Liang Bua: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Mengembalikan kepada versi stabil terakhir Tag: Pengembalian manual |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
}} |
}} |
||
}} |
}} |
||
'''Liang Bua''' merupakan sebuah [[situs]] pemukiman di [[Prasejarah|zaman prasejarah]] yang terletak di [[Dusun |
'''Liang Bua''' merupakan sebuah [[situs]] pemukiman di [[Prasejarah|zaman prasejarah]] yang terletak di [[Dusun Rampasasa]], <!--[[Desa Liang Bua]], -->[[Ruteng, Manggarai|Kecamatan Ruteng]], [[Kabupaten Manggarai]], [[Nusa Tenggara Timur|Provinsi Nusa Trnggara Timur]]<ref name=":0">{{Cite web|url=https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2018071000409/situs-liang-bua|title=Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=2020-01-02}}</ref>. Menurut kebahasaan, kata ''liang'' memiliki arti [[gua|"gua]]" dan ''bua'' berarti "sejuk"/"dingin", yang diambil dari [[bahasa Manggarai]]. Ukuran Liang Bua mencapai 50 meter untuk panjang, 40 meter untuk lebar, dan 25 meter untuk tinggi<ref name=":1">{{Cite web|url=https://pesona.travel/keajaiban/3877/liang-bua-ruteng-gua-purbakala-yang-menyimpan-sejarah|title=Liang Bua Ruteng, Gua Purbakala yang Menyimpan Sejarah|website=pesona indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-02}}</ref>. |
||
di sekitar kurang lebih 1.km dari letaknya lokasi situs sejarah tersebut, terdapat sebuah kampung/dusun yaitu Rampasasa. |
|||
dusun Rampasasa adalah bagian dari desa wae mulu, kecamatan wae Ri'i (bukan bagian dari wilayah kecamatan Rahong utara letaknya situs sejarah Liang bua)<ref name=":0">{{Cite web|url=https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2018071000409/situs-liang-bua|title=Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=2020-01-02}}</ref>. Menurut kebahasaan, kata ''liang'' memiliki arti [[gua|"gua]]" dan ''bua'' berarti "sejuk"/"dingin", yang diambil dari [[bahasa Manggarai]]. Ukuran Liang Bua mencapai 50 meter untuk panjang, 40 meter untuk lebar, dan 25 meter untuk tinggi<ref name=":1">{{Cite web|url=https://pesona.travel/keajaiban/3877/liang-bua-ruteng-gua-purbakala-yang-menyimpan-sejarah|title=Liang Bua Ruteng, Gua Purbakala yang Menyimpan Sejarah|website=pesona indonesia|language=id-ID|access-date=2020-01-02}}</ref>. |
|||
Para [[Arkeologi|arkeolog]] memulai proyek penggalian pada tahun 1930, tepatnya pada masa [[Hindia Belanda|kolonial Belanda]]. Theodor L. Verhoeven, seorang [[misionaris]] merangkap arkeolog berkebangsaan [[Bangsa Belanda|Belanda]], pada tahun 1950-an sampai 1960-an menunjukkan potensi [[arkeologi]] dan [[paleontologi]].<ref>For Verhoeven, see: Knepper, Gert M. (2019): ''Floresmens - Het leven van Theo Verhoeven, missionaris en archeoloog'', {{ISBN|978-9-46-3892476}} (Boekscout, Soest, The Netherlands) (= Verhoeven's biography, in Dutch)</ref> Petunjuk ini ditindaklanjuti oleh [[Puslit Arkenas]] hingga kini. Hasil penelitian yang dilakukan para arkeolog menyebutkan bahwa usia Liang Bua mencapai 190.000 tahun<ref name=":1" />. Di zaman dahulu diperkirakan Liang Bua mempunyai fungsi sebagai hunian manusia [[prasejarah]] dimulai dari [[Paleotikum|zaman Batu (Paleotikum)]], [[zaman Batu Madya (Mesolitikum)]], [[zaman Batu Muda (Nesolitikum)]], hingga [[zaman Logam Awal (Paleometalikum)]]<ref name=":1" />. Kini, Liang Bua mempunyai fungsi sebagai tempat penelitian oleh para arkeolog baik dari dalam negeri maupun luar negeri<ref name=":1" />. |
Para [[Arkeologi|arkeolog]] memulai proyek penggalian pada tahun 1930, tepatnya pada masa [[Hindia Belanda|kolonial Belanda]]. Theodor L. Verhoeven, seorang [[misionaris]] merangkap arkeolog berkebangsaan [[Bangsa Belanda|Belanda]], pada tahun 1950-an sampai 1960-an menunjukkan potensi [[arkeologi]] dan [[paleontologi]].<ref>For Verhoeven, see: Knepper, Gert M. (2019): ''Floresmens - Het leven van Theo Verhoeven, missionaris en archeoloog'', {{ISBN|978-9-46-3892476}} (Boekscout, Soest, The Netherlands) (= Verhoeven's biography, in Dutch)</ref> Petunjuk ini ditindaklanjuti oleh [[Puslit Arkenas]] hingga kini. Hasil penelitian yang dilakukan para arkeolog menyebutkan bahwa usia Liang Bua mencapai 190.000 tahun<ref name=":1" />. Di zaman dahulu diperkirakan Liang Bua mempunyai fungsi sebagai hunian manusia [[prasejarah]] dimulai dari [[Paleotikum|zaman Batu (Paleotikum)]], [[zaman Batu Madya (Mesolitikum)]], [[zaman Batu Muda (Nesolitikum)]], hingga [[zaman Logam Awal (Paleometalikum)]]<ref name=":1" />. Kini, Liang Bua mempunyai fungsi sebagai tempat penelitian oleh para arkeolog baik dari dalam negeri maupun luar negeri<ref name=":1" />. |
||
Penemuan yang menarik dari [[gua]] ini adalah [[tengkorak]] kuno dari [[Homo floresiensis|manusia Flores]] ([[Homo floresiensis|''Homo floresiensis'']])<ref name=":1" />. Di kedalaman enam meter, [[tengkorak]] ini berbentuk manusia pendek dengan tinggi badan 100 cm dan berat 25 kilogram, yang berasal dari 18.000 tahun yang lalu. Selain itu, di kedalaman 10,7 meter terdapat penemuan rangka [[Hewan|binatang]] seperti [[kadal]], [[kura-kura]], dan [[Kura-kura|gajah purba]]<ref name=":1" /> |
Penemuan yang menarik dari [[gua]] ini adalah [[tengkorak]] kuno dari [[Homo floresiensis|manusia Flores]] ([[Homo floresiensis|''Homo floresiensis'']])<ref name=":1" />. Di kedalaman enam meter, [[tengkorak]] ini berbentuk manusia pendek dengan tinggi badan 100 cm dan berat 25 kilogram, yang berasal dari 18.000 tahun yang lalu. Selain itu, di kedalaman 10,7 meter terdapat penemuan rangka [[Hewan|binatang]] seperti [[kadal]], [[kura-kura]], dan [[Kura-kura|gajah purba]]<ref name=":1" />. |
||
== Rujukan dan catatan kaki == |
== Rujukan dan catatan kaki == |
Revisi per 21 Maret 2021 15.53
Situs Liang Bua | |
---|---|
Nama sebagaimana tercantum dalam Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya | |
Cagar budaya Indonesia | |
Peringkat | Nasional |
Kategori | Situs |
No. Regnas | CB.1513 |
Lokasi keberadaan | Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur |
No. SK | SK Menteri No.180/M/2018 |
Tanggal SK | 9 Juli 2018 |
Pemilik | Kabupaten Manggarai |
Pengelola | Kabupaten Manggarai |
Koordinat | 8°32′22″S 120°24′58″E / 8.5393487°S 120.4161758°E |
Lokasi situs Liang Bua di Rahong Utara, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. | |
}} Liang Bua merupakan sebuah situs pemukiman di zaman prasejarah yang terletak di Dusun Rampasasa, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Trnggara Timur[1]. Menurut kebahasaan, kata liang memiliki arti "gua" dan bua berarti "sejuk"/"dingin", yang diambil dari bahasa Manggarai. Ukuran Liang Bua mencapai 50 meter untuk panjang, 40 meter untuk lebar, dan 25 meter untuk tinggi[2].
Para arkeolog memulai proyek penggalian pada tahun 1930, tepatnya pada masa kolonial Belanda. Theodor L. Verhoeven, seorang misionaris merangkap arkeolog berkebangsaan Belanda, pada tahun 1950-an sampai 1960-an menunjukkan potensi arkeologi dan paleontologi.[3] Petunjuk ini ditindaklanjuti oleh Puslit Arkenas hingga kini. Hasil penelitian yang dilakukan para arkeolog menyebutkan bahwa usia Liang Bua mencapai 190.000 tahun[2]. Di zaman dahulu diperkirakan Liang Bua mempunyai fungsi sebagai hunian manusia prasejarah dimulai dari zaman Batu (Paleotikum), zaman Batu Madya (Mesolitikum), zaman Batu Muda (Nesolitikum), hingga zaman Logam Awal (Paleometalikum)[2]. Kini, Liang Bua mempunyai fungsi sebagai tempat penelitian oleh para arkeolog baik dari dalam negeri maupun luar negeri[2].
Penemuan yang menarik dari gua ini adalah tengkorak kuno dari manusia Flores (Homo floresiensis)[2]. Di kedalaman enam meter, tengkorak ini berbentuk manusia pendek dengan tinggi badan 100 cm dan berat 25 kilogram, yang berasal dari 18.000 tahun yang lalu. Selain itu, di kedalaman 10,7 meter terdapat penemuan rangka binatang seperti kadal, kura-kura, dan gajah purba[2].
Rujukan dan catatan kaki
- ^ "Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-01-02.
- ^ a b c d e f "Liang Bua Ruteng, Gua Purbakala yang Menyimpan Sejarah". pesona indonesia. Diakses tanggal 2020-01-02.
- ^ For Verhoeven, see: Knepper, Gert M. (2019): Floresmens - Het leven van Theo Verhoeven, missionaris en archeoloog, ISBN 978-9-46-3892476 (Boekscout, Soest, The Netherlands) (= Verhoeven's biography, in Dutch)