Hotel Majapahit
Hotel Majapahit | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
![]() Hotel Majapahit pada 2014 | |
![]() | |
Peringkat | Nasional |
Kategori | Bangunan |
No. Regnas | CB.14 |
Lokasi keberadaan | Kota Surabaya, Jawa Timur |
No. SK | 021/M/2014 |
Tanggal SK | 17 Januari 2014 |
Tingkat SK | Menteri |
Pemilik | PT Central Cipta Murdaya (CCM), dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) |
Pengelola | PT Central Cipta Murdaya (CCM) |
Koordinat | 7°15′35″S 112°44′24″E / 7.2598294°S 112.7399478°E |
Lokasi Hotel Majapahit di Kota Surabaya, Jawa Timur | |
Hotel Majapahit adalah sebuah hotel mewah bersejarah di Jalan Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Dahulunya bernama LMS, lalu Hotel Oranje dan kemudian Hotel Yamato dan juga Hotel Hoteru. Saat ini, Hotel Majapahit yang dibangun pada tahun 1910 oleh Sarkies Bersaudara dari Armenia tersebut sudah berubah menjadi hotel mewah bintang lima dengan total 143 kamar di lantai satu dan dua.[1] Hotel ini sempat dikelola oleh Mandarin Oriental Hotel Group sejak 1993 hingga 2006. Pada tahun 2006, hotel ini diakuisisi oleh PT Sekman Wisata. Sebagian besar bangunan asli hotel ini masih dapat dilihat hingga saat ini, meskipun beberapa bangunan luar dan beberapa unsur interiornya telah direnovasi.
Salah satu momen yang paling dikenal di hotel ini adalah peristiwa perobekan bendera pada tanggal 19 September 1945, yaitu Insiden Hotel Yamato. Peristiwa bermula ketika sekelompok orang Belanda yang dipimpin Mr. Ploegman mengibarkan bendera Belanda (Merah Putih Biru) di puncak sebelah kanan hotel. Para pejuang Indonesia merobek warna biru pada bendera Belanda, yang berwarna merah, putih dan biru, dengan demikian bendera itu menjadi merah putih yaitu bendera Republik Indonesia. Insiden bendera itu mengakibatkan terbunuhnya Mr. Ploegman.
Rujukan[sunting | sunting sumber]
- ^ "Hotel Majapahit - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-10. Diakses tanggal 2021-10-16.