Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kabupaten Tanjung Jabung Barat | ||
---|---|---|
Sumatra ![]() | ||
| ||
Motto: Serengkuh Dayung Serentak Ketujuan | ||
![]() | ||
Koordinat: 1°03′S 102°56′E / 1.05°S 102.93°E | ||
Negara | ![]() | |
Provinsi | Jambi | |
Tanggal peresmian | 10 Agustus 1965 | |
Dasar hukum | Undang-Undang No. 7 | |
Ibu kota | Kuala Tungkal | |
Pemerintahan | ||
• Bupati | Dr. Ir. H. Safrial, M.S. | |
• Wakil Bupati | Drs. H. Amir Sakib | |
Luas | ||
• Total | 5.009,82 km2 (193,430 sq mi) | |
Populasi | ||
• Total | 320.108 jiwa | |
Demografi | ||
• Agama | Islam 93,52% Kristen 5,99% — Protestan 5,45% — Katolik 0,54% Buddha 0,45% Konghucu 0,05% Hindu 0,01%[1] | |
• Bahasa | Bahasa Melayu, Bahasa Indonesia, Bahasa Banjar, Bahasa Jawa dan lain-lain | |
Zona waktu | WIB (UTC+07:00) | |
Kode telepon | +62742 | |
Kode Kemendagri | 15.06 ![]() | |
Jumlah kecamatan | 13 | |
Jumlah kelurahan | 20 | |
Jumlah desa | 114 | |
DAU | Rp. 387.991.551.000.-(2013)[2] | |
Situs web | http://tanjabbarkab.go.id |
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, Indonesia. Luas wilayahnya 5.009,82 km² dengan populasi 320.108 jiwa pada tahun 2019[1] dan ibukotanya ialah kota Kualatungkal, yang letaknya berada di kecamatan Tungkal Ilir . Kabupaten ini terbagi menjadi 13 kecamatan dan memiliki 20 kelurahan serta 138 desa. Sebelumnya, kabupaten ini bergabung dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang kemudian dimekarkan membentuk Kabupaten Tanjung Jabung.[1]
Geografi[sunting | sunting sumber]
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
Batas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau |
Timur | Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Selat Berhala |
Selatan | Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi |
Barat | Kabupaten Tebo |
Sejarah[sunting | sunting sumber]

Seiring bergulirnya perkembangan zaman berdasarkan keputusan Komite Nasional Indonesia (KNI) untuk Pulau Sumatra di Kota Bukitinggi (Sumbar) pada tahun 1946 tanggal 15 April 1946, maka pulau Sumatra di bagi menjadi 3 (tiga) Provinsi, yaitu Provinsi Sumatra Tengah, Provinsi Sumatra Utara dan Provinsi Sumatra Selatan, pada waktu itu Daerah Keresidenan Jambi terdiri dari Batanghari dan Sarolangun Bangko, tergabung dalam Provinsi sumatera Tengah yang dikukuhkan dengan undang - undang darurat Nomor 19 Tahun 1957, kemudian dengan terbitnya undang - undang Nomor 61 Tahun 1958 pada tanggal 6 januari 1958 Keresidenan Jambi menjadi Provinsi Tingkat I Jambi yang terdiri dari : Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun Bangko dan Kabupaten Kerinci.
Pada tahun 1965 wilayah Kabupaten Batanghari dipecah menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Kabupaten Dati II Batanghari dengan Ibu kota Kenaliasam, Kabupaten Dati II Tanjung Jabung dengan Ibu kotanya Kuala Tungkal. Kabupaten Dati II Tanjung Jabung diresmikan menjadi daerah kabupaten pada tanggal 10 Agustus 1965 yang dikukuhkan dengan Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1965 (Lembaran Negara Nomor 50 Tahun 1965), yang terdiri dari Kecamatan Tungkal Ulu, Kecamatan Tungkal Ilir dan kecamatan Muara Sabak.
Setelah memasuki usianya yang ke-34 dan seiring dengan bergulirnya Era Desentralisasi daerah, di mana daerah di beri wewenang dan keleluasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri, maka kabupaten Tanjung Jabung sesuai dengan Undang-undang No.54 Tanggal 4 Oktober 1999 tentang pemekaran wilayah kabupaten dalam Provinsi Jambi telah memekarkan diri menjadi dua wilayah yaitu : 1. Kabupaten Tanjung Jabung Barat Sebagai Kabupaten Induk dengan Ibu kota Kuala Tungkal 2. Kabupaten Tanjung Jabung Timur Sebagai Kabupaten hasil pemekaran dengan Ibu kota Muara Sabak
Kabupaten yang beribu kota di Kuala Tungkal ini memiliki masyarakat yang heterogen. Suku Jawa, Banjar, Melayu, Bugis, Batak, Minangkabau, Palembang, Tionghoa, Kerinci dan berbagai etnis berbaur di kabupaten yang terkenal dengan julukan kota bersama ini. Dengan hasil pertanian dan perkebuanan yang cukup melimpah kabupaten ini terus berkembang. Kelapa, Kelapa Sawit, Pinang, dan beraneka buah-buahan adalah sumber daya alam yang banyak terdapat di daerah ini. Juga kekayaan minyak bumi dan gas yang saat ini dikelola oleh perusahaan asing juga merupakan kekayaan asli dari daerah ini.
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]
No. | Bupati | Awal menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Drs. Moh. Amir (Pejabat Sementara) |
||||||||
Drs. M. Radja’i (Pejabat Sementara) |
||||||||
Hasanuddin Kamaruddin | ||||||||
Drs. Alamsyah Braksan (Pelaksana Tugas) |
||||||||
Drs. Toegino |
||||||||
Drs. Hasyim Hanafi (Pejabat Sementara) |
||||||||
Selamat Barus | ||||||||
Achmad Sugeng | ||||||||
![]() |
Drs. H. Usman Ermulan M.M. |
[ket. 3] |
Safrial M.S. | |||||
![]() |
Dr. Ir. H. Safrial M.S. |
|||||||
Yamin S.H. | ||||||||
![]() |
Drs. H. Usman Ermulan M.M. |
Katamso Syafe'i Ahmad S.E., M.E. | ||||||
Ir. H. Ahmad Fauzi Ansori M.T.P. (Penjabat) |
||||||||
![]() |
Dr. Ir. H. Safrial M.S. |
Amir Sakib |
- Keterangan
- ^ Bupati Tanjung Jabung sebelum pemekaran pada 1999
- ^ Bupati Tanjung Jabung Barat setelah pemekaran
- ^ Mengundurkan diri pada 2005 karena mencalonkan diri sebagai Gubernur pada Pemilihan umum Gubernur Jambi 2005
- ^ Menjadi Pejabat Bupati karena Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada Pilkada Serentak 2015, Safrial dan Amir Sakib dilantik mengikuti jadwal pelantikan pada 17 Februari 2016
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan hasil Pemilihan umum Legislatif 2019, DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersusun dari sebelas partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai | Kursi | Perolehan Suara |
---|---|---|
![]() |
8 | 32.944 (19,70%) |
![]() |
6 | 20.407 (12,21%) |
![]() |
5 | 20.991 (12,55%) |
PKB | 4 | 18.146 (10,85%) |
![]() |
3 | 17.896 (10,70%) |
![]() |
2 | 14.531 (8,69%) |
![]() |
2 | 9.204 (5,50%) |
![]() |
2 | 8.558 (5,12%) |
![]() |
1 | 7.667 (4,59%) |
![]() |
1 | 5.262 (3,15%) |
![]() |
1 | 3.354 (2,01%) |
![]() |
0 | 4.306 (2,58%) |
![]() |
0 | 3.199 (1,91%) |
![]() |
0 | 445 (0,27%) |
![]() |
0 | 220 (0,13%) |
![]() |
0 | 65 (0,04%) |
Total | 35 | 167.195 |
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah sebagai berikut;
- Renah Mendaluh
- Batang Asam
- Tebing Tinggi
- Tungkal Ulu
- Merlung
- Muara Papalik
- Senyerang
- Pengabuan
- Bram Itam
- Betara
- Kuala Betara
- Seberang Kota
- Tungkal Ilir
Lambang Daerah[sunting | sunting sumber]
- Bidang Dasar lambang berbentuk perisai yang memiliki 5 (lima) sudut berwarna kuning cerah dengan dua garis tepi berwarna hitam yang melambangkan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berideologi Pancasila dan dalam menjalankan roda pemerintahan berdasarkan Undang Undang Dasar 1945.
- Bintang bersisi 5 (lima) berwarna kuning emas melambangkan bahwa bagaimanapun bentuk dan keanekaragaman yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat tetap ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Payung berwarna orange dengan enam ruas melambangkan bahwa Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki adat istiadat yang mengayomi segala aspek kehidupan dalam masyarakat etnis, agama maupun budaya. Lima ruas dipandang sebagai agama yang ada di Indonesia dan satu ruas dipandang representatif mewakili daripada etnis-etnis yang heterogen, melambangkan dalam penggambilan keputusan para tua tenganai dan tokoh adat, sebelumnya memandang etnis dan agama yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
- Bambu Runcing menyilang yang diikat dengan kain berwarna merah melambangkan asal mula perjuangan rakyat Tanjung Jabung Barat. Bambu runcing merupakan persenjataan yang digunakan dalam perjuangan. Seutas kain berwarna merah merupakan sebutan pejuang selempang merah karena setiap pejuang mempunyai tanda pengenal dengan tanda kain merah yang diikatkan atau dilingkarkan di tubuh para pejuang tersebut.
- Perahu layar merupakan lambang atau ciri yang menggambarkan salah satu potensi alam Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Layar berwarna Putih melambangkan kesucian masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Perahu dan tonggak berwarna kuning melambangkan bahwa apapun potensi yang ada dalam Kabupaten Tanjung Jabung Barat keseluruhannya adalah milik Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
- Garis panjang ombak yang melengkok-lengkok melambangkan bahwa masyarakat Tanjung Jabung Barat yang heterogen dengan keanekaragaman etnis, agama, ras dan sebagainya menjadi penopang untuk tegak, maju dan berkembangnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan memanfaatkan potensi yang ada.
- Gambar air yang mengalir di depan perahu melambangkan bahwa Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdiri dari dataran rendah dan dataran tinggi yang memiliki potensi sektor pertambangan.
- Lima buah batu bata putih melambangkan jumlah kecamatan yang ada pada saat pemekaran Kabupaten Tanjung Jabung menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
- Gong berwarna coklat muda melambangkan bahwa dalam pengambilan keputusan lebih mengutamakan kemufakatan sebagaimana kata pepatah “ Bulat Air Dek Pembuluh Bulat Kata Dek Mufakat”
- Padi berwarna kuning berjumlah 10 biji pada sebelah kiri dan 8 biji pada sebelah kanan yang terletak di sebelah kiri dalam lambang melambangkan pangan bagi masyarakat Tanjung Jabung Barat dan sekaligus mencerminkan sejarah tanggal dan bulan lahirnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tanggal 10 Agustus.
- Daun Kelapa berwarna hijau berjumlah 65 (enam puluh lima) helai yang terletak di sebelah kanan dalam lambang melambangkan bahwa masyarakat Tanjung Jabung Barat dapat berguna di mana dan kapan saja, karena ia dapat hidup di manapun, sekaligus mencerminkan sejarah tahun lahirnya Kabupaten Tanjung Jabung Barat, tahun 1965.
- Rantai putih yang menghubungkan gambar padi dan daun kelapa melambangkan kesejahteraan masyarakat Tanjung Jabung Barat, saling bantu-membantu atau bekerja sama dalam setiap masalah yang dihadapi dalam masyarakat.
- Pita berwarna orange yang bertuliskan “SERENGKUH DAYUNG SERENTAK KE TUJUAN” melambangkan bahwa masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berbeda etnis dan agama bersama-sama dalam memajukan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang sangat potensial untuk mencapai Tanjung Jabung Barat yang lebih maju dan berkembang.
Komunikasi[sunting | sunting sumber]
- LPPL Radio Siaran Pemerintah Daerah Tanjung Jabung Barat (RSPD) 94.0 FM (Milik Pemerintah)
- LPPL Tungkal Televisi (TTV) 48 UHF (Milik Pemerintah) (tutup pada Desember 2016)
- RKIN ( Radio Kelapa Indah ) 90.7 FM (Swasta)
- Radio Masjid Agung Al-Istiqamah 107.8 FM (Swasta) (setiap bulan Ramadhan)
- TVRI Jambi 36 UHF Kuala Tungkal
- MNC TV Jambi 42 UHF Kuala Tungkal
- Pengabuan TV (hanya dapat disaksikan oleh pelanggan TV Kabel Pengabuan Visual Mandiri)
- Tanjab TV
Kesehatan[sunting | sunting sumber]
Dalam bidang kesehatan, di Tanjung Jabung Barat memiliki rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Tanjung Jabung Barat sendiri memiliki sebuah rumah sakit umum yang termasuk dalam Badan Layanan Umum Daerah dan Puskesmas di setiap kecamatan yang ada.
Rumah Sakit[sunting | sunting sumber]
- RSUD KH. Daud Arif Kuala Tungkal
Puskesmas yang ada di Kuala Tungkal
- Puskesmas I Kuala Tungkal
- Puskesmas II Kuala Tungkal
- Puskesmas Pembantu Kuala Tungkal
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
Objek Wisata[sunting | sunting sumber]
- Water Front City di Kuala Tungkal
- Ancol Beach di Kuala Tungkal
- Taman PKK di Kuala Tungkal
- Pemandian Air Hangat di Desa Pematang Buluh Kec. Betara
- Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Kec. Batang Asam yang berbatasan dengan Kab. Tebo
- Air Terjun Bukit Pinang Bawah di Tanjung Bojo yang dapat dilalui di Jalan Lintas Timur Sumatra
- Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur yang membentang dari Kecamatan Seberang Kota, Tungkal I, sampai ke Pangkal Babu.
- Air Terjun Pelang di Dusun Gemuruh Pelabuhan Dagang
- Wisata Alam Pelatihan Gajah di Tungkal Ulu
- Taman Wisata Lestari Indah di Muntialo Kecamatan Betara
- Pelabuhan Roro (diresmikan pada Februari 2017)
- Balai Adat Tanjung Jabung Barat di Jalan Prof. Sri Soedewi, Desa Pembengis
- Taman Pondok Cinta di Parit IV Jalan Manunggal II Ujung Kuala Tungkal
- Jembatan Rawa Karindangan di Desa Pematang Buluh Kec. Betara
- Taman Disparpora di Halaman Kantor Dinas Disparpora Kab. Tanjung Jabung Barat
- Taman Persitaj di samping kanan Stadion Karya Bhakti Kuala Tungkal
- Bukit Batu Suban di Kecamatan Batang Asam
- Bukit Pematang Genting di Desa Tanjung Bojo
- Bukit Kausar yang berada di Merlung
- Danau Provit di Betara
Transportasi[sunting | sunting sumber]
Pelabuhan[sunting | sunting sumber]
Semua pelabuhan ini terletak di Kuala Tungkal
- Pelabuhan Roro
- Pelabuhan Marina Batam
- Pelabuhan Ampera
- Pelabuhan LLASDP
- Pelabuhan Kwatik
- Pelabuhan Tanggo Rajo Ulu
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c d "Kabupaten Tanjung Jabung Barat Dalam Angka 2020". www.tanjabbarkab.bps.go.id. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ Profil Daerah Kabupaten dan Kota (edisi ke-1). Penerbit Kompas. 2001.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
![]() | Bagian ini kosong. Anda bisa membantu dengan melengkapinya. |