Bendungan Mamak
Bendungan Mamak | |
---|---|
Lokasi | Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat |
Kegunaan | Serbaguna |
Status | Digunakan |
Mulai dibangun | 1990 |
Mulai dioperasikan | 11 April 1992 |
Biaya konstruksi | Rp 50,946 milyar |
Pemilik | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat |
Kontraktor | Dumez |
Perancang | Sir M MacDonald & Partners |
Bendungan dan saluran pelimpah | |
Tipe bendungan | Urugan |
Tinggi | 39,50 m |
Panjang | 550 m |
Lebar puncak | 10 m |
Volume bendungan | 712.000 m3 |
Ketinggian di puncak | 99,5 mdpl |
Membendung | Sungai Mamak |
Jumlah pelimpah | 1 |
Tipe pelimpah | Ogee tanpa pintu |
Kapasitas pelimpah | 1.095 m3 / detik |
Waduk | |
Nama | Waduk Mamak |
Kapasitas normal | 30.000.000 m3 |
Kapasitas aktif | 27.700.000 m3 |
Kapasitas nonaktif | 2.300.000 m3 |
Luas tangkapan | 101 km2 |
Luas genangan | 270 hektar[1] |
PLTM Mamak | |
Pengelola | Perusahaan Listrik Negara |
Jenis | Konvensional |
Jumlah turbin | 1 |
Kapasitas terpasang | 0,5 MW |
Bendungan Mamak adalah sebuah bendungan yang terletak di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Bendungan ini dibangun pada alur Sungai Mamak di Desa Mama, Kecamatan Lopok. Bendungan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 11 April 1992.[2] Waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini memiliki kapasitas tampung sebesar 30 juta meter kubik dan luas genangannya mencapai 270 hektare.
Pembangunan
[sunting | sunting sumber]Pembangunan bendungan ini dimulai pada tahun 1990 dan dapat diselesaikan pada tahun 1992 dengan biaya sebesar Rp 50,9 miliar. Pembangunan bendungan ini dikerjakan oleh Dumez asal Prancis. Bendungan ini dirancang oleh Sir M MacDonald & Partners.
Fungsi
[sunting | sunting sumber]Bendungan ini terutama difungsikan untuk mengairi lahan pertanian seluas 5.428 hektar di Kabupaten Sumbawa dan membangkitkan listrik. melalui PLTM berkapasitas 0,5 MW. Selain itu, waduk yang terbentuk akibat dibangunnya bendungan ini juga dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, sarana rekreasi, dsb. Bendungan ini juga difungsikan sebagai pengendali banjir dan penyedia air baku.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum (1995). Bendungan Besar Di Indonesia (PDF). Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. hlm. 346.
- ^ Presiden Penuhi Harapan Warga Sumbawa