Dinasti Candra

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dinasti Candra atau Dinasti Soma merupakan salah satu dinasti termahsyur dalam legenda India, yang konon diturunkan oleh Candra (Soma), dewa bulan. Catatan mengenai dinasti ini ditemukan dalam berbagai susastra Hindu, seperti misalnya Purana, Mahabharata, Srimad Bhagawatam, dan sebagainya. Dinasti yang sekerabat dengan dinasti Candra adalah Dinasti Surya, yang konon diturunkan oleh Surya, dewa matahari. Dinasti Candra berkerabat dengan Dinasti Surya sebab leluhur kedua dinasti tersebut menjalin hubungan kekeluargaan melalui pernikahan. Setelah beberapa generasi, Dinasti Candra terbagi menjadi Dinasti Yadu dan Dinasti Puru. Dalam Dinasti Puru, lahirlah raja Bharata yang terkenal dalam legenda India, yang garis keturunannya disebut Dinasti Bharata. Dalam Dinasti Bharata, lahirlah Raja Kuru yang garis keturunannya disebut Dinasti Kuru. Jadi, dalam Dinasti Candra ada banyak dinasti yang sesungguhnya satu.

Legenda[sunting | sunting sumber]

Menurut catatan dalam Purana dan Mahabharata, dinasti ini diturunkan oleh Candra, dewa bulan. Candra menikahi Tara lalu berputra Budha, dewa planet Merkurius. Kemudian, Budha menikahi Ila, putri Manu. Dari hubungan mereka, lahirlah Pururawa. Pururawa inilah yang terkenal sebagai raja pertama Dinasti Candra, sedangkan ayah dan kakeknya adalah dewa, bukan raja. Ibu Pururawa, Ila, adalah putri Waiwaswata Manu. Ia bersaudara dengan Ikswaku, leluhur Dinasti Surya. Baik Ila maupun Ikswaku merupakan keturunan Surya, sehingga antara Dinasti Candra dan Surya terdapat hubungan kekeluargaan. Dinasti Yadu (wangsa Yadawa) merupakan percabangan Dinasti Candra, sebab Sang Yadu yang mendirikan Dinasti Yadu merupakan keturunan Yayati, raja Dinasti Candra. jadi, antara Dinasti Yadu dan Candra juga terdapat hubungan kekeluargaan. Dinasti Yadu bercabang lagi menjadi Dinasti Wresni (Warsneya), Dinasti Andhaka, dan Dinasti Bhoja. Seluruh dinasti ini memiliki leluhur yang sama dengan Dinasti Candra.

Silsilah[sunting | sunting sumber]

 
 
Candra
 
Tara
 
W. Manu
 
Srada
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Budha
 
Ila
 
Ikswaku
 
putra-putra
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pururawa
 
 
 
Wikuksi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Dinasti
Candra
 
 
 
Dinasti
Surya
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Yadu
 
 
 
 
 
 
 
Puru
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Wangsa
Yadawa
 
 
 
 
 
 
 
Wangsa
Paurawa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Para raja
Hehaya
 
Klan
Satwata
 
Para raja
Chedi
 
Keluarga
Bharata
 
Para raja
Magadha
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Klan
Andaka
 
Klan
Bhoja
 
Klan
Wresni
 
Dinasti
Kuru

Untuk silsilah yang lebih lengkap, lihat Silsilah Dinasti Candra.

Pusat pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Menurut Mahabharata, para raja Dinasti Candra memerintah di Kerajaan Kuru dengan pusat pemerintahan di kota Hastinapura. Menurut kitab Adiparwa yang ditulis ulang oleh Kamala Subramanyam, pusat pemerintahan Dinasti Candra pada awalnya adalah Kandhawaprastha. Namun, kota tersebut kemudian dikutuk sehingga menjadi tanah gersang.

Menurut kitab Mastyapurana, sebelum Hastinapura didirikan, Raja Pururawa mewarisi sebuah kota yang bernama Pratisthana dari ibunya. Kemudian, putra Pururawa, yaitu Raja Ayu, mendirikan kota Mathura. Setelah itu, pusat pemerintahan para raja Dinasti Candra tidak diketahui dengan pasti. Saat pemerintahan Raja Bharata, konon wilayah kekuasaan Dinasti Candra meliputi anakbenua India. Kemudian, garis keturunan Bharata sampai pada nama Sambarana. Pada masa pemerintahannya, keturunan Bharata mengungsi ke sungai Sindhu karena diserang Kerajaan Panchala, lalu menetap disana. Jadi, pusat pemerintahan para raja Dinasti Candra dialihkan ke sana. Setelah Sambarana berputra Sang Kuru, wilayah kekuasaan Dinasti Candra diperluas kembali. Menurut kitab Naradapurana, ia menyucikan sebuah dataran di India Utara, yang disebut Kurukshetra (kini berada di wilayah negara bagian Haryana, India Utara). Kemudian, garis keturunan Kuru sampai pada nama Raja Hasti.

Menurut Mahabharata, Raja Hasti membangun pusat pemerintahan yang disebut Hastinapura. Kemudian kota tersebut menjadi terkenal dalam legenda India dan sering disebut dalam wiracarita Mahabharata. Garis keturunan Hasti sampai pada nama Dretarastra. Pada masa pemerintahannya, pusat pemerintahan para raja Dinasti Candra dibagi menjadi dua, yaitu Hastinapura dan Indraprastha (Indraprastha dibangun setelah bekas kota Kandhawaprastha dipugar kembali). Setelah masa pemerintahan Dretarastra habis, Yudistira diangkat sebagai raja. Kisah mengenai raja ini dapat disimak dalam kitab Mahabharata.

Daftar para raja[sunting | sunting sumber]

Di bawah ini disajikan daftar para raja Dinasti Candra. Adapun kitab yang dipakai sebagai referensi adalah kitab Wisnupurana dan Purana lainnya.

  1. Pururawa (putra Budha, cucu Candra)
  2. Ayu (pendiri Mathura)
  3. Nahusa
  4. Yayati
  5. Puru (pendiri Dinasti Puru)
  6. Janamejaya I
  7. Pracinwan (Pracinwata)
  8. Sampayani (Sanyati)
  9. Garhaspati (Ahayanti)
  10. Sarwaboma
  11. Jayatsena
  12. Awacina
  13. Arihan I
  14. Mahaboma
  15. Ayutanayi
  16. Akrodana
  17. Dewatiti
  18. Arihan II
  19. Reksa I
  20. Matinara
  21. Tansu (Trasnu)
  22. Ilina
  23. Duswanta
  24. Bharata (pendiri Dinasti Bharata)
  25. Bumanyu
  26. Suhotra
  27. Sawarna
  28. Hasti
  29. Wikuntana
  30. Ajamida
  31. Reksa II
  32. Sambarana
  33. Kuru (pendiri Dinasti Kuru)
  34. Widurata
  35. Anaswan
  36. Parikesit I
  37. Suyasa
  38. Bimasena
  39. Pratisrawas
  40. Pratipa
  41. Santanu
  42. Citrānggada
  43. Wicitrawirya
  44. Pandu
  45. Dretarastra
  46. Yudistira
  47. Parikesit II
  48. Janamejaya II
  49. Satanika
  50. Sahastranika
  51. Aswamedadata (Aswamegaduta)
  52. Adisimakresna
  53. Nicaksu
  54. Usna
  55. Citrarata
  56. Sucidrata
  57. Wresniwana
  58. Susena
  59. Sunita
  60. Ruca
  61. Niracaksu
  62. Sukibala
  63. Pariplawa
  64. Sunaya
  65. Megawi
  66. Nirpanjaya
  67. Durwa
  68. Tigamatma
  69. Wrehadreta
  70. Basudata
  71. Satanika II
  72. Udayana
  73. Wahinara
  74. Dandapani
  75. Niraniba
  76. Kesimaka

Referensi[sunting | sunting sumber]