Salat Tahajud: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Addbot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:q12511617
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Ushul fiqih}}
'''Salat tahajjud''' adalah [[salat sunnat]] yang dikerjakan di malam hari setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang dikuatkan oleh syara'). Salat tahajjud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.<ref name="Tahajud">Anonim, ''Keutamaan dan keistimewaan salat tahajjud, salat hajat, salat istikharah, salat dhuha beserta wirid, zikir, dan doa-doa pilihan'', Ampel Suci, Surabaya:1995</ref>
'''Salat tahajjud''' adalah [[salat sunnat]] yang dikerjakan di malam hari setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang dikuatkan oleh syara'). Salat tahajjud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.<ref name="Tahajud">Anonim, ''Keutamaan dan keistimewaan salat tahajjud, salat hajat, salat istikharah, salat dhuha beserta wirid, zikir, dan doa-doa pilihan'', Ampel Suci, Surabaya:1995</ref>

== Dalam Al-Qur'an ==
Dalam karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang subjek tahajjud sebagai berikut:

Suruhan untuk [[Muhammad|Nabi Muhammad]], [[Allah]] swt berfirman sebagai berikut:
{{Quote | Dan pada sebagian malam hari, semahyang tahajjudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji | [[Surah Al-Isra'|Al-Isra']] 17:79}}

Perintah ini, meskipun secara khusus ditujukan kepada Muhammad, juga mengacu pada semua Muslim, karena Muhammad adalah menjadi contoh sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.

Selain itu, melakukan shalat Tahajjud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah. Dalam memuji mereka yang melakukan sholat malam, Allah berfirman:

{{Quote | Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka | [[Al-Furqan]] 25:64}}

== Dalam [[Hadits]] ==
''"Perintah [[Allah]] turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: '''Adakah orang-orang yang memohon (berdo'a), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu [[Shubuh]].'''"'' (Al Hadits).


== Waktu utama ==
== Waktu utama ==
Salat tahajjud dapat dilakukan kapanpun pada malam hari. Namun waktu paling utama untuk melakukannya adalah pada sepertiga akhir malam.
Salat tahajjud dapat dilakukan kapanpun pada malam hari. Namun waktu paling utama untuk melakukannya adalah pada sepertiga akhir malam.

== Hukum ==
Pada mula-mula, sembahyang ini diwajibkan oleh Allah, pada firmannya di [[Surah Al-Muzzammil]]:

{{Quote | Bangun lah pada malam hari (untuk sembahyang) kecuali sedikit (daripadanya) | [[Surah Al-Muzzammil|Al-Muzzammil]] 73:20}}

Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surat ini,Allah Yang Maha Adil memberi keringanan. Hukumnya menjadi [[sunah]].


== Keistimewaan salat tahajjud ==
== Keistimewaan salat tahajjud ==
Baris 8: Baris 31:


Ketika menerangkan salat tahajjud, [[Nabi Muhammad]] SAW bersabda, ''Salat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan [[Tuhan]], kecintaan para [[malaikat]], sunah para [[nabi]], cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para [[setan]], senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi [[Munkar dan Nakir]], teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari [[kiamat]], ketika di hari kiamat salat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surga...''<ref name="Tahajud1">Anonim, ''Maka bertahajjudlah, berdua dengan Tuhan'', Al-Huda, Jakarta:2006</ref> <ref>Bihar al-Anwar, 87:161</ref>
Ketika menerangkan salat tahajjud, [[Nabi Muhammad]] SAW bersabda, ''Salat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan [[Tuhan]], kecintaan para [[malaikat]], sunah para [[nabi]], cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para [[setan]], senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi [[Munkar dan Nakir]], teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari [[kiamat]], ketika di hari kiamat salat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surga...''<ref name="Tahajud1">Anonim, ''Maka bertahajjudlah, berdua dengan Tuhan'', Al-Huda, Jakarta:2006</ref> <ref>Bihar al-Anwar, 87:161</ref>

== Ayat al-Qur'an dan hadits terkait ==
Ayat [[Al Qur'an]] terkait salat tahajjud:
* Al Isra' ayat 79 yang artinya :''"Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji"'' (Q.S. 17:79 ).{{br}}
[[Hadits]] terkait salat tahajjud:
* ''"Perintah [[Allah]] turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: '''Adakah orang-orang yang memohon (berdo'a), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu [[Shubuh]].'''"'' (Al Hadits).


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 22: Baris 39:
{{Islam-stub}}
{{Islam-stub}}


[[Kategori:Salat sunah|tahajud]]
[[Kategori:Salat sunah|tahajud|fikih]]

Revisi per 9 Juli 2013 18.32

Salat tahajjud adalah salat sunnat yang dikerjakan di malam hari setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang dikuatkan oleh syara'). Salat tahajjud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.[1]

Dalam Al-Qur'an

Dalam karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang subjek tahajjud sebagai berikut:

Suruhan untuk Nabi Muhammad, Allah swt berfirman sebagai berikut:

Dan pada sebagian malam hari, semahyang tahajjudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji

— Al-Isra' 17:79

Perintah ini, meskipun secara khusus ditujukan kepada Muhammad, juga mengacu pada semua Muslim, karena Muhammad adalah menjadi contoh sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.

Selain itu, melakukan shalat Tahajjud teratur memenuhi syarat sebagai salah satu dari orang-orang benar dan seseorang yang mendapatkan karunia dan kemurahan Allah. Dalam memuji mereka yang melakukan sholat malam, Allah berfirman:

Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka

— Al-Furqan 25:64

Dalam Hadits

"Perintah Allah turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: Adakah orang-orang yang memohon (berdo'a), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu Shubuh." (Al Hadits).

Waktu utama

Salat tahajjud dapat dilakukan kapanpun pada malam hari. Namun waktu paling utama untuk melakukannya adalah pada sepertiga akhir malam.

Hukum

Pada mula-mula, sembahyang ini diwajibkan oleh Allah, pada firmannya di Surah Al-Muzzammil:

Bangun lah pada malam hari (untuk sembahyang) kecuali sedikit (daripadanya)

— Al-Muzzammil 73:20

Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surat ini,Allah Yang Maha Adil memberi keringanan. Hukumnya menjadi sunah.

Keistimewaan salat tahajjud

Salat tahajjud merupakan kehormatan bagi seorang muslim, sebab mendatangkan kesehatan, menghapus dosa-dosa yang dilakukan siang hari, menghindarkannya dari kesepian dialam kubur, mengharumkan bau tubuh, menjaminkan baginya kebutuhan hidup, dan juga menjadi hiasan surga. [2] Selain itu, salat tahajjud juga dipercaya memiliki keistimewaan lain, dimana bagi orang yang mendirikan salat tahajjud diberikan manfaat, yaitu keselamatan dan kesenangan di dunia dan akhirat, antara lain wajahnya akan memancarkan cahaya keimanan, akan dipelihara oleh Allah dirinya dari segala macam marabahaya, setiap perkataannya mengandung arti dan dituruti oleh orang lain, akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari orang-orang yang mengenalinya, dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah yang bercahaya, diberi kitab amalnya ditangan kanannya, dimudahkan hisabnya, berjalan di atas shirat bagaikan kilat.[1]

Ketika menerangkan salat tahajjud, Nabi Muhammad SAW bersabda, Salat tahajjud adalah sarana (meraih) keridhaan Tuhan, kecintaan para malaikat, sunah para nabi, cahaya pengetahuan, pokok keimanan, istirahat untuk tubuh, kebencian para setan, senjata untuk (melawan) musuh, (sarana) terkabulnya doa, (sarana) diterimanya amal, keberkatan bagi rezeki, pemberi syafaat di antara yang melaksanakannya dan di antara malaikat maut, cahaya di kuburan (pelaksananya), ranjang dari bawah sisi (pelaksananya), menjadi jawaban bagi Munkar dan Nakir, teman dan penjenguk di kubur (pelaksananya) hingga hari kiamat, ketika di hari kiamat salat tahajud itu akan menjadi pelindung di atas (pelaksananya), mahkota di kepalanya, busana bagi tubuhnya, cahaya yang menyebar didepannya, penghalang di antaranya dan neraka, hujah (dalil) bagi mukmin dihadapan Allah SWT, pemberat bagi timbangan, izin untuk melewati Shirath al-Mustaqim, kunci surga...[2] [3]

Referensi

  1. ^ a b Anonim, Keutamaan dan keistimewaan salat tahajjud, salat hajat, salat istikharah, salat dhuha beserta wirid, zikir, dan doa-doa pilihan, Ampel Suci, Surabaya:1995
  2. ^ a b Anonim, Maka bertahajjudlah, berdua dengan Tuhan, Al-Huda, Jakarta:2006
  3. ^ Bihar al-Anwar, 87:161