Sentimen anti-Qing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sun Yat-sen, salah satu pemimpin Revolusi Xinhai yang menggulingkan Dinasti Qing tahun 1912. Foto diambil tahun 1907

Sentimen anti-Qing (Hanzi: 反淸; Pinyin: fǎn Qing) mengacu kepada sentimen yang terutama berlangsung di Tiongkok terhadap kekuasaan Manchu selama Dinasti Qing (1644–1912), yang dituduh oleh sejumlah penentang sebagai orang barbar. Qing dituduh menghancurkan budaya Han tradisional dengan memaksa orang Han untuk memelihara taucang seperti gaya orang Manchu. Qing disalahkan karena menekan ilmu pengetahuan Tiongkok, menyebabkan Tiongkok bertransformasi dari kekuatan utama dunia menjadi negara miskin dan terbelakang. Orang-orang dari Delapan Panji hidup dari pensiun pemerintah tidak seperti penduduk sipil orang Han umumnya.

Slogan perjuangan aktivis anti-Qing adalah Fǎn Qīng fù Míng (Hanzi sederhana: 反淸复明; Hanzi tradisional: 反淸復明; secara harfiah: "Menentang Qing untuk memulihkan Ming" atau "Hancurkan Qing, Bangkitkan Ming").

Dalam arti yang luas, seorang aktivis anti-Qing adalah siapa saja yang terlibat dalam aksi langsung anti-Manchu. Ini termasuk orang-orang dari banyak gerakan politik arus utama dan pemberontakan, seperti Pemberontakan Taiping, Revolusi Xinhai, Pemberontakan Tiga Taklukan, Perkumpulan Kebangkitan Tiongkok, Tongmenghui, Pemberontakan Panthay, Pemberontakan Lotus Putih, dan lainnya.

Loyalisme Ming pada awal Qing[sunting | sunting sumber]

Patung Zheng Chenggong di Pulau Gulangyu di Xiamen, salah satu dari sekian banyak di Tiongkok daratan dan Taiwan.

Loyalis Ming Muslim[sunting | sunting sumber]

Para loyalis Ming Muslim Hui di bawah Mi Layin dan Ding Guodong berperang melawan Qing untuk mengembalikan takhta kepada seorang pangeran Ming dari tahun 1646-1650. Ketika Dinasti Qing menyerbu Dinasti Ming tahun 1644, para loyalis Ming Muslim di Gansu yang dipimpin oleh pemimpin Muslim Milayin[1] dan Ding Guodong memimpin pemberontakan tahun 1646 terhadap Qing semasa pemberontakan Milayin dengan tujuan untuk mengusir Qing dan mengembalikan takhta kepada Pangeran Ming dari Yanchang, Zhu Shichuan sebagai kaisar.[2] Para loyalis Ming Muslim didukung oleh Sultan Hami, Sa'id Baba dan putranya Pangeran Turumtay.[3][4][5] Para loyalis Ming Muslim turut didukung oleh orang-orang Tibet dan Tionghoa Han dalam pemberontakan.[6] Setelah pertempuran sengit dan perundingan, sebuah perjanjian damai disepakati pada tahun 1649, dan Milayan dan Ding dalam tingkat yang rendah berjanji setia kepada Qing dan diberi pangkat sebagai anggota militer Qing.[7] Ketika para loyalis Ming lainnya di Tiongkok selatan bangkit kembali dan Qing dipaksa menarik pasukan mereka dari Gansu untuk memerangi mereka, Milayan dan Ding sekali lagi mengangkat senjata dan memberontak melawan Qing.[8] Para loyalis Ming Muslim kemudian dihancurkan oleh Qing dengan 100.000 dari mereka, termasuk Milayin, Ding Guodong, dan Turumtay tewas dalam pertempuran.

Cendekiawan Muslim Hui Konfusian, Ma Zhu (1640–1710) mengabdi bersama para loyalis Ming selatan melawan Qing.[9]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Millward, James A. (1998). Beyond the Pass: Economy, Ethnicity, and Empire in Qing Central Asia, 1759-1864 (edisi ke-illustrated). Stanford University Press. hlm. 298. ISBN 0804729336. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  2. ^ Lipman, Jonathan Neaman (1998). Familiar strangers: a history of Muslims in Northwest China. University of Washington Press. hlm. 53. ISBN 0295800550. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  3. ^ Lipman, Jonathan Neaman (1998). Familiar strangers: a history of Muslims in Northwest China. University of Washington Press. hlm. 54. ISBN 0295800550. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  4. ^ Millward, James A. (1998). Beyond the Pass: Economy, Ethnicity, and Empire in Qing Central Asia, 1759-1864 (edisi ke-illustrated). Stanford University Press. hlm. 171. ISBN 0804729336. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  5. ^ Dwyer, Arienne M. (2007). Salar: A Study in Inner Asian Language Contact Processes, Part 1 (edisi ke-illustrated). Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 8. ISBN 3447040912. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  6. ^ Lipman, Jonathan Neaman (1998). Familiar strangers: a history of Muslims in Northwest China. University of Washington Press. hlm. 55. ISBN 0295800550. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  7. ^ WAKEMAN JR., FREDERIC (1986). GREAT ENTERPRISE. University of California Press. hlm. 802. ISBN 0520048040. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  8. ^ WAKEMAN JR., FREDERIC (1986). GREAT ENTERPRISE. University of California Press. hlm. 803. ISBN 0520048040. Diakses tanggal 24 April 2014. 
  9. ^ Brown, Rajeswary Ampalavanar; Pierce, Justin, ed. (2013). Charities in the Non-Western World: The Development and Regulation of Indigenous and Islamic Charities. Routledge. ISBN 1317938526. Diakses tanggal 24 April 2014.