Penghakiman Yesus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
The Last Judgment (Penghakiman Terakhir) oleh Jean Cousin the Younger

Penghakiman Yesus adalah suatu hari yang besar yang merupakan hari terakhir dunia ini, yang diawali dengan terjadinya kiamat lalu kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali dan kebangkitan orang-orang mati untuk menerima Pengadilan Terakhir atas segala perbuatannya pada saat masih hidup di dunia ini. Hari Penghakiman Yesus ini juga merupakan salah satu dasar keimanan umat Kristiani, yang bukan hanya diilhami oleh rasul-rasul Kristus (murid-murid Yesus), tetapi hari Penghakiman Yesus ini menjadi hari nubuatan yang sangat di tunggu-tunggu oleh para nabi-nabi sebelum Yesus Kristus (di dalam Perjanjian Lama). Dan saat ini bukan hanya umat Kristiani saja, tetapi umat Yahudipun menungggu akhir penggenapan hari Penghakiman akhir ini.

Pendahuluan[sunting | sunting sumber]

Sebagai dasar dari penyajian mengenai Penghakiman Yesus hanya ada satu-satunya referensi yang isinya sangat dapat dipercaya yaitu Alkitab. Seperti yang kita ketahui susunan Alkitab dibuat dalam tempo 1500 tahun semenjak penulisan awal Kitab Taurat oleh Musa hingga Kitab Wahyu sebagai akhir oleh Rasul Yohanes. Allah yang tidak mengenal batas dan kekang waktu itu memberikan kemampuan bagi segenap manusia yang terpilih (nabi-nabi,imam-imam dan rasul-rasul) lewat firman-firmanNya, lewat mimpi-mimpi, lewat nubuatan-nubuatan, lewat lambang-lambang dan bahkan lewat perjalanan ke surga. Dan dari seluruh penjelasan mereka tersebut semuanya berkaitan dan saling mengisi juga menunjuk kepada salah satu tokoh subjek penting yaitu Kristus/Mesias.

Keadaan Awal Dunia Menjelang Penghakiman[sunting | sunting sumber]

Kehancuran Dunia dan Keadaan Alam yang Mengerikan[sunting | sunting sumber]

Malaikat Meniup Sangkakala
  • Segala sesuatu di alam ini kelihatannya berubah, sungai-sungai berhenti mengalir dan awan-awan hitam tebal muncul dan saling berbenturan. "Di tengah-tengah langit yang sedang marah itu ada suatu ruang terbuka dengan kemuliaan yang tak tergambarkan, dari sana datang suara Allah bagaikan suara gemuruh air, yang berkata, Sudah Terlaksana!"(Wahyu 16:17).Suara itu mengguncangkan langit dan bumi.
  • Terjadi gempa bumi yang dahsyat,"Seperti belum pernah terjadi sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu." (Wahyu 16:17,18). Cakrawala tampak terbuka dan tertutup. Kemuliaan dari takhta Allah tampak memancar bagaikan kilat. Gunung-gunung bergoncang bagaikan alang-alang yang di tiup angin, dan batu-batu berserakan ke segala sudut.
  • Ada suatu gemuruh bagaikan datangnya angin topan. Lautanpun bergelora dengan ganasnya, terdengar jeritan angin ribut bagaikan iblis-iblis dalam misi penghancuran.
  • Permukaan tanah terbelah-belah, dasarnya tampak hancur. Barisan gunung-gunung tenggelam dan pulau-pulau yang berpenduduk lenyap. Pelabuhan-pelabuhan laut yang telah menjadi seperti Sodom dalam kejahatan, ditelan oleh laut yang mengamuk.
  • "Hujan es batu yang besar, masing-masing beratnya sebesar satu talenta (100 pon) melakukan penghancuran."(Wahyu 16:19–21). Kota-kota megah kebanggaan dunia diruntuhkan. Istana-istana para bangsawan, dimana orang-orang besar dunia memboroskan harta kekayaan mereka untuk memuliakan diri sediri, hancur dan musnah di depan mata mereka.
  • Kuburan-kuburan terbuka, dan "banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah akan bangun sebagian untuk mendapatkan hidup yang kekal, dan yang sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal." (Daniel 12:2)

Umat Allah Dilepaskan[sunting | sunting sumber]

Huruf taw yaitu huruf T dalam tulisan Ibrani/Aram kuno.

Pada tengah malamlah Allah menyatakan kuasaNya untuk kelepasan umatNya. Umat Allah - yang sebagian di dalam penjara, sebagian bersembunyi di daerah-daerah terpencil di hutan-hutan dan gunung-gunung - masih memohon perlindungan Ilahi. Saat yang sangat genting terjadi bagi umat Allah di seluruh dunia dan Allah Israel akan campur tangan untuk melepaskan umatNya.

Tuhan bersabda,"Kamu akan menyanyikan suatu nyanyian seperti pada waktu malam ketika orang menguduskan diri untuk perayaan, dan kamu akan bersuka hati seperti pada waktu orang berjalan diiringi suling hendak naik ke gunung Tuhan, ke gunung batu Israel. Dan Tuhan memperdengarkan suaraNya yang mulia, akan memperlihatkan tanganNya yang turun menimpa dengan murka yang hebat dan nyala api yang membakar habis, dengan hujan lebat, angin ribut dan hujan batu."(Yesaya 30:29,30).

Tembok-tembok penjara roboh berkeping-keping, dan umat-umat Allah yang dipenjarakan oleh karena iman mereka dibebaskan. Tanda-tanda dan mujizat-mujizat menyusul silih berganti.

Tanda kelepasan telah ditaruh ke atas mereka "yang berkeluh kesah karena segala perbuatan keji yang dilakukan di sana. "Sekarang malaikat maut melakukan tugasnya, sebagaimana yang dinyatakan dalam khayal Yehezkiel sebagai orang-orang yang memegang senjata pembantai yang kepadanya perintah diberikan,"Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu jangan singgung! (huruf T simbol salib umat Kristus) Dan mulailah dari tempat kudusKu." (Yehezkiel 9:1–6). "Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci." (Yehezkiel 9:6).

Kedatangan Yesus[sunting | sunting sumber]

Penglihatan/Gambaran para Nabi/Rasul Mengenai Kehadiran Mesias[sunting | sunting sumber]

1. Tampaklah dari sebelah timur suatu awan hitam yang kecil kira-kira setengah kepalan tangan besarnya. Itulah awan yang mengelilingi Juru Selamat, yang tampak dari jauh seperti di selubungi kegelapan. Umat Allah mengenal ini sebagai tanda Anak Manusia. Dalam keheningan yang hikmat mereka memandangi, sementara semakin mendekat ke bumi, semakin terang dan mulia, hingga menjadi awan putih besar, yang dasarnya adalah kemuliaan bagaikan api yang menyala-nyala, dan di atasnya ada pelangi perjanjian. Kristus/Mesias mengendarainya bagaikan seorang penakluk.

2. "Orang yang penuh kesengsaraan itu" sekarang tidak untuk meminum cawan yang pahit penderitaan dan memalukan; Ia datang, yang menang di Surga maupun di Bumi, untuk menghakimi yang hidup dan yang mati."Yang Setia dan Yang Benar," Ia menghakimi dan berperang dengan adil." "Dan semua pasukan yang di Surga mengikuti Dia." (Wahyu 19:11–14)

3. Dengan nyanyian-nyanyian Surga, malaikat-malaikat kudus suatu kelompok yang besar yang tak terhitung banyaknya menyertai Dia dalam perjalananNya. Langit seolah-olah dipenuhi oleh bentuk-bentuk yang bercahaya - "berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa banyaknya." Tak ada pena manusia yang dapat melukiskan pemandangan itu, tak ada pikiran fana yang sanggup mengerti keindahan dan keagungan kemuliaanNya. "KeagunganNya menutupi segala langit, dan bumipun penuh dengan pujian kepadaNya. Ada kilauan cahaya, sinar cahya dari sisiNya." (Habakuk 3:3,4).

4. Sementara awan yang hidup itu datang semakin mendekat, setiap mata memandang Raja Kehidupan itu. Tak ada lagi mahkota duri yang merusakkan kepalaNya yang kudus itu, tetapi sesuatu perhiasan kemuliaan terletak di atas keningNya yang suci. WajahNya memancarkan sinar terang yang menyilaukan melebihi sinar matahari di tengah hari. "Dan jubahNya dan pahaNya tertulis sesuatu nama, yaitu: Raja segala raja dan Tuan segala tuan." (Wahyu 19:16).

5. Di hadapan hadiratNya "muka sekalian orang menjadi pucat pasi;" ketakutan keputusasaan kekal menimpa para penolak belas kasihan Allah." "Hati menjadi tawar dan lutut menjadi goyah!" "Mengapakah semua muka berubah menjadi pucat?" (Nahum 2:10; Yeremia 30:6).

6. Raja segala raja turun di atas awan, dibungkus di dalam api yang bernyala-nyala. Segala langit digulung bagaikan gulungan kertas, bumi bergetar di hadiratNya, dan setiap gunung dan pulau berpindah dari tempatnya. "Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di hadapanNya api menjilat-jilat, di sekelilingnya bertiup badai yang dahsyat. Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umatNya." (Mazmur 50:3,4)

Penghakiman Yesus Menurut Penglihatan para Nabi/Rasul[sunting | sunting sumber]

1. Senda gurau dan olok-olokan sudah berakhir. Bibir yang penuh kebohongan ditutup rapat-rapat. Peperangan dan hiruk-pikuk serta derunya pertempuran "yang berderap-derap dan setiap jubah berlumuran darah." (Yesaya 9:4).

2. Kepada mereka yang menolak kasih karuniaNya, tiada suara lain yang penuh dengan hukuman, yang penuh dengan celaan, dan pada suara yang sejak lama mengajak, "Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati?" (Yehezkiel 33:11).

3. Dalam kehidupan semua orang yang menolak kebenaran, ada saat-saat di mana hati nurani mereka dibangunkan, di mana ingatan menampilkan kenangan-kenangan yang menyiksa perasaan mengenai suatu kehidupan kemunafikan, dan jiwa diganggu oleh penyesalan-penyesalan yang sia-sia. Tetapi apalah artinya ini dibandingkan dengan penyesalan yang mendalam pada hari itu, "apabila kedahsyatan datang kepadamu seperti badai!" (Amsal 1:27)

4. Ditengah-tengah ketakutan mereka, mereka mendengar suara orang-orang kudus dalam nada suka cita berseru,"Sesungguhnya inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya kita diselamatkan." (Yesaya 25:9).

5. Di tengah-tengah bumi yang sedang bergoyang, sambaran kilat dan deru halilintar, suara Anak Allah memanggil orang-orang kudus yang sedang tidur. Ia memandang kepada kuburan orang-orang benar, lalu mengangkat tanganNya ke langit dan berseru,"Bangun, bangun, bangun, kamu yang tidur di debu tanah, bangkitlah!" "Hai orang-orang yang sudah dikubur dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai!" (Yesaya 26:19).

6. Dari seluruh penjuru dunia ini orang mati mendengar suara itu, dan mereka yang mendengar akan hidup. Dan seluruh dunia dipenuhi dengan bunyi derap langkah pasukan yang amat besar yang terdiri dari segenap bangsa, suku, bahasa dan kaum. Dari penjara maut mereka keluar, berpakaian kemuliaan kekal, dan berseru" Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" (1 Korintus 15:55).

7. "Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapanNya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di hadapan takhta itu. Lalu dibukalah semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati di hakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. (Wahyu 20:11–13).

Buah Penghakiman Yesus Menurut Penglihatan Para Nabi/Rasul[sunting | sunting sumber]

Buah Kemenangan Bagi Umat yang Ditebus[sunting | sunting sumber]

1. Tubuh yang fana dan korup, tidak bagus dipandang yang sekali telah dicemari dosa, menjadi sempurna, cantik dan baka. Semua noda cacat telah ditinggalkan di dalam kubur. Dipulihkan kepada pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus yang telah lama hilang itu, umat tebusan "akan berjingkrak-jingkrak" bertumbuh pada kemuliaan penuh manusia pada kemuliaan permulaan manusia dijadikan. (Maleakhi 4:2).

2. Di atas kepala orang-orang yang menang, Yesus dengan tangan kananNya sendiri meletakkan mahkota kemuliaan. Ada mahkota bagi setiap orang yang bertuliskan "nama baru" masing-masing, dan tulisan yang berbunyi "Kekudusan bagi Tuhan." Kepada setiap tangan diberikan daun palem kemenangan dan kecapi yang bercahaya. (Wahyu 2:17).

3. "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa oleh darahNya - dan telah membuat kita menjadi satu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya, - bagi Dialah kemuliaan dan kekuasaan sampai selama-lamanya." Di hadapan umat tebusan tampaklah kota suci itu. Yesus membuka lebar-lebar pintu-pintu gerbang mutiaranya dan bangsa-bangsa yang telah memelihara kebenaran masuk ke dalamnya. (Wahyu)

4. Mereka yang divonis sebagai penjahat-penjahat yang paling keji oleh pengadilan-pengadilan manusia. Tetapi sekarang "Allah sendirilah Hakim." (Mazmur 50:6). Sekarang keputusan-keputusan dunia menjadi terbalik. "Dan aib umatNya akan di jauhkanNya dari seluruh bumi. (Yesaya 25:8).

5. "Orang akan menyebutkan mereka bangsa kudus, orang-orang tebusan Tuhan." (Yesaya 62:12).

Buah Kemalangan Bagi Manusia yang Tidak Terpilih[sunting | sunting sumber]

Penghakiman akhir - Fresco di Kapel Sistine oleh Michelangelo.

1. Tuhan berkata," Mereka mengobati luka putri umatKu dengan memandang ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera! Tetapi tidak ada damai Sejahtera." "Oleh karena kamu melemahkan hati orang benar dengan dusta, sedang Aku tidak mendukakan hatinya, sebaliknya kamu mengeraskan hati orang fasik, sehingga tidak bertobat dari kelakuannya yang fasik itu, dan kamu membiarkan hidup." (Yeremia 8:11; Yehezkiel 13:22).

2. "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaanKu hilang dan terserak! - ...Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat." "Mengeluh dan berteriaklah, hai para gembala! Berguling-gulinglah di dalam debu, hai pemimpin kawanan kambing domba! Sebab sudah genap waktunya kamu akan disembelih dan kamu akan rebah seperti domba jantan pilihan. Maka bagi para gembala tidak ada lagi kelepasan, dan bagi para pemimpin kawanan kambing domba tidak ada lagi keluputan." (Yeremia 23:1,2; 25:34,35).

3. "Deru perang akan sampai ke ujung bumi, sebab Tuhan mempunyai pengaduan terhadap bangsa-bangsa; Ia akan berperkara dengan segala makhluk: Orang-orang fasik akan diserahkan kepada pedang, demikianlah firman Tuhan." (Yeremia 25:31).

4. Sebab sesungguhnya, Tuhan mau keluar dari tempatNya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutup-nutupi orang mati di sana." (Yesaya 26:21)

5. " Inilah tulah yang akan di timpakan Tuhan kepada segala bangsa yang memerangi Yerusalem: daging mereka akan menjadi busuk, sementara mereka masih berdiri, mata mereka akan menjadi busuk dalam lekuknya dan lidah mereka akan menjadi busuk dalam mulut mereka. Maka pada waktu itu akan terjadi kegemparan besar daripada Tuhan di antara mereka, sehingga masing-masing memegang tangan temannya dan mengangkat tangannya melawan tangan temannya. (Zakharia 14:12,13).

6. "Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu." (Wahyu 20:14,15).

Lihat Pula[sunting | sunting sumber]

Referensi dan pranala luar[sunting | sunting sumber]

  • Lembaga Alkitab Indonesia cetakan 1997