their authenticity. They include
Several non-canonical epistles claim or having been claimed to have been written by Paul. Most bible scholars reject their authenticity. They include

Revisi per 1 November 2013 16.55

Templat:Life of Paul Surat-surat Paulus (Inggris: Pauline epistles, Epistles of Paul, atau Letters of Paul) adalah kumpulan surat-surat yang kemudian menjadi kitab-kitab dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Ada tiga belas surat yang dimulai dengan nama "Paulus" (Παῦλος) pada kata pertamanya, dan dengan demikian memberikan identitas Paulus sebagai penulisnya. Di antara surat-surat ini terkandung ajaran-ajaran paling awal dalam Kekristenan, termasuk perdebatan prinsip dalam gereja mula-mula, munculnya aliran-aliran yang tidak sejalan dan, sebagai bagian dari Kanon Alkitab, semua surat ini terus menerus menjadi landasan teologi Kristiani dan etika Kristen. Surat Ibrani tidak memuat nama "Paulus" sama sekali, meskipun pada zaman kuno dianggap juga merupakan tulisan Paulus, sampai sekarang masih diragukan apakah benar-benar tulisannya.

Surat-surat Paulus biasanya ditempatkan di antara Kisah Para Rasul dan Surat-surat Am. Pada sejumlah naskah kuno, misalnya minuscule 175, 325, 336, dan 1424, surat-surat Paulus ditempatkan di akhir Perjanjian Baru.

Urutan

Menurut urutannya dalam Perjanjian Baru, surat-surat Paulus meliputi:

Nama
Bahasa Yunani
Bahasa Latin
Singkatan
Penuh Min.
Surat Roma Προς Ρωμαίους Epistula ad Romanos Rom Ro
Surat 1 Korintus Προς Κορινθίους Α Epistula I ad Corinthios 1 Kor 1C
Surat 2 Korintus Προς Κορινθίους Β Epistula II ad Corinthios 2 Kor 2C
Surat Galatia Προς Γαλάτας Epistula ad Galatas Gal G
Surat Efesus Προς Εφεσίους Epistula ad Ephesios Efe; Ef E
Surat Filipi Προς Φιλιππησίους Epistula ad Philippenses Flp Phi
Surat Kolose Προς Κολασσαείς Epistula ad Colossenses Kol K
Surat 1 Tesalonika Προς Θεσσαλονικείς Α Epistula I ad Thessalonicenses 1 Tes 1Th
Surat 2 Tesalonika Προς Θεσσαλονικείς Β Epistula II ad Thessalonicenses 2 Tes 2Th
Surat 1 Timotius Προς Τιμόθεον Α Epistula I ad Timotheum 1 Tim 1T
Surat 2 Timotius Προς Τιμόθεον Β Epistula II ad Timotheum 2 Tim 2T
Surat Titus Προς Τίτον Epistula ad Titum Tit T
Surat Filemon Προς Φιλήμονα Epistula ad Philemonem Flm P

Semua surat-surat tersebut memuat nama Paulus sebagai penulisnya.[1] Sejumlah klasifikasi memasukkan Surat Ibrani, yang tidak memuat nama penulis, sebagai surat-surat Paulus, bukan termasuk ke dalam Surat-surat Am, tetapi siapa penulis Surat Ibrani masih diperdebatkan sejak zaman dahulu sampai sekarang, dan banyak yang meragukan bahwa penulisnya adalah Paulus.[2]

Pada naskah-naskah kuno Perjanjian Baru Surat Ibrani ditempatkan di antara surat-surat Paulus:

Sekarang Surat Ibrani ditempatkan di belakang surat-surat Paulus, sesuai dengan naskah-naskah berikut: Codex Claromontanus, Uncial 048, Codex Laudianus (E), K, L dan mayoritas minuscule.

Klasifikasi agamawi

Surat-surat Paulus mempunyai ciri khas hubungan pribadi dengan antara penulis dan penerima surat. Paulus menyapa banyak orang dengan nama dan sering dibubuhi informasi nilai persahabatan antara mereka serta rasa syukur atas budi baik yang mereka berikan kepadanya.

Surat-surat Paulus yang "hilang"

  • "Surat pertama Paulus kepada jemaat di Korintus", yang disebut pula "Surat Paulus yang terdahulu kepada jemaat di Korintus[3] dirujuk pada 1 Korintus 5:9
  • "Surat Paulus yang ketiga kepada jemaat di Korintus", juga disebut "Surat yang keras" (Severe Letter) dirujuk pada 2 Korintus 2:4 dan 2 Korintus 7:8–9
  • "Surat terdahulu kepada jemaat di Efesus", dirujuk pada Efesus 3:3–4
  • "Surat kepada jemaat di Laodikea"[4] dirujuk pada Kolose 4:16

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Joseph Barber Lightfoot dalam karyanya Commentary on the Epistle to the Galatians menulis: "Pada titik ini [Galatia 6:11] sang rasul mengambil alih pena dari juru tulisnya, dan menulis paragraf penutup dengan tangannya sendiri. Sejak waktu itu, ketika mulai muncul surat-surat yang dipalsukan menggunakan namanya (2 Tesalonika 2:2; 2 Tesalonika 3:17), nampaknya merupakan kebiasaannya untuk menutup surat-surat dengan beberapa kata tulisan tangannya sendiri, sebagai penangkalan upaya pemalsuan semacam itu ... Dalam hal ini ia menulis seluruh alinea, memuat ringkasan ajaran-ajaran penting surat itu dengan kalimat-kalimat yang tegas, bersemangat, dan terputus-putus. Ia juga menulisnya dengan huruf-huruf berukuran besar dan tebal (bahasa Yunani pelikois grammasin), sehingga tulisan tangannya mencerminkan energi dan kebulatan tekad jiwanya."
  2. ^ "Meskipun [Surat] Ibrani hampir pasti tidak ditulis oleh Paulus, [kitab itu] merupakan bagian kumpulan Surat-surat Paulus 'sejak permulaan pembuatan naskah-naskah kuno yang ada sampai sekarang'." (Wallace, Daniel B. Hebrews: Introduction, Argument, and Outline).
  3. ^ Disebut sebagai A Prior Epistle of Paul to the Corinthians[1] atau Paul’s previous Corinthian letter.[2], kemungkinan juga "Surat Ketiga kepada jemaat di Korintus".
  4. ^ Apologetics Press - Are There Lost Books of the Bible?

Sumber pustaka

  • Aland, Kurt. “The Problem of Anonymity and Pseudonymity in Christian Literature of the First Two Centuries.” Journal of Theological Studies 12 (1961): 39-49.
  • Bahr, Gordon J. “Paul and Letter Writing in the First Century.” Catholic Biblical Quarterly 28 (1966): 465-77. idem, “The Subscriptions in the Pauline Letters.” Journal of Biblical Literature 2 (1968): 27-41.
  • Bauckham, Richard J. “Pseudo-Apostolic Letters.” Journal of Biblical Literature 107 (1988): 469-94.
  • Carson, D.A. “Pseudonymity and Pseudepigraphy.” Dictionary of New Testament Background. Eds. Craig A. Evans and Stanley E. Porter. Downers Grove: InterVarsity, 2000. 857-64.
  • Cousar, Charles B. The Letters of Paul. Interpreting Biblical Texts. Nashville: Abingdon, 1996.
  • Deissmann, G. Adolf. Bible Studies. Trans. Alexander Grieve. 1901. Peabody: Hendrickson, 1988.
  • Doty, William G. Letters in Primitive Christianity. Guides to Biblical Scholarship. New Testament. Ed. Dan O. Via, Jr. Philadelphia: Fortress, 1988.
  • Gamble, Harry Y. “Amanuensis.” Anchor Bible Dictionary. Vol. 1. Ed. David Noel Freedman. New York: Doubleday, 1992.
  • Haines-Eitzen, Kim. “‘Girls Trained in Beautiful Writing’: Female Scribes in Roman Antiquity and Early Christianity.” Journal of Early Christian Studies 6.4 (1998): 629-46.
  • Kim, Yung Suk. A Theological Introduction to Paul's Letters. Eugene, Oregon: Cascade Books, 2011.
  • Longenecker, Richard N. “Ancient Amanuenses and the Pauline Epistles.” New Dimensions in New Testament Study. Eds. Richard N. Longenecker and Merrill C. Tenney. Grand Rapids: Zondervan, 1974. 281-97. idem, “On the Form, Function, and Authority of the New Testament Letters.” Scripture and Truth. Eds. D.A. Carson and John D. Woodbridge. Grand Rapids: Zondervan, 1983. 101-14.
  • Murphy-O’Connor, Jerome. Paul the Letter-Writer: His World, His Options, His Skills. Collegeville, MN: Liturgical, 1995.
  • Richards, E. Randolph. The Secretary in the Letters of Paul. Tübingen: Mohr, 1991. idem, “The Codex and the Early Collection of Paul’s Letters.” Bulletin for Bulletin Research 8 (1998): 151-66. idem, Paul and First-Century Letter Writing: Secretaries, Composition, and Collection. Downers Grove: InterVarsity, 2004.
  • Robson, E. Iliff. “Composition and Dictation in New Testament Books.” Journal of Theological Studies 18 (1917): 288-301.
  • Stowers, Stanley K. Letter Writing in Greco-Roman Antiquity. Library of Early Christianity. Vol. 8. Ed. Wayne A. Meeks. Philadelphia: Westminster, 1989.
  • Wall, Robert W. “Introduction to Epistolary Literature.” New Interpreter’s Bible. Vol. 10. Ed. Leander E. Keck. Nashville: Abingdon, 2002. 369-91.

Pranala luar