Hubungan Bahrain dengan Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hubungan Bahrain-Indonesia
Peta memperlihatkan lokasiBahrain and Indonesia

Bahrain

Indonesia

Hubungan Bahrain dengan Indonesia secara resmi dimulai pada tahun 1976.[1] Bahrain melihat Indonesia sebagai pasar yang penting di ASEAN, sedang Indonesia melihat Bahrain sebagai pintu gerbang untuk memasuki negara-negara Gulf Cooperation Council.[2] Indonesia mempunyai kedutaan besar di Manama sejak 29 Desember 2010, sedang Kedutaan Besar Bahrain di Bangkok juga diakreditasi ke Indonesia. Kedua negara adalah member dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Kunjungan resmi[sunting | sunting sumber]

Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid membayar kunjungan resmi negara ke Bahrain pada Bulan Juni Tahun 2000.[1]

Perdagangan[sunting | sunting sumber]

Volume perdagangan antara Bahrain dan Indonesia mengalami kenaikan signifikan, dari sekitar 39 juta USD pada tahun 2009 menjadi lebih dari 140 juta USD pada tahun 2011.[3] Ekspor indonesia ke Bahrain adalah kayu lapis dan produk kayu lainnya, arang, kertas, pakaian, tekstil dan furnitur. Sedangkan impor Indonesia dari Bahrain meliputi bijih besi, natrium sulfat, logam seperti besi, aluminium, tembaga, seng, kabel besi, dan produk aluminium.[1]

Kerjasama[sunting | sunting sumber]

Kedua negara telah sepakat untuk mendorong kerjasama di berbagai sektor, termasuk kerjasama bilateral antar parlemen,[2] perdagangan, industri, teknologi, dan pengembangan usaha kecil dan menengah. Bahrain tertarik khususnya untuk menjamin keamanan makanan mereka dan telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di komoditas pangan Indonesia.[3]

Pekerja migran[sunting | sunting sumber]

Saat ini telah ada sekitar 300 ribu orang Indonesia yang bekerja di Bahrain.[2]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Hubungan Bilateral Indonesia-Bahrain". Indonesian Embassy in Manama, Bahrain. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-21. Diakses tanggal May 21, 2014. 
  2. ^ a b c Yuni Arisandy (March 14, 2013). "DPR segera bentuk GKSB Parlemen Indonesia-Bahrain" (dalam bahasa Indonesian). Antara News. Diakses tanggal May 21, 2014. 
  3. ^ a b Arthur MacDonald (May 7, 2013). "Bahrain-Indonesia to bolster key trade ties". Gulf Daily News. Diakses tanggal May 21, 2014. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]