Perumpamaan penggarap-penggarap kebun anggur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 April 2013 00.09 oleh EmausBot (bicara | kontrib) (Bot: Migrasi 8 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q654574)
"Penggarap-penggarap kebun anggur", Illustrated New Testament

Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Kisah ini tercantum di dalam Matius 21:33-44, Markus 12:1-12, dan Lukas 20:9-19.

Penggarap-penggarap kebun anggur

Ada seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu, lalu menyuruh mereka pergi dengan tangan hampa. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi merekapun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu.

Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.

Penjelasan

Tuan tanah tersebut melambangkan Allah dan para penggarap kebun anggur adalah orang-orang Israel (lebih tepatnya para pemimpin agama seperti orang-orang Farisi. Lihat Matius 21:45). Allah berulang kali mengirim utusannya, nabi-nabi, kepada orang Israel dengan harapan mereka akan bertobat, namun orang-orang Israel tidak mendengarkan mereka dan bahkan membunuhi nabi-nabi tersebut. Akhirnya Allah mengirimkan sang Anak yang dikasihi, yaitu Yesus, namun ketika orang Israel melihat dan mendengar Yesus, mereka membunuhnya (dalam hal ini perumpamaan Yesus tersebut menubuatkan tentang apa yang akan terjadi pada Yesus)

Allah kemudian akan menghukum Israel dan memberikan keselamatan kepada bangsa-bangsa lain yang belum mengenal Tuhan seperti tertulis pada Matius 21:42-42

Lihat pula

Pranala luar