Benteng Victoria
Benteng Nieuw Victoria | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
Cagar budaya Indonesia | |
Peringkat | Nasional |
Kategori | Situs |
No. Regnas | CB.362 |
Lokasi keberadaan | Sirimau, kota Ambon, Maluku |
No. SK |
|
Tanggal SK |
|
Pemilik | Pemerintah provinsi Maluku |
Pengelola | Komando Daerah Militer XVI/Pattimura |
Koordinat | 3°41′33″S 128°10′49″E / 3.6925723°S 128.1801486°E |
Lokasi Benteng Victoria di Uritetu, Sirimau, Ambon | |
Benteng Victoria adalah salah satu benteng peninggalan Portugis terletak di Kecamatan Sirimau, pusat Kota Ambon.[1] Benteng Victoria merupakan benteng tertua di Kota Ambon.[2] Benteng Victoria dibangun oleh Portugis pada tahun 1575, tetapi kemudian diambil alih oleh Belanda.[1] Benteng ini merupakan salah satu objek wisata yang ada di Pulau Ambon dan saat ini menjadi markas Kodam Pattimura.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada masa pemerintahan kolonial, benteng Kota Laha diambil alih oleh Belanda dari Portugis dan mengubah namanya menjadi Benteng Victoria.[2] Benteng Victoria didirikan oleh Portugis, dan diambil alih oleh Belanda.[3] Sebelumnya, oleh Portugis benteng ini diberi nama Nossa Senhora Annucida, baru kemudian direbut oleh Belanda pada 1605 dan dinamai Victoria yang berarti kemenangan. Benteng ini mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa besar yang mengguncang Ambon pada sekitar tahun 1754. Setelah direnovasi benteng itu berganti nama dengan Nieuw Victoria yang artinya kemenangan baru. Belanda menggunakan tempat tesebut sebagai pusat pemerintahan, pertahanan, dan pembentukan kekuatan barisan tentara.[4] Di benteng ini, pahlawan Pattimura digantung oleh Belanda pada 16 Desember 1817.[5]
Konstruksi dan arsitektur
[sunting | sunting sumber]Benteng Victoria memiliki kamar-kamar dengan fungsinya masing-masing.[4] Fungsinya sebagai tempat mengatur strategi dan tempat penyimpanan bahan makanan.[4] Di depan Benteng Victoria terdapat pelabuhan yang dahulu digunakan sebagai jalur penghubung kapal antar pulau.[5] Melalui pelabuhan tersebut, Belanda dapat mengangkut hasil rempah-rempah untuk didistribusikan ke benua Eropa.[5] Di sebelah Benteng terdapat pasar bagi orang-orang pribumi.[5] Jalan di depan benteng yang berhubungan langsung dengan bibir Pantai Honipopu bernama jalan Boulevard Victoria.[1] Di Benteng Victoria terdapat meriam yang berukuran raksasa.[1] Sekarang di beberapa kamar terdapat patung berukir yang terbuat dari kayu, dan peta perkembangan Kota Ambon dari abad 17 hingga 19, serta koleksi lukisan para Administrator Belanda di Maluku.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d "Benteng Victoria". Pemerintah Kota Ambon. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b c "Pesona Maluku". Raptim-Indonesia.co.id. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b "Benteng Victoria Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Ambon"". Actual.co. Diakses tanggal 12 Mei 2014.
- ^ a b c "Mengumpulkan Sejarah dengan Mengunjungi Benteng Victoria". Griyawisata.com. Diakses tanggal 12 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b c d "Lihat Meriam Raksasa di Benteng Victoria". Arkeologi.web.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-12. Diakses tanggal 12 Mei 2014.