Abikoesno Tjokrosoejoso: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Faldi00 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
pelurusan TTL dari Abikoesno
Baris 17: Baris 17:
|predecessor2 = Tidak ada, jabatan baru
|predecessor2 = Tidak ada, jabatan baru
|successor2 = [[Martinus Putuhena]]
|successor2 = [[Martinus Putuhena]]
|birth_date = 1897
|birth_date = {{birth date|1897|06|15}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Karanganyar, Kebumen|Kota Karanganyar]], [[Kebumen]], [[Hindia Belanda]]
|birth_place = [[Keresidenan Madiun]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death year and age|1968|1897}}
|death_date = {{death date and age|1968|11|11|1897|06|15}}
|death_place =
|death_place =[[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]], Indonesia
|party = [[Partai Sarekat Islam Indonesia]]
|party = [[Partai Sarekat Islam Indonesia]]
|otherparty = [[Masyumi]]
|otherparty = [[Masyumi]]
Baris 32: Baris 32:
}}
}}


'''Abikoesno Tjokrosoejoso''' (juga dieja '''Abikusno Cokrosuyoso''', lahir di [[Karanganyar, Kebumen|Kota Karanganyar, Kebumen]] tahun [[1897]] meninggal tahun [[1968]]) adalah salah satu Bapak Pendiri Kemerdekaan Indonesia dan penandatangan konstitusi. Ia merupakan anggota [[Panitia Sembilan]] yang merancang pembukaan [[UUD 1945]] (dikenal sebagai [[Piagam Jakarta]]). Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai [[Menteri Perhubungan]] dalam [[Kabinet Presidensial]] pertama [[Soekarno]] dan juga menjadi penasihat Biro Pekerjaan Umum.
'''Abikoesno Tjokrosoejoso''' (juga dieja '''Abikusno Cokrosuyoso''', {{Lahirmati|[[Kabupaten Madiun|Madiun]]|15|06|1897|[[Kota Surabaya]]|11|11|1968}}<ref>{{Cite book|date=1990|url=https://www.google.co.id/books/edition/45_tahun_Departemen_Pekerjaan_Umum/Wao7AAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&dq=abikusno&pg=PA11&printsec=frontcover|title=45 Tahun Departemen Pekerjaan Umum|location=Jakarta|publisher=Departemen Pekerjaan Umum|pages=11|url-status=live}}</ref>) adalah salah satu Bapak Pendiri Kemerdekaan Indonesia dan penandatangan konstitusi. Ia merupakan anggota [[Panitia Sembilan]] yang merancang pembukaan [[UUD 1945]] (dikenal sebagai [[Piagam Jakarta]]). Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai [[Menteri Perhubungan]] dalam [[Kabinet Presidensial]] pertama [[Soekarno]] dan juga menjadi penasihat Biro Pekerjaan Umum.


Kakak Tjokrosoejoso adalah [[Oemar Said Tjokroaminoto]], pemimpin pertama [[Sarekat Islam]]. Setelah kematian saudaranya pada 17 Desember 1934, Abikoesno mewarisi jabatan sebagai pemimpin [[Partai Sarekat Islam Indonesia]] (PSII). Bersama dengan [[Mohammad Husni Thamrin]], dan [[Amir Sjarifoeddin]], Tjokrosoejoso membentuk [[Gabungan Politik Indonesia]], sebuah front persatuan yang terdiri dari semua partai politik, kelompok, dan organisasi sosial yang menganjurkan kemerdekaan negara itu. Mereka menawarkan dukungan penuh kepada otoritas pemerintahan kolonial Belanda dalam hal pertahanan untuk melawan Jepang jika mereka diberikan hak untuk mendirikan parlemen di bawah kekuasaan [[Daftar Penguasa Belanda|Ratu Belanda]]. Belanda menolak tawaran tersebut.
Kakak Tjokrosoejoso adalah [[Oemar Said Tjokroaminoto]], pemimpin pertama [[Sarekat Islam]]. Setelah kematian saudaranya pada 17 Desember 1934, Abikoesno mewarisi jabatan sebagai pemimpin [[Partai Sarekat Islam Indonesia]] (PSII). Bersama dengan [[Mohammad Husni Thamrin]], dan [[Amir Sjarifoeddin]], Tjokrosoejoso membentuk [[Gabungan Politik Indonesia]], sebuah front persatuan yang terdiri dari semua partai politik, kelompok, dan organisasi sosial yang menganjurkan kemerdekaan negara itu. Mereka menawarkan dukungan penuh kepada otoritas pemerintahan kolonial Belanda dalam hal pertahanan untuk melawan Jepang jika mereka diberikan hak untuk mendirikan parlemen di bawah kekuasaan [[Daftar Penguasa Belanda|Ratu Belanda]]. Belanda menolak tawaran tersebut.


Selama [[masa pendudukan Jepang]], Abikoesno Tjokrosoejoso adalah tokoh kunci dalam [[Masyumi]].
Selama [[masa pendudukan Jepang]], Abikoesno Tjokrosoejoso adalah tokoh kunci dalam [[Masyumi]].

== Referensi ==
{{Reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
Baris 57: Baris 60:
{{Menteri Perhubungan Indonesia}}
{{Menteri Perhubungan Indonesia}}
{{BPUPKI}}
{{BPUPKI}}
{{Pancasila Indonesia}}
{{Pancasila Indonesia}}{{Authority control}}{{Indo-bio-stub}}
{{Indo-bio-stub}}


[[Kategori:Tokoh dari Kebumen]]
[[Kategori:Tokoh dari Kebumen]]

Revisi per 16 Agustus 2021 08.57

Abikoesno Tjokrosoejoso
Menteri Perhubungan Indonesia Ke-1
Masa jabatan
19 Agustus 1945 – 14 November 1945
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Masa jabatan
30 Juli 1953 – 29 September 1953
Menteri Pekerjaan Umum Indonesia Ke-1
Masa jabatan
19 Agustus 1945 – 14 November 1945
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1897-06-15)15 Juni 1897
Keresidenan Madiun, Hindia Belanda
Meninggal11 November 1968(1968-11-11) (umur 71)
Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Partai politikPartai Sarekat Islam Indonesia
Afiliasi politik
lainnya
Masyumi
HubunganOemar Said Tjokroaminoto (kakak)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Abikoesno Tjokrosoejoso (juga dieja Abikusno Cokrosuyoso, 15 Juni 1897 – 11 November 1968[1]) adalah salah satu Bapak Pendiri Kemerdekaan Indonesia dan penandatangan konstitusi. Ia merupakan anggota Panitia Sembilan yang merancang pembukaan UUD 1945 (dikenal sebagai Piagam Jakarta). Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Presidensial pertama Soekarno dan juga menjadi penasihat Biro Pekerjaan Umum.

Kakak Tjokrosoejoso adalah Oemar Said Tjokroaminoto, pemimpin pertama Sarekat Islam. Setelah kematian saudaranya pada 17 Desember 1934, Abikoesno mewarisi jabatan sebagai pemimpin Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Bersama dengan Mohammad Husni Thamrin, dan Amir Sjarifoeddin, Tjokrosoejoso membentuk Gabungan Politik Indonesia, sebuah front persatuan yang terdiri dari semua partai politik, kelompok, dan organisasi sosial yang menganjurkan kemerdekaan negara itu. Mereka menawarkan dukungan penuh kepada otoritas pemerintahan kolonial Belanda dalam hal pertahanan untuk melawan Jepang jika mereka diberikan hak untuk mendirikan parlemen di bawah kekuasaan Ratu Belanda. Belanda menolak tawaran tersebut.

Selama masa pendudukan Jepang, Abikoesno Tjokrosoejoso adalah tokoh kunci dalam Masyumi.

Referensi

  1. ^ 45 Tahun Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. 1990. hlm. 11. 

Pranala luar

Jabatan politik
Jabatan baru Menteri Perhubungan Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
Endoen Abdoel Karim
Jabatan baru Menteri Pekerjaan Umum Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
Martinus Putuhena
Didahului oleh:
Djoeanda Kartawidjaja
Menteri Perhubungan Indonesia
1953
Diteruskan oleh:
Roosseno Soerjohadikoesoemo