Tradisi Injil lisan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kotbah di Bukit, karya Carl Bloch – Yesus menyampaikan pesan-Nya secara lisan

Tradisi Injil lisan, budaya pengabaran yang disampai dari satu generasi sampai generasi berikutnya dari mulut ke mulut, merupakan tahap awal pembentukan injil-injil tertulis. Tradisi lisan tersebut meliputi jenis-jenis cerita yang berbeda tentang Yesus. Contohnya, terdapat anekdot-anekdot tentang Yesus menyembuhkan orang sakit dan berdebat dengan lawan-lawannya. Tradisi tersebut juga meliputi perkataan yang diatributkan kepada Yesus, seperti perumpamaan-perumpamaan dan pengajaran-pengajaran tentang berbagai subyek yang bersama dengan perkataan lainnya, membentuk tradisi Injil lisan. [1] [2]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Burkett 2002, hlm. 124.
  2. ^ Dunn 2013, hlm. 3–5.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Bacaan tambahan[sunting | sunting sumber]