Itihasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Itihāsa adalah suatu bagian dari kesusastraan Hindu yang menceritakan kisah-kisah epik/kepahlawanan para Raja dan ksatria Hindu pada masa lampau dan dibumbui oleh filsafat agama, mitologi, dan makhluk supernatural. Itihāsa berarti “kejadian yang nyata”. Itihāsa yang terkenal ada dua, yaitu Ramayana dan Mahābhārata.

Kitab Itihāsa disusun oleh para Rsi dan pujangga India masa lampau, seperti misalnya Rsi Walmiki dan Rsi Vyāsa. Cerita dalam kitab Itihāsa tersebar di seluruh daratan India sampai ke wilayah Asia Tenggara. Pada zaman kerajaan di Indonesia, kedua kitab Itihāsa diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa kuno dan diadaptasi sesuai dengan kebudayaan lokal. Cerita dalam kitab Itihāsa diangkat menjadi pertunjukkan wayang dan digubah menjadi kakawin.

Ramayana[sunting | sunting sumber]

Kitab Ramayana merupakan salah satu Itihāsa yang terkenal. Kitab Ramayana terdiri dari 24.000 sloka dan memiliki tujuh bagian yang disebut Sapta Kanda. Setiap Kanda merupakan buku tersendiri namun saling berhubungan dan melengkapi dengan Kanda yang lain. Kitab Ramayana disusun oleh Rsi Walmiki.

Daftar kitab:

  1. Balakanda
  2. Ayodhyakanda
  3. Aranyakanda
  4. Kiskindhakanda
  5. Sundarakanda
  6. Yuddhakanda
  7. Uttarakanda

Mahābhārata[sunting | sunting sumber]

Kitab Mahābhārata merupakan salah satu Itihāsa yang terkenal. Kitab Mahābhārata berisi lebih dari 100.000 sloka. Mahābhārata berarti cerita keluarga besar Bharata. Kitab Mahābhārata memiliki delapan belas bagian yang disebut Astadasaparwa. Selayaknya Ramayana, setiap Parwa merupakan buku tersendiri namun saling berhubungan dan melengkapi dengan Parwa yang lain. Kitab Mahābhārata disusun oleh Rsi Vyāsa.

Daftar kitab:

  1. Adiparwa
  2. Sabhaparwa
  3. Wanaparwa
  4. Wirataparwa
  5. Udyogaparwa
  6. Bhismaparwa
  7. Dronaparwa
  8. Karnaparwa
  9. Salyaparwa
  10. Sauptikaparwa
  11. Striparwa
  12. Santiparwa
  13. Anusasanaparwa
  14. Aswamedikaparwa
  15. Asramawasikaparwa
  16. Mosalaparwa
  17. Prasthanikaparwa
  18. Swargarohanaparwa